Halaman

Dinamika Penduduk Benua ASIA dan Benua Lainnya

DAFTAR ISI
  1. Dinamika Penduduk Benua-benua di Dunia
    1. Asia
    2. Amerika
    3. Eropa
    4. Afrika
    5. Australia
  2. Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang di Asia dan Benua Lainnya

MODUL 1 :
C. DINAMIKA PENDUDUK BENUA-BENUA DI DUNIA


Penduduk senantiasa berubah dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya. Perubahan tersebut dapat terjadi karena adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk atau migrasi. Karena itulah penduduk mengalami dinamika atau disebut dinamika penduduk yaitu perubahan keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti budaya, etnik, dan agama juga menunjukkan dinamika penduduk.
Wawasan
Hanya beberapa negara di Asia yang memiliki penduduk pendatang (orang asing) yang besar. Negaranegara tersebut adalah Hong Kong (39%), Makao (55%), Brunei (37%), Malaysia (8%), dan Singapura (39%). Negara-negara yang memiliki pertambahan penduduk usia tua atau lansia yang cepat seperti Jepang, China, dan Korea memiliki angka migrasi yang rendah. Negara pemasok migran ke negara-negara tersebut adalah Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Pakistan, dan Srilanka.

Sumber: asiancenturyinstitute.com

  1. ASIA
  2. Berdasarkan data World Population Data Sheet (WPDS), pada tahun 2005 jumlah penduduk Asia mencapai 3.921.000.000 jiwa. Jumlah tersebut bertambah menjadi 4.397.000.000 pada tahun 2015. Ini berarti penduduk Asia bertambah sebesar 476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun.
    Penduduk Asia tersebar tidak merata. Beberapa negara di Asia merupakan negara dengan penduduk terbesar di dunia, seperti China, India, dan Indonesia. Wilayah dengan jumlah dan kepadatan penduduk tinggi terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan. Wilayah pedalaman Asia relatif lebih jarang penduduknya.
    Sumber: http://cdn-images.9cloud.us/27/piccit_asia_population_ density_1600_78952873
    Gambar 1.38. Kepadatan Penduduk di Asia

    Dilihat dari komposisi berdasarkan usia, sebesar 25 persen penduduk Asia berusia di bawah usia 15 tahun dan sebesar 8 persen berusia 65 ke atas. Penduduk Asia berusia antara 15 sampai 65 tahun sebesar 67 persen. Ini berarti sebagian besar penduduk Asia tergolong usia produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk berusia antara 15 sampai 65 tahun (WPDS, 2015). Laju pertumbuhan penduduk Asia mencapai 1.5% per tahun. Walaupun begitu, persebaran dan pertumbuhan-penduduknya tidak merata di setiap kawasan. Contoh, Yaman, Suriah, Arab Saudi, Laos, dan Yordania merupakan negara-negara dengan pertumbuhan tinggi, yaitu di atas 2,5%.
    Penduduk Asia memiliki kualitas yang dapat dilihat dengan menggunakan ukuran Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Human Development Index (HDI) merupakan gabungan dari indikator Angka Harapan Hidup sejak Lahir (Life Expectancy at Birth), pendidikan, dan pendapatan per kapita. Jika suatu negara memiliki skor HDI yang tinggi, maka penduduk negara tersebut menunjukkan angka harapan hidup yang lebih panjang, lama pendidikan yang lebih lama (rata-rata pendidikannya tinggi), dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi.
    Berdasarkan indikator HDI, kualitas penduduk Asia ternyata bervariasi. Sejumlah negara di Asia memiliki kualitas yang tinggi, sedangkan sebagian lainnya sedang dan rendah. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Brunei, china dan Saudi Arabia masuk kelompok dengan kualitas penduduk atau HDI sangat tinggi. Negara-negara tersebut memiliki penduduk yang harapan hidupnya, pendidikan, dan pendapatan sangat tinggi. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal untuk kategori rendah.
    Sumber: https://en.wikipedia.org
    Gambar 1.39. Keadaan Kualitas Penduduk Dunia, Termasuk Asia Berdasarkan Human Development Index (HDI)

    Dilihat dari komposisi berdasarkan ras, penduduk di Benua Asia terdiri atas tiga ras utama yaitu Ras Mongoloid, Ras Kaukasoid, dan Ras Negroid. Tipe ras tersebut telah bercampur baur sehingga mengalami proses asimilasi antara satu dan lainnya. Dalam wilayah tertentu masih terdapat ras yang dominan sebagai berikut.
    1. Asia Utara dan Asia Tengah mayoritas adalah ras Kaukasoid atau ras Europoid.
    2. Asia Timur dan Asia Tenggara sebagian besar adalah ras Mongoloid.
    3. Asia Selatan bagian tengah didominasi ras Kaukasoid.
    4. Asia Selatan bagian selatan didominasi ras Negroid, misalnya suku bangsa Dravida di India Selatan dan Srilanka.
    5. Asia Barat (Timur Tengah) bagian selatan, khususnya negara-negara di Semenanjung Arab (Yaman, Oman), didominasi ras Negroid
    6. Asia Kecil, Asia Barat (Timur Tengah) bagian utara didominasi ras Kaukasoid/Europo id dan ras Negroid.
    Asia memiliki budaya yang sangat beragam. Asia merupakan tempat lahirnya agama-agama besar di dunia, seperti Hindu, Sikh, konfusianisme, Taoisme, Shinto, Buddha, Islam, Kristen, dan Yahudi (Judaism). Agamaagama yang lahir di Asia kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia dan dunia. Sejumlah agama kemudian dianut oleh banyak negara dan sebarannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
    Sumber: http://www.wadsworth.com/religion_d/special_features/popups/maps/maps_f.html
    Gambar 1.40. Sebaran Agama yang Dianut oleh Penduduk Asia

    Selain agama, Benua Asia juga memiliki banyak bahasa. Kebanyakan negara di Asia memiliki lebih dari satu bahasa asli atau pribumi. Sebagai contoh, di Indonesia terdapat sekitar 600 bahasa asli atau daerah, Filipina terdaat 100 bahasa daerah dan 1.683 bahasa asli atau daerah di India. Gambaran secara umum tentang bahasa di Asia dapat dilihat pada gambar berikut ini.
    Gambar 1.41. Sebaran Bahasa di Asia

    Keragaman dan kekayaan budaya Asia juga terlihat dari karya seni, literatur dan musik. Porselen, keramik, kaligrafi, lukisan, peralatan dari gelas dan metal, tekstil dan arsitektur. Karya seni berupa alat musik juga sangat banyak jenisnya.
    Aktivitas Kelompok
    1. Bagilah kelas kalian menjadi beberapa kelompok
    2. Setiap kelompok menelusuri budaya dari sejumlah negara di Asia, seperti bahasa, agama, karya seni, alat musik tradisional, dan lain-lain.
    3. Catatlah hasil penelusuran pada tabel seperti berikut ini.
    4. Buatlah sebuah tulisan yang menggambarkan dinamika penduduk salah satu negara di Asia. Setiap kelompok memilih satu negara yang menarik untuk dijadikan sebuah tulisan.
      1. Judul
      2. Nama Kelompok
      3. Pendahuluan
      4. Penbahasan
      5. 1). Jumlah dan Sebaran Penduduk
        2). Komposisi Penduduk
        3). Budaya
      6. Kesimpulan
      7. Daftar Pustaka
    5. Sampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!
  3. AMERIKA
  4. Penduduk Benua Amerika pada tahun 2005 mencapai angka 888.000.000 jiwa sedangkan pada tahun 2015 mencapai 987.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi pertambahan penduduk sebesar 99.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Laju pertumbuhan penduduk Benua Amerika tergolong rendah, yakni 0,9% per tahun. Seperti halnya Asia, sebaran penduduk Amerika juga tidak merata. Konsentrasi penduduk Amerika berada di bagian timur
    Wawasan
    Benua Amerika dihuni oleh banyak etnik, salah satunya adalah etnik kulit hitam atau negro. Keberadaan etnik tersebut tidak lepas dari praktek perbudakan. Mereka didatangkan dari Afrika sebagai budak. Selama 360 tahun, antara tahun 1500 sampai 1860 an sebanyak 12 juta penduduk Afrika dipindahkan secara paksa ke Amerika untuk menjadi budak atau pekerja. Sebagian besar dibawa ke Amerika Selatan.

    Sumber: www.pbs.org


    dan barat Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Karibia, serta bagian barat dan timur Amerika Selatan. Bagian tengah Benua Amerika umumnya lebih rendah kepadatan penduduknya. Demikian halnya dengan wilayah paling utara dan paling selatan. Kedua wilayah tersebut mendekati kutub utara dan kutub selatan.
    Sumber: Sumber: www.wikipedia.com
    Gambar 1.42. Kepadatan Penduduk Amerika

    Komposisi penduduk Amerika berdasarkan usia menunjukkan bahwa sebesar 24 persen dari penduduknya berusia kurang dari 15 tahun dan sekitar 10 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti sebesar 34 persen penduduknya termasuk penduduk usia tidak produktif. Selebihnya atau sebesar 66 persen merupakan penduduk usia produktif.
    Benua Amerika memiliki kualitas penduduk yang bervariasi. Negara yang memiliki kualitas penduduk yang tinggi di antaranya adalah Amerika Serikat, Kanada, Argentina, dan Chile. Negara dengan kualitas penduduk yang tinggi adalah Meksiko, Brazil, dan sejumlah negara Amerika Latin lain. Negara dengan kualitas penduduk sedang adalah Paraguay, Bolivia dan sejumlah negara lain (lihat Gambar 1.39)
    Suku Indian merupakan peduduk asli Amerika. Namun jumlah mereka terus menyusut karena terdesak perkembangan orang-orang kulit putih yang berdatangan ke Amerika sejak abad ke-15. Penduduk asli lainnya adalah suku Eskimo. Penduduk pendatang berasal dari berbagai benua yang terdiri atas tiga ras utama, yaitu Ras Negroid dari Afrika, ras Mongolia dari Asia, dan ras Kaukasoid yang berkulit putih dari Eropa. Dalam perkembangannya penduduk pendatang dan penduduk asli saling berbaur hidup bersama sehingga dapat dijumpai adanya penduduk campuran.
    Budaya Amerika dapat dibedakan secara umum menjadi budaya Amerika Utara dan Amerika Selatan. Amerika Utara terdiri atas Amerika Serikat dan Kanada. Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan budaya yang sangat beragam. Budayanya dibentuk oleh budaya asli Amerika, Amerika Latin, Afrika dan Asia. Bahkan, budaya Amerika mempengaruhi budaya di wilayah lainnya di dunia. Bahasa utama yang digunakan penduduknya adalah Bahasa Inggris. Walaupun demikian, penduduk Amerika menggunakan juga Bahasa Spanyol, Mandarin, Perancis, dan Jerman. Bahkan, Biro Sensus Amerika memperkirakan lebih dari 300 bahasa digunakan di Amerika Serikat.
    Sumber: https:// upload.wikimedia.org/
    Gambar 1.43.Sebaran Bahasa Utama di Amerika

    Penduduk Amerika Serikat sebagian besar (83%) menganut agama Kristen. Sisanya menganut agama Yahudi dan Islam. Selain itu, terdapat pula penduduk Amerika Serikat yang tidak menganut agama atau ateis.
    Budaya Amerika juga terlihat gaya berbusana, olah raga, dan makanan. Produk budaya seperti jeans, sepatu, baseball, topi cowboy dan sepatu boots merupakan budaya Amerika. Hamburger, hotdog, keripik ketang, dan makaroni juga menjadi contoh budaya makanan dari Amerika Serikat. Dalam bidang seni banyak karya seni yang dijadikan kiblat bagi warga dunia seperti film dan acara televisi.
    Selain budaya Amerika Utara, terdapat pula Budaya Amerika Selatan atau Amerika Latin. Beberapa budaya menunjukkan adanya perbedaan. Dilihat dari agamanya, penduduk Amerika Selatan didominasi oleh agama Katolik Roma. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Hindu, Islam, Animisme dan Shamanisme. Bahasa Portugis dan Spanyol merupakan bahasa utama di Amerika Selatan. Selain itu, terdapat pula bahasa lainnya, seperti Aymara di Bolivia, Wayuu di Venezuela dan Kolombia, dan beberapa bahasa lainnya. Musik dan tari juga menjadi ciri budaya Amerika Selatan terutama tarian Samba dari Brazil, Tango dari Argentina dan Uruguay, dan Cumbia dari Colombia.
    Aktivitas Kelompok
    1. Bagilah kelas kalian menjadi beberapa kelompok
    2. Perhatikanlah peta sebaran bahasa utama di Amerika. Tulislah negaranegara yang menggunakan bahwa tersebut pada tabel berikut.
    3. No Nama Bahasa Nama Negara
      1 Inggris
      2 Spanyol
      3 Perancis
      4 Portugal
      5 Belanda
    4. Buatlah contoh-contoh budaya Amerika seperti yang ditulis pada tabel point 2 dalam bentuk foto atau video. Carilah contoh-contoh tersebut di internet atau secara langsung memotretnya di lingkungan sekitar kalian.
    5. No Kategori Budaya Contoh Produk Budaya yang Diadopsi Deskripsi
      1 Seni (Musik, Arsitektur, Alat Musik)
      2 Pakaian
      3 Olahraga
      4 Makanan
    6. Sampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas
  5. EROPA
  6. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Eropa mencapai 730.000.000 jiwa. Pada tahun 2015, angka tersebut bertambah menjadi 742.000.000 jiwa. Ini berarti terjadi penambahan sebesar 12.000.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Penambahan tersebut lebih rendah dari Asia dan Amerika. Mengapa demikian?
    Pertambahan penduduk Eropa yang relatif lebih rendah tidak lepas dari angka kelahiran yang lebih kecil dari dua benua sebelumnya, yaitu Amerika dan Asia. Angka kelahiran hanya 11 jiwa per 1.000 penduduk dan angka kematian juga sama yaitu 11 kematian tiap 1.000 penduduk. Bertambahnya penduduk Eropa disumbang dari migrasi masuk ke Eropa dari benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Eropa sangat rendah bahkan kurang dari 1%, yaitu hanya 0,2% per tahun.
    Wawasan
    Eropa merupakan wilayah tujuan migrasi penduduk dari berbagai negara, khsuusnya negara-negara di Afrika Utara dan Timur Tengah yang sedang berkonflik. Pada tahun 2015 saja, sebesar 836.000 orang datang ke Eropa, khususnya Jerman,Inggris dan Swedia. Daerah konflik seperti Syria, Irak, Mesir dan beberapa negara lainnya menjadi penyumbang utama migran ke Eropa. Mereka mencarintempat yang lebih aman dan menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Penduduk tersebut tersebut merupakan pengungsi dan banyak dari dari mereka meninggal di lautan karena perahu yang seadanya.

    Sumber: fusion.net


    Penduduk Eropa tersebar di sejumlah wilayah. Umumnya konsentrasi penduduk berada di Eropa Utara, Selatan, dan Barat. Konsentrasi penduduk tampak pada kota-kota besar dan sekitarnya, seperti Amsterdam, Brussel, London, Madrid, dan Warsawa. Di Jerman, konsentrasi penduduk tidak hanya sekitar pantai tetapi juga sampai pedalaman mengingat banyak kota dan industri yang dibangun sampai ke daerah pedalaman benua. Demikian halnya dengan Kota Madrid yang berada jauh di pedalaman, memiliki konsentrasi penduduk yang tinggi.
    Sumber: http://media.web.britannica.com/eb-media/26/52826-004-B9954E3E
    Gambar 1.44. Kepadatan Penduduk Eropa

    Penduduk Eropa menunjukkan bahwa sebesar 16 persen kurang dari 15 tahun dan sebesar 17 persen berusia 65 tahun atau lebih. Ini berarti 33 persen penduduk Eropa termasuk kategori tidak produktif. Sebesar 67 persen penduduknya berusia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan termasuk penduduk kelompok produktif.
    Penduduk Eropa umumnya memiliki kualitas hidup sangat tinggi dan tinggi. Negara di Eropa dengan kualitas penduduk sangat tinggi umumnya berada di Eropa Barat, Utara, dan Selatan, sedangkan untuk Eropa timur kualitasnya tergolong tinggi. Negara dengan kualitas penduduk sangat tinggi di antaranya Inggris, Jerman, Perancis, dan Spanyol. Negara dengan kualitas penduduk tinggi di antaranya adalah Rumania, Ukraina, dan Bulgaria.
    Penduduk Eropa sangat beragam, namun sebagian besar penduduknya termasuk keturunan induk bangsa Kaukasoid yang terbagi menjadi beberapa suku bangsa. Berdasarkan ras dan ciri fisiknya, penduduk Eropa dikelompokkan menjadi lima suku bangsa, yaitu sebagai berikut.
    1. Bangsa Nordik,
      ciri fisik suku bangsa ini memiliki rambut pirang, mata biru, tengkorak panjang, dan muka sempit. Mereka banyak tinggal di Eropa Barat dan Eropa Utara, yaitu Norwegia, Inggris, Denmark, Belanda, Swedia, Belgia, dan Jerman bagian utara.
    2. Bangsa Alpen,
      ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, tengkorak lebar, dan tidak terlalu tinggi. Suku bangsa ini banyak terdapat di Eropa Tengah dan Eropa Selatan, yaitu Perancis, Swiss, Polandia, Austria, dan Jerman bagian selatan.
    3. Bangsa Mediteran,
      ciri fisik memiliki rambut hitam, mata hitam, badan dan tengkorak menyerupai bangsa Nordik, terdapat di kawasan Eropa Selatan, yaitu Yunani, Italia, Portugis, dan Spanyol.
    4. Bangsa Slavia,
      ciri fisik menyerupai bangsa Alpen. Mereka banyak tinggal di Eropa Timur yaitu Kroasia, Bulgaria, Serbia, Montonegro, Ceko, Rusia, Ukraina, dan Slovakia.
    5. Bangsa Dinarik,
      ciri memiliki rambut gelap dan banyak terdapat di Rumania.
    Penduduk Eropa menganut beragam agama. Agama dengan jumlah pemeluk terbanyak ialah Katolik Roma tersebar di Perancis, Spanyol, Portugal, Italia, Irlandia, Belgia, Jerman bagian selatan, dan Polandia. Kelompok terbesar kedua ialah Kristen Protestan yang sebagian besar berada di negara-negara Eropa Utara dan Eropa Tengah seperti Inggris, Skotlandia, Jerman bagian utara, Belanda, dan negara-negara Skandinavia. Kelompok terbesar ketiga adalah pemeluk Kristen Ortodoks yang umumnya tinggal di Rusia, Ukraina, Belarusia, Yunani, Bulgaria, Rumania, serta Serbia dan Montenegro.
    Hampir di setiap negara Eropa terdapat banyak komunitas pemeluk Yahudi dengan jumlah terbanyak di Rusia. Agama Islam banyak dianut oleh penduduk Eropa Timur. Di Bosnia dan Albania, Islam merupakan agama dengan jumlah pemeluk terbanyak, sedangkan di negara Jerman, Perancis, dan Belanda, Islam menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak kedua.
    Benua Eropa memiliki banyak ragam bahasa dan kebanyakan negara memiliki setidaknya satu bahasa resmi. Bahasa Inggris merupakan bahasa di Eropa yang kemudian menjadi bahasa internasional. Namun, masing-masing negara di Eropa memiliki bahasanya sendiri. Bahasa terbesar di Eropa adalah Rusia kemudian diikuti Jerman. Selain itu, terdapat bahasa yang digunakan secara regional maupun lokal. Beberapa bahasa lainnya di Eropa adalah Spanyol, Portugis, Perancis, dan Belanda (lihat Peta 1.45).
    Sumber: http://culture.polishsite.us images-10/DutchLanguageMap
    Gambar 1.45. Sebaran Bahasa di Eropa

    Selain bahasa, Eropa memiliki ragam budaya dalam bentuk seni dan makanan. Karya seni masyarakat Eropa telah lama berkembang, bahkan sejak zaman prasejarah dalam bentuk lukisan gua dan lukisan batu. Periode berikutnya adalah periode Klasik, Bizantium, Abad Pertengahan, Gotik, Renaisance, Barok, Rokoko, Neoklasik, Modern, dan Paskamodern. Sumber budaya Eropa adalah Yunani dan Romawi. Dalam bidang ilmu pengetahuan, Eropa sangat terkemuka, khususnya bidang filsafat.
    Aktivitas Kelompok
    1. Bagilah kelas kalian menjadi beberapa kelompok
    2. Beberapa negara di Eropa menunjukkan kecenderungan pertumbuhan penduduk yang rendah. Carilah informasi untuk menjelaskan fenomena tersebut.
    3. No Kategori Budaya Contoh Produk Budaya yang Diadopsi Deskripsi
      1 Seni (Musik, Arsitektur, Alat Musik)
      2 Pakaian
      3 Olahraga
      4 Makanan
    4. Buatlah contoh-contoh budaya Eropa seperti yang ditulis pada tabel poin 2 dalam bentuk foto atau video. Carilah contoh-contoh tersebut di internet atau secara langsung memotretnya di lingsungan sekitar kalian.
    5. Sampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas

    Renungan Banyak negara di dunia yang belum lepas dari konflik atau peperangan. Akibatnya penduduk sipil banyak yang menderita dan terpaksa harus pindah ke negara lain. Banyak risiko yang harus mereka hadapi ketika meninggalkan negaranya, bahkan banyak yang harus kehilangan nyawa untuk pindah ke negara lain. Perlakuan buruk juga kadang mereka terima di tempat tujuan, sehingga harkat dan martabatnya sebagai manusia sangat rendah. Kita patut bersyukur hidup di Indonesia yang aman dan damai. Kita juga berdoa semoga tidak ada lagi konflik di dunia yang membawa kesengsaraan bagi warganya.

  7. AFRIKA
  8. Pada tahun 2015, jumlah penduduk Afrika mencapai 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut bertambah sebesar 265.000.000 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.
    Besarnya angka pertambahan penduduk tersebut tidak lepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang mencapai angka 36 tiap 1000 penduduk. Angka kematian penduduk Afrika juga besar yaitu mencapai 10 jiwa tiap 1.000 penduduk. Namun, angka kematian tersebut jauh di bawah angka kelahiran.
    Angka migrasi juga negatif kecuali Afrika Selatan, artinya ada penduduk Afrika yang bermigrasi ke benua lainnya. Laju pertumbuhan penduduk Afrika sangat tinggi, yaitu 2,5% per tahun.
    Sebaran penduduk Benua Afrika juga tidak merata. Wilayah tertentu hampir tidak berpenghuni yaitu di wilayah gurun. Wilayah dengan kepadatan tinggi terdapat di bagian utara Afrika Utara, sebagian Afrika Barat, bagian timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan rendah terdapat di Gurun Sahara dan bagian tengah Tengah Afrika.
    Wawasan
    Afrika memiliki angka kelahiran yang tinggi seperti halnya juga Asia Selatan. Banyak hal menjadi penyebabnya yaitu sistem keluarga yang kuat, penduduk Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar dapat mengolah lahannya, banyaknya angka kematian yang direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi. Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga masih rendah, khususnya alat kontrasepsi.

    Sumber: http://www.quora.com


    Sumber: http://media-2. web.britannica.com/eb-media/24/71724-004-18750A51
    Gambar 1.46. Kepadatan Penduduk Benua Afrika

    Kualitas penduduk Afrika umumnya relatif rendah. Berdasarkan kriteria Human Development Index (HDI), tidak ada satu negara pun yang memiliki kualitas penduduk yang tergolong sangat tinggi (lihat Gambar 1.39). Beberapa negara memiliki kualitas penduduk yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia. Negara yang kualitas penduduknya tergolong sedang antara lain Mesir, Afrika Selatan, dan Namibia. Negara dengan kualias penduduk rendah di antaranya adalah Sudan, Ethiopia, Kenya, dan Chad.
    Sebagian besar penduduk Benua Afrika adalah keturunan negro yang berkulit hitam. Hal inilah yang menyebabkan Benua Afrika mendapat julukan Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu Negro Sudan dengan ciri kulit hitam, bibir tebal, dan rambut keriting, Golongan kedua adalah Negro Bantu dengan ciri seperti Negro Sudan tetapi kulitnya lebih terang. Secara garis besar penduduk Afrika digolongkan menjadi empat kelompok besar sebagai berikut.
    1. Ras Negro yang mendiami sebelah selatan Gurun Sahara merupakan penduduk mayoritas. Ras negro ini terdiri atas beberapa suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan, dan Suku Bantu.
    2. Ras Kaukasoid dari keturunan Arab yang mendiami Afrika Utara. Ras ini terdapat di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas dua suku bangsa yaitu suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid.
    3. Ras Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih, keturunan Eropa ini jumlahnya sedikit dan banyak tinggal di Afrika Selatan.
    4. Suku pribumi merupakan penduduk asli yang banyak tinggal di daerah-daerah pedalaman. Suku pribumi terdiri atas Suku Pygmy di hutan Kongo, Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan.
    Seperti halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika juga memiliki budaya yang sangat beragam. Keragaman tersebut tidak hanya terlihat antarnegara tetapi dalam suatu negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika kemudian berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.
    Penduduk Afrika menganut beragam agama. Di kawasan Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan. Di kawasan Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih banyak dibandingkan Islam dan Hindu. Di kawasan Afrika Tengah, jumlah terbanyak ialah penganut kepercayaan animisme. Adapun di kawasan Afrika Timur, penganut Islam dan kepercayaan animisme hampir sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh penduduk Afrika ialah Yahudi, dan Katolik Roma.
    Budaya Afrika dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni dapat berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan alat musik. Kerajinan patung biasanya menggunakan tema pasangan laki dan perempuan, perempuan dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan binatang dan orang asing. Musik dan tari penduduk asli Afrika yang menggunakan tradisi lisan yang berbeda dengan musik dan tari dari penduduk pendatang dari Arab. Penduduk asli, khususnya di wilayah sub Sahara menekankan pada nyanyian karena nyanyian berfungsi sebagai cara komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika.
    Sumber: http://2.bp.blogspot.com/
    Gambar 1.47. Contoh Budaya Afrika dalam Bentuk Tarian : (a) Tari Domba, Afrika Selatan, (b) Tari Limbo, Afrika Barata

    Benua Afrika memiliki keragaman bahasa yang sangat tinggi. Namun terdapat bahasa utama yang digunakan yaitu Arab, Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang digunakan mencapai 1.500-2.000 bahasa. Dari jumlah tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:
    1. Afro-Asiatika, meliputi Afrika bagian utara, jumlahnya sekitar 200 bahasa.
    2. Nilo-Saharan, mencakup wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya mencapai sekitar 140 bahasa.
    3. Congo-Saharan (Niger-Congo), mencakup dua pertiga Afrika sebagai cabang utama Niger-Congo, jumlahnya mencapai 1000 bahasa dengan 200 juta penutur. Bahasa Bantu di Tengah, Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.
    4. Khoisan, mencakup bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sekitar 30 bahasa.
    Sumber:http://www.nationsonline.org/maps/African-language-map2.png
    Gambar 1.48. Sebaran Bahasa di Afrika

    Aktivitas Kelompok
    1. Bagilah kelas kalian menjadi beberapa kelompok
    2. Perhatikanlah Peta Sebaran Penduduk Afrika. Penduduk Afrika tersebar di sejumlah wilayah. Diskusikanlah mengapa sebarannya seperti itu!
    3. Pertumbuhan penduduk Afrika menunjukkan kecenderungan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Carilah informasi untuk menjelaskan fenomena tersebut.
    4. Budaya Afrika sangat kaya dan beragam. Carilah informasi tentang contoh-contoh budaya Afrika berdasarkan negaranya. Setiap kelompok menelusuri budaya salah satu negara di Afrika. Tulislah hasilnya pada tabel berikut ini
    5. Nama Negara :
      No Kategori Budaya Contoh Produk Budaya yang Diadopsi Deskripsi
      1 Seni (Musik, Arsitektur, Alat Musik)
      2 Pakaian
      3 Olahraga
      4 Makanan
    6. Buatlah contoh-contoh budaya Afrika seperti yang ditulis pada tabel poin 4 dalam bentuk foto atau video. Carilah contoh-contoh tersebut di internet atau secara langsung memotretnya di lingsungan sekitar kalian.
    7. Sampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas

    Renungan Sampai saat ini sejumlah wilayah di Afrika masih bergejolak karena adanya konflik antarkelompok dan suku. Banyak warga sipil Afrika menjadi korban akibat konflik tersebut. Afrika juga masih menghadapi masalah kelaparan dan gizi buruk, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa. Kita patut bersyukur karena di Indonesia kondisnya jauh lebih baik, damai dan aman. Kita juga sepatutnya membantu warga Afrika dengan doa dan bantuan lainnya, dengan harapan Afrika semakin aman dan sejahtera.

  9. AUSTRALIA
  10. Pada tahun 2015 penduduk Australia mencapai 23.900.000 jiwa. Pada tahun 2005, jumlah penduduknya mencapai 20.400.000 jiwa atau terjadi penambahan sebesar 3.500.000 jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Jumlah penduduk Australia memang jauh lebih kecil jika dibandingkan benua lainnya. Penambahan jumlah penduduk Australia terjadi karena adanya kelahiran yang mencapai 13 kelahiran tiap 1.000 penduduk. Angka kematiannya adalah 7 kematian tiap 1.000 penduduk. Australia juga menjadi negara tujuan migran dari berbagai negara lainnya, sehingga migrasi neto negara ini mencapai angka 8.
    Wawasan
    Australia sering dijadikan daerah tujuan utama dari negara-negara konflik, termasuk dari Timur Tengah. Mengapa demikian? Ternyata Australia telah memiliki hukum yang mengatur tentang pengungsi. Australia telah menandatangani konvensi Pengungsi tahun 1951 yang mengharuskan negara tersebut mengurus pengungsi yang datang ke wilayahnya.

    Sumber: okezone.com


    Meskipun Australia merupakan negara yang amat luas, tetapi tidak banyak daerah yang cocok untuk daerah hunian. Daerah-daerah yang paling sesuai untuk hunian adalah daerah pantai yang iklimnya nyaman dan curah hujannya cukup. Daerah pantai Australia sebelah Utara tidak dihuni oleh banyak penduduk karena iklim tropisnya sangat kering, sedangkan daerah pedalaman dan daerah pantai Barat Australia terlalu gersang. Kebanyakan orang Australia, yakni lebih dari 85% tinggal di kota kecil dan kota besar. Kota-kota tersebut pada umumnya terletak di tepi pantai.
    Sumber: http://simg.buzzfeed.com/buzzfeed-static/static 2014-01/enhanced/webdr02/5/0/ enhanced-buzz-28305-1388899714-10
    Gambar 1.49. Peta Kepadatan Penduduk Australia

    Australia merupakan negara sekaligus benua dengan kualitas penduduk yang sangat tinggi. Salah satu indikator kualitas penduduk yaitu angka harapan hidup menunjukkan kategori tinggi, yaitu 82 tahun. Ini menunjukkan penduduk Australia memiliki kondisi kesehatan yang baik. Pendapatan penduduk Australia juga tergolong tinggi yang mencapai 42.880 dolar (WPDS, 2015).
    Sebagian besar (92%) penduduk Australia adalah bangsa kulit putih atau ras kaukasoid, selebihnya adalah dari Asia (7%), Aborigin dan lainnya (1%). Bangsa kulit putih umumnya adalah dari Eropa yang sebagian besar berasal dari Inggris dan Irlandia, sisanya dari Italia, Belanda, dan Skotlandia, Jerman, dan Yunani. Penduduk yang berasal dari Asia, sebagian besar dari China dan India.
    Australia memiliki budaya yang beragam. Budaya Australia terdiri atas budaya suku asli yaitu suku Aborigin dan penduduk selat Torres, serta budaya suku pendatang. Banyaknya penduduk pendatang di Australia memperkaya budaya Australia. Karena sebagian besar penduduk pendatang berasal dari Eropa, maka budaya Eropa tampak lebih dominan. Salah satunya adalah dalam hal penggunaan bahasa. Bahasa nasional Australia adalah Bahasa Inggris.
    Semua penduduk di Australia didorong untuk meguasai Bahasa Inggris. Sebagian besar penduduk Australia beragama Kristen Protestan (61,2%), Budha (2,5%), Islam (2,2%), Hindu (1,3%), dan sejumlah agama lainnya. Besarnya penduduk yang beragama Kristen tidak lepas dari banyaknya penduduk Australia yang berasal dari Inggris dan negara lainnya di Eropa. Walaupun demikian agama dan kepercayaan penduduk asli juga dihargai dan diberi kebebasan untuk menjalankannya.
    Aktivitas Kelompok
    1. Perhatikanlah peta sebaran penduduk Australia! Deskripsikanlah sebaran penduduk Australia, apakah tersebar merata atau tersebar di wilayah tertentu!
    2. Sebaran penduduk dipengaruhi oleh banyak faktor. Diskusikanlah faktor apa saja yang mempengaruhi sebaran penduduk Australia!
    3. Buatlah tulisan tentang budaya suku asli Australia yaitu Suku Aborigin dan Penduduk Selat Torres. Lengkapilah tulisan dengan ilustrasi gambar.

D. PENGARUH PERUBAHAN RUANG DAN INTERAKSI ANTARRUANG DI BENUA ASIA DAN BENUA LAINNYA

Perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai lingkup atau skala. Dalam lingkup yang sempit, perubahan ruang dan interaksi ruang dapat terjadi antara desa dengan kota, dan dalam skala luas dapat terjadi antarnegara dan benua.
Perubahan ruang dan interaksi antarruang dalam lingkup desa dan kota telah menimbulkan berbagai pengaruh bagi desa maupun kota. Di Asia dan benua lainnya, perubahan ruang terlihat dari adanya alih fungsi lahan dari hutan menjadi pertanian dan permukiman, serta dari pertanian menjadi permukiman. Di Eropa perubahan tersebut telah berlangsung lama dan meningkat saat revolusi industri. Akibatnya banyak terbentuk kota-kota dan meningkatkan jumlah penduduk yang tinggal di kota.
Di Asia, perubahan ruang terlihat dari alih fungsi lahan. Sekitar 50 persen lahan di Asia telah berubah menjadi wilayah pertanian. Banyak daerah di Asia berubah menjadi daerah perkotaan. Perubahan tersebut mendorong terjadinya interaksi antarruang dalam bentuk perpindahan penduduk dari desa ke kota. Pada tahun 2015, sekitar 47 persen penduduk Asia tinggal di daerah perkotaan (WPDS, 2015).
Kota-kota di Asia dan benua lainnya menjadi tujuan penduduk dari desadesa di sekitarnya. Perkembangan ekonomi yang cepat di daerah perkotaan membuat banyak peluang kerja dan kesempatan berusaha, sehingga banyak penduduk desa pindah ke kota. Ada sejumlah faktor yang mendorong penduduk desa di Asia pindah ke kota, yaitu alasan ekonomi seperti makin terbatasnya lapangan kerja di desa dan faktor lainnya seperti konflik, bencana alam, terbentuknya gurun (desertification) dan intrusi atau masuknya air laut ke arah daratan.
Sumber: Courtesy ‘Developing Asia’ journal, Asian Development Bank. Asia’s growing urban populations
Gambar 1.50. Perbandingan Penduduk yang Tinggal di Daerah Perkotaan dan Pedesaan di Benua Asia

Interaksi keruangan antara desa dan kota di Asia dan benua lainnya telah berdampak secara ekonomi, sosial, budaya, politik, dan pendidikan. Adapun dampak dari interaksi desa kota adalah sebagai berikut.
  1. Makin beragamnya orientasi mata pencaharian dari yang hanya berorientasi pertanian, berkembang menjadi industri yang memanfaatkan hasil pertanian.
  2. Makin meningkatnya produktivitas pertanian dan adanya teknologi tepat guna atau cara bertani yang lebih maju.
  3. Makin baiknya sarana transportasi antara desa dan kota, sehingga memperlancar mobilitas penduduk maupun barang dari desa ke kota atau sebaliknya.
  4. Budaya kota biasanya masuk ke desa, baik dalam cara berpakaian, bahasa, seni, dan sebagainya yang tidak selalu sesuai dengan budaya desa.
  5. Berkembangnya media massa membuat warga desa semakin melek dengan isu-isu politik yang sedang berkembang, sehingga kesadaran politik warga desa terus meningkat.
  6. Makin banyaknya guru dan sekolah dibangun di desa, sehingga tingkat pendidikan di desa meningkat.
Bagi kota, desa memiliki peran yang sangat penting. Interaksi keruangan antara kota dan desa membawa pengaruh terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik di kota. Adapun pengaruh tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Secara ekonomi kota memperoleh sumber daya dari desa, baik berupa sumber daya manusia berupa tenaga kerja mapun sumberdaya alam berupa hasil pertanian atau hasil tambang.
  2. Penduduk desa yang bekerja di kota sebagian tidak menjadi penduduk kota yang sukses dan sebagian menimbulkan masalah kemiskinan di kota yang tampak dari adanya permukiman kumuh.
  3. Kota dihuni oleh penduduk pendatang dari desa yang sebagian masih mempertahankan budaya atau cara hidup di desa.
Pengaruh interaksi keruangan biasa terjadi antarnegara dan antarbenua. Jarak yang jauh kini tidak lagi menjadi hambatan dalam melakukan interaksi berkait kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi. Peristiwa di suatu negara dengan cepat disaksikan oleh penduduk di negara atau benua lain. Pengaruh antarnegara dapat berupa pengaruh ekonomi, sosial, budaya dan politik. Adapun pengaruh tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Ekonomi
  2. Interaksi antarruang terjadi karena adanya kebutuhan yang salah satunya adalah kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak mampu diproduksi oleh suatu negara. Negara yang memasok kebutuhan tersebut memperoleh keuntungan ekonomi dari barang dan jasa yang dipasoknya. Keuntungan tersebut menguntungkan negara karena banyak tenaga kerja yang terlibat dan diperolehnya devisa dari hasil penjualannya. Bagi negara yang dipasok kebutuhannya, keuntungan diperoleh dari barang dan jasa yang diperolehnya. Barang dan jasa tersebut dapat berupa barang konsumtif maupun untuk keperluan produksi, misalnya mesin-mesin industri.

  3. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Sosial
  4. Interaksi antarnegara dan benua juga melibatkan manusia sebagai pelakunya. Interaksi sosial antarmanusia yang memiliki kehidupan sosial berbeda kemudian terjadi. Interaksi tersebut dapat terjadi dengan saling bertemu atau melalui media komunikasi. Kehidupan sosial dapat berubah karena adanya pengaruh dari interaksi tersebut. Sebagai contoh adanya wisatawan dari negara lain yang datang ke Indonesia.

  5. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Budaya
  6. Saat ini interaksi antarruang tidak hanya bertemu secara fisik melalui tatap muka. Media transportasi dan komunikasi membuat interaksi ruang dapat terjadi lebih intensif. Kondisi ini membuat interaksi antarmasyarakat dengan budaya yang berbeda semakin sering terjadi. Kemajuan teknologi transportasi juga mendukung terjadi interaksi budaya secara langsung melalui pertemuan antarmasyarakat dengan budayanya secara fisik. Kemajuan teknologi komunikasi sangat mendukung interaksi budaya secara tidak langsung.
    Peristiwa budaya dari suatu masyarakat dengan mudah dapat disaksikan oleh masyarakat di daerah yang berbeda. Budaya tersebut kemudian mempengaruhi budaya masyarakat yang menyaksikannya. Sebagai contoh, cara berpakaian seorang artis Hollywood dengan cepat ditiru oleh banyak masyarakat di negara lainnya atau di benua yang berbeda. Contoh lainnya, makanan China telah lama banyak ditiru dan mempengaruhi masyarakat di negara lainnya.

  7. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Kehidupan Politik
  8. Interaksi antarruang juga mempengaruhi kehidupan politik suatu negara. Kehidupan politik suatu negara seringkali dipengaruhi oleh negara lain. Sistem pemerintahan dan sistem demokrasi yang dipilih banyak negara saat ini adalah hasil pengaruh dari negara lain yang lebih dulu mengembangkannya. Walaupun ada penyesuaian tetapi secara umum biasanya mengacu pada sistem pemerintahan dan demokrasi negara tertentu.
    Dinamika kehidupan politik suatu negara juga tidak lepas dari adanya interaksi dalam bentuk komunikasi antarwilayah atau negara di dunia. Peristiwa politik di suatu negara dapat mempengaruhi kebijakan politik negara lain. Sebagai contoh, pertikaian antara Israel dan Palestina mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam melakukan hubungan dengan Israel maupun Palestina. Indonesia mendukung perjuangan Palestina dan tidak melakukan hubungan diplomatik dengan Israel. Masyarakat Indonesia juga seringkali melakukan protes terhadap Israel karena adanya tayangan kekerasan Israel terhadap Palestina.

  9. Pengaruh Perubahan dan Interaksi Ruang Antarnegara Terhadap Pendidikan
  10. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menuju kemajuan suatu bangsa. Banyak negara yang memberikan perhatian besar terhadap pendidikan warganya, sehingga mereka berhasil menjadi negara maju. Walaupun demikian, sebagian negara masih tertinggal dalam hal pendidikan. Penyebabnya antara lain karena masalah ekonomi dan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.
    Dalam perkembangan berikutnya, banyak negara menjadi semakin memperhatikan pendidikan. Interaksi antara wilayah desa kota membuat masyarakat desa semakin menyadari pentingnya pendidikan. Di banyak negara, akses terhadap pendidikan menjadi semakin baik karena negara berupaya memberikan fasilitas pendidikan sampai ke desa. Banyak penduduk desa yang melanjutkan pendidikannya ke kota.
    Dalam lingkup negara, salah satu kerja sama hubungan antarnegara adalah dalam bidang pendidikan. Banyak negara berkembang mengirim pelajar dan mahasiswa ke negara-negara maju. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di negara-negara berkembang. Negara maju juga banyak yang menyediakan fasilitas beasiswa bagi negara-negara lainnya yang masih berkembang.
Aktivitas Kelompok
  1. Perhatikanlah peta perkotaan di Asia. Selanjutnya lakukanlah aktivitas berikut ini.
  2. Kelompokanlah negara-negara yang persentase penduduk perkotaannya kurang dari 50 persen dan lebih dari 50 persen. Tulislah hasilnya pada tabel berikut ini.
  3. Negara dengan Penduduk Kota Kurang dari 50 Persen Negara dengan Penduduk Kota Lebih dari 50 Persen
  4. Carilah informasi tentang kondisi ekonomi, sosial, politik dan pendidikan salah satu negara yang masuk kelompok negara dengan penduduk kota kurang dari 50 persen dan lebih dari 50 persen.
  5. Kondisi ekonomi yang dimaksud pada poin 2 adalah pendapatan per kapita, kondisi sosial menyangkut angka kemiskinan, kondisi politik menyangkut stabilitas politik, dan kondisi pendidikan menyangkut tingkat pendidikan penduduk.
  6. Diskusikan hasilnya melalui diskusi kelompok dan sampaikan hasilnya di depan kelas.

Sumber: Buku Paket Kelas 9 Semester Ganjil Edisi Revisi 2018