Halaman

Modul 7.2.6 - Kehidupan pada Masa Islam

MODUL 6
KEHIDUPAN MASA ISLAM

Sumber :Sumber : https://republika.co.id/berita/p57ejp313
Jalur perdagangan laut (warna merah) para pedagang Arab, Iran , India dan Cina yang melewati kepulauan Indonesia.
Aktifitas perdagangan di sekitar Selat Malaka dan kepulauan Indonesia yang semakin maju membuat, pedagang-pedagang dari Arab, Persia (Iran), dan Gujarat (daerah di India) ingin ikut meramaikan perdagangan tersebut. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat diketahui mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatra sejak abad ke-7 Masehi. Melalui hubungan dagang inilah, para pedagang beragama Islam memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat Indonesia. Selain melalui para pedagang, kedatangan para mubaligh dan ulama ke Indonesia juga memperkuat pengajaran Islam di Indonesia. Sebagai hasilnya, terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku.
Materi pada modul 6 ini penting karena memberi pemahaman Ananda tentang proses masuknya ajaran dan nilai-nilai ajaran Islam ke Indonesia, terbentuknya kerajaan-kerajan yang becorak Islam dan pengaruh ajaran Islam dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya Indonesia yang jejaknya masih dapat dirasakan hingga sekarang. Modul ini juga berisi tentang nilai –nilai, sikap spiritual dan sosial yang dapat Ananda terapkan dalam kehidupan.

PEMBELAJARAN : 1
Proses Masuknya dan Berkembangnya Islam di Indonesia

Masuk dan berkembangnya ajaran Islam di Indonesia berkaitan dengan kegiatan perdagangan pelayaran internasional. Selat Malaka sebagai salah satu pusat perdagangan dunia menjadi persinggahan para pedagang Arab, Gujarat (India), Persia (Iran) yang kemudian secara langsung juga menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, membuat rute pelayaran dan perdagangan mengalami perpindahan ke Aceh, Selat Sunda, dan ke arah timur. Hal ini menyebabkan peyebaran ajaran Islam menjadi semakin meluas di Indonesia. Melalui hubungan dagang serta kedatangan para mubaligh dan ulama Islam ke Indonesia terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Maluku.
Informasi terkait dengan kedatangan dan kemudian perkembangan ajaran Islam di Indonesia hingga akhirnya mendirikan karajaan-kerajaan Islam besar diperoleh dari beberapa sumber sejarah. Sumber tersebut menjelaskan bahwa perkembangan Islam di Indonesia terjadi dalam tiga fase yaitu;
  1. Fase singgahnya para pedagang Islam di Pelabuhan Nusantara. Informasi ini didapatkan dari sumber berita luar negeri terutama dari Cina.
  2. Fase kemunculanperkampungan/ komunitas Islam di beberapa daerah di Nusantara. Sumber berita dari cerita para musafir asing dan makam-makam bercorak Islam di Indonesia.
  3. Fase berdirinya kerajaan-kerajaan Islam atau kesultanan-kesultanan di Indonesia.

AKTIVITAS : 1
Menjelaskan Proses Masuknya Ajaran Islam Ke Indonesia


Setelah membaca materi tentang proses masuk dan berkembangnya ajaran Islam di Indonesia, silahkan Ananda menjawab pertanyaan berikut.
  1. Bagaimana proses masuknya ajaran Islam ke Indonesia ?
    ........................
    ........................
    ........................
  2. Mengapa jatuhnya Malaka ke Portugis dapat mempercepat proses penyebaran ajaran Islam di Indonesia?
    ........................
    ........................
    ........................

AKTIVITAS : 2
Mengidentifikikasi Sumber-Sumber tentang Masuknya Ajaran Islam Ke Indonesia

Informasi-informasi yang menjelaskan dan membuktikan bahwa terjadi proses masuknya ajaran dan nilai-nilai Islam ke Indonesia didapatkan dari sumber-sumber informasi dari dalam dan luar negeri, antara lain:
  1. Sumber Luar Negeri
    1. Berita dari Arab
      Hubungan antara pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya terekam dengan adanya istilah dari para pedagang Arab untuk menyebut kerajaan Sriwijaya yaitu Zabak, Zabay atau Sribusa. Hal ini dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas.
    2. Berita dari Cina
      Pada sumber-sumber sejarah dari Cina disebutkan bahwa pada abad ke-7 M seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera (disebut Ta’shih), Pendapat ini dikemukakan oleh T.W. Arnol. Selain itu catatan dari Ma Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho ke Nusantara, melalui tulisannya menyatakan bahwa sejak kira-kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa.
    3. Berita dari Eropa
      Catatan seorang pedagang dari Venesia (Italia) bernama Marcopolo. Dalam perjalanan pulang dari Cina, Marcopolo singgah di Peureulak (daerah di Aceh) pada tahun 1292. Ia menemui bahwa sudah banyak penduduk disana beragama Islam. Selain itu catatan musafir Portugis bernama Tome Pires dengan judul “Suma Oriental” juga menjelaskan tentang penyebaran Islam di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan kepaulauan Maluku, tahun 1512-1515.
    4. Berita dari India
      Pedagang Gujarat (India) mempunyai peran penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Ibnu Batutah dari Maroko, utusan Sultan Delhi (India) dalam perjalanan ke Cina singgah ke Samudra Pasai, tahun 1345 M menceritakan bahwa Raja/ Sultan giat menyebarkan ajaran Islam.
  2. Sumber Dalam Negeri
  3. Sumber dalam negeri yang menjelaskan terjadinya proses masuknya Islam ke Indonesia diketahui melalui keberadaan:
    1. Batu Nisan Fatimah binti Maimun berangka 475 H (1028 M) yang bertuliskan Arab di Leran (Gresik), Jawa Timur.
    2. Makam Sultan Malik Al Saleh (1297) raja atau sultan Samudra Pasai, Aceh.
    3. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik, Jawa Timur.
Setelah Ananda membaca sumber-sumber proses masuknya Islam ke Indonesia baik dari dalam maupun luar negeri, silahkan Ananda mengisi tabel berikut.
No Sumber Penjelasan
1 Luar Negeri
Arab Hubungan antara pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya terekam dengan adanya istilah dari para pedagang Arab untuk menyebut kerajaan Sriwijaya yaitu Zabak, Zabay atau Sribusa. Hal ini dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas.
Cina
Eropa
India
3 Dalam Negeri

Berdasarkan sumber-sumber dari luar negeri dan sumber dalam negeri, lakukanlah identifikasi kemudian jawablah pertanyaan berikut:
  1. menurut Ananda sumber manakah yang paling lengkap tentang proses masuknya Islam ke Indonesia? Berikan alasannya !
  2. Daerah atau wilayah Indonesia mana saja yang paling awal mendapat pengaruh ajaran Islam? Berikan alasannya !

AKTIVITAS : 3
Menjelaskan Teori-Teori Masuknya Ajaran Islam Ke Indonesia

Mengenai proses masuknya Islam ke Indonesia terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskannya. Teori dan pendapat ahli tentang proses masuknya Islam ke Indonesia tidak saja didasarkan atas bukti-bukti yang bisa ditemukan tetapi juga berdasarkan beberapa catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa-bangsa lain pada masa lampau.
  1. Teori Gujarat (India)
    Menurut teori ini, ajaran Islam diyakini masuk ke Indonesia karena di bawa oleh orang-orang Gujarat (India) melalui jaringan kegiatan perdagangan. Teori ini dikemukakan oleh J. Pijnapel dan Snouck Hurgronje.
  2. Teori Mekkah (Arab)
    Teori ini menjelaskan bahwa ajaran Islam masuk ke Indonesia kaena di bawa langsung oleh orang-orang Mekkah (Arab). Teori ini dikemukakan oleh Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka). Teori ini juga didukung oleh Anthony H Johns, yang diperkuat catatan dari Cina pada masa Dinasti Tang, yang menyebutkan bahwa sekitar abad ke 7M, telah ada pemukiman Arab di Barus, Sumatra Utara.
  3. Teori Persia (Iran)
    Menurut teori ini, Islam diyakini masuk ke Indonesia melalui Persia (Iran). Teori ini dikemukakan oleh Hoessein Djajadiningrat. Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera Barat.
Berdasarkan beberapa bukti-bukti dari teori tersebut dapat disimpulkan, teori Mekkah/Arab yang paling kuat tentang proses masuknya islam ke Indonesia.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut mengenai teori masuknya Islam ke Indonesia, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Kemdikbud, 2016, halaman 256-257 atau sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Selanjutnya sebagai upaya membuat untuk menuangkan pengetahuan baru yang didapat, silahkan Ananda menjawab pertanyaan dalam tabel berikut.
Teori Penjelasan Teori Tokoh Pendukung
Arab Ajaran Islam masuk ke Indonesia kaena di bawa langsung oleh orang-orang Mekkah (Arab). yang diperkuat catatan dari Cina pada masa Dinasti Tang, yang menyebutkan bahwa sekitar abad ke 7M, telah ada pemukiman Arab di Barus, Sumatra Utara. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), Anthony H Johns
Mekkah
Persia

Berdasarkan teori-teori tersebut buatlah kesimpulan sejak kapan ajaran Islam masuk sampai tersebar ke seluruh wilayah ke Indonesia ?

AKTIVITAS : 4
Menganalisis Cara atau Saluran Penyebaran Islam di Indonesia

Penyebaran ajaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap. Pada mulanya, daerah yang pertama mendapat pengaruh Islam adalah daerah Indonesia bagian Barat. Hal ini disebabkan karena daerah ini merupakan jalur perdagangan internasional sehingga pengaruh Islam dapat dengan cepat tumbuh di sana.
Di daerah ini Indonesia bagian Barat berkembang beberapa pusat kerajaan Islam seperti Samudera Pasai dan Aceh. Dimulai dari kerajaan Samudera Pasai ini kemudian Islam menyebar ke kota-kota pelabuhan yang ada di Indonesia seperti Banten, Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, Ternate dan Tidore.
Ada beberapa cara bagaimana pengaruh atau ajaran Islam dapat diterima dan berkembang di Indonesia. Adapun cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Perdagangan
    Islam menyebar di Indonesia sebagai akibat hubungan dagang antara pedagang muslim dari Gujarat (daerah di India), Arab, dan Persia (Iran) dengan para pedagang pribumi.
  2. Pernikahan
    Islam menyebar dan berkembang di Indonesia karena para pedagang muslim yang menetap di sekitar pelabuhan banyak melakukan pernikahan dengan penduduk setempat, termasuk keluarga bangsawan.
  3. Pendidikan
    Para ulama dan guru-guru agama Islam mendirikan lembaga-lembaga pendidikan Islam di beberapa wilayah Indonesia. Lembaga pendidikan Islam yang dikenal pada waktu itu adalah Surau, Dayah, dan Pesantren. Melalui lembaga pendidikan Islam ini, Islam menyebar kepada masyarakat Indonesia
  4. Politik
    Para penyebar Islam dikethui juga melakukan dakwahnya melalui jalur politik. Hal ini dilakukan dengan cara mendekati para pembesar kerajaan di Indonesia dan mengajaknya masuk memeluk agama Islam. Hal ini dilakukan baik dengan cara bekerja sama dengan para pembesar kerajaan, menikahi putri raja, maupun memberikan bantuan kepada para raja. Ketika pada suatu wilayah, rajanya menjadi pemeluk Islam maka itu akan diikuti oleh rakyatnya yang juga memeluk agama Islam.
  5. Kesenian
    Penyebaran Islam di Indonesia juga dilakukan melalui pertunjukan seni, seperti pertunjukan wayang kulit, seni tari, seni musik, seni sastra, dan seni ukir. Mempertunjukkan kesenian yang disukai rakyat membuat agama Islam dapat menerima Agama Islam
  6. Tasawuf
    Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang bersifat magis, artinya telah bercampur dengan hal-hal berbau mistik. Para ahli Tasawuf biasanya dibekali keahlian dibidang pengobatan dan memiliki kekuatan magis. Melalui para ahli tasawuf ini Islam bisa disebarkan kepada masyarakat
  7. Dakwah
    Penyebaran agama Islam di Indonesia juga terjadi akibat dakwah dilakukan oleh sembilan wali atau disebut dengan Walisongo.
Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id
Peta penyebaran Islam di Indonesia

Setelah memahami materi mengenai cara penyebaran Islam di Indonesia, perhatikan gambar 6.2 diatas mengenai urutan waktu wilayah-wilayah Indonesia yang mendapatkan pengaruh Islam. Ananda dapat memadukan gambar di atas dengan peta yang Ananda miliki di rumah untuk menjawab pertanyaan berikut.
  1. Perhatikan warna berbeda pada gambar diatas, lalu isi tabel dibawah ini.
  2. Daerah-Daerah yang Dipengaruhi Ajaran Islam
    No Abad XIII dan XIV Abad XV Abad XVI Abad XVII dan XVIII
    1 Pesisir Barat Sumatra Kalimantan Bagian Timur Maluku Bagian utara Sumatra Bagian tengah
    2
    3
    4
    5
  3. Jelaskan mengapa daerah pesisir pantai menjadi daerah yang paling awal menerima ajaran Islam?
  4. Berdasarkan cara atau saluran penyebaran ajaran Islam yaitu perdagangan, pernikahan,pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, dandakwah manakah cara atau saluran yang paling efektif bagi penyebaran Islam di Indonesia? Carilah sumber untuk menjawabnya, Mengapa?

AKTIVITAS : 5
Mengidentifikasi Peran Walisongo dalam Proses Penyebaran Islam

Penyebaran ajaran Islam khususnya di Pulau Jawa tidak lepas dari peran para ulama Islam atau sering disebut sebagai Walisongo. Kata wali berasal dari Wali Ullah artinya orang yang dekat dengan Allah. Wali yang dikenal di Pulau Jawa berjumlah sembilan, sehingga disebut sebagai Walisongo. Kesembilan Wali penyebar Islam di Indonesia tersebut mendapat gelar Sunan, yang berarti yang dijunjung Tinggi.
Terkait dengan peran Walisongo dalam menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Indonesia, upaya tersebut dilakukan dengan berbagai cara antara lain;
  1. Menjadi guru agama atau mubaligh yang menyebarkan ajaran Islam
  2. Menjadi penasehat sultan, bahkan ada yang menjadi sultan
  3. Menjadi panutan atau tokoh masyarakat
  4. Memberi doa restu atau pemimpin upacara ibadah
  5. Sebagai pengembang kebudayaan setempat yang disesuaikan dengan ajaran Islam
  6. Sebagai ahli srategi perang
Sembilan wali yang Walisongo sebagai penyebar ajaran Islam di Jawa yaitu;
  1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim/ Syekh Maulana Magribi)
    Sunan Gresik berasal dari Persia (Iran) tiba di Pulau Jawa tahun 1404, menetap di Leran Gresik (daerah di Jawa Timur). Awal mulanya ia berdakwa pada para pedagang, termasuk pedagang dari Gujarat (India).
  2. Sunan Ampel ( Raden Rakhmad/ Sayid Ali Ramtullah)
    Ia berasal dari Campa (daerah bagian selatan di Vietnam). Sunan Ampel berdakwah memperbaiki akhlak rakyat Majapahit yang dirasa mulai rusak. Ia menciptakan konsep moh lima yaitu, tidak minum minuman keras, tidak judi, tidak mabuk-mabukkan, dan tidak melakukan zina. Beliau mendirikan pesantren di Ampeldenta, Surabaya, dan menjadi penasehat di Kesultanan Demak.
  3. Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)
    Beliau putra Sunan Ampel, dikenal dengan Sunan Bonang karena dalam berdakwa menggunakan media gamelan (bhs jawa= Bonang), mendirikan pesanten di Tuban, Jawa Timur. Menulis karya sastra berjudul “Primbon Sunan Bonang” yang sesuai dengan ajaran Islam.
  4. Sunan Drajat (Raden Syarifudin)
    Merupakan putra Sunan Ampel, dikenal dengan nama Sunan Drajat karena berdakwa di daerah Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur dengan mendirikan pesanten. Beliau juga berhasil mengubah syair-syair pangkur (tembang jawa) dengan nilai-nilai ajaran Islam menggunakan gamelan.
  5. Sunan Giri (Raden Paku/Sultan abdul faqih)
    Sunan Giri adalah putra Maulana Ishak, dan murid Sunan Ampel. Beliau mendirikan pesantren di daerah Sidomukti, Gresik dan menciptakan lagu-lagu permainan bernafaskan Islam seperti; lir-ilir, Cublak-cublak Sueng, dan Jamuran.
  6. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said)
    Sunan Kalijaga merupakan murid Sunan Bonang. Beliau berdakwah dengan menggunakan media wayang kulit, mendirikan pesantren di Kadilangu, Demak, dan menciptakan beberapa karya seni yaitu; lagu Dandang Gula dan Semarangan,. Sunan Kalijaga juga membuat bedug untuk masjid, dan Gong Sekaten.
  7. Sunan Kudus ( Ja’far Shadiq)
    Sunan Kudus belajar ajaran Islam ke Arab. Ia berdakwah dan mendirikan pesantren di Kudus. Sunan Kudus berusaha mengkikis pengaruh Hindu di wilayah dakwahnya sehingga tempatnya diberi nama Kudus, dari bahasa Arab, Quds = Suci.
  8. Sunan Muria (Raden Prawata)
    Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga. Ia bersama Sunan Kudus mendirikan padepokan di lereng Gunung Muria dan dalam berdakwah banyak menggunakan gamelan dan membuat syair lagu. Kinanthi, dan Sinom.
  9. Sunan Gunung Jati (Syekh Syarif Hidayatullah)
    Sunan Gunung Jati belajar ajaran Islam ke Arab kemudian menjadikan Kota Cirebon sebagai pusat dakwahnya. Sunan Gunung Jati adalah cucu raja Pajajaran yaitu prabu Siliwangi. Menurut sebuah pendapat, Sunan Gunung Jati dihormati oleh Kerajaan Demak dan Pajang. Beliau memiliki jasa yang amat besar dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat. Sunan Gunung Jati mendirikan Kasultanan Cirebon dan Banten serta mendirikan pesantren Gunung Jati.
Untuk menambah pemahaman Ananda tentang peran Walisongo dalam penyebaran Islam di Indonesia, Ananda dapat membaca pada buku-buku sejarah atau melakukan penelusuran informasi dari internet, salah satunya melalui situs https://islampedia.id, tentang walisongo dan masuknya Islam ke wilayah Nusantara. Setelah menyelesaikan kegiatan diatas, silahkan Ananda menuangkan pengetahuan melalui mengisi tabel berikut.
No Nama Tokoh Walisongo Daerah Dakwah Media / Cara berdakwah
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Berdasarkan informasi yang ada pada tabel tersebut, lakukanlah identifikasi tentang
  1. Dalam berdakwah, apa kesamaan cara atau media dakwah yang digunakan para tokoh Walisongo ?
  2. Kenapa strategi dakwah yang dilakukan Walisongo efektif dalam meyebarkan ajaran Islam?

AKTIVITAS : 6
Menghubungkan Kesinambungan Pengaruh Islam dengan Kebudayaan Hindu-Buddha

Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia membawa perubahan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak dalam bidang-bidang berikut ini.
  1. Bidang Politik
    Pengaruh Islam di Indonesia mengubah kerajaan-kerajaan di Indonesia menjadi kesultanan. Pada sistem kesultanan, nilai-nilai Islam menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan.
  2. Bidang sosial
    Setelah Islam masuk, sistem kasta yang ada dalam ajaran Hindu menjadi pudar. Hal ini karena ajaran Islam tidak menerapkan sistem kasta. Meskipun tidak memiliki kasta, pada masa Islam penggolongan dalam kelompok masyarakat masih terjadi. Di Jawa misalnya, seorang ulama akan diberi gelar Kyai, yaitu sebuah gelar yang menunjukkan bahwa ia memiliki kedudukan yang tinggi dalam struktur sosial masyarakat
  3. Bidang Agama
    Pada masa Islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menjadi penganut agama Islam. Meskipun mayoritas masyarakat memeluk Islam tetapi masih terdapat juga masyarakat yang menganut agama Hindu, Buddha, atau menganut aliran kepercayaan terhadap nenek moyang dan roh halus.
  4. Bidang Kebudayaan
    Pengaruh Islam yang datang di Indonesia tidak bertolakbelakang dengan kebudayaan asli di Indonesia. Kebudayaan yang sudah ada diakomodasi dan dimodifikasi sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi kebudayaan antara budaya asli penduduk Indonesia dengan budaya Islam. Adapun hasil akulturasi kebudayaan tersebut antara lain sebagai berikut.
    1. Seni Bangunan
      Bentuk bangunan masjid kuno di Indonesia memiliki unsur kemiripan dengan bangunan di masa Hindu-Buddha. Kemiripan ini terlihat pada hal-hal berikut:
      • Atap
        Atap tumpang adalah atap bangunan yang bentuknya bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan pada tingkat yang paling atas berbentuk limas. Jumlah atap tumpang selalu ganjil, biasanya 3 sampai 5 tingkat. Bangunan Masjid beratap tumpang mirip dengan bangunan arsitektur Hindu.
      • Menara
        Menara merupakan bagian bangunan masjid yang berfungsi untuk mengumandangkan adzan ketika waktu shalat telah tiba.
      • Makam
        Pembangunan makam bagi sebagian umat Islam di Indonesia dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal.
    2. Seni Ukir
      Dalam ajaran Islam terdapat larangan untuk membuat kesenian berupa patung atau lukisan yang berupa makhluk hidup apalagi dalam bentuk manusia. Kesenian ukir dan lukis terus berkembang pada masa Islam dengan munculnya ragam hias yang terdiri dari pola-pola daun-daunan, bunga-bungaan (teratai), bukit-bukit karang, pemandangan, dan garis-garis geometri.
      Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghiasi Masjid, Makam Islam, berupa sulur-suluran tumbuhan, namun terjadi sinkrishtisme, agar di dapat keserasian. Kalaupun ada ukiran berbentuk hewan atau manusia biasanya disamarkan/ dibuat tidak jelas.
Sumber : https://www.tawakaltourtravel.co.id
Ukiran dibagian tengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang disamarkan.

Untuk mendapatkan pemahaman mendalam pada materi pengaruh Islam terhadap masyarakat di Indonesia, Ananda dapat membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII, Kemdikbud, 2016, halaman 260-263. Sebagai kegiatan untuk menuangkan ilmu baru yang Ananda pelajari, lengkapilah jawaban dalam tabel dan pertanyaan berikut.
No Bidang Hasil Budaya Penjelasan Kesinambungan Pengaruh Islam dengan Budaya Hindu-Buddha
1 Politik Berdirinya kesultanan -kesultanan di Indonesia Pada masa Islam, konsep kerajaan berubah menjadi kesultanan. menjadi dasar dalam pengendalian kekuasaan. Namun terdapat kesinambungan baik kerajaan maupun kesultanan kekuasaan raja sama-sama dilakukan secara turun temurun.
2 Sosial
3 Agama
4 Kebudayaan

LATIHAN


Setelah membaca dan mengisi aktivitas pembelajaran, silahkan Ananda menjawab pertanyaan berikut!
No Pertanyaan Uraian
1 Tunjukkan bukti-bukti bahwa penyebaran Islam di Indonesia berasal dari Persia!
2 Jelaskan cara atau saluran penyebaran Islam melalui jalur politik !
3 Sebutkan peran Walisongo dalam masyarakat !
4 Jelaskan tiga fase/tahap perkembangan Islam di Indonesia !
5 Mengapa ajaran Islam mudah diterima di masyarakat?

RANGKUMAN


Kejatuhan Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 membuat rute pelayaran dan perdagangan berpindah ke wilayah Aceh, Selat Sunda, dan ke arah timur. Hal ini mengakibatkan penyebaran dan perkembangan ajaran Islam di Nusantara semakin lancar. Melalui hubungan dagang, para pedagang Islam memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di Indonesia. Selain pedagang, para mubaligh dan ulama juga turut berperan serta dalam memperkenalkan ajaran Islam ke Indonesia.
Terdapat beberapa pendapat atau mengenai bagaimana proses masuknya Islam di Indonesia. teori dan pendapat tentang proses masuknya Islam ke Indonesia ini diperolah bukan hanya didasarkan kepada bukti yang ditemukan di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Berdasarkan tiga teori tentang masuknya Islam ke Indonesia, teori Mekkah/Arab merupakan teori yang paling dipercaya karena paling dapat dipertanggungjawabkan.
Islam masuk dan berkembang di Indonesia akibat disebarkan dengan beerbagai cara. Cara-cara yang digunakan untuk menyebarkan Islam antara lain adalah melalui perdagangan, pernikahan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, dan dakwah. Penyebaran ajaran Islam khususnya di Pulau Jawa juga tidak lepas dari peran para ulama yang disebut sebagai Walisongo. Kedatangan Islam ke Indonesia membawa perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan itu antara lain tampak dalam bidang-bidang politik, sosial. Agama, dan kebudayaan.

REFLEKSI


Setelah Ananda melaksanakan aktivitas pembelajaran tersebut, tuliskan hal-hal sebagai berikut
  1. Pengetahuan tentang apa saja yang Ananda peroleh setelah melaksanakan proses belajar?
  2. Sikap apa saja yang dapat Ananda kembangkan setelah belajar materi tersebut?
  3. Adakah kendala saat menghubungkan kesinambungan pengaruh islam dengan kebudayaan Hindu-Buddha?

PEMBELAJARAN : 2
Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan-kerajaan Islam atau yang disebut dengan istilah kesultanan memiliki raja yang bergelar sultan. Kesultanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak abad ke-13 M. Berikut ini akan dibahas tentang beberapa kesultanan Islam yang ada dan pernah ada di wilayah Indonesia.
  1. Kesultanan Samudra Pasai
  2. Kesultanan Samudera Pasai berdiri antara tahun 1270 – 1275 M. Letaknya di sebelah utara Perlak di daerah Lhokseumawe (sekarang pantai timur Aceh) dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Sultan yang pernah memerintah Samudera Pasai antara lain adalah Sultan Malik as-Shaleh, Sultan Malik at Thahir, dan Sultan Mahmud Malik az-Zahir.
    Sumber sejarah Kesultanan Samudera Pasai antara lain diperoleh dari batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 696 H atau 1297 M, catatan Marcopolo (seorang pedagang dari Venesia) yang singgah di Perlak tahun 1292 M, dan catatan Ibnu Batutah (seorang penjelajah dari Maroko) yang pernah singgah di Samudera Pasai tahun 1345 dan 1346 M.
    Perekonomian masyarakat Samudra Pasai adalah perdagangan. Pada tahun 1521 M, Kesultanan Samudera Pasai dikuasai oleh Portugis, kemudian pada tahun 1524 M dikuasai oleh Sultan Ali Mughayat Syah dari Kesultanan Aceh Darussalam. Sejak itu Samudra Pasai berada di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam.
    Untuk mendapat pemahaman lebih mengenai kerajaan Samudera Pasai, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 263-264 tentang Kesultanan Samudra Pasai atau dapat membaca melaui situs http://sejarahbudayanusantara.weebly.com
    Sumber : https://islamtoday.id
    Peta Kesultanan Samudra Pasai

    AKTIVITAS : 1
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Samudra Pasai


    Setelah membaca tentang kesultanan Samudra Pasai, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Samudra Pasai Penjelasan
    Sumber Batu nisan Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 696 H atau 1297 M, catatan Marcopolo (seorang pedagang dari Venesia) yang singgah di Perlak tahun 1292 M, dan catatan Ibnu Batutah (seorang penjelajah dari Maroko) yang pernah singgah di Samudera Pasai tahun 1345 dan 1346 M.
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan

    Setelah mengetahui keberadaan Kesultanan Samudra Pasai dengan mengisi tabel tersebut, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut.
    1. Sebagai kerajaan bercorak maritim, kebijkan apa yang dilakukan Kesultanan Samudra Pasai dalam bidang ekonomi?
    2. Apa peran Kesultanan Samudra Pasai dalam proses penyebaran Islam?

  3. Kesultanan Aceh Darussalam
  4. Kesultanan Aceh didirikan pada tahun 1513 M oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Perkembangan kesultanan Aceh erat kaitannya dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. Sejak Malaka dikuasai Portugis, para pedagang Muslim memilih menghindari Selat Malaka. Mereka beralih menyusuri pesisir barat Sumatra, keSelat Sunda, lalu terus ke timur Indonesia atau langsung ke Cina. Hal ini mendorong perekonomian masyarakat Aceh berkembang pesat dan menjadikan Aceh sebagai bandar untuk transit lada dari Sumatra dan rempah-rempah dari Maluku.
    Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang memerintah antara tahun 1607-1636 M. Pada masa kejayaannya, kesultanan Aceh berhasil menguasai daerah-daerah di pesisir timur dan barat Sumatra, serta pesisir barat Semenanjung Melayu, seperti Johor dan Pahang.
    Sultan Iskandar Muda turun tahta dan digantikan Sultan Iskandar Thani. Sepeninggal Sultan Iskandar Thani kesultanan Aceh lambat laun mulai mengalami kemunduran. Kesultanan Aceh dapat bertahan sampai awal abad ke-20 M.
    Untuk mendapat pemahaman lebih mengenai kesultanan Aceh, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 265-266 tentang Kesultanan Aceh Darussalam atau dapat membaca melaui situs https://sejarahlengkap.com
    Sumber: https://upload.wikimedia.org
    Peta Kerajaan Aceh Darussalam

    AKTIVITAS : 2
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Aceh Darussalam


    Setelah membaca tentang kesultanan Aceh Darussalam, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Aceh Darussalam Penjelasan
    Sumber .
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan Masjid Raya Baiturrahman.
    Taman Sari Gunongan.
    Masjid Tua Indrapuri.
    Benteng Indra Patra.
    Pinto Khop.
    Meriam Kesultanan Aceh.
    Hikayat Prang Sabi.
    Makam Sultan Iskandar Muda.

    Setelah mengetahui keberadaan Kesultanan Aceh Darussalam dengan mengisi tabel tersebut, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut
    1. Apa kaitan antara jatuhnya Malaka ke potugis dengan perkembangan Kesultanan Aceh Darussalam ?
    2. Bagaimana upaya Kesultanan Aceh Darussalam menjadikan wilayah kekuasannya sebagai Bandar transito?

  5. Kesultanan Demak
  6. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Pulau Jawa. Kesultanan ini didirikan sekitar abad ke-15 M oleh Raden Patah yang merupakan keturunan Raja Brawijaya V, raja terakhir dari kerajaan Majapahit. Kesultanan Demak mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Trenggana dimana kekuasaan kesultanan Demak meliputi sebagian Jawa Barat, Jayakarta, Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur. Penaklukkan pesisir utara Jawa Barat dilakukan oleh Fatahillah yang turut merintis berdirinya kesultanan Banten dan Cirebon. Fatahillah adalah Panglima perang yang dianggakat Sultan Trenggono Demak untuk mengusir Portugis di Pelabuhan Sunda Kelapa. Fatahillah rupanya menjadi kepercayaan Sunan Gunung Jati dari Cirebon sehingga dinikahkan dengan puterinya, Ratu Wulung Ayu. Ketika di Banten, Fatahillah membantu Pangeran Hasanuddin yang merupakan putra Sunan Gunung Jati, memperkuat kerajaan baru ini menghadapi ancaman Pajajaran yang bekerja sama dengan Portugis. Di masa ini membangun Istana dan Benteng Surosowan.
    Dalam bidang keagamaan, kesultanan Demak berperan sebagai pusat penyebaran agama Islam. Di Pulau Jawa, penyebaran Islam didukung oleh para wali yang dikenal dengan Wali Songo. Salah satu anggota Walisongo yaitu Sunan Giri merupakan penasehat dan Panglima perang raja pertama Kesultanan Demak, Raden Patah. Masijid Demak juga dibangun oleh walisongo dan sebagai pusat dakwah.
    Setelah Sultan Trengganawafat, Kesultanan Demak mengalami kemunduran. Salah satu penyebabnya adalah konflik dalam keluarga kesultanan untuk memperebutkan tahta. Konflik di Kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir (Adipati Pajang sekaligus menantu Sultan Trenggono) meredam pemberontakan Aria Panangsang yang menginginkan tahta Demak. Jaka Tingkir kemudian memindahkan pusat pemerintahan Demak ke daerah Pajang.
    Untuk mendapat pemahaman lebih mendalam mengenai Kerajaan Demak silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 266-267 tentang Kesultanan Demak. Ananda juga dapat membaca informasi tambahan tentang kerajaan Demak melaui situs https://santinorice.com
    Sumber : Buku Ilmu Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016
    Peta Kesultanan Demak

    AKTIVITAS : 3
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Demak


    Setelah membaca tentang kesultanan Demak, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Demak Penjelasan
    Sumber Babad Tanah jawi, catatan musafir Portugis, Tomé Pires dalam buku Suma Oriental (Dunia Timur)
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan

    Setelah mengetahui keberadaan Kesultanan Demak dengan mengisi tabel tersebut, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut
    1. Mengapa jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menguntungkan bagi Kesultanan Demak?
    2. Mengapa Adipati Yunus menyerang Portugis di Malaka?
  7. Kesultanan Banten
  8. Semula kesultanan Banten merupakan kesultanan di bawah kekuasaan kesultanan Demak. Ketika kesultanan Demak mengalami kemunduran akibat perebuktan tahta, kesultanan Banten kemudian melepaskan diri dari pengaruh Demak.
    Kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa tahun 1651-1682. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa perekonomian Banten semakin berkembang. Pedagang-pedagang asing seperti, Arab, Gujarat, Persia, Turki, Cina, Jepang, dan Eropa banyak berlabuh di pelabuhan Kesultanan Banten.
    Kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran sejak terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan puteranya Sultan Abu Nasr Abdul Kahar atau Sultan Haji yang cenderung mau berkompromi dengan VOC. Melalui bantuan VOC, Sultan Haji berhasil mengalahkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa sehingga setelahnya kesultanan Banten berada di bawah pengaruh VOC.
    Untuk mendapat pemahaman lebih mendalam mengenai kesultanan Banten silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 268-269. Ananda juga dapat memahami lebih tentang Kesultanan Banten dengan membaca informasi yang ada pada situs https://islamtoday.id
    Sumber : Sumber : https://id.wikipedia.org
    Peta Kesultanan Bantenk

    AKTIVITAS : 4
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Banten


    Setelah membaca tentang kesultanan Banten, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Banten Penjelasan
    Sumber
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan Sultan Maulana Hasanuddin (1552–1570)
    Sultan Maulana Yusuf 1570–1585)
    Sultan Maulana Muhammad (1585–1596)
    Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu (1596–1647)
    Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad (1647–1651)
    Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah or Sultan Ageng Tirtayasa (1651–1683)
    Sultan Abu Nashar Abdul Qahar or Sultan Haji (1683–1687)
    Peninggalan

    Setelah ngumpulkan informasi untuk mengetahui keberadaan Kesultanan Banten melalui tabel diatas, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut.
    1. Uraikan hubungan antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon !
    2. Jelaskan bagaimana strategi yang dilakukan VOC untuk menguasai Kesultanan Banten?

  9. Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)
  10. Kesultanan Makassar berawal dari kerajaan Gowa dan kerajaan Tallo. Kedua kerajaan ini bersepakat untuk bergabung menjadi satu di bawah pimpinan raja Gowa. Adapun raja Tallo menjadi mangkubumi. Setelah menganut Islam, kerajaan Gowa berganti nama menjadi Kesultanan Makassar.
    Kesultanan Makassar mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin tahun 1653–1669 M. Pada tahun 1660 M, terjadi perang Makassar yang disebabkan oleh persaingan dagang antara kesultanan Makassar dan kerajaan Bone yang mendapat dukungan dari VOC Belanda. Dalam perang ini kesultanan Makassar mengalami kekalahan dan terpaksa menanadatangani perjanjian Bongaya yang sangat merugikan kesultanan Makassar, dalam perdagangan yang dimonopoli VOC.
    Untuk mendapat pemahaman yang mendalam silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 270-271 tentang Kesultanan Makassar atau dapat membaca melaui situs https://www.pelajaran.co.id
    Sumber : https://id.m.wikipedia.org
    Peta Kesultanan Makassar

    AKTIVITAS : 5
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Makasar


    Setelah membaca tentang kesultanan Makassar (Gowa-Tallo), Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) Penjelasan
    Sumber
    Lokasi Ujung selatan dan pesisir barat semenanjung yang mayoritasnya didiami oleh suku Makassar. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya.
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan
    Setelah mencari informasi tambahan mengenai Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo) dan mengisi tabel diatas, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut.
    1. Mengapa Kesultanan Makassar menjadi pusat perdagangan di Indonesia bagian timur?
    2. Bagaimana strategi VOC dalam menguasai Kesultanan Makassar ?

  11. Kesultanan Mataram
  12. Kesultanan Mataram merupakan kesultanan Islam yang didirikan oleh Sutawijaya pada tahun 1575 M. Sutawijaya adalah sultan Mataram yang pertama dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama. Sutawijaya kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Mas Jolang yang memerintah tahun 1601-1613 M dan kemudian dilanjutkan oleh putranya yaitu Mas Rangsang yang memerintah tahun 1613-1645 M. Mas Rangsang terkenal dengan nama Sultan Agung.
    Pada masa perintahan Sultan Agung kesultanan Mataram mencapai puncak kejayaan. Dalam bidang politik, Mataram berhasil memperluas kekuasaan ke berbagai daerah diJawaTengah, JawaTimur, dan sebagian Jawa Barat termasuk Banten. Pada bidang ekonomi, Mataram berkembang menjadi negara agraris yang hasil pertanian utamanya adalah beras. Selain pertanian, kesultanan Mataram juga menghasilkan kayu, gula, kelapa, kapas, dan palawija.
    Setelah Sultan agung wafat dan digantikan olrh puteranya Amangkurat I (1647-1677), kesultanan Mataram mengalami kemunduran karena masuknya pengaruh Belanda. Belanda berupaya untuk menguasai tanah Jawa yang subur dengan cara memecah belah kesultanan Mataram.
    Akibat adanya konflik di kesultanan Mataram akibat perebutan tahta, pada tahun 1755 M dilakukan perjanjian Giyanti yang membagi kerajaan Mataram menjadi dua wilayah kerajaan, yaitu: Daerah kesultanan Yogyakarta dan Daerah Kasunanan Surakarta.
    Untuk mendapat pemahaman lebih mengenai kesultanan Mataram silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 270-271. Informasi mengenai kesultanan Mataram juga dapat dibaca melaui situs https://www.goodnewsfromindonesia.id
    Sumber : https://id.wikipedia.org
    Peta Kesultanan Mataram

    AKTIVITAS : 5
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Mataram


    Setelah membaca tentang kesultanan Mataram, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Mataram Penjelasan
    Sumber
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan Sastra Ghending karya dari Sultan Agung,
    Tahun Saka,
    Kerajinan Perak,
    Segara Wana serta Syuh Brata yang merupakan meriam- meriam yang diberikan oleh Belanda atas perjanjiannya dengan kerjaan Mataram saat kepemimpinan Sultan Agung.
    Masjid Agung Negara yang dibangun pada tahun 1763 oleh PB III.
    Masjid Jami Pakuncen yang didirikan oleh sunan Amangkurat I
    Gapura Makam Kota Gede, yag merupakan perpaduan dari corak hindu dan islam.
    Masjid yang berada di Makam Kota Gede.
    Rumah Kalang
    Makam dari Raja- Raja Mataram yang berlokasi di Imogiri
    Setelah mencari informasi tambahan mengenai Kesultanan Mataram dan mengisi tabel diatas, lanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikut.
    1. Uraikan proses berdirinya Kesultanan Mataram menjadi kerajaan besar!
    2. Apa hal yang melatarbelakangi diadakannya perjanjian Giyanti yang membuat kesultanan Mataram terpecah menjadi dua yaitu, Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta ?

  13. Kesultanan Ternate dan Tidore
  14. Pada abad ke-15 M, para pedagang dan ulama Islam dari Malaka dan Jawa datang dan menyebarkan Islam di Maluku. Melalui kegiatan ini muncul empat kesultanan Islam di kepulauan Maluku, yaitu kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Pada saat kesultanan-kesultanan tersebut berkuasa, masyarakat muslim di Maluku menyebar hingga ke wilayah Banda, Hitu, Haruku, Makyan, dan Halmahera.
    Kemajuan kesultanan Ternate melebihi kesultanan lain ternyata menyebabkan persaingan antar kesultanan di Maluku. Muncul dua persekutuan besar yang saling bersaing yaitu persekutuan Uli Lima yang dipimpin oleh Ternate dan Uli Siwa yang dipimpin oleh Tidore. Uli Lima terdiri atas lima daerah, yaitu Ternate, Obi, Bacan, Seram, dan Ambon. Uli Siwa terdiri atas sembilan daerah, yaitu Tidore, Jailolo, Makyan, Soe-siu, dan pulau-pulau antara Halmahera sampai bagian barat Papua.
    Kedatangan bangsa Eropa yaitu Portugis dan Spanyol di Maluku makin memperuncing perselisihan hingga terjadi perseteruan empat pihak. Kesultanan Ternate bersekutu dengan Portugis semantara kesultanan Tidore bersekutu dengan Spanyol. Perseteruan berakhir dan dapat diselesaikan melalui Perjanjian Saragosa yang berisi ketentuan bahwa Spanyol harus pergi meninggalkan Maluku.
    Kepergian Spanyol membuat Portugis lebih leluasa untuk menguasai kepulauan Maluku. Upaya Portugis ini mendapatkan perlawanan Sultan Khairun dari Ternate. Ia berusaha mengusir Portugis namun usahanya gagal. Perjuangan kemudian dilanjutkan oleh Sultan Baabullah hingga pada tahun 1575 M, benteng Portugis di Ternate direbut, kemudian Portugis berhasil diusir dari bumi Maluku.
    Pada Tahun 1605 M, persekutuan dagang Belanda yaitu VOC datang menduduki Ambon dan berusaha menguasai kepulauan Maluku. Belanda mendapat perlawanan sengit dari rakyat Maluku, diantaranya adalah perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Nuku dari Tidore.
    Untuk mendapat pemahaman yang lebih lengkap mengenai kisah kesultanan Ternate dan Tidore, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 272-273 tentang Kesultanan Ternate dan Tidore. Ananda juga dapat membaca melaui situs https://www.gurupendidikan.co.id
    Sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
    Peta Kesultanan Ternate dan Tidore

    AKTIVITAS : 6
    Menguraikan Keberadaan Kesultanan Ternate dan Tidore


    Setelah membaca tentang kesultanan Ternate dan Tidore, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
    Kesultanan Ternate dan Tidore Penjelasan
    Sumber
    Lokasi
    Raja-raja/ Sultan
    Peninggalan
    1. Peninggalan Kesultanan Ternate
      1. Istana Sultan Ternate
      2. Benteng Kerajaan Ternate
        1. Benteng Kalamata
        2. Benteng Tolukko
        3. Benteng Oranje
        4. Benteng kastela
      3. Masjid di Ternate
    2. Peninggalan kerajaan tidore :
      1. Benteng-benteng peninggalan portugis
        1. Benteng Tahulla
        2. Benteng Tore
      2. Keraton Tidore
      3. Makam Sultan Tidore
    Setelah mencari informasi mengenai kisah sejarah kesultanan Ternate dan Tidore dengan aktifitas mengisi tabel diatas, lanjutkan aktifitas Ananda dengan menjawab pertanyaan berikut.
    1. Bagaimana awal proses penyebaran Islam ke Maluku ?
    2. Uraikan bagaimana awal mula terbentuknya persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa ?

  15. Kesultanan Banjar
  16. Pada awal abad ke-16 di wilayah Kalimantan Selatan terdapat tiga kerajaan, yaitu Nagara Dipa, Nagara Daha, dan Banjar. Kerajaan Banjar dipimpin oleh seorang raja bernama Raden Samudra. Ketika Nagara Daha menyerang Kerajaan Banjar, Raden Samudra meminta bantuan militer kepada Kesultanan Demak. Raden Samudra berjanji jika Kesultanan Demak dapat membantu kerajaan Banjar berperang melawan Nagara Daha, ia bersama seluruh rakyat Banjar akan masuk menjadi Islam.
    Akibat bantuan dari kerajaan Demak, kerajaan Banjar berhasil menang melawan Nagara Daha. Sesuai dengan perjanjian, seluruh rakyat Banjar kemudian masuk Islam. Raden Samudra sebagai raja dinobatkan oleh Sunan Kudus menjadi Sultan Banjar yang pertama dengan gelar Sultan Suryanullah atau Sultan Suryansyah.Ia memerintah pada tahun 1526 – 1545 M.
    Kesultanan Banjar mengalami masa kejayaan pada awal abad ke-17 M dimana dalam bidang politik, kesultanan Banjar berhasil menghimpun kekuatan militer yang kuat hingga mampu membendung pengaruh politik dari Tuban, Arosbaya (Madura), dan Mataram. Pada bidang ekonomi, kegiatan perdagangan kesultanan Banjar menjadi maju dengan lada sebagai komoditas utama mereka. Kesultanan Banjar mengalami kemunduran setelah masa pemerintahan Sultan Adam Al Wasik billah pada tahun 1857 M.
    Untuk memahami lebih lengkap mengenai kersultanan Banjar, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetaguan Sosial SMP/MTs KelasVII, Kemdikbud, 2016, halaman 273-274. Ananda juga dapat membaca kisah mengenai Kesultanan Banjar melalui situs https://kumparan.com
    Sumber : https://en.wikipedia.org
    Peta Kesultanan Banjar

AKTIVITAS : 7
Menguraikan Keberadaan Kesultanan Banjar


Setelah membaca tentang kesultanan Banjar, Silahkan Ananda menjawab pertanyaan pada tabel berikut.
Kesultanan Banjar Penjelasan
Sumber
Lokasi wilayah asal Kesultanan Banjar meliputi provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kerajaan Tanjungpura pada lokasi Tanjung Sambar (Ketapang).
Raja-raja/ Sultan
Peninggalan
Setelah mencari informasi mengenai kisah sejarah kesultanan Banjar dengan aktifitas mengisi tabel diatas, lanjutkan aktifitas Ananda dengan menjawab pertanyaan berikut.
  1. Jelaskan bagaimana proses penyebaran Islam di Kesultanan banjar ?
  2. Jelaskan bagaimana upaya Kesultanan Banjar dalam meningkatkan pemahaman dan keimanan ajaran Islam bagi masyarakatnya?

AKTIVITAS : 8
Menemukan letak Kesultaan-Kesultanan Islam di Indonesia

Setelah Ananda mempelajari tentang kisah kesultan-kesultanan Islam di Indonesia, alangkah baiknya jika Ananda juga mengetahui lokasi-lokasi tempat kesultanan-kesultanan Islam tersebut berada. Lihatlah gambar dibawah ini kemudian kerjakan aktivitas dibawahnya .
No Kesultanan Daerah/ Propinsi
1
2
3
4
5
6
7
8

AKTIVITAS : 9
Mengidentifikasi Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia

Masuknya ajaran dan kebudayaan Islam ke Indonesia secara langsung maupun tidak langsung jelas berpengaruh besar terhadap kebudayaan dan cara hidup masyarakat. Adanya proses penyebaran Islam membawa dampak dan perubahan di segala bidang kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, sosial, politik, pendidikan, bahkan budaya. Besarnya pengaruh budaya Islam ini bahkan sampai merambah ke setiap lapisan masyarakat, tak terkecuali kesultanan-kesultanan yang memerintah pada masa itu. peninggalan kerajaan bercorak islami yang hingga sekarang masih bisa kita jumpai, di antaranya meliputi:
  1. Masjid
    Masjid merupakan tempat untuk melaksanakan ibadah bagi umat Islam. Masjid yang ada di Indonesia cukup banyak tetapi ada beberapa masjid yang dianggap penting karena dibangun disaat awal penyebaran Islam di Indonesia. Masjid-masjid tersebut adalah masjid Demak, Masjid Ampel Surabaya, Masjid Sang Ciptarasa Cirebon, Masjid Menara Kudus, Masjid Banten, dan beberapa masjid lainnya.
  2. Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng
    Mesjid Menara Kudus, salah satu bentuk peninggalan sejarah masa Islam
  3. Keraton
    Keraton adalah tempat kediaman sultan atau istana raja dan tempat dimana seorang sultan mengendalikan pemerintahan kesultanannya. Dengan demikian keraton memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja. Keraton-keraoton yang termasuk peninggalan masa Islam atau masa awal penyebaran Islam di Indonesia adalah: Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, Keraton kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, Istana Maimun di Sumatra Utara, Istana Kadriyah, Pontianak, Kalimantan Barat, dan dibeberapa tempat lainnya.
  4. Sumber : https://id.wikipedia.org
    Istana Kadriyah, Pontianak, Kalaimantan Barat
  5. Makam
    Makam kuno peninggalan masa Islam umumnya terdiri atas jirat (kijing), nisan, dan cungkup. Jirat adalah bangunan yang terbuat dari batu atau tembok yang berbentuk persegi panjang. Nisan adalah tonggak pendek yang terbuat dari batu yang ditanam di atas gundukan tanah sebagai penanda lokasi jenazah dikuburkan. Cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas jirat. Contoh makam kuno bercorak Islam, yaitu makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik, makam Sultan Malik al-Saleh di Pasai,dan makan sultan Iskandar Muda di Aceh, dan makam sultan-sultan Mataram di Imogiri.
  6. Sumber : Edi Sumardi (2018)
    Makam Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Aceh

  7. Kaligrafi
    Kaligrafi adalah kesenian menulis indah huruf Arab yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi aneka bentuk menarik. Dalam dunia Islam, kaligrafi dibuat dari petikan ayat-ayat suci Al Qur’an yang dibentuk beraneka macam, dari yang sederhana, berbentuk tulisan mendatar, hingga bentuk yang rumit. Beraneka ragam hias kaligrafi dapat kita temukan pada dinding masjid atau batu nisan peninggalan masa Islam.
  8. Sumber : https://rajacarubannagari.wordpress.com
    Kaligrafi Macan Ali, Lambang Bendera Kesultanan Cirebon
  9. Karya Sastra
    Berdasarkan corak dan isinya, karya sastra peninggalan masa Islam di Indonesia ada beberapa jenis, yaitu: babad, hikayat, suluk, dan syair.
    1. Babad adalah karya sastra berupa cerita berlatar belakang sejarah. Karya ini biasanya berupa cerita semata daripada uraian sejarah yang disertai bukti-bukti dan fakta. Contoh Babad Cirebon, Babad Tanah Jawi, dan Babad Giyanti.
    2. Hikayat adalah karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai pelipur lara atau pembangkit semangat. Contoh Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Raja-Raja Pasai.
    3. Suluk adalah kitab-kitab yang berisi masalah gaib, ramalan tentang hari baik atau buruk, dan makna atau simbol tertentu yang dihadapi manusia. Suluk-suluk tersebut merupakan bagian dari ajaran tasawuf. Contoh Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang, dan Suluk Sukarsa.
    4. Syair adalah puisi lama yang setiap baitnya terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama. Contohnya Syair Perahu dan Syair Si Burung Pingai karya Hamzah Fansuri.
  10. Seni Tari
    Salah satu tari-tarian yang merupakan hasil budaya di masa Islam adalah tari Seudati atau tari Saman dari Aceh.Tarian ini dilakukan dengan iringan nyanyian yang sebenarnya adalah selawat atau puji-pujian kepada nabi Muhammad SAW
  11. Debus
    Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten. Pada kesenian debus, para pemain melakukan atraksi menusukkan benda tajam kepada tubuhnya tanpa merasa sakit dan meninggalkan luka. Kesenian Debus berawal pada abad ke-16 M, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin
  12. Sumber : http://www.alambudaya.com
    Atraksi Debus
  13. Sekaten dan Grebeg
    Sekaten merupakan upacara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.yang diadakan setiap bulan Rabiul Awwal tahun Hijriyah di Alun-Alun Surakarta dan Yogyakarta. Puncak perayaan Sekaten ditandai dengan Grebeg Mauludan yang dilakukan dengan mengarak sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan, makanan, buahbuahan dan sayur-sayuran sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  14. Sumber : https://travel.tempo.co
    Grebeg Maulud
Setelah membaca teks tentang peninggalan-peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia, silahkan Ananda melakukan pendalaman materi dengan mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam berikut.
No Peninggalan Arti/ Penjelasan Fungsi
1 Masjid
2 Keraton
3 Makam
4 Kaligrafi
5 Karya Sastra
6 Babat
7 Hikayat
8 Suluk
9 Syair
10 Seni Tari
11 Debus
12 Sekaten dan Grebeg

AKTIVITAS : 10
Menganalisis Kehidupan Masyarakat Pada Masa- Kesultanan-Kesultanan di Indonesia


Setelah Ananda mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah kesultana-kesultanan di Indonesia, Ananda perlu juga mengetahui kehidupan masyarakat dari aspek politik, ekonomi dan budayanya. Aspek politik diartikan pada bagaimana para sultan mengatur dan mengelola kesultanan yang dipimpinnya, aspek ekonomi dimaksudkan adalah mata pencaharian yang dilakukan penduduk, dan aspek budaya adalah capaian hasil-hasil budaya baik material maupun immaterial dari kesultanan-kesultanan di Indonesia. Ananda dapat melakukan hal ini melalui menganalisis berbagai sumber pengetahuan, kemudian menuangkannya dengan jawab beberapa pertanyaan sebagai berikut.

Aspek
No Kesultanan Politik Ekonomi Budaya
1 Samudra Pasai
2 Aceh Darussalam
3 Demak
4 Banten
5 Makasar
6 Mataram
7 Ternate Tidore
8 Banjar

AKTIVITAS : 11
Menyusun Laporan Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia


Pada aktifitas 2.5 ini Ananda diminta membuat laporan hasil observasi mengenai benda-benda peninggalan dan hasil budaya masa Islam di Indonesia. Pilihlah salah satu benda peninggalan bersejarah masa Islam (masjid, keraton, makam, kaligrafi, karya sastra, seni tari) yang dapat ditemui di daerah Ananda, kemudian susunlah hasil observasi tersebut menjadi sebuah laporan.
Laporan Peninggalan Sejarah Masa Islam
1 Kapan benda (……) di buat?
2 Siapa pembuatnya?
3 Maksud dan fungsi benda (….) ?
4 Dari bahan/material apa benda (…)?
5 Nilai-nilai apa yang dapat diwariskan Benda tersebut kepada generasi sekarang?

LATIHAN


No Pertanyaan Uraian
1 Jelaskan faktor-faktor yang mendorong tumbuhnya Kesultanan Demak!
2 Bagaimana upaya sultan agung dalam memajukan Kesultanan Mataram ?
3 Apa peranan Kesultanan Aceh Darussalam bidang politik?
4 Jelaskan ciri-ciri masjid yang merupakan peninggalan sejarah masa Islam !
5 Apa perbedaan hikayat dengan babad?

RANGKUMAN


Kerajaan-kerajaan Islam dikenal dengan sebutan kesultanan dan rajanya disebut sultan. Kesultanan Islam di Indonesia diperkirakan mulai lahir sejak abad ke-13 M. Kesultanan pertama di Indonesia adalah Kesultanan Samudera Pasai yang berdiri antara tahun 1270 – 1275 M. Letaknya di sebelah utara Perlak di daerah Lhokseumawe (sekarang pantai timur Aceh) dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
Kesultanan Aceh didirikan pada tahun 1513 M oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Perkembangan kesultanan Aceh erat kaitannya dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 membuat rute pelayaran dan perdagangan mengalami perpindahan ke Aceh, Selat Sunda, dan ke arah timur. Hal ini meyebabkan penyebaran ajaran Islam menjadi semakin meluas di Indonesia. Tumbuh dan berkembang kesultanan-kesultanan Islam lain di Indonesia yaitu Kesultanan Demak, Kesultanan Banten, Makassar, Mataram, Ternate dan Tidore, serta Kesultanan Banjar.
Kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia mempunyai pengaruh dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan Islam di Indonesia menghasilkan beberapa peninggalan budaya diantaranya dalam bidang bangunan seperti masjid, Menara, keraton, makam; dalam bidang sastra, dan bidang kesenian. Pengaruh kebudayaan Islam mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini.

REFLEKSI


Setelah Ananda melaksanakan aktivitas pembelajaran tersebut, tuliskan hal-hal sebagai berikut
  1. Pengetahuan tentang apa saja yang Ananda peroleh setelah melaksanakan proses belajar?
  2. Sikap apa saja yang dapat Ananda kembangkan setelah belajar materi tersebut?
  3. Adakah kendala saat menyusun laporan peninggalan sejarah masa Islam di Indonesia?

Sumber: Buku Modul PJJ Kelas 7 Semester Genap