Halaman

Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang untuk Meraih Keunggulan Ekonomi Bangsa

DAFTAR ISI
  1. Pengertian Perdagangan Internasional
  2. Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
  3. Memanfaatkan Persaingan sebagai Peluang untuk Meraih Keunggulan Ekonomi Bangsa
  4. Pengembangan Pusat-Pusat Keunggulan Ekonomi untuk Kesejahteraan Masyarakat
  5. Pasar Bebas

PRAWACANA

Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa tidak sama. Ada negara yang kaya akan sumber daya alam, ada juga negara yang kurang memiliki sumber daya alam. Perbedaan ini dipengaruhi oleh luas daerah, letak geografis, dan iklim dari negara tersebut. Potensi sumber daya yang dimiliki setiap negara tersebut dapat menimbulkan kelangkaan hasil produksi barang. Di lain pihak kebutuhan manusia di manapun negara itu berada selalu sama, artinya kebutuhanya beraneka ragam. Untuk memenuhi kebutuhan Negara dapat dihasilkan oleh sendiri, dan bisa juga membeli dari negara lain. Kondisi inilah yang mendorong setiap negara melakukan perdagangan internasional.
Negara dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dengan mengembangkan ekonomi kreatif sesuai potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing negara. Kegiatan ekonomi negara dapat dikembangkan melalui ekonomi kreatif yang didasarkan dari kreativitas, keterampilan, dan bakat individu. Ketiga hal tersebut sebagai upaya untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis sehingga mampu mendukung industri kreatif dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat. Hasil pengembangan sumber daya negara melalui ekonomi kreatif tersebut menjadi ciri khas dan keunggulan negara tersebut. Di Indonesia ekonomi kreatif dikembangkan untuk meningkatkan daya saing produk-produk di pasar domestik maupun internasional.

MODUL 3 :
C. MEMANFAATKAN PERSAINGAN SEBAGAI PELUANG MERAIH KEUNGGULAN EKONOMI BANGSA


Pada subbab A kalian telah belajar tentang perdagangan Internasional. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional antara lain keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan mutlak (absolute advantage) dari masing-masing. Negara menurut teori perdagangan yang dikemukakan oleh Adam Smith, perdagangan antar dua negara terhadap dua jenis barang akan terjadi jika masing-masing negara mempunyai kekuatan dalam memproduksi barang tertentu. Keuntungan yang diperoleh oleh dua negara tersebut akan mengimpor barang-barang lain dengan harga murah daripada memproduksi sendiri. Dengan cara ini negara-negara yang mempunyai keunggulan mutlak (absolute advantage) dan mengimpor barang yang mempunyai kerugian mutlak (absolute disadvantage).
Negara melakukan spesialisasi dalam menghasilkan barang yang efisien dibandingkan dengan negara lain dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat dihasilkan oleh negara lain secara efisien. Contoh misalnya Indonesia dengan Thailand memproduksi dua jenis barang yaitu pakaian dan tas dengan asumsi masing-masing negara tersebut menggunakan tenaga dan waktu yang digunakan sama. Ternyata Indonesia mampu menghasilkan barang pakaian lebih banyak, sedangkan Thailand menghasilkan tas lebih banyak. Indonesia memiliki keunggulan mutlak untuk menghasilkan pakaian dan Thailand memiliki keunggulan mutlak untuk menghasilkan tas. Keunggulan mutlak terjadi apabila suatu Negara dapat menghasilkan komoditi-komoditi tertentu dengan lebih efisien dibandingkan dengan negara lain. Keuntungan mutlak adalah keuntungan yang diperoleh negara karena negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya murah dibandingkan dengan negara lain.
Menurut David Ricardo, perdagangan internasional terjadi apabila ada perbedaan keunggulan komparatif. Teori keunggulan komparatif ini melengkapi teori keunggulan mutlak yang telah dijelaskan di atas. Keunggulan komparatif menyatakan bahwa suatu negara mampu menghasilkan barang dan jasa lebih banyak dengan biaya murah daripada negara lain. Sebagai contoh Indonesia mampu memproduksi kopi atau sawit secara secara murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah seperti halnya Malaysia yang bisa memproduksi timah dengan murah. Ini artinya Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi atau sawit dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Keuntungan keunggulan komparatif yaitu dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Berdasarkan penjelasan tentang keunggulan komparatif dan keunggulan mutlak maka Indonesia tentu memiliki produk unggulan komoditas ekspor yang dapat dijadikan sumber penerimaan devisa bagi negara. Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah sehingga sebagai pemasok komoditi dunia. Komoditas unggulan yang dapat memberikan kontribusi bagi pasaran dunia antara lain minyak sawit, karet, kopi robusta, beras, kakao, cengkeh, rempahrempah, timah, batubara, emas, tembaga, nikel, bauksit, biji besi, tekstil, dan kertas dan pulp. Komoditi unggulan tersebut merupakan hasil pertanian dan perkebunan, hasil tambang dan hasil industri dapat dilihat pada gambar 3.5. Selain komoditi unggulan pemasok pasaran dunia, komoditas tersebut juga merupakan produk unggulan untuk ekspor di wilayah ASEAN.
Gambar
Sumber : http://indonesiatimur.co/2015/10/05/sultra-mampu-produksi-157-537-ton-kakaoper-tahun
Sumber : www.google.co.id/search?q=batubara+indonesia 2011
Sumber : www.google.co.id/search?q=tekstil 2015
Gambir 3.5. Hasil Perkebunan Kakao, Hasil Tambang Batu Bara, dan Hasil Industri tekstil

Keikutsertaan Indonesia dalam perdagangaan internasional dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Tantangan yang dihadapi dalam perdagangan internasional dalam era perdagangan bebas akan berdampak yang kurang menguntungkan, antara lain eksploitasi ekonomi, pudarnya identitas kebudayaan dan ancaman fisik lingkungan. Eksploitasi sumber daya alam berdampak pada perusakan lingkungan hidup. Perdagangan bebas juga bisa membuka akses meluasnya budaya barat dalam berbagai kehidupan masyarakat Indonesia. Peluang yang dapat dilakukan dalam era perdagangan bebas yaitu dengan mengandalkan kekayaan sumber daya alam dan melimpahnya tenaga kerja yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar internasional dengan biaya produksi murah.
Aktivitas Kelompok
  1. Bentuk kelompok dengan anggota antara 3–4 orang per kelompok
  2. Materi diskusi masing-masing kelompok:
    1. Apa saja yang dilakukan agar produk disukai oleh pasar atau masyarakat?
    2. Bagaimana peluang produk masyarakat dapat menembus pasar internasional?
    3. Apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional?
  3. Tuliskan jawaban kelompok pada selembar kertas
  4. Presentasikan hasil diskusi di depan kelompok lain
  5. Tanggapi atau jawab apabila ada tanggapan/pertanyaan dari kelompok lain

Tokoh
Tokoh Ekonomi
Gambar
David Ricardo (lahir 18 April 1772 – meninggal 11 September 1823 pada umur 51 tahun) adalah seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia merupakan salah seorang pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh, bersama dengan Thomas Malthus, Adam Smith, dan John Stuart Mill.
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Sumber : www.ekonomi-holic.com/2013/05/tokoh-ekonomi-david-ricardo.html
Sumber : /id.wikipedia.org/wiki/Teori_keunggulan_komparatif 2013


Sumber: Buku Paket Kelas 9 Semester Genap Edisi Revisi 2018