Halaman

Tema : 1
MANUSIA DAN PERUBAHAN


DAFTAR ISI
  1. Perubahan Sosial
    1. Apa Itu Perubahan Sosial
    2. Bagaimana Bentuk dan Contoh Perubahan sosial?
    3. Apa Penyebab Perubahan Sosial?
    4. Bagaimana Dampak Perubahan Sosial?
  2. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi
    1. Apa Pengertian dan Ciri-Ciri Modernisasi?
    2. Bagaimana Kehidupan Masyarakat Indonesia Menyambut Era Modernisasi?
  3. Globalisasi
    1. Apa itu Globalisasi?
    2. Bagaimana Asal Mula Perkembangan Globalisasi?
    3. Apa Saja Contoh Globalisasi?
  4. Kearifan Lokal
    1. Bagaimana Kearifan Lokal Masyarakat Nusantara?
    2. Bagaimana Kondisi Pelestarian Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi dan Globalisasi?

Gambaran Tema

Di tema ini kalian akan mempelajari bagaimana masyarakat Indonesia mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Topik pertama yang akan dibahas adalah mengenai konsep perubahan sosial yang akan membantu kalian memahami lebih jauh mengenai bagaimana bentukbentuk perubahan yang terjadi di masyarakat. Selanjutnya kalian akan membahas topik mengenai perkembangan modernisasi di Indonesia sebagai salah satu pemicu utama terjadinya perubahan sosial. Di bagian berikutnya, kalian akan membahas topik mengenai globalisasi yang sedang terjadi saat ini di mana salah satu tantangan terbesarnya adalah upaya pelestarian tradisi di tengah proses perubahan yang sedang terjadi. Oleh karenanya, di akhir tema ini kalian akan diajak untuk melakukan penelitian sederhana dan melakukan aksi kampanye mengenai pewarisan kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi.

Capaian Pembelajaran

Di akhir kelas IX, peserta didik memahami perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Ia memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia memahami peran diri sebagai bagian dari masyarakat dunia di tengah isu-isu global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif terhadapnya. Peserta didik melakukan penelitian sederhana untuk menemukan jawaban dari masalah-masalah sosial dan kaitannya dengan ekonomi serta lingkungan. Ia menyimpulkan hasil temuan penelitian. Ia mempresentasikan dan mendiskusikan hasil temuannya. Peserta didik membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan sekitar dalam perspektif global. Ia melakukan refleksi dari setiap proses yang sudah dilakukan.

Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
  1. Menjelaskan dinamika perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
  2. Membedakan antara modernisasi dan globalisasi.
  3. Mendeskripsikan fenomena modernisasi dalam kehidupan masyarakat.
  4. Menganalisis dinamika globalisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.
  5. Mengevaluasi implementasi pelestarian budaya di masyarakat.
  6. Merancang kolaborasi upaya pewarisan kearifan lokal di era modernisasi dan globalisasi.

Pertanyaan Kunci

  1. Apa itu perubahan sosial?
  2. Bagaimana masyarakat Indonesia mengalami perubahan?
  3. Bagaimana melestarikan kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi?

Perubahan Sosial, BaikatauBuruk

Gambar 1.1 Keluarga dan Perubahan Sosial

Perhatikan kedua gambar di atas.
Apa komentarmu terhadap gambar tersebut?

Gambar pertama memperlihatkan aktivitas keluarga yang sedang asyik bermain bersama, sementara gambar kedua memperlihatkan aktivitas keluarga yang sedang sibuk menggunakan gawainya masingmasing. Kedua gambar tersebut memperlihatkan kecenderungan aktivitas yang dilakukan oleh sebuah keluarga sebelum dan sesudah terjadinya perkembangan teknologi terkini.
Ya, fenomena tersebut menggambarkan contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prosesnya, kita semua adalah aktor dari perubahan sosial yang berperan untuk menentukan apakah perubahan yang terjadi akan menuju ke arah yang baik atau buruk. Dalam contoh gambar di atas, kita dapat menentukan kebiasaan mana yang akan kita lakukan bersama keluarga, bukan? Harapannya, dengan mempelajari perubahan sosial, kalian bisa menyadari proses perubahan yang sedang terjadi di masyarakat dan ikut menentukan hal-hal baik yang perlu terus dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci:
Perubahan Sosial, Modernisasi, Globalisasi, Pelestarian Budaya, Kearifan Lokal

  1. Perubahan Sosial
    1. Apa Itu Perubahan Sosial
    2. Refleksikanlah pengalaman hidup yang sudah kalian alami dari masa kecil hingga saat ini, apakah selama proses tersebut kalian telah mengalami berbagai perubahan? Perubahan yang paling jelas dapat dilihat erlihat dari perkembangan fisik. Akan tetapi, di samping itu tentu ada banyak perubahan lain seperti kebiasaan sehari-hari, cara berinteraksi, pola pikir, dan lain sebagainya. Selayaknya perkembangan setiap individu, masyarakat juga mengalami perubahan dalam berbagai hal seiring perkembangan zaman. Perubahan yang paling jelas dapat dilihat dari penampilan fisik seperti cara berpakaian dan penggunaan alat-alat penunjang kehidupan (teknologi). Di samping hal tersebut, tentu saja beragam perubahan lain juga terjadi di berbagai segi kehidupan. Identifikasilah bagaimana masyarakat berubah dari masa lalu hingga sekarang dalam beberapa aspek kehidupan berikut:

      Tabel 1.1 Identifikasi Perubahan Masyarakat

      Aspek Kehidupan Perubahan
      Ekonomi (Cara memenuhi kebutuhan hidup)
      Sistem Pemerintahan (Cara mengatur masyarakat)
      Imu Pengetahuan dan Teknologi
      Perubahan yang terjadi pada berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat disebut dengan perubahan sosial. Fenomena perubahan sosial mulai dipelajari seiring dengan ketertarikan manusia untuk dapat memahami hakikat kehidupannya sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan. Dalam perkembangannya, perubahan sosial kemudian diidentifikasi dari aspek-aspek sosial yang dapat diamati seperti perubahan dalam penampilan, pola perilaku, lembaga kemasyarakatan, lapisan masyarakat, nilai-nilai sosial, dan lain sebagainya.
      Wawasan
      Definisi Perubahan Sosial. Menurut Selo Soemardjan, seorang ilmuwan di bidang Sosiologi, perubahan sosial adalah pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
    3. Bagaimana Bentuk dan Contoh Perubahan Sosial
    4. Untuk memudahkan kita dalam mempelajari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, kita dapat melihatnya dalam berbagai kategori bentuk. Setidaknya bentuk-bentuk perubahan sosial dapat dilihat dari kategori waktu, cakupan, perencanaan, dan arah perkembangannya.
      1. Perubahan Berdasarkan Waktu
      2. Perubahan sosial berdasarkan waktunya dibagi ke dalam perubahan sosial yang berlangsung secara lambat (evolusi) dan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat (revolusi). Evolusi adalah perubahan yang terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang cukup lama (rentang waktu antara ratusan hingga ribuan tahun). Perubahan ini terjadi seiring dengan perkembangan masyarakat untuk dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Evolusi dapat kita lihat pada pembentukan karakteristik masyarakat berdasarkan kondisi lingkungan alamnya, contohnya perbedaan karakteristik antara masyarakat pesisir yang sering berinteraksi dengan orang asing dan masyarakat yang tinggal di pedalaman yang jauh dari pusat keramaian. Karena menghadapi kondisi dan tantangan alam yang berbeda, dalam jangka waktu yang panjang, masyarakat pesisir atau daratan yang ramai berinteraksi membentuk karakter yang dinamis dan cenderung memiliki pemikiran yang terbuka. Di sisi lain, masyarakat pedalaman yang tinggal di pelosok daerah membentuk karakter yang cenderung tertutup dan lambat menerima perubahan.
        Gambar 1.2 Masyarakat pesisir dan masyarakat pedalaman di Indonesia

        Sumber: Abdul Rohmad/unsplash (2020); Syofiardi Bachyul Jb/Wikimedia Commons/CC-BY-SA 4.0


        Sementara revolusi adalah perubahan secara mendadak atau dalam jangka waktu yang relatif cepat. Perubahan ini seringkali terjadi karena dipicu oleh sebuah penemuan baru atau sebuah peristiwa besar yang berlangsung di masyarakat. Revolusi dalam kehidupan manusia dapat terjadi diawali dengan adanya perubahan bidang-bidang tertentu seperti teknologi, ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya. Bentuk revolusi dalam bidang kehidupan dapat dilihat pada sekitar abad ke-18 Masehi di Eropa yaitu setelah ditemukannya mesin-mesin produksi yang memungkinkan dibuatnya sebuah barang secara massal, cepat, dan efisien. Peristiwa yang disebut sebagai Revolusi Industri ini menyebabkan terjadinya perubahan yang signifikan terhadap cara masyarakat dalam bekerja dan memenuhi kebutuhannya. Revolusi Industri kemudian terus berlanjut hingga saat ini dengan ditemukannya proses produksi yang semakin canggih yang bisa dioperasikan secara digital. Kondisi ini memicu ditemukannya artificial intelligent atau kecerdasan buatan yang memungkinkan sebuah robot dapat berpikir dan berinteraksi dengan manusia secara mandiri.
        Wawasan

        Revolusi Industri 5.0

        Memasuki dekade kedua abad ke-21, dunia ramai memperbincangkan lahirnya tahapan industri terbaru yang disebut dengan Industri 4.0. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh Jerman pada tahun 2011 saat memublikasikan rencana pembangunannya.
        Konsep Revolusi Industri 4.0 membagi tahapan perkembangan industri sebagai berikut:
        • Industri 1.0: Ditandai dengan penemuan mesin uap yang mengubah tenaga otot manusia menjadi tenaga mesin dalam proses produksi.
        • Industri 2.0: Ditandai dengan penemuan mekanisme produksi massal dan pengembangan energi listrik.
        • Industri 3.0: Ditandai dengan penemuan teknologi digital dan sistem komputerisasi.
        • Industri 4.0: Ditandai dengan penemuan teknologi internet, jaringan nirkabel, dan kecerdasan buatan.
        Perkembangan terbaru terjadi di tahun 2019 ketika negara Jepang memberikan gagasan mengenai Society 5.0 sebagai kelanjutan dari keempat tahapan industri sebelumnya. Society 5.0 ditandai dengan upaya menitikberatkan perkembangan teknologi pada kebutuhan manusia, bukan pada perkembangan alat-alat industri.
        Eksplorasi lebih jauh mengenai hal ini di tautan berikut:
        https://solutech.id/2019/07/22/ revolusi-industri-5-0-jepang/
        atau pindailah QR di samping
      3. Perubahan Berdasarkan Cakupan
      4. Perubahan sosial berdasarkan cakupannya dibagi ke dalam perubahan kecil dan perubahan besar. Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada sebagian kecil masyarakat atau pada sebagian aspek kehidupan saja. Perubahan ini tidak berdampak signifikan terhadap struktur masyarakat dan pranata sosial yang ada di dalamnya. Perubahan sosial dengan cakupan yang kecil, contohnya adalah perubahan yang terjadi di suatu wilayah pemukiman tertentu, seperti ketika sebuah pasar dibangun di satu pemukiman yang sebelumnya tidak memiliki pasar. Masyarakat yang tadinya berbelanja secara terpisah kini lebih sering bertemu dan berinteraksi di pasar, di sisi lain masyarakat yang tadinya hanya berperan sebagai pembeli kini mulai banyak yang berperan sebagai pedagang sehingga sedikit banyak meningkatkan kesejahteraan di wilayah tersebut. Perubahan kecil lainnya dapat dilihat pada perubahan yang terjadi pada model rambut terkini di mana perubahan tersebut hanya terjadi pada aspek mode saja. Perubahan-perubahan tersebut tidak mengubah bagaimana cara masyarakat mengatur kehidupannya.
        Sementara perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada sebagian besar masyarakat atau aspek kehidupannya. Perubahan ini berdampak signifikan terhadap struktur masyarakat dan pranata sosial yang ada di dalamnya. Contoh perubahan besar adalah upaya pembangunan yang dilakukan pemerintah pada masa setelah kemerdekaan. Pembangunan tersebut berdampak pada berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, transportasi, teknologi, dan sebagainya. Perubahan sosial yang terjadi pada masa pembangunan ini berdampak pada perubahan struktur masyarakat seiring dengan terbukanya kesempatan meraih pencapaian ekonomi untuk seluruh anggota masyarakat. Di sisi lain, perubahan ini juga berdampak pada pola kebudayaan masyarakat yang menjadi semakin modern. Lebih jauh, proses tersebut berdampak pada pembaruan institusi pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan serta pada sistem pranata sosial keluarga dan masyarakat di hampir seluruh Indonesia.
        Gambar 1.3 Metropolitan Jakarta, salah satu hasil pembangunan di Indonesia

        Sumber: Gede Suhendra/unsplash (2018)


      5. Perubahan Berdasarkan Perencanaan

      6. Gambar 1.4 Pemakaian tas kain sebagai pengganti tas plastik saat belanja menjadi kebiasaan baru di banyak tempat.

        Sumber: KeepCool USA/Wikimedia Commons/CCBY-SA 2.0 (2018)

        Perubahan sosial berdasarkan perencanaanya dibagi ke dalam perubahan yang direncanakan (Planned Change) dan perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned Change). Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi atas kehendak dan perencanaan yang dilakukan oleh pihak tertentu. Pihak tersebut biasanya disebut sebagai agen perubahan atau The Agent of Change. Perubahan ini dapat terjadi dari skala terkecil (masyarakat di suatu wilayah) hingga skala terbesar (masyarakat dunia). Perubahan yang direncanakan, misalnya adalah adanya gerakan untuk menggunakan kantong belanja berbahan kain untuk mengurangi produksi sampah plastik.

        Gerakan ini dipelopori oleh agen perubahan yang memperjuangkan kelestarian lingkungan alam di bumi. Setelah melalui proses yang panjang, gerakan ini kemudian didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah yang mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik dan sektor pengusaha yang tidak lagi menggunakan plastik sebagai kantong belanja di toko mereka.
        Contoh lain dari perubahan sosial yang direncanakan pada era masa kini adalah sebuah kerja sama untuk mencapai suatu tujuan perubahan dengan menggunakan media jejaring digital. Perubahan tersebut dapat didorong dalam bentuk mengupayakan crowdfunding atau urun dana secara massal untuk membiayai sesuatu, baik terkait dengan produksi barang inovatif, bantuan kemanusiaan, atau pembiayaan untuk kegiatan tertentu yang akan berdampak besar terhadap masyarakat. Bentuk lainnya adalah pemberian dukungan dalam bentuk pengumpulan petisi untuk mendukung agenda tertentu, seperti bantuan terhadap korban ketidakadilan atau penolakan terhadap sebuah kebijakan pemerintah yang juga akan berdampak besar terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
        Gambar

        Wawasan

        Situs Crowdfunding dan Petisi Daring di Indonesia

        Media digital berbasis internet yang menjadi tempat pengumpulan dana crowdfunding di Indonesia contohnya adalah kitabisa.com, gandengtangan.co.id ayopeduli.id, dan akseleran.co.id. Sementara tempat pengumpulan petisi daring contohnya adalah change.org, petisionline.com.
        Sementara perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa usaha yang sengaja dilakukan oleh masyarakat. Biasanya perubahan yang tidak direncanakan terjadi akibat adanya bencana alam sebagai dampak dinamika geografis atau bencana sosial sebagai dampak dari perkembangan masyarakat itu sendiri. Perubahan sosial yang tidak direncanakan dapat dilihat seperti pada perubahan kehidupan bencana tsunami di suatu wilayah. Bencana tersebut mengakibatkan rusaknya pemukiman penduduk serta berbagai sarana dan prasarana yang dimilikinya. Dampaknya masyarakat kehilangan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup dan juga kehilangan tempat untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, pasar, rumah sakit, dan sebagainya. Contoh lain dari perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah munculnya kebiasaan negatif masyarakat saat menggunakan media sosial. Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial pada mulanya dibuat untuk dapat meningkatkan kualitas jejaring sosial melalui media digital sehingga masyarakat dapat bebas mengakses informasi dan berinteraksi. Namun, hal yang tidak direncanakan juga muncul. Antara lain, maraknya sikap masyarakat digital (netizen) yang senang menghujat orang lain dan menyebar berita bohong. Perubahan tersebut tentu perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan efek yang semakin memprihatinkan.

        Gambar 1.6 Tsunami Aceh, 2004

        Sumber: pixnio (2004)


        Gambar 1.7 Hoaks di media sosial

        Sumber: kominfo.go.id (2020)

        Gambar Pengayaan. Dua contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan di atas adalah perubahan yang mengarah pada hal yang negatif. Menurut kalian, adakah perubahan sosial yang tidak direncanakan, namun mengarah pada hal yang positif? Apa contohnya?
      7. Perubahan Berdasarkan Arah Perkembangan
      8. Perubahan sosial berdasarkan arah perkembangannya dibagi ke dalam perubahan progress dan perubahan regress. Perubahan progress adalah perubahan yang menuju ke arah kemajuan. Oleh karenanya perubahan ini kerap membawa keuntungan bagi kehidupan masyarakat. Contoh perubahan progress adalah berubahnya pola pikir dan kesadaran masyarakat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Jika pada masa lalu masyarakat lebih percaya terhadap hal-hal yang bersifat takhayul dan irasional, maka pada masa kini masyarakat lebih percaya terhadap hal-hal yang bersifat nyata dan rasional.
        Sementara perubahan regress adalah perubahan yang menuju ke arah kemunduran. Oleh karenanya perubahan ini kerap membawa kerugian bagi kehidupan masyarakat. Perubahan regress, contohnya adalah berubahnya kesadaran dan sikap masyarakat terhadap alam seiring dengan perkembangan zaman. Jika pada zaman dulu masyarakat terbiasa hidup berdampingan dengan alam sehingga bisa melestarikannya, beda halnya dengan zaman sekarang di mana masyarakat lebih banyak yang tidak mempedulikan kelestarian alam dan melakukan banyak pencemaran lingkungan.
        Gambar 1.8 Pencemaran lingkungan dan perumahan di bantaran Kali Ciliwung

        Sumber: Ahmad Fauzi/ Wikimedia Commons/CC-BY-3.0 (2017)

        Demikian penjelasan mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial yang dapat kita pelajari. Dalam hal ini yang perlu kalian pahami adalah bahwa setiap fenomena perubahan bisa dilihat dari berbagai sisi, sehingga setiap perubahan pada dasarnya memiliki berbagai bentuk. Contohnya mengenai fenomena terakhir yang kita bahas yakni fenomena perubahan sosial terkait kesadaran dan sikap masyarakat terhadap pelestarian lingkungan alam. Kita bisa melihatnya dalam berbagai bentuk tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:
        Tabel 1.2 Fenoemna dan Bentuk Perubahan Sosial
        Fenomena Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial
        Kesadaran dan sikap masyarakat terhadap pelestarian lingkungan alam Berdasarkan Waktu: Perubahan Lambat
        Berdasarkan Cakupan: Perubahan Besar
        Berdasarkan Perencanaan: Perubahan yang Tidak Direncanakan
        Berdasarkan Arah Perkembangan: Perubahan Regress
    5. Apa Penyebab Perubahan Sosial
    6. Coba refleksikan perubahan-perubahan yang sudah terjadi pada dirimu sendiri dari masa kecil hingga saat ini. Perubahan pada diri seseorang selama hidupnya disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya seperti perkembangan biologis, pendampingan orangtua, interaksi dengan teman serta lingkungan, dan lain sebagainya. Begitupun dengan perkembangan hidup masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mengalami perubahan yang diakibatkan oleh faktor internal dan eksternal. Bagaimana penjelasannya? Simak pemaparan berikut.
      1. Faktor Internal
      2. Faktor internal adalah faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah: perkembangan jumlah penduduk, munculnya penemuan baru, dan terjadinya konflik di masyarakat.
        • Perkembangan Jumlah Penduduk
        • Berbagai riset menunjukkan jika jumlah penduduk di Indonesia akan terus meningkat setiap tahun seiring dengan lebih cepatnya pertumbuhan angka kelahiran dibandingkan dengan pertumbuhan angka kematian. Jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat tersebut tidak merata di setiap daerah. Orang yang tinggal di pulau Jawa lebih banyak daripada pulau-pulau lainnya, di sisi lain jumlah masyarakat juga lebih banyak terkumpul di daerah perkotaan daripada pedesaan.
          Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk di suatu wilayah mengakibatkan terjadinya perubahan sosial. Terlalu banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah mengakibatkan tingginya tingkat persaingan kerja yang melahirkan banyaknya jumlah pengangguran. Kondisi tersebut secara tidak langsung berpengaruh terhadap munculnya wilayah pemukiman kumuh dan meningkatnya tingkat kriminalitas yang kemudian mengubah keadaan dan kondisi dari wilayah tersebut. Sebaliknya, terlalu sedikitnya jumlah penduduk di suatu wilayah mengakibatkan tidak tersedianya jumlah tenaga kerja produktif yang memadai sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan upaya pembangunan di wilayah tersebut.
        • Munculnya Penemuan Baru

        • Gambar 1.9 FANUC R-2000iB, robot industri yang digunakan dalam proses pengepakan dan pelabelan otomatis

          Sumber: Mixabest/Wikimedia Commons/ CC-BY-SA 3.0 (2020)

          Penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan membawa perubahan yang besar terhadap perkembangan kehidupan manusia sejak dimulainya masa modern setelah terjadinya Revolusi Industri. Perubahan tersebut terus belangsung hingga saat ini, di mana situasi terbaru ditandai dengan mulai digantinya tenaga kerja manusia dengan robot. Hal tersebut kemudian membawa perubahan bagi sistem kerja manusia di mana masyarakat harus dapat terus mengembangkan diri agar bisa bertahan hidup.
        • Terjadinya Konflik dalam Masyarakat

        • Gambar 1.10 Konflik dan demonstrasi yang berujung kerusuhan

          Sumber: pixabay (2018)

          Dalam pengertian yang mudah, konflik adalah sebuah kondisi di mana terdapat dua pihak atau lebih yang saling bertikai karena adanya perbedaan kepentingan. Konflik terjadi karena tidak tercapainya sebuah kesepakatan atas sebuah perbedaan. Jika dilihat dari bentuknya, konflik dapat dibedakan menjadi konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara pihak yang tidak sejajar secara politis, misalnya konflik antara seorang warga dengan kepala desa atau konflik antara masyarakat dengan pemerintah. Dalam skala yang paling besar, konflik vertikal mengakibatkan terjadinya gerakan revolusi atau pemberontakan untuk mengubah sistem pemerintahan di suatu negara. Di sisi lain, konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara pihak yang sejajar secara politis, misalnya konflik antar masyarakat, konflik antar organisasi, atau konflik antar suku di suatu daerah.
          Konflik pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan sosial karena sebuah konflik biasanya membawa dampak pada terciptanya sebuah kesepakatan atau aturan baru di tengah masyarakat. Contohnya adalah konflik yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Peristiwa kerusuhan dan pergolakan yang dikenal sebagai Peristiwa Reformasi ini kemudian membawa perubahan yang signifikan bagi munculnya sistem politik yang lebih demokratis di Indonesia.
      3. Faktor Eksternal
      4. Faktor eksternal adalah faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah interaksi dengan lingkungan alam dan interaksi dengan kebudayaan masyarakat lain.
        • Interaksi dengan Lingkungan Alam
        • Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, kondisi alam di sebuah wilayah berkaitan erat dengan kondisi manusia di wilayah tersebut. Oleh karenanya, perubahan yang terjadi di alam juga akan membawa perubahan pada masyarakat yang tinggal di dalamnya. Misalnya, semakin kritisnya kondisi bumi akibat pemanasan global akan memicu terjadinya gerakan sosial untuk mengubah cara masyarakat beraktivitas dengan berusaha tidak memproduksi banyak polusi dan menggunakan alat-alat yang lebih ramah terhadap lingkungan. Terjadinya bencana alam seperti banjir kemudian memicu perubahan terhadap cara masyarakat mengelola penataan wilayah tempat tinggalnya. Semakin berkurangnya sumber penghidupan di suatu wilayah akibat krisis sumber daya dan energi juga dapat mengakibatkan terjadinya perubahan pada sistem kemasyarakatan dan pola pembagian kerja di wilayah tersebut.
        • Interaksi dengan Kebudayaan Masyarakat Lain
        • Masyarakat di berbagai belahan bumi saling berinteraksi seiring dengan perkembangan kehidupan di masing-masing wilayah. Interaksi tersebut seringkali dipicu oleh kegiatan ekonomi untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Dalam catatan sejarah, hubungan interaksi antar wilayah tersebut bisa berlangsung secara keras melalui jalan peperangan atau berlangsung secara damai melalui kerjasama perdagangan. Dalam prosesnya, berbagai bentuk interaksi tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya pertemuan antara dua kebudayaan yang berbeda sehingga kemudian saling memengaruhi satu sama lain. Kebudayaan di suatu masyarakat yang terpengaruh oleh kebudayaan masyarakat luar kemudian menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial. Misalnya, kegiatan ekonomi berbasis industri hiburan (entertainment) yang dilakukan oleh Korea Selatan di beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan bagi kehidupan sebagian masyarakat Indonesia karena adanya proses interaksi kebudayaan yang dibawa oleh industri hiburan tersebut. Beberapa perubahan sosial yang dapat kita amati adalah seperti munculnya tren menonton film drama Korea, menggemari lagulagu berbahasa Korea, hingga akhirnya menggunakan kosakata Korea dalam pergaulan sehari hari.
      PengayaanApakah ada suatu masyarakat yang tidak pernah mengalami perubahan? Apakah masyarakat tradisional yang tinggal di daerah terpencil tidak pernah mengalami perubahan sosial?
    7. Bagaimana Dampak Perubahan Sosial
    8. Sekarang mari kita bahas mengenai dampak perubahan sosial bagi kehidupan masyarakat. Perubahan sosial sebagai sebuah fenomena yang umum terjadi di masyarakat tentu saja membawa berbagai dampak bagi keberlangsungan hidup masyarakat tersebut. Dampak perubahan sosial ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni dampak positif dan dampak negatif. Apa kalian sudah dapat membayangkan dampak-dampak tersebut? Untuk lebih jelasnya, silakan simak pemaparan berikut.
      1. Dampak Positif
        • Terciptanya Pola Pikir yang Maju dan Semakin Terbuka
        • Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat saat ini memiliki pola berpikir yang lebih maju dan terbuka dibandingkan dengan sebelumnya. Kita bisa melihat ciri-ciri masyarakat saat ini yang sudah tidak lagi banyak yang percaya dengan takhayul atau hal-hal yang bersifat irasional. Di sisi lain mereka juga lebih mudah menerima hal baru dan bisa menghargai perbedaan karena pola pikirnya yang semakin terbuka.
        • Terbukanya Mobilitas Sosial
        • Seperti yang sudah kalian pelajari di kelas sebelumya, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi atau kedudukan seseorang di dalam lapisan masyarakat. Karena adanya perubahan sosial, jika pada masa sebelumnya seseorang yang berasal dari kalangan masyarakat bawah tidak bisa atau sulit berpindah posisi menjadi kalangan terpandang, maka saat ini kesempatan untuk meraih kesuksesan dan kedudukan yang tinggi di masyarakat terbuka untuk siapa saja.
        • Meningkatnya Pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia
        • Perubahan sosial juga membawa dampak bagi terciptanya masyarakat yang demokratis, di mana setiap orang diakui haknya untuk bisa memperoleh kehidupan yang aman, dapat bebas berpendapat dan memberikan suara dalam pemilu, mendapatkan fasilitas pendidikan, menikmati hiburan, dan lain sebagainya. Di mana hal-hal tersebut cenderung sulit didapatkan secara bebas pada masa lalu.
      2. Dampak Negatif
      3. Seiring dengan adanya dampak positif dari perubahan sosial, masyarakat juga dihadapkan dengan dampak negatif yang menyertainya. Terdapat banyak dampak negatif perubahan sosial. Berikut adalah beberapa contohnya.
        • Terjadinya Kesenjangan sosial
        • Sistem yang bebas dan terbuka dalam berbagai aspek kehidupan sebagai dampak adanya perubahan kemudian, bisa menciptakan terjadinya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial adalah ketidaksetaraan kemampuan secara signifikan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kesenjangan sosial yang paling jelas dapat kita amati dalam foto berikut.
          Gambar
        • Munculnya Perilaku Negatif di Masyarakat
        • Perubahan terhadap bidang-bidang kehidupan secara otomatis juga membawa perubahan pada perilaku masyarakat yang ada di dalamnya. Sayangnya, perilaku tersebut banyak yang berbentuk negatif atau jauh dari kebaikan. Ada berbagai faktor yang memengaruhi terjadinya perilaku negatif di masyarakat, di antaranya:
          • Faktor pergeseran nilai dan norma
          • Perilaku yang diakibatkan oleh pergeseran nilai dan norma, misalnya adalah berubahnya sikap kebersamaan atau gotong royong menjadi sikap individualistis atau tidak mempedulikan orang lain.
          • Faktor desakan kebutuhan ekonomi
          • Perilaku yang diakibatkan oleh faktor desakan kebutuhan hidup, contohnya adalah terjadinya tindakan penipuan, pencurian, atau premanisme (kekerasan). Halhal tersebut biasanya dipicu karena tidak tersedianya sumber penghasilan yang merata sehingga sebagian orang terpaksa memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang melanggar hukum.

            PengayaanDiskusikanlah dengan guru, teman, atau orangtuamu, apakah benar tingkat kemiskinan selalu berbanding lurus dengan tingkat kejahatan?
          • Faktor gaya hidup
          • Gaya hidup yang salah dapat memicu perilaku negatif di masyarakat. Standar hidup tinggi (ingin menggunakan barang-barang bermerk yang mahal) dibarengi dengan kemampuan ekonomi yang rendah biasanya juga memicu tindakan penipuan atau pencurian. Di sisi lain, kemampuan ekonomi yang tinggi juga dapat memicu perilaku negatif akibat pilihannya untuk mengikuti hedonisme (mencari kesenangan berlebihan) seperti melakukan pergaulan bebas, mengonsumsi narkoba, atau menjadi pelaku hiburan malam.

            PengayaanApakah ada dampak positif dan negatif dari perubahan sosial yang belum disebutkan dalam pemaparan di atas? Sampaikanlah kepada guru jika kamu berhasil menemukannya.

    Lembar Aktivitas 1 Think Pair Share
    Berakhlak Mulia Gotong Royong
    Langkah 1. Think (Berpikir) 20’
    Buatlah tabel mengenai bentuk perubahan sosial yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 seperti berikut di buku catatanmu, lalu lengkapilah jawabannya.
    Fenomena Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial
    Kondisi Masyarakat di Tengah Dampak Pandemi Covid-19 Berdasarkan Waktu:
    Berdasarkan Cakupan:
    Berdasarkan Perencaan:
    Berdasarkan Arah Perkembangan:
    Setelah mengidentifikasi bentuk perubahan sosial terkait pandemi Covid-19, catatlah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
    Terkait Individu
    • Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari perubahan sosial yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19?
    • Apa yang perlu kita lakukan sebagai masyarakat di tengah perubahan tata kehidupan yang sedang terjadi?
    Terkait Masyarakat Umum
    • Selain korban positif COVID-19, siapa saja pihak masyarakat yang mengalami kerugian akibat adanya pandemi yang mengakibatkan krisis dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak daerah di Indonesia?
    • Menurut kalian, apa solusi yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat yang mengalami kerugian tersebut?
    Langkah 2. Pair (Berpasangan) 5’
    Carilah seorang teman untuk diajak menjadi partner diskusi.
    Langkah 3. Share (Berdiskusi) 15’
    Jelaskanlah hasil jawabanmu kepada teman diskusi secara bergiliran.


  2. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi
  3. Masyarakat Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan dinamika perkembangan yang dialaminya. Salah satu perubahan yang paling signifikan dipicu oleh terjadinya modernisasi. Apakah kalian sudah mengetahui apa itu modernisasi? Era modernisasi di Indonesia sebetulnya sudah dimulai pada masa kolonial. Mekanisasi pertanian, pembangunan pabrik, pengadaan alat transportasi baru, dan lain sebagainya menjadi titik awal bagi perkembangan modernisasi. Namun, era modernisasi yang paling signifikan terjadi di masa kemerdekaan pada saat Indonesia sudah berhasil membangun pondasi dasar pembangunan dan mulai mengikuti arus kemajuan dunia. Masa-masa puncak modernisasi tersebut kurang lebih bermula dari tahun 70-80an hingga saat ini. Bagaimanakah kondisi masyarakat Indonesia di tengah proses modernisasi tersebut? Sebelumnya mari kita bahas terlebih dahulu mengenai konsep modernisasi.
    1. Apa Pengertian dan Ciri-Ciri Modernisasi
    2. Modernisasi berasal dari kata latin modernus yang merupakan gabungan dari kata modo dan ernus. Modo berarti 'cara' sementara ernus berarti 'masa kini'. Dalam kata modernisasi juga ada penambahan kata "isasi" yang berarti "proses". Jadi dapat disimpulkan jika modernisasi adalah sebuah proses menuju cara-cara masa kini. Menurut KBBI, modernisasi adalah "Proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini."

      Pengayaan Modernisasi sering dipahami sebagai sebuah proses perubahan dari cara hidup tradisional menuju cara hidup modern. Padahal, pemahaman tersebut sesungguhnya kurang begitu tepat karena cara hidup tradisional juga bisa beriringan dengan cara hidup modern. Jika kamu ingin mengetahui contohnya, carilah informasi mengenai cara hidup masyarakat adat Ciptagelar di daerah Jawa Barat. Sebagai sebuah kampung adat yang masih sangat tradisional, mereka tetap mampu mengembangkan pembangkit listrik secara mandiri, memiliki saluran TV, hingga menyediakan wifi.

      Manusia mulai memasuki masa modern seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong terciptanya mesin dan alat untuk mempermudah aktivitas kehidupan. Diawali dengan berbagai penemuan penting pada masa Revolusi Industri, proses modernisasi yang berawal di Eropa kemudian menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini. Dalam perkembangannya, modernisasi kemudian mendorong terjadinya perubahan sosial. Ciri-ciri umum yang terjadi di sebuah masyarakat yang mengalami modernisasi berkaitan dengan dua hal, yakni pola pikir dan corak aktivitas sehari-hari. Dari segi pola pikir, masyarakat modern memiliki cara pandang dan sikap yang lebih rasional dan ilmiah (menghargai ilmu pengetahuan). Mereka juga memiliki pemikiran yang terbuka atau open minded terhadap perubahan. Sementara dari segi aktivitas sehari-hari, masyarakat modern secara umum menggunakan dan menerapkan teknologi dalam keseharian. Mesin modern digunakan untuk mengoptimalkan proses produksi, sementara alat atau perkakas modern digunakan untuk menunjang atau mempermudah aktivitas sehari-hari.

      Pengayaan Amati masyarakat di daerah sekitarmu, lalu cermati apakah ciri-ciri modernisasi dari segi pola pikir dan corak aktivitas sehari-hari terdapat di lingkunganmu?
      Miskonsepsi
    3. Bagaimana Kehidupan Masyarakat Indonesai Menyambut Era Modernisasi
    4. Penggunaan mesin produksi pertanian, alat transportasi, serta komunikasi yang canggih oleh pemerintahan kolonial Belanda pada masa lalu menyadarkan masyarakat Indonesia bahwa dunia sudah berkembang demikian pesat. Oleh karenanya, setelah berhasil merebut kemerdekaan, Indonesia secara bersemangat mulai melakukan berbagai upaya perubahan yang kemudian berjalan semakin signifikan dengan adanya gelombang modernisasi yang meluas pada masa pemerintahan Orde Baru.
      Masyarakat Indonesia kemudian ikut berkembang seiring dengan kemajuan yang terjadi di dunia. Meski perubahan paling signifikan terjadi pada masyarakat perkotaan, namun masyarakat pedesaan pun secara perlahan ikut terpengaruh oleh arus perubahan tersebut. Berikut adalah beberapa gambaran kondisi yang terjadi di masyarakat kita.
      1. Mode Pakaian
      2. Perubahan yang paling kasat mata terjadi di bidang mode pakaian. Pada masa ini masyarakat Indonesia mulai mengikuti mode pakaian dunia secara meluas, melebihi masa-masa sebelumnya. Perkembangan ini terjadi seiring dengan bermunculannya retail pakaian modern di berbagai daerah.
        Fakta Menarik: Perkembangan tren fesyen atau tren berpakaian masih berlangsung hingga saat ini. Kalian tentu bisa mengamati jika gaya berpakaian modern pada masa tahun 70-80an berbeda dengan gaya berpakaian modern pada saat ini. Kalian juga bisa mengamati bagaimana variasi cara berpakaian dari berbagai penggemar musik atau penggemar olahraga yang biasanya memiliki ciri khas tertentu seiring dengan perkembangan gaya berpakaian masyarakat modern.

        Gambar 1.15 Gaya busana anak muda tempo dulu

        Sumber: Charles Breijer/neder landsfotomuseum.nl (1950)

      3. Industri dan Bidang Pekerjaan
      4. Sejalan dengan perkembangan industri, era modernisasi di daerah sekitar perkotaan ditandai dengan munculnya pabrik-pabrik di bidang tekstil, otomotif, teknologi, dan makanan. Sementara di daerah pedesaan, industrialisasi gencar dilakukan dengan mengubah alat-alat dan sistem pertanian tradisional dengan mesin-mesin dan sistem yang modern. Di tengah proses tersebut, bidang-bidang pekerjaan juga berkembang semakin meluas dengan munculnya profesi sebagai buruh pabrik, manajerial perusahaan, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan.
        Fakta Menarik: Meluasnya lapangan pekerjaan di perkotaan, disertai harapan untuk meraih kehidupan modern yang lebih menarik, mengakibatkan arus perpindahan penduduk dari pedesaan menuju perkotaan secara besar-besaran. Fenomena ini dikenal dengan nama urbanisasi, di mana urbanisasi yang tidak terkendali malah mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin di perkotaan.
      5. Kualitas Pendidikan
      6. Perkembangan yang terjadi pada masa modernisasi juga ditandai dengan meluasnya akses pendidikan bagi masyarakat. Pembangunan sekolah gencar dilakukan di berbagai daerah baik perkotaan maupun pedesan, mengakibatkan jumlah penduduk dengan buta huruf berkurang secara drastis karena kualitas pendidikan semakin meningkat. Meningkatnya jumlah perguruan tinggi juga telah melahirkan banyak kalangan ahli di berbagai bidang.
        Fakta Menarik: Taraf pendidikan seseorang berdampak terhadap taraf pekerjaannya dalam masyarakat industri. Seseorang yang memiliki kualifikasi lulusan sekolah dasar atau sekolah menengah cenderung akan menempati pekerjaan yang memiliki penghasilan lebih rendah dari lulusan perguruan tinggi. Namun, kondisi tersebut berbeda di bidang perdagangan. Seseorang yang sukses di bidang perdagangan tidak memandang kualifikasi pendidikannya. Namun, kesempatan untuk meraih kesuksesan di bidang perdagangan dengan pendidikan yang rendah memiliki kemungkinan yang sulit di tengah arus perkembangan dunia yang semakin kompleks seperti saat ini.
      7. Dunia Hiburan
      8. Sarana-sarana hiburan modern bermunculan, baik dengan meluasnya bidang entertainment melalui media massa seperti radio dan televisi maupun meluasnya pembangunan area hiburan dengan wahana-wahana permainan modern. Perkembangan media massa kemudian mendorong kemajuan dalam industri musik dan film. Pada masa ini juga masyarakat Indonesia menikmati perkembangan sarana bioskop yang selama masa kolonial masih sangat terbatas. Kehadiran gedung bioskop dan area hiburan lain kemudian menjadi cerminan modernisasi di area perkotaan.
        Fakta Menarik: Salah satu simbol modernisasi di bidang hiburan adalah dibangunnya Dunia Fantasi (Dufan) sebagai wahana permainan modern di kawasan ibukota negara, tepatnya di wilayah Ancol, Jakarta. Wahana ini dicanangkan oleh pemerintah pada masa Orde Lama, namun baru dapat direalisasikan dan kemudian diresmikan pada masa pemerintahan Orde Baru, tepatnya pada tanggal 29 Agustus 1985.
      9. Gaya Hidup
      10. Modernisasi yang terjadi di berbagai bidang kemudian mengubah gaya hidup masyarakat terutama pola konsumsi. Masyarakat cenderung lebih senang mengonsumsi produk-produk modern dibandingkan dengan produk tradisional. Produk-produk tersebut tersaji di mall atau pusat perbelanjaan modern dan toko-toko yang ada di setiap pusat keramaian daerah.
        Fakta Menarik: Seiring dengan dimulainya perkembangan gaya hidup modern, cara-cara tradisional dalam keseharian mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Masyarakat lebih memilih untuk menggunakan pakaian model dari negara luar dibandingkan pakaian khas daerahnya masing-masing, menggunakan alat-alat elektronik dibandingkan alat-alat tradisional, menggunakan bahan cuci sabun kemasan dibandingkan bahan tradisional, menggunakan obat-obatan farmasi dibandingkan obat-obatan herbal, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga saat ini, di mana cara-cara tradisonal sudah hampir menghilang dan tidak diketahui lagi oleh generasi muda.

        Pengayaan Westernisasi adalah proses pembaratan atau peniruan budaya barat. Dalam hal ini kita perlu berhati-hati karena modernisasi sering disalahartikan sebagai westernisasi. Bahwa menjadi modern adalah mengikuti budaya barat. Hal tersebut tentu saja kurang tepat karena modernisasi adalah proses pembaruan yang tidak terikat pada budaya tertentu. • Menurutmu apa yang menyebabkan modernisasi sering disalahartikan sebagai westernisasi? • Lalu bagaimana sikap yang tepat untuk menyikapinya?

        Wawasan
        Perubahan Sosial pada Masa Reformasi
        Jika di tahun 1970-1980-an perubahan sosial berskala besar dipicu oleh modernisasi, maka di tahun 1990-2000-an perubahan sosial tersebut dipicu oleh terjadinya reformasi. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami peristiwa reformasi yang dimulai di bidang politik dan kemudian meluas pada seluruh bidang kehidupan masyarakat. Dampaknya, kehidupan politik masyarakat semakin terbuka di mana setiap orang bebas berpendapat dan berekspresi. Di sisi lain, industri pers dan media hiburan juga semakin berkembang mewarnai dinamika kehidupan masyarakat. Masa Reformasi juga dibarengi dengan meluasnya tren globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang membawa masyarakat pada babak kehidupan baru yang lebih bebas dan terbuka.
    Lembar Aktivitas 2 ThinkRiset Mandiri-Diskusi Kelas
    Mandiri
    Langkah 1. Riset Mandiri.
    Setelah mengalami perkembangan yang signifikan sejak beberapa puluh tahun yang lalu, modernisasi masih berlanjut hingga hari ini. Jelaskanlah satu contoh modernisasi yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat di sekitarmu saat ini. Tuliskan hasil pencarianmu di buku catatan.
    Langkah 2. Diskusi Kelas.
    Bagikan hasil temuanmu kepada teman dan guru dalam forum diskusi kelas.


    Lembar Aktivitas 3 ThinkRiset Mandiri-Diskusi Kelas
    Mandiri Gotong Royong Bernalar Kritis
    Panduan Aktivitas
    Studi Kasus: Fenomena Konsumerisme
    Salah satu dampak dari modernisasi adalah terjadinya fenomena konsumerisme. Konsumerisme adalah sebuah faham yang membuat seseorang melakukan proses konsumsi secara berlebihan dan tidak wajar. Konsumerisme memengaruhi setiap orang baik secara sadar maupun tidak sadar. Hal itu terjadi seiring dengan tersedianya produk-produk modern di masyarakat dan gencarnya iklan di berbagai jenis media.
    Ciri-cirinya adalah seseorang tidak lagi menilai sesuatu dari kegunaannya, namun dari merk atau harganya. Semakin bermerk atau mahal harga sebuah barang, maka semakin bernilailah barang tersebut. Ciri lainnya adalah seseorang lebih mementingkan penampilan sebuah barang daripada isinya. Akhirnya orang-orang yang terpengaruh konsumerisme cenderung akan mengikuti tren untuk mendapatkan sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Hingga terjadilah situasi di mana seseorang tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginannya.
    Hal tersebut tentu perlu kita antisipasi. Ayo kita cari tahu dan pelajari lebih jauh mengenai hal ini.
    Silakan ikuti empat langkah berikut:
    Langkah 1. Amati (Kelompok)
    Amati lingkungan sekitarmu untuk mencari tahu jawaban dari dua pertanyaan berikut:
    (Kalian bisa melakukan langkah ini secara mandiri atau bersama teman kelas yang lain)
    • Apakah teman-teman atau orang-orang di sekitarku sudah terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme?
    • Bagaimana pendapat mereka tentang konsumerisme? (Minta pendapat kepada 3 orang teman. Jika mereka belum mengetahui konsumerisme, jelaskanlah terlebih dahulu secara singkat.)
    Langkah 2. Catat (Mandiri)
    Selama proses mencari informasi, catat hal-hal yang kalian temukan di kertas atau buku catatan.
    Langkah 3. Diskusi (Kelas) Bagikan hasil pengamatanmu kepada guru dan teman-teman di kelas untuk saling menyampaikan informasi yang didapatkan. Lalu diskusikan pertanyaan berikut:
    • Apakah aku sendiri selama ini terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme?
    • Apa dampak-dampak negatif dari konsumerisme dan bagaimana cara kita mengantisipasinya?
    Langkah 4. Laporkan (Mandiri)
    Tuliskan hasil observasimu dalam sebuah laporan dengan format sebagai berikut:
    Laporan Observasi Individu
    Nama :
    Kelas :
    Poin Pernyataan Panduan Keterangan Jawaban
    Hasil Pengamatan Apakah teman-teman atau orang-orang di sekitarku sudah terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme? Bagaimana pendapat mereka tentang konsumerisme?
    Apakah aku sendiri selama ini ternyata terpengaruh oleh gaya hidup konsumerisme?
    Hasil Hasil Diskusi Apa dampak-dampak negatif dari konsumerisme dan bagaimana cara kita mengantisipasinya?
    Refleksi Apakah aku sudah melakukan tahapan kegiatan observasi ini dengan optimal? Apa yang belum berjalan dengan baik? Apa yang akan aku perbaiki di aktivitas observasi berikutnya?

  4. Globalisasi
    1. Apa Itu Globalisasi
    2. Perkembangan modernisasi saat ini dibarengi dengan meluasnya globalisasi. Apakah kalian sering mendengar atau bahkan sudah mengetahui pengertian dari globalisasi? Globalisasi terdiri dari 2 kata, yaitu "global" yang berarti "meliputi seluruh dunia" dan "isasi" yang berarti "proses". Dapat disimpulkan jika sederhananya globalisasi adalah proses penglobalan atau sebuah proses yang berlangsung meliputi seluruh dunia.
      Pengayaan Menurut kamus Oxford, globalisasi adalah sebuah situasi di mana budaya dan sistem ekonomi yang berbeda di seluruh dunia dapat saling terhubung dan menjadi serupa satu sama lain karena pengaruh meluasnya perusahaan multinasional dan perkembangan komunikasi yang lebih baik.

      Meluasnya globalisasi didorong oleh perkembangan ekonomi dunia melalui kehadiran perusahaan multinasional atau perusahaan yang melakukan operasinya di lebih dari satu negara.
      Kehadiran perusahaan tersebut kemudian memungkinkan terjadinya keterhubungan antar berbagai wilayah tanpa batas negara. Salah satu contoh perusahaan multinasional adalah perusahaan otomotif Toyota yang memiliki pabrik mesin dan perakitan di Indonesia yang hasil produksinya dijual ke Thailand hingga Argentina, sementara kantor pusatnya berada di Jepang. Begitu pula perusahaan alat komunikasi Samsung yang memproduksi barangnya di India untuk dijual ke Afrika dan Eropa, namun kantornya pusatnya berada di Korea Selatan.
      Perkembangan perusahaan multinasional kemudian dianggap menjadi pelopor bagi terbukanya batas-batas wilayah antarnegara yang mendorong terjadinya globalisasi. Ditambah dengan pesatnya perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, proses globalisasi terus berlangsung semakin signifikan dan meluas ke seluruh bidang kehidupan, termasuk kebudayaan masyarakat dunia.
      Pengayaan Mengapa globalisasi terjadi? Apakah globalisasi bisa dihindari?

    3. Bagaimana Asal Mula Perkembangan Globalisasi
    4. Untuk mengetahui asal mula terjadinya globalisasi, kita dapat melihat kemunculan globalisasi dari dua periode, yaitu periode klasik (awal) dan periode modern (lanjutan). Periode klasik ditandai dengan terhubungnya pusat-pusat peradaban dunia melalui jalur perdagangan kuno yang meliputi sebagian besar wilayah di dunia. Sementara periode modern ditandai dengan semakin meluasnya keterhubungan antar wilayah dunia di tengah proses perkembangan industri.
      Gambar 1.16 Jalur perdagangan pada periode klasik (abad 1 M)

      Sumber: indianoceanhistory.org


      Gambar 1.17 Jalur perdagangan pada periode modern awal (abad 18 M)

      Sumber: indianoceanhistory.org

      Melalui kedua gambar tersebut kita bisa melihat bahwa proses globalisasi dipicu oleh semakin meluasnya jalur perdagangan antara berbagai wilayah di dunia. Jejaring keterhubungan wilayah-wilayah di dunia yang sudah berlangsung selama ribuan tahun tersebut kemudian mengalami perkembangan yang signifikan sejak dimulainya masa Revolusi Industri yang memicu perkembangan teknologi di bidang transportasi dan komunikasi. Istilah globalisasi yang dikenal saat ini merujuk pada proses pengglobalan di periode modern tersebut yang perkembangannya masih terus berlanjut hingga saat ini.
      Pengayaan Wilayah Nusantara sudah terlibat dalam jejaring keterhubungan dunia sejak periode klasik hingga saat ini. Apa peran yang dilakukan oleh Nusantara di tengah jalur perdagangan dunia tersebut?

      Perkembangan globalisasi didukung oleh kemajuan pesat dalam teknologi transportasi dan komunikasi. Jika di zaman dulu manusia harus menempuh waktu berhari-hari untuk bisa melintasi sebuah daerah atau berbulan-bulan untuk melintasi benua, kini jarak tersebut bisa ditempuh selama kurang dari satu hari. Di sisi lain, jika di zaman dulu masyarakat antar benua hanya bisa berinteraksi melalui surat yang dikirimkan selama berminggu-minggu karena jaringan telepon yang masih terbatas, maka saat ini komunikasi tersebut bisa dilakukan secara langsung menggunakan internet yang jaringannya sudah menjangkau hampir seluruh wilayah di dunia.

      Wawasan
      Perjalanan Haji Umat Muslim di Indonesia
      Sejak dulu setiap tahun umat Islam di Indonesia melakukan ibadah haji ke wilayah Mekah, Saudi Arabia, yang jaraknya kurang lebih 8.000 km. Dahulu perjalanan tersebut ditempuh menggunakan perahu layar selama berbulan bulan. Kemudian seiring dengan ditemukannya perahu mesin, perjalanan tersebut ditempuh dalam waktu beberapa minggu. Kini, dengan pesawat udara, waktu tempuhnya hanya sekitar 9 jam.

      Lembar Aktivitas 4 Diskusi Kelompok
      Berakhlak Mulia Gotong Royong
      Langkah 1. Menyiapkan kelompok (5’) Buatlah kelompok diskusi yang terdiri dari 3-4 orang. Langkah 2. Mencari informasi (20’)
      Carilah informasi mengenai hal-hal berikut:
      • Apa perbedaan antara globalisasi dan modernisasi?
      • Bagaimana globalisasi memengaruhi hidup kita sebagai remaja? Apa contoh globalisasi dalam keseharian kita?
      • Apa dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap kita sebagai pelajar?
      • Bagaimana cara menghindari dampak negatif dari globalisasi?
      Langkah 3. Melakukan pembahasan (20’) Diskusikanlah informasi yang sudah didapatkan bersama teman kelompokmu. Lalu tuliskan hasilnya di buku catatan masing-masing.

    5. Apa Saja Contoh Globalisasi
    6. Fenomena globalisasi bisa ditinjau dari berbagai aspek kehidupan masyarakat. Aspek adalah sudut pandang terhadap sesuatu hal yang saling berhubungan. Dalam hal kehidupan masyarakat, kita dapat mengenal berbagai aspek seperti Ilmu Pengetahuan, Ekonomi, Politik, Kebudayaan, dan lain sebagainya. Bagaimana globalisasi memengaruhi aspek-aspek tersebut? Mari kita simak pemaparan berikut.
      1. Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
      2. Globalisasi memungkinkan terjadinya penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia. Penemuan-penemuan terbaru sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu wilayah kini dapat dengan mudah menyebar ke seluruh dunia. Misalnya kemajuan teknologi terbaru dalam bentuk pengembangan kendaraan listrik atau pengembangan start up (perusahaan rintisan) digital yang dimulai di negara-negara maju kini sudah mulai mewabah di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
      3. Aspek Ekonomi
      4. Selain perkembangan ilmu pengetahuan, bidang ekonomi adalah motor utama proses globalisasi dunia. Terbentuknya kebijakan-kebijakan pasar bebas yang sedang menjadi tren ekonomi dunia saat ini memungkinkan proses perdagangan barang dan perpindahan tenaga kerja berlangsung meluas sehingga memicu terintegrasinya sistem ekonomi dunia. Misalnya, keberadaan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Hal tersebut adalah cerminan dari proses globalisasi yang sedang berlangsung saat ini.
      5. Aspek Politik dan Hukum
      6. Seiring dengan dengan meluasnya jaringan kerjasama internasional, kehadiran lembaga-lembaga dunia seperti Organisasi Perdagangan Dunia, Bank Dunia, Mahkamah Internasional, dan lain sebagainya memiliki peran yang kuat untuk menentukan arah kebijakan negara-negara di dunia. Peraturan terkait investasi, perdagangan luar negeri, Hak Asasi Manusia, hingga arah pembangunan yang disepakati di suatu tempat dalam sebuah pertemuan internasional kemudian harus diikuti oleh negara anggotanya yang berada di seluruh dunia.
      7. Aspek Kebudayaan
      8. Aspek globalisasi yang paling tampak dalam keseharian adalah globalisasi budaya. Aspek budaya mencakup keseluruhan corak kehidupan masyarakat termasuk gaya hidup keseharian. Perkembangan teknologi media dibarengi dengan motif ekonomi kemudian mendorong industri budaya yang dapat dengan mudah menyebarkan corak kebudayaan baru di sebuah wilayah. Merebaknya restoran cepat saji dan kedai kopi Amerika serta mewabahnya drama film Korea di Indonesia adalah beberapa dari contohnya.

      Pengayaan Cari tahu lebih jauh contoh globalisasi dari berbagai aspek yang belum disampaikan dalam pemaparan sebelumnya. Akan lebih hebat jika kalian dapat menemukan juga aspek lain yang belum disebutkan beserta contohnya.

    Lembar Aktivitas 5 Debat
    Bernalar Kritis
    Debat Pro dan Kontra Globalisasi
    Langkah 1. Persiapan (20’)
    Buatlah kelompok berjumlah 3-5 orang. Jumlah kelompok yang ada di kelas harus genap agar bisa melakukan aktivitas berpasangan secara bergiliran. Setelahnya tentukan siapa 2 kelompok yang akan melakukan debat di periode pertama, 2 kelompok yang akan melakukan debat di periode kedua, dan seterusnya.
    Setiap kelompok mendapatkan satu mosi (pernyataan) menurut urutan periodenya, lalu tentukanlah siapa yang akan berperan sebagai kelompok pro dan siapa yang akan berperan sebagai kelompok kontra. Mosinya adalah sebagai berikut:

    Periode Mosi
    1 Globalisasi hanya menguntungkan negara-negara maju.
    2 Globalisasi menghilangkan tradisi lokal.
    3 Globalisasi lebih banyak membawa dampak negatif dari pada dampak positif.

    Pelajari mosi yang menjadi pilihan kelompokmu. Siapkan argumen yang mendukung sesuai dengan peran sebagai kelompok pro atau kontra.
    Langkah 2. Pelaksanaan (30’) Lakukanlah aktivitas debat di kelas dalam tiga periode. Guru akan berperan sebagai fasilitator yang memastikan setiap orang dapat menyampaikan pendapatnya.
    Langkah 3. Evaluasi & Refleksi (10’)
    • Catatlah kesimpulan mengenai topik debat yang sudah dilakukan dan perbaikan yang akan diusahakan di aktivitas berikutnya agar bisa lebih optimal.
    • Globalisasi memengaruhi hidup kita sebagai remaja? Apa contoh globalisasi dalam keseharian kita?
    • Apa dampak positif dan negatif dari globalisasi terhadap kita sebagai pelajar?
    • Bagaimana cara menghindari dampak negatif dari globalisasi?

    Lembar Aktivitas 6 Riset Mandiri
    Mandiri
    Langkah 1. Menulis Cara Berbelanja di Internet Saat ini berbelanja melalui internet menjadi hal umum di daerah-daerah yang sudah memiliki akses jaringan internet, dari mulai memesan makanan di wilayah tempat tinggal hingga memesan berbagai peralatan dari kota lain, atau bahkan negara lain. Tuliskanlah di buku catatanmu langkah-langkah mengenai cara membeli barang melalui internet. Jika kamu belum pernah melakukannya, tanyakanlah kepada orang tua atau orang di sekitarmu. Jika tidak ada juga yang pernah melakukannya, kamu bisa bertanya kepada guru.
    Langkah 2. Menulis Hal yang Harus Diwaspadai Setelah menulis cara berbelanja di internet, cari tahu dan tuliskan juga hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan agar kita dapat melakukan transaksi jual beli dengan aman dan terhindar dari berbagai bentuk penipuan.
    Langkah 3. Membagikan Hasil Informasi Bagikanlah informasi yang sudah kamu tuliskan kepada guru untuk diperiksa.

  5. Kearifan Lokal
    1. Bagaimana Kearifan Lokal Masyarakat Nusantara
    2. ‘Kearifan lokal’ atau local wisdom merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Keberadaannya memiliki arti penting bagi keberlanjutan hidup sebuah masyarakat karena berisi nilai-nilai kebijaksanaan terkait kehidupan. Lalu apakah yang dimaksud dengan kearifan lokal?
      Di kelas sebelumnya, kalian telah mempelajari bahwa sebuah kebudayaan terlahir dari hasil interaksi antara manusia dan lingkungan alamnya. Oleh karenanya, budaya mencakup segala hal terkait kehidupan masyarakat. Untuk dapat mengidentifikasnya, menurut J.J. Hoenigman, kita dapat melihat wujud dari sebuah kebudayaan melalui tiga hal, yakni gagasan, aktivitas, dan artefak. Ketiga wujud tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling terkait.
      Wujud dari gagasan adalah kumpulan ide, pemikiran, nilai, norma, peraturan, dan lain sebagainya yang bersifat abstrak, tidak terlihat, dan tidak dapat diraba. Sementara wujud aktivitas adalah upacara, ritual, sikap, kebiasaan sehari-hari, dan lain sebagainya yang dapat dilihat. Di sisi lain, wujud artefak adalah karya seni, pakaian, perkakas sehari-hari, bangunan dan lain sebagainya yang bersifat konkret serta dapat dilihat dan diraba. Dari penjelasan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa kebudayaan mencakup berbagai aspek kehidupan yang mewujud dalam bentuk ide atau pemikiran, aktivitas sehari-hari, dan berbagai macam hasil karya masyarakat.

      Wawasan
      Budaya sering dipahami hanya sebagai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan tradisional atau kesenian, padahal pengertian budaya lebih luas dari itu. Budaya mencakup seluruh hal yang terkait corak kehidupan masyarakat seperti sistem kepercayaan, pemerintahan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian hidup, dan lain sebagainya.

      Berbicara mengenai wujud kebudayaan, apakah kalian tahu jika sudah terdapat banyak produk kebudayaan Indonesia yang masuk dalam kategori warisan budaya dunia? Pendataan warisan budaya tersebut dilakukan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dua di antaranya adalah Batik dan Wayang. Namun, warisan yang dimaksud bukanlah Batik dan Wayang sebagai sebuah benda, melainkan sebagai seperangkat nilai filosofis dari praktik pembuatan dan pelestariannya di masyarakat. Oleh karenanya produk budaya tersebut masuk ke dalam kategori Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda.

      Wawasan
      Untuk pertama kalinya Indonesia memiliki undang-undang tentang kebudayaan nasional. Pada 27 April 2017, Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai acuan untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia. Untuk mendukung pelestarian warisan budaya takbenda, UU Pemajuan Kebudayaan tidak hanya membahas kebudayaan sebagai wujud-wujud yang tampak (seperti alat atau bangunan), tapi turut memperhitungkan proses kehidupan masyarakat yang melatarbelakangi lahirnya setiap produk kebudayaan tersebut. (Sumber: http://pemajuankebudayaan.id)

      Pengayaan Produk budaya Indonesia yang masuk ke dalam Warisan Budaya Dunia versi UNESCO terus bertambah setiap tahun. Carilah informasi terbaru mengenai produk budaya apa saja yang sudah masuk ke dalam warisan budaya dunia tersebut.

      Kearifan lokal yang sedang kita pelajari termasuk ke dalam wujud budaya yang tidak bisa disentuh atau dilihat secara langsung, namun kita bisa mengamatinya dari tindakan atau aktivitas serta produk yang dihasilkan. Kearifan lokal, sesuai dengan arti katanya, adalah nilai-nilai kebijaksanaan atau ajaran kebaikan yang diwariskan secara turun temurun di suatu masyarakat tertentu. Kearifan lokal lahir dari pengalaman panjang sebuah masyarakat dalam memaknai kehidupannya. Oleh karenanya di dalam kearifan lokal biasanya terdapat panduan hidup mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan (sustainable development).
      Kita dapat melihat salah satu contoh kearifan lokal misalnya seperti ajaran Pitutur Tilu di masyarakat Sunda yang mendiami daerah Jawa Barat. "Pitutur Tilu" berarti "Tiga Nasihat". Tiga nasihat tersebut terdiri dari Tata Wayah (Tata Waktu), Tata Lampah (Tata Perilaku), dan Tata Wilayah (Tata Ruang). Tata Waktu mengajarkan hal-hal terkait pembagian waktu yang tepat dalam beraktivitas, baik dalam satu hari maupun satu tahun penuh. Termasuk di dalamnya ada anjuran waktu yang tepat untuk memulai pertanian dan memanen hasilnya. Tata Perilaku mengajarkan cara bersikap yang sesuai dengan norma kesopanan, baik untuk berinteraksi dengan orang yang lebih tua, teman sebaya, maupun orang yang lebih muda. Sementara Tata Ruang mengajarkan cara menata lahan untuk aktivitas penunjang kehidupan.
      Dalam upaya menata lahan untuk kelangsungan hidup yang berkelanjutan, masyarakat Sunda mengenal ajaran sebagai berikut: "Gunung Kaian, Gawir Awian, Cinyusu Rumateun, Sempalan Kebonan, Pasir Talunan, Datar Sawahan, Lebak Caian, Legok Balongan, Situ Pulasareun, Lembur Uruseun, Walungan Rawateun, & Basisir Jagaeun" yang kurang lebih berarti "Gunung harus dibiarkan menjadi hutan, tebing harus ditanami bambu, mata air harus dipelihara, tanah kosong harus dijadikan kebun, bukit harus ditanami, dataran luas untuk dijadikan sawah, daerah rendah untuk menampung air, cekungan dijadikan kolam, danau harus dipelihara, pemukiman harus diurus dengan baik, sungai harus dirawat, dan pesisir harus dijaga." Ajaran penataan alam tersebut bertujuan untuk memastikan agar masyarakat di daerah setempat dapat memanfaatkan alam dengan bijak.
      Konsep kearifan lokal yang ada di daerah Jawa Barat seperti yang dicontohkan di atas juga terdapat di hampir seluruh kebudayaan masyarakat di Nusantara dari kebudayaan masyarakat di daerah Aceh hingga daerah Papua. Bahkan di beberapa daerah, ajaran kearifan lokal tersebut masih diatur oleh hukum adat sehingga bersifat mengikat terhadap masyarakatnya. Untuk memperkaya wawasan kalian, bacalah dua artikel yang tersaji dari internet berikut:

      Bagi masyarakat suku Bugis, pindah rumah memiliki artian yang sebenarnya dengan memindahkan bangunan rumah ke tempat lain. Tradisi memindahkan rumah ini disebut ‘Mappalette Bola’. Biasanya hal ini dilakukan jika ada salah satu masyarakat yang ingin pindah atau membeli rumah tapi tidak dengan tanahnya. Tentunya, rumah yang dipindahkan bukan rumah tembok seperti pada umumnya, tapi rumah adat panggung yang terbuat dari kayu, ciri khas masyarakat Sulawesi.
      Kerangka rumah biasanya menggunakan tiang dan balok yang dirangkai tanpa menggunakan paku. Serta dengan bentuk bangunan persegi empat yang dibuat memanjang ke arah belakang. Sementara tiang-tiang rumah ada yang ditancapkan ke dalam tanah dan yang lainnya diletakkan di atas batu dengan keseimbangan.
      Jika lokasi pemindahan tidak jauh dari tempat semula, rumah hanya akan didorong setelah bagian bawah rumah dipasangi roda/ ban. Namun jika lokasi yang baru cukup jauh, masyarakat akan bergotong royong mengangkatnya bersama.
      Prosesi ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki, sementara para perempuan bertugas menyiapkan makanan. Ada dua jenis makanan yang disajikan untuk para laki-laki yang melakukan pemindahan rumah tersebut, yakni makanan yang disajikan sebelum proses pindahan (kue-kue tradisional khas Suku Bugis seperti bandang, baronggo, suwella bersama dengan teh atau kopi) dan makanan yang disajikan setelah proses pemindahan (masakan sup 'saudara' khas Sulawesi Selatan dan berbagai masakan dari ikan bandeng yang dibumbui saus kacang). Bisa dibayangkan, setelah lelah bekerja bersama, mereka akan menikmati hidangan makanan bersama-sama.
      Proses pengangkatan dan pemindahan rumah umumnya dipimpin oleh seorang ketua adat untuk memberi aba-aba dan mengarahkan warga. Sang ketua adat akan meneriakkan semacam "mantra" agar para warga kuat memindahkan rumah hingga sampai ke lokasi yang baru. Ketua adat pula yang akan memberikan aba-aba kapan harus mengangkat, berjalan, mengatur kecepatan langkah dan sebagainya. Luar biasa bukan?

      Disarikan dari: https://indonesia.go.id/ragam/budaya/ kebudayaan/menelisik-kearifan-lokal-suku-bugis-lewat-tradisimappalette-bola

      Pengayaan Menurutmu, apa hal menarik dari tradisi Sasi? Apakah sikap menjaga dan melestarikan alam masih ada di lingkungan masyarakat tempat tinggalmu?

      Beberapa informasi kearifan lokal yang tersaji di atas hanya sebagian gambaran saja dari kearifan lokal Indonesia yang sangat kaya. Jika dilihat benang merahnya, ajaran kebaikan yang luas dan beragam tersebut memiliki kesamaan dalam dua hal, yakni terkait dengan interaksi sesama manusia dan interaksi dengan alam. Interaksi dengan sesama manusia mewujud dalam tradisi gotong royong, sementara interaksi dengan alam mewujud dalam tradisi melestarikan alam.
      Gambar 1.19 Nelayan Pantai Sendang Biru sedang menurunkan perahu yang akan dilarung ke tengah samudra.

      Sumber: Apryaje/Wikimedia Commons/CC-BY-SA 4.0 (2018)

      Tradisi gotong royong atau saling bekerjasama untuk melakukan sesuatu bisa kita temukan di semua kebudayaan masyarakat Nusantara. Bentuk aktivitasnya bermacam-macam, seperti membangun atau memindahkan rumah, mengelola perkebunan atau pertanian, mengadakan kenduri (pesta syukuran atau selamatan), membantu orang sakit, membantu prosesi pemakaman, dan lain sebagainya.
      Sementara tradisi melestarikan alam adalah hal yang juga bisa kita temukan di semua kebudayaan masyarakat Nusantara dengan karakteristiknya masing-masing. Masyarakat pedalaman mengatur pengelolaan hutan sementara masyarakat pesisir mengatur pengelolaan laut. Lain halnya masyarakat di sekitar aliran sungai yang lebih banyak mengatur pengelolaan sungai. Meski memiliki ciri khas masing-masing, namun semua kebudayaan memiliki satu tradisi yang sama, yakni menghargai dan melestarikan lingkungan alam di manapun mereka berada.

      Lembar Aktivitas 7 Presentasi
      Berkebhinnekaan Global Gotong Royong
      Mari mengeksplorasi lebih jauh mengenai kearifan lokal yang ada di Nusantara. Perkayalah pengetahuanmu dengan membaca berbagai artikel mengenai kearifan lokal dari wilayah-wilayah lainnya, baik dari internet, majalah, maupun buku. Untuk mengoptimalkan aktivitas belajarmu, lakukanlah langkah-langkah berikut:
      Langkah 1. Membuat Kelompok dan Menentukan Wilayah Eksplorasi (10’)
      Buatlah kelompok berjumlah 3-4 orang, lalu tentukanlah wilayah yang akan kelompokmu eksplorasi. Pastikan wilayah yang dipilih oleh setiap kelompok di kelas memiliki variasi dari mulai wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
      Langkah 2. Melakukan Eksplorasi (30’)
      Carilah informasi mengenai kearifan lokal yang terdapat di wilayah pilihan kelompokmu. Kalian bisa mencarinya di internet, majalah, buku, dan berbagai media lainnya. Kalian bisa meminta bantuan kepada guru. Lalu catatlah informasi mengenai kearifan lokal apa saja yang berhasil kelompokmu dapatkan.
      Langkah 3. Membuat Bahan Presentasi (30’)
      Pilihlah 2 atau 3 kearifan lokal yang berhasil kalian dapatkan informasinya. Lalu buatlah sebuah bahan presentasi berbentuk salindia (slide) yang berisi hal-hal berikut:
      1. Nama wilayah dan suku
      2. Keterangan kearifan lokal yang dimiliki suku tersebut
      3. Gambar/ilustrasi
      Langkah 4. Melakukan Presentasi (40’)
      Bagikanlah informasi yang kelompokmu dapatkan dengan cara melakukan presentasi secara bergiliran. Di akhir kegiatan, refleksikanlah hal-hal apa saja yang sudah kalian pelajari bersama.

    3. Bagaimana Kondisi Pelestarian Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi dan Globalisasi
    4. Sebagai budaya yang berwujud gagasan, masyarakat Nusantara melestarikan kearifan lokal dalam bentuk pepatah, cerita rakyat, syair, peribahasa, dan lain sebagainya. Bagaimanakah kondisi pelestariannya saat ini? Apakah kearifan lokal hanya ada di masyarakat-masyarakat pedalaman yang masih memegang adat tradisi? Atau kearifan lokal juga masih dilestarikan oleh masyarakat kota dan masyarakat Indonesia secara umum?
      Kearifan lokal sebagai sebuah ajaran kebaikan memiliki tujuan untuk memberikan pedoman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas kehidupan yang berkelanjutan. Kearifan lokal memastikan adanya keteraturan dan keseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Jika kearifan lokal di sebuah kebudayaan dapat terus diikuti, dipastikan masyarakat tersebut akan terhindar dari berbagai potensi kerusakan. Misalnya tradisi yang terkait dengan tata perilaku sesama manusia yang bertujuan untuk menjaga keharmonisan masyarakat, jika tidak diikuti maka kemungkinan potensi konflik dan perpecahan akan terjadi. Begitu pula tradisi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan yang bertujuan menjaga keberlanjutan alam, jika tidak diikuti maka kemungkinannya adalah rusaknya sumber daya alam yang dapat dikonsumsi bahkan hingga terjadinya bencana alam akibat perbuatan manusia seperti kekeringan, longsor, banjir, dan lain sebagainya.

      Sayangnya, saat ini kearifan lokal sebagai sebuah bentuk budaya yang tidak tampak mulai memudar dan ditinggalkan oleh generasi penerus kebudayaan di Nusantara. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa seiring dengan perkembangan zaman, kearifan lokal kini perlahan mulai ditinggalkan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Deny Hidayati, seorang peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang telah mengamati dan mempelajari keberlangsungan kearifan lokal di berbagai pulau di Nusantara. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kearifan lokal masyarakat di berbagai daerah terkait dengan tradisi gotong royong dan pelestarian alam semakin memudar seiring dengan adanya perubahan sosial di tengah pembangunan dan modernisasi.
      Wawasan
      "Nan lunak ditanam baniah,
      nan kareh dibuek ladang,
      nan bancah palapeh itiak,
      ganangan katabek ikan,
      padang lapang bakeh taranak"
      (Yang lunak ditanam benih,
      yang keras dibuat ladang,
      yang basah tempat melepas itik,
      genangan untuk kolam ikan,
      padang lapang untuk peternakan).
      Alam takambang jadi guru -
      Pepatah Minangkabau

    Aktivitas Akhir Tema Proyek
    Tema: Pelestarian kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi.
    Pengerjaan Aktivitas: Berkelompok (3-4 orang)
    Langkah Proyek
    1. Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
    2. Mengumpulkan dan Mengelola Informasi
    3. Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
    4. Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
    Langkah 1. Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
    • Buatlah daftar pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai kondisi pelestarian kearifan lokal di lingkungan sekitarmu saat ini. Kembangkan pertanyaan dengan menggunakan 5W 1H (Apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana).
    • Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah kalian susun kepada kelompok lain di kelas untuk saling memperkaya daftar pertanyaan masing-masing.
    • Dari sekian banyak pertanyaan yang berhasil kalian kumpulkan, kelompokkanlah pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kemiripan, lalu rumuskanlah 3 pertanyaan kunci yang bisa mewakili semua pertanyaan tersebut.
    Langkah 2. Mengumpulkan dan Mengelola Informasi
    • Buatlah sebuah agenda wawancara dengan tokoh masyarakat atau orang tua kita sendiri, kakek-nenek, bahkan bisa juga guru-guru untuk mencari tahu apakah di daerahmu masih terdapat tradisi kearifan lokal mengenai cara bersikap atau mengelola lingkungan.
    • Sebelum melakukan wawancara, susun terlebih dahulu pertanyaanpertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber berdasarkan pada 3 pertanyaan kunci yang sudah dirumuskan.
    • Tulis semua informasi yang didapatkan dari narasumber lalu diskusikan hasilnya di kelompok masing-masing.
    Langkah 3. Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
    • Buatlah sebuah agenda kampanye untuk membagikan hasil temuan kelompokmu mengenai kondisi kearifan lokal di lingkungan sekitar. Harapannya kampanye ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kearifan lokal yang kita miliki.
    • Kampanye yang kalian lakukan berupa kegiatan sosialisasi kepada orang-orang mengenai 3 informasi hal berikut:
      1. Kearifan lokal yang daerahmu miliki
      2. Kearifan lokal yang masih bertahan dan yang sudah ditinggalkan oleh masyarakat di daerahmu
      3. Penjelasan kenapa kita harus menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi
    • Diskusikanlah bagaimana bentuk kampanye yang akan dilakukan bersama teman sekelas dengan menentukan hal-hal berikut:
      1. Tujuan kampanye (Apa tujuan kampanye yang akan dilakukan?)
      2. Sasaran audien (Siapa yang akan menjadi sasaran kampanye?)
      3. Media kampanye (Dalam bentuk apa kampanye dilakukan?)
      4. Opsi: Pembuatan poster, selebaran, presentasi, pameran, dsb.
      5. Alat dan bahan yang dibutuhkan (Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kampanye?)
      6. Waktu dan langkah pelaksanaan (Bagaimana mengatur waktu dan langkah-langkah untuk melaksanakan kampanye? Kapan eksekusi kampanye ini akan dilakukan)
    Langkah 4. Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
    • Eksekusilah kampanye yang telah kelompokmu rencanakan.
    • Lakukanlah evaluasi untuk mengukur keberhasilan dari proses kampanye yang sudah dilakukan.
    Rubrik Pencapaian
    Gunakalanlah rubrik berikut untuk mengukur pencapaian kalian selama menjalankan proyek.
    Kemampuan Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
    Permulaan Dasar Trampil Mahir
    Belum mampu membuat pertanyaan Mampu membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan topik pembahasan Mampu membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan topik pembahasan dan mengelompokkannya Mampu membuat beberapa pertanyaan yang sesuai topik pembahasan, mengelompokkannya, dan membuat 3 pertanyaan kunci yang bisa mewakili semua pertanyaan tersebut
    Kemampuan Mengumpulkan dan Mengelola informasi
    Permulaan Dasar Trampil Mahir
    Mampu membuat pertanyaan wawancara dan melakukan proses wawancara dengan narasumber. Mampu membuat pertanyaan wawancara Mampu membuat pertanyaan wawancara dan melakukan proses wawancara dengan narasumber secara sederhana Mampu membuat pertanyaan wawancara, melakukan proses wawancara dengan narasumber, dan menuliskan hasil wawancara dengan lengkap
    Kemampuan Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
    Permulaan Dasar Trampil Mahir
    Belum mampu menyusun bahan dan menyiapkan kegiatan kampanye Mampu menyusun bahan kampanye Mampu menyusun bahan dan menyiapkan kegiatan kampanye Mampu menyusun bahan dan menyiapkan 5 poin persiapan kegiatan kampanye secara lengkap
    Kemampuan Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
    Permulaan Dasar Trampil Mahir
    Belum mampu melaksanakan kampanye Mampu melaksanakan sebagian rencana kampanye Mampu melaksanakan kampanye secara sederhana Mampu melaksanakan kampanye dengan menunjukkan usaha seoptimal mungkin