Halaman

Tema : 4
KERJASAMA DUNIA


DAFTAR ISI
  1. Keragaman Lingkungan Alam dan Masyarakat Dunia
    1. Bagaimana kondisi lingkungan alam di dunia?
      1. Asia
      2. Afrika
      3. Amerika
      4. Eropa
      5. Australia
    2. Bagaimana persebaran awal manusia modern di dunia?
    3. Bagaimana bentuk keragaman masyarakat dunia?
  2. Perkembangan Kerja Sama Dunia
    1. Bagaimana Awal Mula Terjadinya Interaksi dan Kerja Sama Antarwilayah di Dunia?
    2. Apa itu Kerja Sama Internasional?
    3. Bagaimana Bentuk-Bentuk Kerja Sama Internasional?
    4. Profil Beberapa Lembaga Kerja Sama Internasional
  3. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Dvelopment Goals)
    1. Apa itu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
    2. Apa Saja Isi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
    3. Bagaimana Kesimpulan Terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?

Gambaran Tema

Pada tema ini kalian akan mempelajari bahwa kontribusi dan kerja sama antarpenduduk dunia bisa mendorong terciptanya kehidupan manusia yang lebih baik. Topik pertama yang akan dibahas adalah "Keragaman Lingkungan Alam dan Masyarakat Dunia" yang akan mengajak kalian merefleksikan kembali sikap yang tepat untuk menghadapi perbedaan. Selanjutnya kalian akan mempelajari topik "Perkembangan Kerja Sama Dunia" yang akan membahas kerja sama masyarakat dunia dan keterlibatan Indonesia di dalamnya. Di bagian berikutnya kalian akan mempelajari tentang "Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals" sebagai tujuan bersama yang sedang diupayakan oleh seluruh dunia untuk menciptakan kehidupan lebih baik. Oleh karenanya, di akhir tema kalian akan diajak untuk melakukan penelitian sederhana dan melaksanakan aksi kampanye mengenai peningkatan peran kita sebagai masyarakat dunia di tengah isu-isu global yang sedang terjadi.

Capaian Pembelajaran

Di akhir kelas IX, peserta didik memahami perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Ia memahami tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia memahami peran diri sebagai bagian dari masyarakat dunia di tengah isu-isu global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif terhadapnya. Peserta didik melakukan penelitian sederhana untuk menemukan jawaban dari masalah-masalah sosial dan kaitannya dengan ekonomi serta lingkungan. Ia menyimpulkan hasil temuan penelitian. Ia mempresentasikan dan mendiskusikan hasil temuannya. Peserta didik membuat karya atau melakukan aksi sosial yang relevan di lingkungan sekitar dalam perspektif global. Ia melakukan refleksi dari setiap proses yang sudah dilakukan.

Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
  • Menjelaskan keragaman lingkungan alam dan masyarakat di dunia.
  • Mendeskripsikan penyebab terjadinya kerja sama internasional.
  • Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional.
  • Menganalisis isu global yang berlangsung dalam konteks lokal.
  • Mengevaluasi pemahaman masyarakat mengenai isu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
  • Merancang kolaborasi upaya peningkatan kesadaran terhadap isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Pertanyaan Kunci

  1. Bagaimana keragaman kondisi alam dan masyarakat di dunia?
  2. Apa penyebab terjadinya kerja sama internasional dan bagaimana keterlibatan Indonesia di dalamnya?
  3. Apa saja isu global yang sedang berlangsung saat ini dan bagaimana kita dapat memberikan kontribusi yang positif terhadapnya?

Dunia Butuh Bantuanmu!


Es di kutub utara terus mencair sepanjang tahun. Dikutip dari situs nationalgeographic.grid.id, sekelompok peneliti dari Inggris menemukan fakta bahwa sekitar 28 triliun ton es telah menghilang dari permukaan bumi dalam rentang tahun 1994 hingga 2017. Konsekuensinya adalah terjadinya kerusakan pada ekosistem biologis di perairan kutub, naiknya permukaan laut di seluruh dunia, dan berkurangnya kemampuan bumi untuk memantulkan radiasi sinar matahari kembali ke luar angkasa. Banyak ahli menilai perubahan iklim ini merupakan akibat tindakan manusia. Di samping persoalan perubahan iklim, dunia juga dihadapkan dengan berbagai persoalan lain seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, rendahnya kualitas pendidikan serta kesehatan di berbagai wilayah, dan lain sebagainya. Jika dibiarkan, bumi kita akan semakin tidak nyaman untuk ditinggali. Siapa lagi yang bisa mengubah keadaan bumi kalau bukan kita sebagai penduduk bumi? Ayo pelajari lebih jauh mengenai hal ini dan jadilah agen perubahan untuk menciptakan dunia yang lebih baik untuk kita tinggali.

Kata Kunci:
Keragaman, Toleransi, Kerja Sama Internasional, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

  1. Keragaman Lingkungan Alam dan Masyarakat Dunia
  2. Gambar 4.2 Proyeksi peta dunia versi Wikel Tripel yang
    kini diadopsi oleh National Geographic Society

    Sumber: Strebe/Wikimedia Commons/CC-BY-SA 3.0 (2011)

    Luas bumi yang kita tinggali kurang lebih sebesar 510,1 juta km² dengan jumlah manusia per Oktober 2020 sebanyak 7,8 miliar jiwa (www.worldometers.info). Dari keseluruhan permukaan Bumi, hanya seperdelapan yang bisa dihuni oleh manusia, sedangkan tiga perempatnya diselimuti oleh lautan, sementara selebihnya merupakan wilayah gurun (14%), pegunungan tinggi (27%), dan wilayah lainnya yang tidak laik huni. Seperdelapan bagian bumi yang bisa dihuni oleh manusia tersebut kemudian secara umum dibagi ke dalam 5 benua yang menjadi tempat tinggal utama manusia, yakni benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika (Bisa juga dibagi menjadi Amerika Utara dan Amerika Selatan), dan Australia (Disebut juga Oseania yang mencakup wilayah kepulauan di timur Australia). Di samping itu terdapat juga satu benua yang jarang ditinggali karena kondisi iklimnya yang sangat dingin, yakni benua Antartika.
    Wawasan
    Benua Antartika
    Benua Antartika hanya ditinggali oleh para peneliti dari lebih 40 negara yang membangun stasiun penelitian di beberapa wilayahnya. Keseluruhan stasiun tersebut menghimpun ratusan ahli biologi, ekologi, dan geologi yang secara permanen melakukan berbagai penelitian ilmiah.


    berdasarkan keanggotaan PBB tahun 2020). Negara dengan luas wilayah terbesar dimiliki oleh Rusia sebanyak 17.098.242 km² dengan jumlah populasi 145.934.462 jiwa (2020). Indonesia sendiri memiliki luas wilayah yang lebih kecil dari Rusia tetapi memiliki jumlah populasi yang jauh lebih besar. Mengapa bisa seperti itu? Secara keseluruhan, jumlah populasi dunia akan terus bertambah hingga diperkirakan akan mencapai 9,2 miliar jiwa pada tahun 2050. Pertumbuhan penduduk ini diperkirakan paling banyak terjadi di negara berkembang dengan sebagian besar penduduk berada di Asia dan terkonsentrasi di wilayah perkotaan.
    1. Bagaimana kondisi lingkungan alam di dunia?
      1. Asia

      2. Gambar 4.5 Proyeksi peta Benua Asia
        Sumber: Kemendikbud/mrizalabdi (2020)
        Benua Asia adalah benua terluas di dunia yang terdiri dari banyak negara. Luasnya adalah sekitar 44.579.000 km2 yang mencakup 8,7% dari total luas permukaan bumi atau 30% dari total luas daratannya. Berdasarkan karakteristik geografisnya, Benua Asia dibagi menjadi beberapa wilayah, yaitu Asia Utara (Siberia), Asia Tengah, Asia Barat Daya, Asia Timur, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.Selain punya daratan yang sangat luas, Benua Asia juga merupakan benua terpadat di dunia dengan populasi penduduk sekitar 4,641 milyar (kurang lebih 60% dari total populasi dunia).
        Benua Asia memiliki beberapa jenis iklim yang berbeda-beda berdasarkan wilayahnya. Bahkan semua zona iklim yang ada di dunia dimiliki oleh benua Asia, di antaranya adalah iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, iklim dingin, iklim darat, iklim mediteran, iklim kutub, dan iklim pegunungan. Dengan kondisi keragaman iklim tersebut, benua Asia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya.

        Pengayaan Tercatat ada sekitar 50 negara yang berada di Benua Asia. Fakta menariknya adalah bahwa negara dengan luas wilayah terbesar di Asia bukanlah negara Asia, tetapi salah satu dari negara Eropa. Mengapa bisa demikian?

      3. Afrika

      4. Gambar 4.5 Proyeksi peta Benua Afrika
        Sumber: Kemendikbud/mrizalabdi (2020)
        Afrika adalah benua dengan luas wilayah dan jumlah populasi terbesar kedua setelah Asia. Dengan luas wilayah sebanyak 30.224.050 km² (termasuk pulau-pulau di sekitarnya), Afrika meliputi 20% dari seluruh total daratan Bumi. Di samping itu dengan jumlah populasi 1,340 miliar orang (2020), benua ini menyumbang sekitar 17% dari populasi manusia dunia.
        Secara geografis, benua Afrika Secara geografis, benua Afrika dikelilingi oleh Laut Mediterania di utara, Tanah Genting Suez dan Laut Merah di timur laut, Samudra Hindia di tenggara, dan Samudra Atlantik di sebelah barat. Sementara secara astronomis Afrika terletak pada 17º BB-52º BT dan 35º LU-34º LS.
        Benua Afrika dilewati garis khatulistiwa sehingga sebagian wilayahnya beriklim tropis kecuali bagian paling utara dan paling selatan. Di kedua wilayah tersebut, iklim mulai memasuki zona subtropis. Afrika adalah rumah bagi keanekaragaman hayati dengan jumlah terbesar spesies megafauna atau spesies hewan yang berukuran besar.
        Gambar 4.6
        Wawasan
        Fakta Menarik Afrika: Terletak di Empat Belahan Bumi
        Dikutip dari situs www.idntimes.com, benua Afrika adalah satu-satunya benua yang terletak di empat belahan bumi. Jadi, bumi kita dibagi dengan garis khayal bernama garis bujur dan garis lintang. Garis bujur 0 derajat yang melewati kota Greenwich di Inggris membagi bumi menjadi belahan timur dan barat. Sementara, garis lintang 0 derajat alias garis khatulistiwa membagi bumi menjadi belahan utara dan selatan. Nah, Benua Afrika dilewati oleh kedua garis 0 derajat tersebut. Jadi bisa disebut bahwa Benua Afrika terletak di empat belahan bumi sekaligus, yaitu belahan utara, selatan, timur, dan barat.
        Gambar Bumi
      5. Amerika
      6. Amerika merupakan benua dengan luas yang besar dan membentang dari bagian utara hingga selatan bumi. Benua ini disebut dengan benua baru. Wilayahnya terdiri dari Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan dengan total luas sebesar 42.549.000 km2 dan populasi sebanyak 1,002 miliar orang. Letak Benua Amerika berjauhan dengan benua lain seperti Eropa, Asia, dan Afrika karena dikelilingi oleh wilayah samudra yang luas. Beberapa literatur menyebutkan jika Benua Amerika bisa dibagi dua menjadi Benua Amerika Utara dan Amerika Selatan karena keduanya memiliki karakteristik iklim yang berbeda dan secara letak sudah terpisah karena adanya selat buatan yang dibangun di Panama, Amerika Tengah.

        Gambar 4.7 Proyeksi peta Benua Amerika
        Sumber: Martin23230/Wikimedia Commons/ CC-BY-SA 3.0 (2009)
        Letak geografis Benua Amerika dikelilingi oleh perairan laut dan samudra yaitu Samudra Pasifik (barat), Samudra Atlantik (timur), Samudra Arktik (utara), dan Samudra Antartik (selatan). Sementara secara astronomis benua Amerika terletak di 10°BB-170°BB dan 83°LU-55°LS. Amerika memiliki iklim kutub di daerah paling utara, iklim subtropis di daerah utara hingga sebagian daerah selatan, iklim tropis di sebagian besar daerah selatan, dan iklim gurun di kawasan-kawasan yang berada di balik pegunungan besar.

        Pengayaan Mengapa Benua Amerika disebut sebagai benua baru, padahal penduduk Amerika memiliki peradaban kuno yang usianya mencapai ribuan tahun?

        Wawasan
        Penyebutan Amerika sebagai benua seringkali tertukar dengan Amerika sebagai negara. Padahal negara Amerika, atau nama lengkapnya United States of America/USA (Amerika Serikat), adalah satu negara dari kurang lebih 35 negara yang ada di Benua Amerika. Luas negara Amerika Serikat sendiri sekitar 9.629.091 km2 atau hanya 22% dari keseluruhan luas Benua Amerika.
      7. Eropa

      8. Gambar 4.8 Proyeksi peta Benua Eropa
        Sumber: Public Domain/Rob984/Wikimedia Commons (2015)
        Eropa secara geografis adalah sebuah semenanjung atau anak Benua Asia. Pemisahannya sebagai benua tersendiri lebih dikarenakan oleh perbedaan budaya. Jika ditinjau secara geografis, pemisah dengan Benua Asia di timur adalah Pegunungan Ural dan Laut Kaspia, sementara batas utara adalah Samudra Arktik, batas barat Samudra Atlantik, dan batas selatan Laut Tengah (Mediterania) yang bersebelahan dengan Benua Afrika.
        Namun jika ditinjau secara geopolitik, wilayah Eropa di timur mencakup sebagian daratan Benua Asia yang merupakan wilayah dari negara Rusia, sementara wilayah di utara mencakup daerah Greenland (bersebelahan dengan Amerika Utara) yang merupakan wilayah dari negara Denmark.

        Jika dilihat dari letaknya, seluruh wilayah di Eropa terletak di atas garis khatulistiwa sehingga memiliki variasi iklim subtropis, sedang, dan dingin. Jenis-jenis iklim berdasarkan kategorisasi yang lain juga terdapat di benua ini, yakni iklim kutub, mediterania, kontinental, dan laut.
        Benua Eropa (tanpa wilayah Rusia di benua Asia) adalah benua terkecil kedua setelah Australia dengan luas 10.180.000 km² dan total penduduk sebanyak 747,6 juta jiwa pada tahun 2020 atau sekitar 10% penduduk dunia.
        Pengayaan Terdapat sebuah kota bersejarah di Eropa yang bernama Istanbul atau dulu dikenal dengan nama Konstantinopel. Kota tersebut terletak di Eropa, tetapi sebagian wilayahnya berada di Asia. Mengapa bisa demikian?

        Pengayaan Pengayaan. Benua-benua di dunia memiliki julukan berdasarkan warna. Benua Eropa disebut dengan benua biru, Benua Afrika hitam, Benua Amerika merah, Benua Australia hijau, dan Benua Asia kuning. Apakah arti dari warna-warna tersebut?

      9. Australia

      10. Gambar 4.8 Proyeksi peta Benua Eropa
        Sumber: Public Domain/Rob984/Wikimedia Commons (2015)
        Letak astronomis Benua Australia berada di 11ºLS-47°LS dan 113°BT-155° BT. Benua ini berbatasan langsung dengan Laut Timor dan Laut Arafuru (Indonesia) di bagian utara. Sementara di bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia, timur dengan Samudra Pasifik, dan bagian selatan dengan Samudra Antartika. Benua Australia memiliki beragam iklim. Australia bagian utara beriklim tropis, sementara bagian barat daya dan sepanjang pantai selatan beriklim
        subtropis. Pantai timur Australia beriklim laut sehingga curah hujan di daerah ini cukup tinggi sepanjang tahun, sementara di bagian barat Australia yang dipenuhi dengan gurun beriklim kering dan bisa sangat panas di siang hari serta sangat dingin di malam hari.

        Negara Australia bersama seluruh negara kepulauan di sisi timur, utara, dan timur lautnya termasuk ke dalam wilayah Oseania. Dalam hal ini terdapat fakta menarik mengenai Pulau Papua. Meski sebagian wilayahnya termasuk dalam wilayah Indonesia, tetapi secara geografis Pulau Papua juga termasuk dalam wilayah Oseania karena berasal dari paparan atau lempeng bumi yang sama. Total luas area seluruh negara Oseania sekitar 8.536.716 km2 dengan jumlah populasi sebesar 42.677.813.

        Pengayaan Benua Australia dikenal memiliki komposisi biota alam yang khas. Menurut situs www. aussiespecialist.com, Australia memiliki lebih dari 378 spesies mamalia, 828 spesies burung, 4.000 spesies ikan, 300 spesies kadal, 140 spesies ular, dua spesies buaya, dan sekitar 50 jenis mamalia laut. Lebih dari 80 persen tumbuhan, mamalia, reptil, dan katak australia juga tidak terdapat di negara lain. Fakta uniknya, sebagian besar hewan buas dan mematikan yang ada di dunia juga tinggal di benua ini. Mengapa hal itu bisa terjadi?

        Wawasan
        Terdapat 14 negara yang berada di wilayah Oseania. Negara terbesar adalah Australia dengan luas wilayah 7.692.024 km², sementara negara terkecil adalah Nauru dengan luas wilayah hanya 21km².
      Jumlah Negara di Dunia (2020)
      Sumber Data: https://worldpopulationreview.com/country-rankings/list-of-countries-by-continent
      Jumlah Populasi di Dunia (2020)
      Sumber Data: https://worldpopulationreview.com/continents)
      10 Negara dengan Jumlah Populasi Terbanyak (2020)
      Sumber Data: https://worldpopulationreview.com/countries
      Lembar Aktivitas 1 Kuis
      Gotong Royong Kreatif
      Bagilah kelasmu menjadi 5 kelompok yang masing-masing memilih satu benua. Kemudian buatlah 10 pertanyaan dan jawaban pada setiap kelompok sehingga satu kelas memiliki 50 pertanyaan dan jawaban berbeda. Setelah itu buatlah sebuah kuis tebak jawaban secara bergiliran.
      Langkah 1. Menyiapkan kelompok
      Bagilah murid-murid di kelas menjadi lima kelompok (Kelompok benua Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan Australia). Sebaiknya pembagian kelompok diundi secara acak.
      Langkah 2. Membuat pertanyaan
      Setiap kelompok membuat minimal 10 pertanyaan mengenai pengetahuan umum berkaitan dengan benua masing-masing. Serahkan kumpulan pertanyaan yang sudah dibuat kepada guru untuk diperiksa.
      Langkah 3. Merencanakan kegiatan
      Rancanglah sebuah kuis yang bisa dilakukan bersama teman-teman di kelas. Sederhananya kalian bisa merancang kuis “Cerdas Cermat” atau “Tebak Tepat”. Peserta kuis harus menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Setiap pertanyaan yang benar diberi skor sehingga kelompok yang paling banyak mengumpulkan skor adalah pemenangnya.
      Langkah 4. Melaksanakan kuis
      Laksanakanlah kuis yang sudah direncanakan secara bergiliran. Setiap periode kuis dibawakan oleh satu kelompok sementara empat kelompok lainnya menjadi peserta. Oleh karenanya total pelaksanaan kuis adalah 5 periode.


    2. Bagaimana persebaran awal manusia modern di dunia?
    3. Pernahkah kalian bertanya dari wilayah mana masyarakat awal dunia berasal? Menurut temuan-temuan arkeologis, para ahli menyepakati jika kemunculan awal manusia modern berasal dari daratan Afrika. Istilah manusia modern (Homo Sapiens) dalam hal ini digunakan untuk membedakannya dengan manusia purba. Setelah berevolusi dan menyebar di Afrika, para manusia modern mulai melakukan migrasi (berpindah tempat) ke seluruh dunia melalui jalur utara menuju Eropa, Asia, Australia, bahkan Amerika. Hal tersebut tergambar dalam peta jalur migrasi berikut.
      Gambar 4.10 Peta migrasi manusia di masa lampau
      Sumber: Public Domain/NordNordWest/Wikimedia Commons (2014)

      Persebaran manusia pada masa awal ini diakibatkan karena berbagai faktor, di antaranya karena perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya alam untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Kedua hal tersebut mendorong manusia untuk terus bergerak selama puluhan bahkan ratusan ribu tahun demi mencari tempat yang lebih aman dan nyaman ditinggali serta lebih banyak menyediakan sumber makanan. Migrasi terus berjalan selama kesempatan untuk bergerak ke tempat baru mungkin untuk dilakukan, sementara migrasi baru terhenti ketika jalur pergerakan tertahan oleh penghalang alam yang saat itu sangat sulit untuk dilalui seperti samudra atau gleyser (bongkahan es besar).
      Persebaran manusia yang berasal dari satu nenek moyang yang sama kemudian mengalami perkembangan yang berbeda-beda seiring dengan kondisi tantangan alam yang berbeda di setiap wilayah yang mereka tinggali. Setelah berjalan dalam rentang waktu yang sangat panjang, hasil interaksi manusia dengan kondisi alam yang berbeda kemudian melahirkan bentuk fisik dan kebudayaan yang beragam.
      Lembar Aktivitas 2 Riset Mandiri
      Mandiri
      Langkah 1. Mencari tahu
      Carilah informasi lebih jauh mengenai bagaimana kondisi alam pada saat manusia modern (homo sapiens) muncul di bumi dan melakukan migrasi ke berbagai wilayah. Apakah iklim pada masa itu sama dengan iklim pada masa sekarang? Apakah bentuk daratan bumi pada masa itu juga sama dengan bentuk daratan pada masa sekarang? Temukan juga fakta-fakta menarik terkait hal tersebut. Kalian bisa mencari informasinya di berbagai sumber media seperti buku dan internet sambil bertukar informasi dengan teman lain di kelas.
      Langkah 2. Menuliskan hasil eskplorasi
      Tuliskan hasil informasi yang kalian dapatkan di buku catatan masing-masing.

    4. Bagaimana bentuk keragaman masyarakat dunia?
    5. Sejak kemunculan manusia modern pada ratusan ribu tahun yang lalu, manusia telah mengalami perkembangan dan berbagai perubahan yang signifikan. Berbagai tantangan alam yang dihadapi selama proses migrasi awal telah membuat manusia menjadi semakin terampil dalam memecahkan permasalahan, mengembangkan alat-alat penunjang kehidupan, dan mendorong interaksi serta kolaborasi. Manusia juga semakin mahir menggunakan bahasa simbolik sebagai media komunikasi dan ekspresi seni, mengembangkan struktur bermasyarakat, dan pada akhirnya mengembangkan budaya serta peradaban.
      Karena mengalami keadaan dan proses perkembangan yang beragam, maka kehidupan manusia di seluruh dunia pada akhirnya memiliki corak yang beragam. Hingga hari ini terdapat banyak macam budaya, kepercayaan, gaya hidup, dan kebiasaan sehari-hari. Namun, perbedaanperbedaan tersebut sebenarnya hanya berupa variasi corak kehidupan semata, karena secara umum manusia memiliki nilai-nilai universal yang sama, yakni bahwa pada dasarnya setiap manusia senang untuk saling membantu dan memiliki keinginan untuk dapat hidup dengan tentram di mana pun mereka berada.
      Gambar 4.11 Ragam ras manusia di Asia yang tertera dalam Nordisk familjebok (1904)
      Sumber: Public Domain/G. Mützel / Bibliographisches Institut, Leipzig (1904)

      Secara garis besar, kita dapat melihat keragaman masyarakat dunia dari tiga hal, yakni etnik, bahasa, dan agama. Kelompok etnik atau di Indonesia lebih dikenal sebagai suku bangsa adalah sekumpulan masyarakat yang memiliki ciri-ciri budaya yang sama. Tercatat ada ribuan etnik yang terdapat di seluruh dunia dan sekitar seribu di antaranya ada di Indonesia. Contoh kelompok etnik di dunia adalah etnik Han (Asia Timur), Arab (Asia Barat Daya), Serbia (Eropa Timur), Jerman (Eropa Barat), Kongo (Afrika), Apache (Amerika), dan lain sebagainya. Sementara contoh kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia adalah seperti Aceh, Minangkabau, Dayak, Madura, Bugis, Papua, dan lain sebagainya.
      Ribuan kelompok etnik yang ada di dunia menuturkan ribuan ragam bahasa. Namun, karena ada banyak kelompok etnik yang menuturkan bahasa yang sama, maka varian ragam bahasa jumlahnya lebih sedikit dari varian kelompok etnik itu sendiri. Menurut data yang dirilis oleh jurnal Ethnologue (2000), 3 bahasa dengan jumlah penutur terbanyak saat ini adalah bahasa Mandarin (874,000,000), Hindi/India (366,000,000), dan Inggris (341,000,000). Sementara jika dilihat dari daftar negara yang memiliki jumlah variasi ragam bahasa terbanyak, Papua Nugini ada di urutan pertama disusul oleh Indonesia.
      Gambar 4.12 Negara dengan ragam tutur bahasa terbanyak
      Sumber: Kemendikbud/mrizalabdi(2020)

      Selanjutnya terkait dengan keragaman agama yang ada di dunia, pemeluk agama terbanyak saat ini adalah Kristen & Katolik dengan total sekitar 2,3 miliar orang, diikuti Islam 1,8 miliar, Hindu, 1,1 miliar, dan Buddha 0,5 miliar (Pew Research Center, 2015). Kelima agama tersebut, ditambah dengan Konghucu, merupakan agama resmi yang ada di Indonesia.
      Jumlah dan Sebaran Pemeluk Agama di Dunia (2015)
      Sumber Data: Pew Research Center

      Pengayaan Kalian bisa melihat jumlah populasi berdasarkan kelompok etnik, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia dari data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik dengan memindai QR code di samping

      Lembar Aktivitas 3 Think, Pair, Share
      Gotong Royong Kebhinnekaan Global
      Langkah 1. Think (Berpikir)
      Manusia yang ada dunia memiliki berbagai keragaman, baik dari segi fisik, kebiasaan, budaya, hingga keyakinan beragama. Oleh karenanya, dunia tidak hanya sebatas pada daerah tempat tinggal kita saja yang biasanya memiliki karakteristik yang seragam. Berangkat dari hal tersebut, hal bijak yang dapat kita lakukan dalam melihat perbedaan adalah bersikap open minded atau berpikiran terbuka dan tidak menganggap jika kelompok masyarakat kita sendiri lebih baik dari kelompok masyarakat lain. Dengan demikian kita akan memiliki pandangan yang lebih luas tentang kehidupan. Cobalah untuk mencari tahu lebih jauh mengenai sikap open minded tersebut lalu tuliskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan sikap open minded dan sebutkan minimal 3 hal contoh perilakunya.
      Langkah 2. Pair (Berpasangan) Carilah seorang teman untuk diajak menjadi partner diskusi.
      Langkah 3. Share (Berdiskusi)
      Jelaskanlah hasil jawabanmu kepada teman diskusi secara bergiliran.

      Lembar Aktivitas 4 Observasi Lokal
      Gotong Royong Mandiri Bernalar Kritis
      Panduan Aktivitas
      Studi Kasus: Toleransi dan Kerjasama Penduduk
      Kita sudah membahas mengenai keragaman kondisi alam dan masyarakat yang ada di dunia. Sekarang saatnya kita melihat bagaimana bentuk keragaman tersebut di lingkungan sekitar kita sendiri. Secara spesifik, kita akan mengamati sejauh mana masyarakat yang berbeda dapat saling menunjukkan sikap toleransi dan bekerjasama dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Ayo kita cari tahu dan pelajari lebih jauh mengenai hal ini. Silakan ikuti empat langkah berikut:
      Langkah 1. Amati (Kelompok)
      • Carilah informasi mengenai bagaimana komposisi penduduk yang ada di lingkungan sekitarmu dari segi asal suku dan agamanya. Jika di lingkup desa/kelurahan dan kecamatan komposisi tersebut cenderung seragam, luaskan pengamatanmu hingga batas daerah (kota, kabupaten, atau provinsi).
      • Carilah informasi mengenai apakah masyarakat yang berbeda suku atau agama di daerahmu dapat saling menunjukkan toleransi atau sikap saling menghargai satu sama lain? Perdalam amatanmu dengan melihat apakah masyarakat yang berbeda tersebut bisa saling bekerjasama dalam menjalankan aktivitas sehari-hari? (Misalnya dalam aktivitas perekonomian, pendidikan, kesehatan, atau pembangunan daerah.)
      Langkah 2. Catat (Mandiri)
      Selama proses mencari informasi, catat hal-hal yang kalian temukan di kertas atau buku catatan.
      Langkah 3. Diskusi (Kelas)
      Bagikan hasil pengamatanmu dengan guru dan teman-teman di kelas untuk saling berbagi informasi yang didapatkan. Lalu diskusikan pertanyaan berikut:
      Sebagai bagian dari masyarakat, apa sikap yang perlu kita lakukan untuk mendukung toleransi dan kerjasama antarsuku dan umat beragama di daerah tempat tinggal kita sendiri?
      Langkah 4. Laporkan (Mandiri)
      Laporan Observasi Individu
      Nama :
      Kelas :
      Tempat Observasi :
      Tanggal :
      HASIL OBSERVASI
      Pernyataan Panduan Keterangan Jawaban
      Bagaimana komposisi penduduk di daerahku dari segi asal suku dan agamanya?
      Apakah masyarakat yang berbeda suku dan agamanya dapat saling menghargai dan bekerjasama dalam menjalankan aktivitas sehari-hari? Bagaimana contoh sikap toleransi dan kerjasama tersebut?
      HASIL DISKUSI
      Pernyataan Panduan Keterangan Jawaban
      Sebagai bagian dari masyarakat, apa sikap yang perlu kita lakukan untuk mendukung toleransi dan kerjasama antarsuku dan umat beragama di daerah tempat tinggal kita sendiri?
      REFLEKSI
      Pernyataan Panduan Keterangan Jawaban
      Apakah aku sudah melakukan tahapan kegiatan ini dengan optimal? Apa yang belum berjalan dengan baik? Apa yang akan aku perbaiki di aktivitas observasi berikutnya?

    6. Perkembangan Kerja Sama Dunia
      1. Bagaimana Awal Mula Terjadinya Interaksi dan Kerja Sama Antarwilayah di Dunia?
      2. Pada masa awal perkembangan kebudayaan manusia, beberapa kelompok masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang subur dapat mengembangkan peradaban yang maju. Umumnya mereka tinggal di daerah lembah sungai. Setidaknya terdapat beberapa kebudayaan yang telah mencapai puncak peradaban di era kuno seperti peradaban di Lembah Sungai Eufrat & Tigris (Mesopotamia/Irak), Lembah Sungai Indus (Mohenjo Daro & Harappa/Pakistan), Lembah Sungai Nil (Mesir), dan Lembah Sungai Huangho (Tiongkok). Keempat peradaban tersebut mencapai puncak kemajuan di sekitar 2000-3000 tahun sebelum Masehi.
        Gambar 4.14 Peradaban awal manusia pada sekitar 3.000 tahun SM
        Sumber: Kemendikbud/mrizalabdi(2020)

        Gambar 4.15 Segel Sharkalisharri dari Kekaisaran Akkadia.Gambar kerbau bertanduk panjang di segel diperkirakan berasal dari Lembah Indus, dan menjadi salah satu bukti perdagangan dengan Meluhha, peradaban Lembah Indus. Sekitar 2217–2193 SM.
        Sumber: ALFGRN /Flickr/ CC-BY-SA 2.0(2006)

        Para ahli sejarah dan arkeologi melihat bahwa pada masa itu wilayah Mesopotamia mengalami perkembangan populasi yang sangat pesat sehingga menciptakan kelas sosial yang lebih kompleks. Namun, mereka kekurangan logam yang diperlukan sebagai bahan membuat perkakas dan juga perhiasan. Akhirnya menjalin hubungan perdagangan dengan peradaban Indus menjadi solusinya. Pedagang-pedagang membawa logam dan batu semi mulia seperti lapis lazuli dari lembah Indus ke pasar yang ramai di Mesopotamia untuk dipertukarakan dengan hasil pertanian, kerajinan terakota, atau permata. Ketika rute maritim muncul, barangbarang seperti kapas, biji-bijian, dan kayu juga ramai diperdagangkan. Perdagangan-perdagangan tersebut difasilitasi oleh kantor pedagang yang berkembang di sepanjang rute yang dilaluinya.
        Wawasan
        Interaksi Kuno India dan Nusantara
        Dari sumber-sumber literatur kuno bangsa India, disebutkan bahwa mereka sudah melakukan interaksi perdagangan dengan wilayah kepulauan Nusantara sejak masa sebelum masehi untuk mendapatkan beberapa jenis rempah-rempah. Wilayah Nusantara tersebut dikenal dengan nama Suwarnadwipa atau “pulau emas”. Komoditi dari Nusantara tersebut kemudian bangsa India teruskan ke peradaban lain di wilayah barat seperti Mesir dan Romawi. Para ahli meyakini, jika Suwarnadwipa adalah Pulau Sumatra.

        Ratusan hingga ribuan tahun kemudian peradaban semakin berkembang dan melahirkan jalur perdagangan yang semakin kompleks. Di antara beberapa jalur perdagangan klasik yang sangat ramai dilewati oleh para pedagang adalah sebuah rute yang dikenal dengan nama Jalur Sutra (Silk Road) yang membentang dari wilayah Asia hingga Eropa. Jalur ini sudah aktif sejak beberapa ratus tahun sebelum masehi dan semakin membesar dengan dibukanya jalur laut pada sekitar abad ke-1 Masehi. Sejarawan Amerika, Jerry Bentley, menuturkan jika aktivitas perdagangan di Jalur Sutra merupakan faktor penting dalam perkembangan peradaban di Cina, anak benua India, Persia, Eropa, dan Jazirah Arab. Jalur ini menjadi sarana penghubung yang membuka interaksi politik dan ekonomi antarperadaban pada zaman kuno. Oleh karenanya hal tersebut menunjukkan jika aktivitas perdagangan tidak selamanya hanya merupakan perwujudan dari kerja sama dalam bidang ekonomi saja, namun lebih luas dari itu, juga menyangkut kerja sama di bidang politik dan budaya.
        Gambar 4.16 Peta Jalur Sutra sekitar abad ke-1 Masehi
        Sumber: dialih bahasa dari Belsky /Wikimedia Commons/ CC-BY-SA 3.0(2012)

        Pengayaan Pada tahun 2013, China menginisiasi kembali kebangkitan jalur sutera modern yang disebut dengan inisiatif One Belt and One Road/ OBOR (Satu Sabuk dan Satu Jalan). Apakah yang dimaksud dengan jalur sutera modern tersebut?

        Kemunculan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu dan Buddha di Indonesia (hingga kesultanan Islam di kemudian hari) adalah satu contoh nyata dari pengaruh aktivitas ekonomi yang berdampak pada bidang politik dan budaya. Seiring meningkatnya kerja sama perdagangan, beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa kerajaan Sriwijaya juga pernah membangun kerja sama yang berfokus pada bidang budaya dengan kerajaan-kerajaan di India hingga kemudian Sriwijaya menjadi pusat perkembangan agama Buddha di wilayah Asia Tenggara.
        Interaksi dan kerja sama berbagai wilayah di dunia terus berlanjut pada masa-masa setelahnya seiring perkembangan peradaban yang merata di hampir seluruh benua. Era kolonialisme Eropa dan perkembangan industri kemudian menjadi pemicu yang signifikan bagi semakin terintegrasinya berbagai wilayah dunia dalam sebuah jaringan global. Proses tersebut masih berlanjut hingga saat ini dengan kemunculan fenomena globalisasi.
        Pengayaan Diskusikan dengan temanmu, bagaimana jika dari awal perkembangannya sampai hari ini masyarakat di berbagai wilayah tidak pernah saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain?

      3. Apa itu Kerja Sama Internasional?
      4. Kerja sama internasional adalah hubungan baik antara dua negara atau lebih yang memiliki kesepakatan tertentu untuk saling memenuhi kebutuhannya. Pada umumnya negara-negara yang menjalin kerja sama merumuskan suatu perjanjian yang dilakukan dalam sebuah perundingan agar dapat memenuhi kepentingan semua pihak. Terjadinya kerja sama internasional biasanya didorong oleh adanya keterbatasan kemampuan dari suatu negara untuk menghasilkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya, adanya perhatian terhadap situasi tertentu yang dapat mengancam keamanan bersama, atau adanya persamaan kepentingan terkait bidang tertentu.
        Kerja sama internasional yang dijalin antarnegara kemudian membawa beberapa dampak, di antaranya adalah mempererat persahabatan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan mendorong alih teknologi.
        Negara-negara yang mengikuti kerja sama internasional bertujuan untuk menghindari permusuhan atau persaingan yang memicu konflik. Pasca-Perang Dunia II, kerja sama internasional diyakini mampu menghindari dan mengatasi kekerasan serta peperangan antarnegara. Di sisi lain, setiap negara tentu mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang pesat untuk kemajuan negaranya. Oleh karena itu, salah satu pertimbangan banyak negara menjalin kerja sama adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
        Bagi negara berkembang, kerja sama internasional bermanfaat untuk transfer penguasaan teknologi dari negara maju. Kerja sama ini biasanya dilakukan langsung oleh perusahaan-perusahan berbasis teknologi di setiap negara. Pertukaran pelajar hasil kerja sama internasional juga dipercaya dapat melahirkan tenaga kerja ahli yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidangnya.
        Wawasan
        Politik Bebas Aktif
        Dalam menjalankan hubungan internasional dengan negara-negara lain, Indonesia menggunakan politik Bebas Aktif. “Bebas” berarti tidak terikat oleh kepentingan dari negara-negara lain dan “Aktif” berarti selalu terlibat untuk berperan dalam upaya kerja sama dunia. Perwujudan dari politik luar negeri Bebas Aktif tersebut adalah menggagas gerakan untuk bersikap netral di tengah perang dingin yang pernah terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet serta ikut mendirikan berbagai organisasi kerja sama dunia.
      5. Bagaimana Bentuk-Bentuk Kerja Sama Internasional?
        1. Kerja sama Bilateral
        2. Kerja sama bilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh dua negara. Kerja sama ini dilandasi oleh hubungan baik dan manfaat yang saling menguntungkan. Misalnya kerja sama pada sektor ekonomi, pariwisata, pendidikan, hukum, bahkan politik antar dua negara. Indonesia terus menjalin kerja sama bilateral dan pada perkembangannya saat ini telah menjalin kerja sama bilateral dengan 162 negara di dunia. Dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, negara-negara mitra kerja sama Indonesia ini terbagi ke dalam delapan kawasan, meliputi Afrika, Timur Tengah, Asia Timur dan Pasifik, Asia Selatan dan Tengah, Amerika Utara dan Tengah, Amerika Selatan dan Karibia, serta Eropa Barat, Eropa Tengah dan Timur.
          Wawasan
          Kerja Sama Bilateral Pertama Indonesia
          Salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Pengakuan kemerdekaan setelah proklamasi dilakukan adalah hal yang sangat penting untuk mengukuhkan kemerdekaan secara sah. Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Perdana Menteri Mesir menandatangani pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia dengan disaksikan oleh Haji Agus Salim sebagai Menteri Luar negeri. Usai pengakuan kedaulatan tersebut, Haji Agus Salim berkunjung ke Kairo pada 1947. Setelah itu Indonesia dan Mesir sepakat untuk memulai hubungan bilateral secara resmi.
        3. Kerja sama Regional
        4. Kerja sama regional ialah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa negara di satu kawasan tertentu. Persamaan latar belakang sejarah atau kepentingan wilayah kerap menjadi pendorong terjalinnya kerja sama regional. Contoh dari kerja sama regional adalah ASEAN di Asia Tenggara, APEC di Asia Pasifik, atau Uni Eropa di Eropa.
          Indonesia sebagai negara besar ikut berperan aktif dalam kerja sama regional di wilayah Asia Tenggara, Asia, maupun Asia Pasifik (Mencakup Asia Timur, Australia, dan Amerika). Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu pendiri ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations (Asosiasi Negara Asia Tenggara). Di kawasan Asia, Indonesia adalah partisipan aktif dari Asian Games (dua kali menjadi tuan rumah), sementara di kawasan Asia Pasifik, Indonesia juga merupakan salah satu pendiri APEC atau Asia-Pacific Economic Cooperation (Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik).
        5. Kerja sama Multi Rateral
        6. Kerja sama multilateral adalah kerja sama antara beberapa negara di berbagai kawasan dunia. Contoh kerja sama mulitilateral antara lain adalah United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia, Organization of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan lain sebagainya.
          Gambar 4.17 OIC Summit Conference, salah satu forum kerja sama multilateral
          Sumber: President.az /Wikimedia Commons/ CC-BY-SA 4.0 (2016)

          Wawasan
          Konferensi Asia-Afrika
          Sebagai perwujudan dari politik bebas aktif, Indonesia selalu terlibat dalam berbagai kerjasama internasional di dunia. Prestasi penting yang pernah dicapai Indonesia pada masa awal kemerdekaan adalah mampu menyelenggarakan berbagai perhelatan dunia, di antaranya adalah Konferensi Asia Afrika. Acara yang diadakan di Kota Bandung pada bulan April 1955 ini diikuti oleh 29 pemimpin negara yang mewakili wilayah di seluruh Asia dan Afrika. KAA menghasilkan Dokumen Dasa Sila Bandung sebagai perumusan semangat kemerdekaan melawan imperialisme dan kolonialisme.
          Gambar 4.18 Presiden Sukarno berpidato pada KAA, 1955.
          Sumber: Indonesia.go.id/Dokumentasi KAA (1955)

          Lembar Aktivitas 5 Riset Mandiri
          Mandiri Bernalar Kritis
          Langkah 1. Mencari tahu
          Carilah informasi lebih jauh mengenai peran Indonesia dalam kerja sama internasional di berbagai bidang seperti politik/keamanan, ekonomi, pendidikan, olahraga, dan budaya.
          Langkah 2. Menuliskan hasil eksplorasi
          Tuliskan hasil informasi yang kalian dapatkan di buku catatan masing-masing.
          Langkah 3. Melakukan pendalaman
          Setelah menuliskan informasi mengenai peran Indonesia dalam kerja sama internasional di berbagai bidang, jawablah dua pertanyaan berikut:
          1. Peran kerja sama di bidang apa yang sudah berhasil dan memberikan manfaat bagi Indonesia? Jelaskan alasannya.
          2. Peran kerja sama di bidang apa yang masih perlu ditingkatkan agar Indonesia bisa mendapatkan dampak yang lebih optimal?
          Jelaskan alasannya.
          Langkah 4. Melakukan penggenapan
          Bahas hasil informasi yang sudah kamu dapatkan bersama teman dan guru di kelas.


      6. Profil Beberapa Lembaga Kerja Sama Internasional
        1. ASEAN
        2. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di Asia Tenggara. Terbentuknya ASEAN atas inisiatif lima negara pendiri pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Kelima negara pendiri tersebut yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

          Sesuai dengan dinamika kemajuan yang telah dicapai kelima negara pendiri, beberapa negara kemudian mulai menggabungkan diri, diawali oleh Brunei Darussalam yang pada tanggal 7 Januari 1984, kemudian Vietnam pada konferensi 29-30 Juli 1995, dan Laos serta Myanmar pada konferensi 23-28 Juli 1997, lalu Kamboja pada tanggal 30 April 1999.
        3. Uni Eropa
        4. Tahun 1993 merupakan tahun resmi terbentuknya Uni Eropa melalui penandatanganan Perjanjian yang disebut sebagai Perjanjian Maastricht. Terbentuknya Uni Eropa telah melalui dinamika peristiwa penting dengan melalui beberapa perjanjian di tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya ada lima perjanjian penting sebelum Perjanjian Maastricht yang mendukung berintegrasinya negara-negara Eropa dalam sebuah federasi ekonomi dan politik yang kemudian disebut dengan Uni Eropa. Perjanjian tersebut adalah The Treaty of Paris (1952), The Treaty of Rome (1957), Schengen Agreement (1985), Single Act Brussels (1987), dan The Treaty of Maastricht/ Treaty on European Union (1992).

          Anggota dari Uni Eropa adalah seluruh masyarakat Eropa yang diwakili oleh negara-negara berdaulat. Saat ini tercatat sebanyak 27 negara anggota Uni Eropa, yakni Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Irlandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, dan Swedia.
        5. PBB
        6. PBB atau Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai kelanjutan dari Piagam Atlantik yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Inggris (Winston Churcil) dan Presiden Amerika Serikat (F. D. Roosevelt) pada 14 Agustus 1941 untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga. PBB menggantikan Liga Bangsa-Bangsa yang sebelumnya dianggap gagal dalam usaha memelihara perdamaian internasional. Dalam perkembangannya PBB kemudian bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional. PBB hanya memiliki 51 negara anggota pada saat pertama kali didirikan dan telah bertambah hingga 193 negara pada saat ini. Selain negara anggota, beberapa organisasi internasional dan organisasi antarnegara mendapat tempat sebagai pengamat yang mempunyai kantor di Markas Besar PBB.

          Secara rinci tujuan utama PBB adalah: 1. Menjaga perdamaian dan keamanan dunia; 2. Memajukan dan mendorong hubungan persaudaraan antarbangsa melalui penghormatan Hak Asasi Manusia; 3. Membina kerja sama internasional dalam pembangunan bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan; 4. Menjadi pusat penyelarasan segala tindakan bersama terhadap negara yang membahayakan perdamaian dunia; dan 5. Menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata di dunia.
          Sebagai lembaga kerja sama internasional terbesar di dunia, PBB memiliki 20 badan khusus yang menangani berbagai bidang kehidupan masyarakat dunia, beberapa di antaranya adalah UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) yang menangani bidang Pendidikan dan Kebudayaan, UNICEF (United Nations International Childrens Emergency Fund) yang menangani bidang pemberdayaan anakanak yang membutuhkan bantuan, WHO (World Health Organization) yang menangani bidang kesehatan, FAO (Food and Agricultural Organization) yang menangani bidang pangan, dan ILO (International Labour Organization) yang menangani bidang peningkatan taraf hidup kaum buruh dan pekerja.
        7. G20
        8. G-20 adalah forum kelompok gabungan dari negara-negara maju (G-7) dengan kelompok representatif negara-negara berkembang yang secara keseluruhan terdiri dari 19 negara plus Uni Eropa yang semuanya mewakili perekonomian terbesar di dunia. The Group of Twenty atau yang biasa dikenal dengan G-20 juga merupakan forum global untuk membahas isuisu moneter internasional dengan tujuan menjaga stabilitas keuangan internasional.

          Keberadaan G-20 muncul pada tahun 1999 setelah krisis moneter menimpa negara-negara Asia. Momentum krisis moneter tersebut mendasari para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negaranegara G-7 (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis) untuk menyelenggarakan forum diskusi yang lebih luas untuk membahas isu moneter internasional. G-20 bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkesinambungan dan menguntungkan semua pihak dengan mempromosikan berbagai kerja sama. Seluruh anggota G-20 secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia.
          Wawasan
          Peran Indonesia dalam Ekonomi Internasional
          Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang menjadi anggota G-20. Negara-negara dalam kelompok ini terdiri dari 19 negara dan ditambah dengan Uni Eropa; menguasai 75% perdagangan dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil setiap tahunnya telah menempatkan negara ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Keberhasilan Indonesia menjadi economy global power tersebut tak lepas dari modal pembangunan yang dimiliki. Indonesia merupakan negara yang dengan modal pembangunan sangat lengkap, mulai dari sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia berkualitas, iklim demokrasi yang stabil, dan letak geografis yang strategis.
          Berdasarkan survei 600 CEO dari PWC (2014) mengungkap bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi ke-3 setelah Cina dan Amerika Serikat di antara negara-negara anggota APEC. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketujuh terbesar dunia pada 2030.
          Sumber: https://www.indonesia-frankfurt.de/ekonomi/peran-indonesiadalam- ekonomi-internasional/

          Lembar Aktivitas 6 Riset Kelompok
          Kebhinnekaan Global Gotong Royong
          Kerja sama internasional antar dua atau banyak negara biasanya menawarkan juga kesempatan kepada masyarakat, khususnya pelajar, untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatannya. Program pertukaran pelajar, beasiswa sekolah, atau penyelenggaraan festival seni budaya adalah beberapa kegiatan yang bisa diikuti oleh kalian sebagai pelajar. Bahkan ada juga kegiatan yang berbentuk forum diskusi atau simulasi rapat internasional yang mempertemukan pelajar-pelajar dari berbagai negara.
          Ini bisa menjadi kesempatan yang menarik bagi kita. Ayo cari tahu hal ini lebih jauh dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
          Langkah 1. Penyusunan Kelompok
          Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.
          Langkah 2. Pencarian Informasi
          Carilah informasi mengenai kegiatan-kegiatan dari kerja sama internasional yang bisa diikuti oleh kita sebagai pelajar. Informasi tersebut bisa kalian cari dari internet atau guru. Catatlah semua informasi yang kalian dapatkan.
          Langkah 3. Diskusi Kelompok
          Diskusikan bersama teman di kelompokmu kegiatan-kegiatan apa saja yang berhasil didapatkan informasinya. Bahaslah nama kegiatan serta syarat-syarat untuk mengikuti kegiatan tersebut.
          Langkah 4. Pembahasan Kelas
          Bahaslah dalam diskusi kelas bersama semua kelompok dan guru, partisipasi dalam kegiatan internasional apa saja yang mungkin untuk kalian ikuti.


    7. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Dvelopment Goals)
      1. Apa itu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
      2. Pada bulan September tahun 2015, PBB mengadakan sidang umum dengan tema “Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Forum tersebut diadakan untuk mengevaluasi dan merencanakan upaya bersama dalam menghadapi isu-isu dunia. Setelah melalui serangkaian pembicaraan, kegiatan yang dihadiri oleh para petinggi negara dari seluruh anggota PBB itu kemudian melahirkan keputusan bersama mengenai hal-hal apa saja yang menjadi sorotan dan perlu diupayakan solusinya. Sebagai hasilnya, seluruh negara akhirnya menyepakati sebuah program yang bernama Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang mulai diberlakukan terhitung sejak tahun 2016.
        Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berisi 17 poin yang merangkum isu-isu dunia dari mulai isu sosial hingga isu lingkungan. Ketujuh belas poin tersebut kemudian diturunkan ke dalam banyak indikator untuk diintegrasikan dengan proses pembangunan di setiap negara. Harapannya, di tahun 2030 nanti seluruh poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dapat tercapai sehingga terjadi perubahan yang signifikan di seluruh dunia. Untuk dapat menyukseskan program ini, PBB berharap bukan hanya pemerintah saja yang harus berperan aktif, namun seluruh pihak seperti lembaga swasta, organisasi masyarakat, akademisi, pelajar, dan seluruh lapisan masyarakat dunia lainnya.
        Pengayaan Kenapa pelajar harus ikut berperan aktif dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?

      3. Apa Saja Isi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
      4. Terdapat 17 poin yang mencakup berbagai isu terkait dengan kondisi dunia saat ini. Poin isu tersebut berbentuk kumpulan pernyataan mengenai tujuan bersama yang ingin dicapai. Berikut penjelasan singkatnya:
        • Tanpa Kemiskinan
        • Penghapusan kemiskinan menjadi tujuan utama SDGs karena hingga saat ini kemiskinan masih menjadi masalah utama di berbagai negara di dunia. Masyarakat dengan kategori miskin adalah masyarakat yang masih kesulitan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya atau biasanya diukur dengan pendapatan kurang dari 2 Dolar Amerika Serikat (USD) dalam satu hari. Harapannya melalui program pemerintah dan inisiatif berbagai kalangan masyarakat, di tahun 2030 nanti seluruh masyarakat miskin dapat meningkatkan kualitas hidupnya dan keluar dari jeratan kemiskinan.
          SDGs No. 1 Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di mana pun.

        • Tanpa Kelaparan
        • Kelaparan terjadi saat tubuh kekurangan konsumsi makanan dengan kondisi gawat. Saat ini kelaparan masih menjadi masalah global karena kemampuan dan ketersediaan sumber daya penghidupan yang belum merata di seluruh dunia. Akibatnya angka kelaparan terus meningkat bahkan menyerang anak usia balita. Harapannya, di tahun 2030 kelaparan dapat dihapuskan dengan terjaminnya akses bagi seluruh orang di berbagai belahan dunia agar mampu mendapatkan makanan yang dibutuhkan.
          SDGs no.2 Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.

        • Kehidupan Sehat dan Sejahtera
        • SDGs no.3 Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh penduduk di semua usia
          Fokus dari isu kesehatan yang tertuang di dalam SDGs meliputi gizi masyarakat, sistem kesehatan nasional, akses kesehatan dan reproduksi, Keluarga Berencana (KB), serta sanitasi dan air bersih. Di Indonesia, upaya mencapai tujuan ini salah satunya dilakukan pemerintah dengan membuat program Indonesia Sehat yang terdiri dari: Mengutamakan konsep preventif (pencegahan) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, dan memberikan Jaminan Kesehatan Nasional bagi masyarakat yang membutuhkan.

          Pengayaan Apakah upaya dari pemerintah saja cukup untuk dapat mencapai tujuan tersebut?

        • Pendidikan Berkualitas
        • SDGs no.4 Menjamin kualitas pendidikan inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.
          Pendidikan berperan sangat penting bagi kehidupan manusia sehingga menjadi hak mendasar untuk setiap masyarakat. Dalam hal ini, pendidikan yang dimaksud bukan saja soal meningkatkan nilai akademis, namun juga soal mempersiapkan manusia yang memiliki kompetensi atau kemampuan yang dibutuhkan untuk hidup di abad ke-21. Oleh karenanya, pendidikan yang baik harus dapat diakses oleh seluruh penduduk dunia tanpa terkecuali.

          Pengayaan Apakah menurutmu pendidikan di Indonesia sudah dapat diakses oleh semua orang dan memiliki kualitas yang merata?

          Wawasan
          Malala Yousafzai,
          Aktivis Pendidikan dan Kesetaraan Gender
          Gambar 4.19
          Sumber: Southbank Centre/ Wikimedia Commons/ CCBY- SA 2.0 (2014)
          Cari info lebih lanjut
          Barcode
          Malala Yousafzai adalah seorang aktivitas pendidikan dan kesetaraan gender yang berasal dari Pakistan. Ia lahir pada 12 Juli 1997 di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Barat Laut Pakistan. Di tempat kelahirannya, perempuan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pendidikan karena adanya ketidaksetaraan gender. Namun, Malala tetap memperjuangkan haknya hingga sosoknya menjadi sorotan dunia ketika ia diserang oleh kelompok militan yang berusaha menembaknya saat bersekolah. Peristiwa tersebut rupanya tidak menyurutkan semangat Malala. Sejak saat itu ia semakin gencar menyampaikan pendapatnya melalui berbagai media. Atas perjuangannya dalam menyuarakan hak anak dan perempuan untuk mendapat akses pendidikan, ia mendapatkan banyak penghargaan serta kesempatan untuk berbicara di berbagai panggung internasional hingga menerima penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
        • Kesetaraan Gender
        • Istilah gender mengacu kepada pembeda yang dibentuk oleh masyarakat berkaitan dengan peran, sifat, sikap, serta atribut fisik antara laki-laki dan perempuan. Pada praktiknya, pembedaan ini seringkali menyebabkan ketidaksetaraan terhadap kaum perempuan. Misalnya, perempuan mengalami hambatan untuk mendapatkan akses terhadap pekerjaan tertentu karena dianggap tidak akan mampu. Di sisi lain perempuan juga tidak disarankan untuk memiliki sekolah yang tinggi karena pada akhirnya dianggap hanya akan mengurus anak dan keperluan rumah saja. Oleh karenanya, kesetaraan gender menjadi salah satu fokus SDGs dengan tujuan untuk memberikan kesamaan hak kepada perempuan dan lakilaki. Harapannya, dengan kesetaraan gender setiap orang bisa berdaya untuk bisa memenuhi kebutuhannya.
          SDGs no.5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.

        • Air Bersih dan Sanitasi yang Layak
        • Air bersih dan sanitasi (kebersihan lingkungan) adalah hal mendasar yang diperlukan agar setiap orang bisa hidup dengan sehat. Namun, ketersediaan air bersih seringkali terbatas di berbagai daerah tertentu di samping masih banyak juga masyarakat yang hidup dengan kondisi lingkungan yang tidak higienis. Menurut Bank Dunia, pada tahun 2014, 780 juta orang tidak memiliki akses air bersih dan lebih dari 2 SDGs no.5 miliar penduduk bumi tidak memiliki sanitasi yang baik. Akibatnya masih banyak penduduk dunia yang memiliki masalah serius dengan kesehatan karena ancaman dari berbagai penyakit. Harapannya, di tahun 2030 seluruh masyarakat dunia bisa mendapatkan akses terhadap air minum yang aman dikonsumsi dan memiliki sanitasi yang memadai.
          SDGs no.6 Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

        • Energi Bersih dan Terjangkau
        • SDGs no.7 Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua.
          Dalam rangka mengoptimalkan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan, sebuah negara membutuhkan dukungan energi yang memadai untuk dapat menggerakkan aktivitas penduduknya. Sementara jenis energi utama yang selama ini digunakan bersumber dari bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang selain tidak ramah alam juga tidak dapat diperbarui. Oleh karenanya SDGs mendorong setiap negara untuk dapat mendorong produksi energi sambil mengarahkannya pada bentuk energi yang bersih seperti energi alternatif yang berumber dari tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan sebagainya. Dengan dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan berbagai pilihan energi alternatif tersebut dapat cepat berkembang sehingga menjadi semakin terjangkau.

        • Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
        • SDGs no.8 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.
          Kekurangan peluang kerja secara terus menerus akan mengakibatkan lahirnya kalangan pengangguran yang berdampak pada munculnya kemiskinan. Jika kemiskinan berkembang, maka daya beli akan melemah yang menyebabkan terhentinya pertumbuhan ekonomi. Sementara Bank Dunia mencatat jika penduduk usia kerja di seluruh dunia terus bertambah, sehingga pada tahun 2030 diperlukan lebih dari 600 juta lapangan pekerjaan baru dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi agar kemiskinan tidak akan terjadi. Harapannya, pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat dapat saling memiliki inisiatif untuk meningkatkan peluang kerja agar setiap orang bisa memiliki pekerjaan yang layak.

        • Industri, Inovasi dan Infrastruktur
        • Hingga saat ini wilayah perkotaan menjadi hunian yang dipilih oleh lebih dari setengah populasi dunia, tetapi terdapat perbedaan kualitas antara ketersediaan sarana infrastruktur seperti transportasi di negara maju dan berkembang. Selain itu, 90% dari 4 miliar orang yang belum memiliki akses internet dunia tinggal di negaranegara berkembang. Berangkat dari hal itu, menjadi penting untuk dapat menjembatani jarak tersebut untuk memastikan kesetaraan bagi seluruh masyarakatn dunia yang nantinya diharapkan dapat mendorong lahirnya inovasi baru.
          SDGs no.9 Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.

        • Berkurangnya Kesenjangan
        • Dari tahun ke tahun, kesenjangan pendapatan antara penduduk berpenghasilan tinggi dan penduduk berpenghasilan rendah terus melebar. Oleh karenanya negara maju perlu membantu negara berkembang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya dalam berbagai bentuk seperti pinjaman modal atau alih teknologi. Harapannya dengan meningkatnya ekonomi dan kualitas hidup di negara berkembang, kesenjangan di dalam negerinya pun dapat teratasi. Isu kesenjangan ini berkaitan langsung dengan isu kemiskinan. Jika masyarakat miskin di dunia terus berkurang, maka tingkat kesenjangannya pun akan berkurang.
          SDGs no.10 Mengurangi kesenjangan di dalam negeri dan antarnegara

        • Kota dan Pemukinan yang Berkelanjutan
        • SDGs no.11 Menjadikan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
          Perubahan signifikan dalam tata cara membangun dan mengatur wilayah perkotaan menjadi faktor pendorong yang penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Hingga saat ini, setengah dari populasi dunia tinggal di daerah perkotaan dan akan naik menjadi dua pertiganya atau 6,5 miliar pada tahun 2050 mendatang. Hal ini didorong oleh bertumbuhnya kota-kota di negara berkembang sehingga meningkatkan daya tarik yang menyebabkan urbanisasi. Oleh karenanya wilayah perkotaan perlu dibangun dengan sistem yang baik dan berkelanjutan untuk melawan gaya hidup praktis dan instan yang seringkali tidak ramah alam. Contohnya seperti menggunakan barang-barang sekali pakai yang menghasilkan banyak sampah, sementara seluruh sampah dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa melakukan proses pemilahan terlebih dahulu.

        • Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab
        • SDGs no.12 Menjamin pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
          Kesadaran untuk mengurangi kerusakan ekologis dapat ditunjukkan dengan mengubah cara kita memproduksi dan mengonsumsi makanan serta sumber daya lainnya. Hal ini meliputi efisiensi dan peningkatan sumber daya yang kita miliki serta mengkaji ulang cara kita membuang sampah beracun dan polutan. Contoh konsumsi yang bertanggung jawab adalah penduduk dunia bisa mengurangi pembuangan sisa makanan dari pedagang dan konsumen yang menurut data penelitian memiliki jumlah yang sangat banyak setiap harinya sementara penduduk di belahan bumi yang lain sedang kelaparan. Sementara contoh produksi yang bertanggung jawab adalah tidak membuang limbah sembarangan dan mencoba untuk mengefektifkan pengolahan produksi yang lebih ramah alam.

        • Penanganan Perubahan Iklim
        • Semua negara di dunia turut terkena dampak langsung dari perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Dampak langsung yang terasa adalah bencana alam yang menimbulkan kerugian besar di hampir setiap negara. Oleh karenanya, penduduk di dunia baik pemerintah maupun masyarakat perlu mengambil tindakan agar proses buruk ini tidak terus menerus terjadi.
          SDGs no.13 Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.

          Wawasan
          Melati dan Isabela, Aktivis Lingkungan

          Sumber: UNEP/Shawn Heinrichs/ CC-BY-NC-SA 2.0 (2017)
          Cari info lebih lanjut
          Barcode
          Melati dan Isabel adalah kakak beradik yang berasal dari Bali. Sejak tahun 2013, saat memasuki usia belasan tahun, mereka memulai kampanye untuk mengurangi sampah plastik di Bali. Upaya tersebut berangkat dari keprihatinan terhadap tingginya jumlah polusi sampah plastik yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Melati dan Isabel dengan gigih dan konsisten mengajak orang-orang untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Melalui gerakan yang bernama Bye Bye Plastic Bag (BBPB), mereka menginspirasi ribuan remaja di seluruh dunia untuk melakukan aksi yang sama. Melati dan Isabel sudah diundang untuk berbicara di banyak forum internasional. Gerakan mereka kemudian ikut mendorong terbitnya Peraturan Gubernur tentang pembatasan penggunaan plastik di daerah Bali.
        • Ekosistem Laut
        • Untuk mengimbangi dampak perubahan iklim dan menjaga kelangsungan hidup manusia, pengelolaan terhadap sumber daya lautan dan samudra dunia menjadi sangat penting. Lebih dari 3 miliar orang menggantungkan hidupnya pada lautan dengan memanfaatkan keaneragaman hayatinya. Namun dari hari kehari, samudra kita terus mengalami eksploitasi dan pencemaran sehingga jika dibiarkan akan semakin rusak. Kenyataannya, samudra juga menyerap 30% karbon dioksida yang dihasilkan makluk hidup di dunia. Oleh karenanya, menjadi penting untuk menciptakan sebuah pengaturan untuk melindungi ekosistem ini.

        • Ekosistem Daratan
        • Seperti halnya lautan, manusia juga tergantung pada keberadaan tanah karena tanah merupakan tempat tanaman bertumbuh sekaligus sumber dari 80% makanan manusia. Selain itu, keberadaan hutan juga amat dipengaruhi kualitas tanah. Hutan melingkupi 30% permukaan bumi dan juga menjadi habitat bagi jutaan spesies di dunia. Hutan sebagai sumber penyedia air bersih juga menyediakan udara bersih bagi manusia. SDGs berusaha untuk menjaga pengelolaan ekosistem ini dengan mengampanyekan pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menghentikan penebangan liar untuk menjaga habitat makhluk hidup demi kelangsungan hidup manusia.

        • Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
        • Mendapatkan kedamaian dan perlakuan adil adalah hak dasar setiap masyarakat, tetapi hal tersebut masih menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan di banyak tempat di dunia. Oleh karenanya, seluruh dunia sepakat untuk mengupayakan kedamaian dan keadilan di negaranya masing-masing dengan cara menghindari konflik dan mengedepankan kolaborasi. Upaya tersebut dilakukan di dalam negeri maupun dalam hubungannya dengan negara lain. Dalam hal ini SDGs berupaya untuk memperkuat aturan hukum dan mempromosikan Hak Asasi Manusia serta memperkuat partisipasi negaranegara berkembang dalam institusi global untuk menciptakan kedamaian setara di seluruh dunia.
          SDGs no.16 Mengurangi kesenjangan di dalam negeri dan antarnegara

        • Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
        • Komitmen yang kuat terhadap kerja sama dunia merupakan kunci tercapainyanya SDGs. Poin ini fokus pada penguatan kerjasama antarnegara maju dan berkembang serta antarsesama negara berkembang. Semuanya perlu bekerja sama untuk mendukung optimalisasi pembangunan di negaranya masing-masing. Dalam bidang ekonomi, sistem perdagangan yang berdasar aturan universal yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak menjadi fokus dalam SDGs agar semua negara dapat meningkatkan pencapaian dalam pembangunannya.
          SDGs no.17 Menjadikan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
          Lembar Aktivitas 7 Gallery Work
          Berkebhinnekaan Global Gotong Royong
          Silakan ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan ekspkorasi pemahaman kita terhadap seluruh poin SDGs.
          Langkah 1. Penentuan Topik
          Bagilah 17 poin SDGs kepada seluruh anggota kelas secara acak. Jika jumlah murid di kelasmu kurang dari 17 orang, guru akan memilihkan poin mana saja yang perlu diambil. Namun, jika jumlah murid di kelasmu lebih dari 17 orang, satu poin SDGs bisa dipilih oleh lebih dari satu orang.
          Langkah 2. Pembuatan Karya
          Buatlah sebuah poster yang menjelaskan mengenai salah satu poin SDGs yang menjadi bagian kalian. Informasi yang bisa disajikan adalah:
          1. Nama poin SDGs
          2. Penjelasan mengenai poin tersebut, dan
          3. Penjelasan mengenai keadaanya di Indonesia. Tambahkan gambar untuk mendekorasi poster kalian. Ada poin plus jika kalian dapat menuliskan juga data tambahan lain yang berhubungan dengan poin SDGs yang sedang dibahas dalam bentuk tabel, grafik, tau diagram.
          Langkah 3. Pengumpulan
          Serahkan karya poster kalian kepada guru untuk dikumpulkan dan disajikan di suatu tempat yang bisa diakses oleh semua murid.
          Langkah 4. Pelaksanaan Gallery Walk
          Simak setiap karya yang dibuat oleh temanmu lalu berikan komentar setelah sebuah karya selesai kalian amati. Komentar tersebut berisi tentang apa yang sudah baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan agar poster tersebut bisa lebih optimal.


      5. Bagaimana Kesimpulan Terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan?
      6. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs merupakan program pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai secara global pada tahun 2030. Sebagai bentuk inisiatif dunia, SDGs memiliki tujuan mulia, yakni hendak mencapai kualitas kehidupan manusia yang lebih baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Perhatian utama dari SDGs ialah pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat masa kini dan generasi mendatang. Dengan demikian, salah satu tantangan dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan ini berhubungan dengan usaha memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Tentu saja, seluruh harapan baik tersebut akan sulit tercapai jika kita semua sebagai bagian dari masyarakat tidak ikut berkontribusi di dalamnya. Semua masyarakat dunia perlu berperan aktif dan bekerja sama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Ya, tentunya kita semua perlu bergerak bersama menciptakan dunia yang lebih baik untuk kita tinggali.

        Pengayaan Bagaimana tanggapanmu sendiri terkait SDGs? Apakah menurutmu kesepakatan dunia ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk membuat dunia menjadi lebih baik? Apakah ada isu lain yang belum termasuk ke dalam SDGs? Diskusikanlah hal tersebut bersama teman dan guru.

        Aktivitas Akhir Tema Proyek Individu
        Tema: Isu Dunia Kontemporer
        Topik : Salah satu poin SDGs Kita telah sampai di proyek terakhir untuk jenjang SMP. Tunjukkanlah upaya terbaikmu saat melakukan berbagai jenis aktivitas belajar mandiri selama proyek ini berlangsung. Di proyek akhir ini kalian akan diajak untuk membuat sebuah penelitian sederhana mengenai isu SDGs dalam konteks lokal atau isu dunia yang terjadi di lingkungan sekitarmu. Penelitian dimulai dari menentukan topik (salah satu poin SDGs), mencari dan mengolah data, merencanakan dan melaksanakan aksi, hingga hingga melakukan evaluasi. Optimalkan waktu dengan baik. Asah kemampuan kalian dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Untuk mempermudah, buatlah tabel tahapan proyek seperti berikut sebagai panduan dalam melaksanakan aktivitas ini.
        Tahap Langkah Sudah Dikerjakan?
        (Sudah/Belum)
        1 Bertanya dan mengidentifikasi masalah 1. Menentukan Topik Penelitian
        2. Membuat Latar Belakang
        3. Menyusun Pertanyaan Penelitian
        4. Menentukan Populasi
        5. Menentukan Sampel Penelitian
        6. Menentukan Narasumber
        7. Menyusun pertanyaan wawancara
        2 Mengumpulkan dan Mengelola Informasi 1. Melakukan Observasi
        2. Melakukan Observasi
        3. Melakukan Wawancara
        4. Melakukan Studi Pustaka
        5. Mengolah Data Informasi
        3 Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi 1. Mengumpulkan Ide
        2. Menentukan Ide
        3. Merencanakan Aksi
        4 Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi 1. Melaksanakan Aksi
        2. Menyusun Laporan Proyek
        3. Melakukan Evaluasi
        Tahap 1. Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
        Buatlah sebuah penelitian sederhana untuk memahami isu SDGs dalam konteks lokal atau isu dunia yang terjadi di lingkungan sekitarmu. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara mencari data dan informasi dari proses observasi, wawancara, dan sumber pustaka. Untuk lebih jelasnya, ikutilah langkah-langkah berikut:
        • Langkah 1: Menentukan topik penelitian. Pilihlah salah satu poin SDGs untuk kalian pelajari lebih jauh selama proyek akhir ini.
        • Langkah 2: Membuat Latar Belakang Susunlah sebuah latar belakang penelitian yang menjelaskan mengenai apa yang akan dibahas dan mengapa pembahasan tersebut penting atau perlu dilakukan.
        • Langkah 3: Menyusun Pertanyaan Penelitian
          Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai topik yang akan kamu bahas lalu kelompokkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan rangkum semuanya ke dalam 2-3 pertanyaan kunci untuk dijadikan sebagai pertanyaan penelitian.
        • Langkah 4: Menentukan Populasi
          Populasi adalah sekumpulan orang yang akan menjadi sasaran penelitian. Tentukanlah populasi yang akan kamu teliti.
        • Langkah 5: Menentukan Sampel Penelitian
          Sampel penelitian adalah sebagian orang dari populasi yang akan kita jadikan sebagai responden untuk mendapatkan data dan informasi. Tentukanlah berapa orang dari populasi yang akan kalian pilih sebagai sampel atau responden.
        • Langkah 6: Menentukan Narasumber
          Untuk melengkapi data dari responden, tentukanlah seorang ahli di bidang yang berhubungan dengan topik yang sedang kalian pelajari. Ahli tersebut bisa tokoh masyarakat, pemerintah, praktisi, akademisi, guru, dan lain sebagainya.
        • Langkah 7: Menyusun Pertanyaan
          Buatlah kumpulan pertanyaan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Susun pertanyaan dalam 2 bentuk: Daftar pertanyaan untuk kuesioner yang akan diberikan kepada sampel penelitian dan daftar pertanyaan untuk wawancara kepada ahli.
        Tahap 2. Mengumpulkan dan Mengelola Informasi Carilah berbagai informasi untuk menjawab pertanyaan penelitian dari berbagai aktivitas berikut: Observasi, penyebaran kuesioner, wawancara narasumber, dan studi pustaka. Setelahnya kumpulkan data informasi tersebut untuk dipelajari.
        • Langkah 1: Melakukan Observasi
          Amati kondisi di lingkungan sekitarmu terkait dengan topik yang sedang dipelajari. Catat informasi-informasi penting yang bisa kamu kumpulkan.
        • Langkah 2: Menyebarkan Kuesioner
          Bagikan kuesioner kepada sampel penelitian lalu rekap hasilnya dalam bentuk tabel atau diagram lingkaran agar mudah dipelajari.
        • Langkah 3: Melakukan Wawancara
          Lakukanlah wawancara dengan narasumber yang sudah kamu tentukan untuk menggali informasi yang kamu butuhkan.
        • Langkah 4: Melakukan Studi Pustaka
          Lengkapi proses pencarian informasi dengan membaca sumber tertulis seperti artikel, dokumen, jurnal, buku, dan sebagainya baik cetak maupun digital.
        • Langkah 5: Mengolah Data Informasi
          Kumpulkan hasil perolehan informasi dari observasi, kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Pelajari apakah informasi-informasi di data tersebut sudah menjawab semua pertanyaan penelitian dan informasi yang kamu butuhkan.
        Tahap 3. Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
        Setelah mempelajari isu permasalahan di tahap sebelumnya, kembangkanlah sebuah ide proyek yang dapat kamu lakukan sebagai usaha pemecahan masalah atau pengembangan inovasi terkait dengan topik yang sedang kamu pelajari.
        • Langkah 1: Mengumpulkan Ide
          Kumpulkan ide-ide yang berhasil kamu pikirkan tentang proyek mandiri yang mungkin untuk dilakukan terkait topik yang sedang dipelajari.
        • Langkah 2: Menentukan Ide
          Pilih satu ide yang paling mungkin untuk dilakukan. Konsultasikan kepada guru untuk memastikannya.
        • Langkah 3: Merencanakan Aksi
          Rencanakan aksimu dengan mempersiapkan hal-hal berikut:
          1. Tujuan kegiatan (Apa tujuan kegiatan yang akan dilakukan?)
          2. Sasaran audiens (Siapa yang akan menjadi sasaran kegiatan?)
          3. Alat dan bahan yang dibutuhkan (Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini?)
          4. Waktu dan langkah pelaksanaan (Bagaimana mengatur waktu dan langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan ini? Kapan eksekusi kegiatan ini akan dilakukan?)
        Tahap 4. Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
        Tahap ini merupakan tahap akhir kegiatan di mana kamu akan diajak untuk melakukan aksi dan menyusun laporan proyek serta mempresentasikannya.
        • Langkah 1: Melaksanakan Aksi
          Eksekusilah kegiatan aksi yang telah kalian rencanakan.
        • Langkah 2: Menyusun Laporan Proyek
          Buatlah sebuah laporan hasil penelitian dengan sistematika sebagai berikut: Judul
          1. Latar Belakang
          2. Pertanyaan Penelitian
          3. Pembahasan
          4. Kesimpulan
          5. Daftar Pustaka
        • Langkah 3: Melakukan Evaluasi
          Lakukanlah evaluasi bersama guru untuk mengukur keberhasilan dari proses kegiatan yang telah dilakukan.
        Rubrik Pencapaian
        Gunakalanlah rubrik berikut untuk mengukur pencapaian kalian selama menjalankan proyek
        Kemampuan Bertanya dan Mengidentifikasi Masalah
        Permulaan Dasar Trampil Mahir
        Belum mampu menentukan topik penelitian dan menentukan populasi. Mampu menentukan topik penelitian, menyusun pertanyaan penelitian, dan menentukan populasi. Mampu menentukan topik penelitian, membuat latar belakang, menyusun pertanyaan penelitian, menentukan populasi, sampel, narasumber, & menyusun pertanyaan angket dan wawancara. Mampu menentukan topik penelitian, membuat latar belakang, menyusun pertanyaan penelitian, menentukan populasi, sampel, narasumber, & menyusun pertanyaan angket dan wawancara dengan hasil yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
        Kemampuan Mengumpulkan dan Mengelola informasi
        Permulaan Dasar Trampil Mahir
        Belum mampu membuat pembahasan serta menggunakan sumber pustaka. Mampu membuat pembahasan secara sederhana. Mampu membuat pembahasan serta menggunakan sumber pustaka secara sederhana. Mampu membuat pembahasan dengan uraian yang rinci dan sesuai serta menggunakan sumber pustaka yang beragam.
        Kemampuan Merencanakan dan Mengembangkan Ide Solusi
        Permulaan Dasar Trampil Mahir
        Belum mampu menyusun bahan dan menyiapkan kegiatan kampanye Mampu menyusun bahan kampanye Mampu menyusun bahan dan menyiapkan kegiatan kampanye Mampu menyusun bahan dan menyiapkan 5 poin persiapan kegiatan kampanye secara lengkap
        Kemampuan Merumuskan Kesimpulan dan Melaksanakan Aksi
        Permulaan Dasar Trampil Mahir
        Belum mampu melaksanakan kampanye Mampu melaksanakan sebagian rencana kampanye Mampu melaksanakan kampanye secara sederhana Mampu melaksanakan kampanye dengan menunjukkan usaha seoptimal mungkin