Halaman

DAFTAR ISI

BAB I - KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI
Gambar
Bentuk permukaan bumi sangat beraneka ragam. Ada yang bergununggunung, ada yang landai, ada jurang, ada lembah, dan beragam bentuk yang lain. Pada aman dahulu, banyak orang mengira bahwa bumi berbentuk datar, tidak bulat. Orang berpendapat bila ada kapal yang berlayar kemudian menjauhi pantai maka akan terperosok ke jurang. Pendapat ini kemudian berubah total setelah adanya pembuktian bahwa bentuk bumi sebenarnya bulat. Seperti apa gambaran isi bumi dan bagaimana permukaan bumi dapat terbentuk? Bagaimana pula pengaruh bentuk muka bumi bagi kehidupan? Pada bab ini kamu akan dapat mempelajari dan memahaminya.

  1. Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen
  2. Menurut para ahli, keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Apa itu tenaga endogen dan tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi, sedangkan adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi. Tenaga endogen bersumber dari magma yang bersifat membangun (konstruktif). Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Tenaga eksogen merupakan tenaga yang bersifat merusak kulit bumi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tenaga eksogen ini meliputi air, angin, makhluk hidup, sinar matahari, dan gletser. Kedua tenaga ini menghasilkan rupa muka bumi yang beraneka ragam bentuknya baik di daratan maupun dasar laut.
    1. Bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen
    2. Tenaga yang sangat besar dari dalam bumi dapat berpengaruh dalam membentuk keragaman permukaan bumi. Tenaga yang berasal dari dalam bumi itu disebut tenaga endogen. Tenaga endogen ada yang mempunyai sifat membangun dan ada yang mempunyai sifat merusak. Tetapi secara umum tenaga endogen bersifat membangun. Tenaga endogen merupakan kekuatan yang mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. Pergerakan ini disebut diastropisme. Adanya tenaga endogen dapat menyebabkan terjadinya pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi akan menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan atau gunung-gunung berapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau.
      Kerak bumi terdiri atas dua macam, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua, antara lain kerak Benua Eropa dan Asia atau biasa disebut Eurasia, kerak Benua Afrika, kerak Benua Amerika Utara, dan kerak Benua Amerika Selatan. Kerak samudera, antara lain kerak Samudera Hindia, kerak Samudera Pasifik, dan kerak Samudera Atlantik.
      Perhatikan Gambar Berikut:
      Gambar
      Gambar 1.1
      Pembagian lempeng pada permukaan bumi.
      Kerak benua disebut juga lempeng benua, sedangkan kerak samudera disebut juga lempeng samudera. Pada gambar tampak bahwa lempeng samudera tertekan oleh magma yang ada di bawahnya sehingga ada bagian yang membubung (naik). Bagian tersebut dinamakan pematang tengah samudera. Tekanan yang terus-menerus pada lempeng samudera akan mengakibatkan lempeng samudera bergerak menuju ke lempeng benua. Dari pergerakan lempeng samudera yang rata-rata bisa mencapai 10 cm/tahun maka lempeng samudera dapat bertumbukan dengan lempeng benua pada suatu ketika. Akibat dari tumbukan tersebut akan ada bagianbagian yang terangkat menjadi pegunungan.
      Wilayah-wilayah dunia tempat pertemuan antara lempeng benua ditandai dengan banyaknya deretan pegunungan. Perbukitan kapur adalah contoh permukaan bumi yang terangkat. Pada mulanya perbukitan kapur berasal dari dasar laut. Oleh karena ada tekanan dari dalam bumi, maka dasar laut terangkat hingga di atas permukaan laut. Adanya proses erosi dasar laut yang terangkat tersebut kemudian terbentuklah perbukitan.
      Gambar
      Gambar 1.2
      Perbukitan kapur merupakan permukaan bumi yang terangkat.
      Secara geologis, tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme (gempa).
      1. Hasil dari proses tektonisme
      2. Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
        • Epirogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat lambat serta meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan epirogenesa dibagi menjadi dua sebagai berikut.
          • Epirogenesa positif, yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami kenaikan.
          • Epirogenesa negatif, yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah-olah mengalami penurunan.
          • Gambar
            Gambar 1.3
            (i) Gerak epirogenesa positif, terjadi di pantai Skandinavia dan Pantai Timor.
            (ii) Gerak epirogenesa negatif, terjadi di Teluk Hudson.
        • Orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horizontal maupun vertikal akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang terjadi sangat cepat serta meliputi wilayah yang sempit. Misalnya, pembentukan deretan sirkum pasifik.
          • Lipatan, terjadi akibat tenaga endogen yang mendatar dan bersifat liat (plastis) sehingga permukaan bumi mengalami pengerutan. Bagian yang terlipat ke atas dinamakan punggung lipatan (antiklinal), sedangkan yang melipat ke bawah dinamakan lembah lipatan (sinklinal). Jenis-jenis lipatan sebagai berikut.
            Gambar
            Gambar 1.4
            Antiklinal dan Sinklinal.
            • Lipatan tegak (symmetrical folds), terjadi karena pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
            • Lipatan miring (asymmetrical fold), terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama.
            • Lipatan menutup (recumbent folds), terjadi karena tenaga tangensial saja yang bekerja.
            • Lipatan rebah (overturned folds), terjadi karena arah tenaga horizontal dari satu arah.
            • Sesar sungkup (overthrust), terjadi karena adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.
            • Gambar
              Gambar 1.5
              Bentuk berbagai jenis lipatan.
          • Patahan, terjadi akibat tenaga endogen yang relatif cepat, baik secara vertikal maupun horizontal. Jenisjenis patahan sebagai berikut.
            • Tanah naik (horst), yaitu dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Horst terjadi akibat gerak tektogenesa horizontal memusat, yaitu tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
            • Tanah turun (graben/slenk), yaitu kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah di sekelilingnya, akibat dataran di sekelilingnya patah. Graben terjadi karena tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
            • Gambar
              Gambar 1.6
              (i) Tanah naik, (ii) Tanah turun, (iii) Sesar, (iv) Block Mountain.
            • Sesar, yaitu patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang bergeser. Sesar ini dibagi menjadi dua, yaitu dekstral dan sinistral. Dekstral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kanan. Sinistral, yaitu jika kita berdiri di depan potongan sesar di depan kita bergeser ke kiri.
            • Blok mountain, yaitu kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan. Blok mountain terjadi akibat tenaga endogen yang berbentuk retakan-retakan di suatu daerah, ada yang naik dan ada yang turun dan ada pula yang berbentuk miring sehingga terbentuk komplek pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok lithosfera.

            Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan di antaranya sebagai berikut.
          • Pegunungan
          • Pegunungan adalah kumpulan dari gunung-gunung yang membentuk permukaan bumi seolah-olah bergelombang dengan lembah dan lekukan di antara gunung-gunung tersebut. Contoh dua deretan pegunungan di Indonesia, yaitu
            • Sirkum Pasifik, yang melalui Sulawesi, Maluku, Papua, dan Halmahera.
            • Sirkum Mediterania
              • Busur dalam (vulkanis) yang melalui Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Solor, Alor, Weter, Damar, Nila, Seua, Manuk, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Ambon.
              • Busur luar (non vulkanis), yang melalui P. Simelue, P. Nias, P. Batu, P. Mentawai, Enggano, tenggelam disebelah selatan P. Jawa, Sawu Roti, Timor, Kep. Leti, Sermata, Kep. Barbar, Kep. Tanibar, Kep. Watubela, Kep. Laut Seram, Manipa, Baru, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
          • Dataran tinggi
          • Dataran tinggi adalah daerah datar yang berada pada ketinggian di atas 700 m. Dataran ini bisa terbentuk dari daratan rendah yang mengalami pengangkatan dengan bentuk datar. Meskipun saat ini pada umumnya dataran tinggi sudah mengalami erosi, namun sisa-sisa erosi yang merupakan puncak-puncak tertinggi mempunyai ketinggian yang sama. Misalnya, Dataran Tinggi Bandung di Jawa Barat, Dataran Tinggi Karo di Sumatera Utara, Dataran Tinggi Dekan di India, Dataran Tinggi Yura di Perancis, dan Dataran Tinggi Gayo di Aceh.
            Gambar
            Gambar 1.7
            Plato Dieng di Jawa Tengah.
          • Plato atau plateau
          • Bentuk permukaan bumi ini merupakan dataran tinggi dengan bagian atas relatif rata dan telah mengalami erosi. Misalnya, Plato Dieng di Jawa Tengah, dan Plato Madi di Kalimantan.
          • Depresi
          • Depresi adalah bagian permukaan bumi yang mengalami penurunan. Bentuk depresi yang memanjang disebut slenk, sedangkan yang membulat disebut basin. Misalnya, Depresi Jawa Tengah dan Lembah Semangka.
            Gambar
            Gambar 1.8
            Slenk.
          • Palung laut
          • Palung laut adalah bagian luar bumi yang terdapat di dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Bentuknya memanjang dan sempit sebagai akibat dari proses penenggelaman yang terusmenerus. Misalnya, Palung Laut Mindanau dan Palung Laut Kai.
          • Lubuk laut
          • Proses pembentukan lubuk laut sama dengan palung laut, hanya berbeda pada bentuknya saja, yaitu yang membulat dengan kedalaman juga lebih dari 5.000 meter. Misalnya, Lubuk Laut Sulu dan Lubuk Laut Banda.
          • Punggung laut
          • Bentuk dari punggung laut dapat digambarkan seperti bukit di dasar laut. Sebagian dari punggung laut ada juga yang muncul di atas permukaan air laut. Misalnya, Punggung Laut Sibolga dan Punggung Laut Snelius.
          • Ambang laut
          • Ambang laut adalah pembatas pada dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. Misalnya, Ambang Laut Sulu dan Selat Gilbatar.
          • Shelf
          • Shelf adalah bagian laut yang dalamnya kurang dari 200 meter. Misalnya, Shelf Laut Jawa dan Laut Arafuru.
          Berdasarkan bentuknya, proses tektonisme dibedakan atas patahan dan lipatan.
      3. Hasil dari proses vulkanisme
      4. Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfera yang bergerak ke lapisan yang lebih atas atau keluar ke permukaan bumi (dalam arti luas). Pergerakan magma sebagai ciri aktivitas magma dibedakan sebagai berikut.
        • Intrusi magma adalah aktivitas magma di dalam lapisan litosfera, memotong atau menyisip litosfer dan tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma disebut juga plutonisme.
        • Bentuk-bentuk intrusi magma sebagai berikut.
          • Batholit ,yaitu batuan beku yang terbentuk dari dapur magma, terjadi karena penurunan suhu yang lambat.
          • Gambar
            Gambar 1.9
            Intrusi magma.
          • Lakolit, yaitu magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, sedangkan alasnya rata.
          • Sill, yaitu lapisan magma tipis yang menyusup di antara lapisan batuan di atas, datar di bagian atasnya.
          • Gang, yaitu batuan dari intrusi magma yang memotong lapisan batuan yang berbentuk pipih atau lempeng.
          • Apofisa, yaitu cabang dari irupsi korok (gang).
          • Diatrema, yaitu batuan yang mengisi pipa letusan.
        • Ekstrusi magma adalah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan kelanjutan dari intrusi magma. Bahan yang dikeluarkan pada saat terjadi proses ekstrusi magma, terutama ketika terjadi letusan gunung api adalah dalam bentuk material padat yang disebut eflata/piroklastik dan dalam bentuk cair berupa lava dan lahar, serta dalam wujud gas, seperti belerang, nitrogen, gas asam arang, dan gas uap air.
        • Menurut bentuknya, ekstrusi magma dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
          • Ekstrusi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah saluran magma (pipa kawah) dan membentuk gunung-gunung dan letaknya tersendiri. Ekstrusi melahirkan tipe letusan gunung api.Misalnya, Gunung Krakatau dan Gunung Vesuvius.
          • Ekstrusi linier, yaitu magma keluar melalui retakan atau celahan yang memanjang sehingga mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api yang kecil-kecil di sepanjang retakan itu. Misalnya, Gunung Api Laki di Pulau Eslandia dan deretan gunung api di Jawa Barat dan Jawa Timur.
          • Ekstrusi areal, yaitu magma keluar melalui lubang yang besar, karena magma terletak sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga magma menghancurkan dapur magma yang menyebabkan magma meleleh keluar ke permukaan bumi. Misalnya, Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya 10.000 km2.
        Hasil dari proses vulkanisme Hasil dari proses vulkanisme, yaitu berupa gunung dan berupa bentuk fenomena alam pasca vulkanik atau fenomena alam setelah terjadi letusan.
        • Gunung
        • Gunung adalah bagian permukaan bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan terdiri atas satu puncak tertinggi yang dibatasi oleh lereng. Gunung juga merupakan bukit yang besar yang bentuknya lebih runcing dan lebih tinggi dari permukaan bumi di sekitarnya. Gunung terbentuk oleh adanya gerakan magma atau ekstrusi magma dalam bumi dari kantung/dapur magma sampai lapisan permukaan bumi. Ekstrusi magma inilah yang melahirkan gunung api. Gunung api biasanya masih aktif artinya gunung tersebut sewaktuwaktu dapat mengalami letusan-letusan. Contoh gunung api di Indonesia yang dapat dijumpai di antaranya yang berada di daratan adalah Gunung Slamet di Jawa Tengah, Gunung Merapi di Yogyakarta, sedangkan gunung api di laut misalnya, Gunung Krakatau di Selat Sunda. Selain gunung api yang masih aktif juga terdapat gunung yang tidak aktif atau ada yang menyebut gunung “tidur”, artinya gunung tersebut sudah tidak mengeluarkan lagi mate- rial vulkan baik padat maupun cair. Contoh gunung yang tidak aktif adalah Gunung Ciremai di Jawa Barat, Gunung Lawu di Jawa Tengah, dan Gunung Salak di Bogor.
          Gambar
          Gambar 1.10
          Gunung sebagai salah satu pembentuk permukaan bumi.
        Fenomena alam pasca vulkanik
        Beberapa fenomena alam pasca vulkanik sebagai berikut.
        • Mata air panas (air thermal) dan air mineral Jenis air ini banyak dimanfaatkan sebagai sumber air mineral yang dikonsumsi dalam bentuk kemasan yang telah banyak dijumpai di depot air isi ulang atau dijual bebas. Mata air yang terkenal antara lain mata air panas Baturaden di Purwokerto, Ciater di Bandung, dan Sangkan Hurip di Kuningan.
        • Gambar
          Gambar 1.11
          Air mineral kemasan.
        • Sumber gas (ekskalasi) Sumber gas ini dapat keluar dalam bentuk sebagai berikut.
          • Solfatar, yaitu sumber gas belerang. Kenampakan ini banyak dijumpai di kawah-kawah puncak gunung api yang masih aktif. Misalnya, di kawah puncak Gunung Bromo dan kawah puncak Gunung Merapi DIY.
          • Fumarol, yaitu sumber gas uap air. Sumber gas ini sama seperti solfatar. Fumoral dapat dijumpai pada gunung api yang masih aktif.
          • Mofet, yaitu sumber gas asam arang. Sama seperti fumarol dan solfatar, mofet juga dapat dijumpai pada gunung api yang meletus. Mofet dan belerang merupakan dua gas yang berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian.
        • Mata air geyser
        • Mata air geyser ditemukan di daerah vulkan aktif. Geyser merupakan mata air tanah yang memancar sewaktu-waktu dalam celah batuan atau bekas kantong magma akibat dorongan gas dari dalam. Geyser tidak akan nampak jika kandungan air tanah pada daerah tersebut habis, namun pada saat terisi air akan muncul kembali. Fenomena ini dapat kamu jumpai di Plato Dieng Jawa Tengah.
          Gambar
          Gambar 1.12
          Geyser.
      5. Hasil dari proses gempa
        Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf.
        Gambar
        Gambar 1.13
        Seismograf.
        Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.
        • Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak. Ini terjadi jika terbentuk patahan-patahan baru atau terjadi pergeseran di sepanjang patahan akibat aktivitas di dalam kerak bumi. Sebagian besar gempa yang terjadi di bumi merupakan gempa tektonik. Di Indonesia pergerakan kulit bumi sering terjadi di daerah bagian barat, seperti Sumatera, selatan Pulau Jawa hingga Timor. Jalur wilayah ini merupakan jalur yang rawan dengan gempa bumi. Gempa bumi tektonik yang bersumber di dasar laut, biasanya diikuti dengan gelombang besar (tsunami). Semakin besar gempa bumi semakin besar pula kemungkinan timbul tsunami. Untuk itu bagi kamu yang berada di kawasan pantai atau tinggal di pantai, bila terjadi gempa bumi segeralah menghindar dari pantai, carilah tempat yang lebih tinggi. Tsunami yang pernah terjadi di Alor, Jawa Timur, dan NAD berlangsung kurang dari setengah jam setelah terjadinya gempa bumi. Agar lebih jelas, lihatlah gambar Jalur Gempa Bumi di Indonesia berikut.Pada gambar di atas tampak bahwa wilayah sepanjang Sumatera bagian barat yang membujur ke selatan dari Aceh hingga Lampung adalah wilayah gempa bumi. Wilayah jalur gempa bumi yang lain adalah di bagian selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, bahkan sampai wilayah Papua, Kepulauan Maluku, dan sebagian Sulawesi.
        • JENDELA INFO
          Pergeseran lempeng yang mengakibatkan gempa bumi di bawah permukaan laut akan membangkitkan gelombang yang sangat besar yang disebut gelombang tsunami. Gempa runtuhan dan letusan gunung berapi didasar laut juga merupakan penyebab timbulnya tsunami. Gelombang tsunami dapat merambat di laut dengan kecepatan 800 km/jam dengan ketinggian gelombang mencapai lebih dari 20 meter.
          Gambar
          Gambar 1.14
          Jalur gunung api dan gempa bumi di Indonesia.
        • Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi. Biasanya getaran yang ditimbulkan hanya terdapat di sekitar gunung api saja, untuk tempat yang jauh sekali dari gunung api tidak akan terasa getaran yang ditimbulkan.
        • JENDELA INFO
          Seorang ahli geologi, Charles F. Richter, pada tahun 1935 membuat skala gempa. Skala tersebut hingga sekarang dijadikan sebagai patokan banyak orang untuk mengetahui besar kekuatan gempa. Apabila diuraikan maka skala gempa Richter seperti berikut.
          􀂙 Skala < 2: gempa lemah, sering manusia tidak bisa merasakan.
          􀂙 Skala 3,5-4,2: dirasakan sedikit orang.
          􀂙 Skala 4,9- 5,4: dirasakan banyak orang.
          􀂙 Skala 5,5- 6,1 : kerusakan ringan pada bangunan.
          􀂙 Skala 6,2-6,9 : kerusakan agak besar pada bangunan.
          􀂙 Skala 7,0 - 7,3 : kerusakan serius, rel bengkok, jalan pecah.
          􀂙 Skala > 7,4: gempa kuat dan dapat berakibat fatal.
        • Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah. Karena tidak kuat menahan atap rongga maka terjadilah runtuhan yang akhirnya mengakibatkan gempa. Misalnya, daerah kapur yang terdapat banyak gua-gua dan sungai bawah tanah, dan di daerah pertambangan yang terdapat rongga-rongga di bawah tanah akibat dari penggalian bahan-bahan tambang.
        • Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom. Bom besar dapat membuat getaran yang amat kuat sehingga mampu menghancurkan benda-benda di sekeliling kita.
        • JENDELA INFO
          Gempa bumi yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam merupakan gempa besar berkekuatan 9.0 skala richter. Gempa yang diikuti gelombang tsunami tersebut telah menelan lebih dari 283.000 jiwa manusia.
        Gempa menurut letak terjadinya, dapat dibedakan sebagai berikut.
        • Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua.
        • Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
        Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), dibedakan sebagai berikut.
        • Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
        • Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km-300 km.
        • Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.
        Gambar
        Gambar 1.15
        Patahan lempeng kerak bumi saat terjadi gempa bumi.
        Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak pusat gempa di permukaan bumi), dibedakan sebagai berikut.
        • Gempa sentral
        • Gempa linier
      Untuk menghitung jarak episentrum digunakan rumus sebagai berikut.
      JE = ((s – p) – 1) 1000 km
      dengan JE = Jarak episentrum
      s-p = selisih waktu yang ditempuh antara gelombang primer dan sekunder
      Hasil dari proses gempa berupa patahan dan cekungan akibat retakan pada saat terjadi gempa.
      JENDELA INFO
      Gempa tercatat paling lama terjadi di Alaska pada 21 Maret 1964. Getaran tersebut berlangsung selama 4 menit.

      Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
      • Cari contoh akibat terjadinya gempa tektonik dan gempa vulkanik.
      • Apa yang seharusnya dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat gempa? Jelaskan.
      • Jelaskan bagunan seperti apa yang cocok di daerah rawan gempa.
      KERJA KELOMPOK

      Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif.
      1. Dampak positif
      2. Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
        • Kawasan tangkapan air hujan (catchment area) Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di wilayah yang lebih tinggi.
        • Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.
        • Gambar
          Gambar 1.16
          Penambangan pasir
        • Pusat tenaga listrik Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air berubah menjadi uap yang panas. Uap kemudian mengumpul dan terperangkap di dalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.
        • Gambar
          Gambar 1.17
          PLTU Paiton.
        • Tempat habitat berbagai jenis flora dan fauna Hewan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur memiliki perbedaan jenis. Perbedaan tersebut sebagai akibat proses geologi yang memisahkan daratan Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan sebutan Pangaea. Hewan di kawasan timur Indonesia memiliki persamaan dengan hewan di kawasan Australia sedangkan hewan di kawasan barat Indonesia mempunyai persamaan dengan kawasan Asia.
        • Tempat pariwisata dan laboratorium alam Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, misalnya puncak Gunung Bromo yang digunakan sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di Kebumen Jawa Tengah.
      3. Dampak Negatif
      4. Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.
        • Letusan gunung api merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat menghancurkan dan membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya dapat menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya.
          Erupsi atau letusan gunung berapi tidak dapat dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu dapat meletus. Manusia tidak dapat mencegah bencana gunung berapi, tetapi manusia dapat berusaha agar korban jiwa yang diakibatkan letusan gunung berapi dapat dikurangi. Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya bencana alam gunung berapi antara lain sebagai berikut.
          • Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Peta tersebut diharapkan akan menjadi petunjuk wilayah aman erupsi.
          • Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu agar letusan gunung berapi berupa lahar dapat tertahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.
          • Pengadaan sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan kepada masyarakat dengan segera bila terjadi erupsi gunung berapi.
        • Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat. Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti tsunami.
          Gambar
          Gambar 1.18
          Bangunan roboh akibat gempa bumi.
          Apa yang kamu rasakan ketika ada pohon besar tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika di dekatmu ada truk sedang menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba. Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunanbangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan.Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa sebelum bahaya gempa itu terjadi. Salah satu mitigasi bencana gempa, yaitu dapat berupa informasi jalur gempa dari para ahli agar penduduk pada jalur tersebut dapat lebih waspada. Selanjutnya, di wilayah gempa, masyarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa. Di Jepang yang merupakan daerah rawan gempa, rata-rata penduduk membangun rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang umumnya dibangun dengan konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa perangkat rumah tangga dibuat pendek.
        • Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman bagi penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.
      JENDELA INFO
      Gempa bumi terbesar tercatat sepanjang tahun 1900 - sekarang adalah
      1. Chili, 22 Mei 1960, dengan kekuatan 9,5 skala richter;
      2. Anchore, Alaska, 28 Maret 1964, dengan kekuatan 9,2 skala richter;
      3. Pulau Andrianof, Alaska, 9 Maret 1957, dengan kekuatan 9,1 skala richter;
      4. NAD, 26 Desember 2004, dengan kekuatan 9,0 skala richter.

    3. Bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga eksogen
    4. Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi, antara lain berasal dari hujan, panas matahari, angin, aliran air, dan luncuran gletser serta makhluk hidup. Tenaga eksogen dapat mengubah bentuk permukaan bumi menjadi berlubang, berbukit, dan bentuk lainnya. Tenaga eksogen ini bersifat merusak. Artinya menyebabkan terjadinya kikisan atau erosi, pelapukan, dan pengangkutan material (mass wasting). Pada prosesnya, menghasilkan bentuk sisa (residual) dan bentuk endapan (depositional).
      1. Pengikisan (erosi)
      2. Batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap siang hari, menjadi panas, dan di malam hari menjadi dingin, dan kadang-kadang terkena hujan. Lambat laun batuan dapat menjadi lapuk. Batuan yang lapuk kemudian akan terkikis. Batuan terkikis tersebut dipindahkan ke tempat lain dengan tenaga air, tenaga angin, dan gletser. Erosi terjadi karena beberapa sebab berikut.
        • Tenaga air
        • Batuan dapat hancur oleh tetesan air secara terusmenerus. Air juga dapat mengangkut hancuran batuan melalui alirannya. Beberapa bentuk aliran yang timbul akibat erosi air, yaitu sebagai berikut.
          Gambar
          Gambar 1.20
          Sand dunes.
          • Erosi percikan (splash erusion).
          • Kumpulan aliran dari erosi percikan, yaitu erosi parit (gully erosion).
          • Lebih besar dari gully erosion dan merupakan kumpulannya, yaitu erosi lembah (valley erosion).
          • Aliran paling besar akibat erosi, yaitu erosi ngarai (canyon erosion).
          Bentuk sisa dari erosi air, yaitu berupa jereng-jereng pegunungan dan bukit-bukit. Sedangkan hasil endapan, berupa delta, kipas-kipas aluvial, dan dataran banjir. Aliran air pada masing-masing bentuk erosi air ini dapat membawa batuan yang lapuk ke tempat lain.
          Gambar
          Gambar 1.19
          Erosi lembah yang terjadi di Lembah Mozquital.
        • Tenaga angin
        • Hembusan angin dapat menyebabkan erosi pada batuan. Proses pengikisan batuan oleh angin dinamakan deflasi. Bentuk erosi dari angin berupa lubang-lubang hasil tiupan angin (blow holes). Bentuk sisa dari erosi angin di antaranya berupa batu jamur (pedestal rocks) dan bentuk hasil endapannya berupa bukit-bukit pasir (sand dunes) dan endapan lebih halus dari pasir (loess).
          Gambar
          Gambar 1.20
          Sand dunes.
        • Tenaga gelombang
        • Erosi ini terjadi di pinggir-pinggir laut dan kekuatan gelombang air laut merupakan tenaga penggerak dari erosi gelombang. Bentuk erosi gelombang berupa gua-gua laut dan celah-celah, serta lengkung laut. Bentuk sisa erosi gelombang berupa dasar pantai yang datar (platform) dan tanjung dengan ujung yang curam. Hasil endapan dari erosi ini berupa gosong pasir (bars) dan dasar laut yang dangkal dengan endapan sementara di dalamnya (beach).
          Gambar
          Gambar 1.21 Erosi akibat gelombang laut.
        • Tenaga gletser
        • Es yang meluncur di lereng pegunungan dapat mengakibatkan terjadinya erosi. Es meluncur menuruni pegunungan karena es mengalami pencairan. Peluncuran es diikuti oleh tanah dan batuan di lereng pegunungan. Erosi yang disebabkan oleh luncuran es itulah yang dinamakan erosi gletser. Bentuk erosi gletser berupa ledok berundak (cirques) dan palung glasial. Bentuk sisa dari erosi ini adalah puncak bukit yang mirip tanduk (matterhorn peaks) dan jerengjereng yang kasar dan tajam (aretes). Sedangkan hasil endapan erosi gletser berupa morena, drumlin, dan esker.
          Gambar
          Gambar 1.21 Gletser.
        • Tenaga makhluk hidup (organisme)
        • Organisme sebagai tenaga penggerak erosi. yaitu binatang atau manusia. Erosi oleh organisme ini berupa liang-liang galian binatang (burrows), atau lubang galian pertambangan oleh manusia. Hasil endapan dari erosi organisme di antaranya berupa karang koral (coral reef) dan sarang binatang (ant hill).
        Gambar
        Gambar 1.22
        Coral reef.
        Tabel 1.1
        Erosi, Sisa, dan Endapan.
        No Tenaga Erosi Bentuk Erosi Bentuk Sisa Bentuk Endapan
        1. Air Aliran erosi percikan Igir pegunungan Delta, kipas (riil erosion), aliran erosi dan bukit sisa aluvial parit (gully erosion), erosi lembah (valley erosion) dan aliran erosi ngarai (canyon erosion). Igir pegunungan dan bukit sisa Delta, kipas aluvial
        2. Angin Lubang hasil tiupan angin (blow holes) Batuan jamur (pedestral rocks/mushroom rock) Sand dunes
        3. Gelombang Gua laut dan celah-celah, serta lengkung laut Pantai datar, dan tanjung yang curam Bars dan beach
        4. Gletser Ledok berundak (cirques) dan palung glasial Matterhorn peaks dan aretes Morena, drum lin, dan esker
        5. Organisme Pertambangan, dataran, tempat lain Burrows, lubang galian pertambangan oleh manusia Karang koral (coral reefs) dan sarang binatang (ant hill)
      3. Pelapukan
      4. Pelapukan merupakan salah satu tenaga eksogen yang menghasilkan bentuk muka bumi. Pelapukan merupakan peristiwa hancurnya bentuk gumpalan menjadi butiran yang kecil bahkan dapat larut dalam air. Macam-macam pelapukan sebagai berikut.
        • Pelapukan fisik
        • Pelapukan fisik terjadi oleh adanya tenaga panas, air mengalir, gletser, angin, dan air hujan. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia. Proses pelapukan ini sangat dipengaruhi kondisi alam suatu wilayah. Perhatikan proses terjadinya pelapukan fisik berikut.
          Gambar
          Gambar 1.24
          Proses pelapukan batuan.
          Batuan akan memuai bila terkena panas akibatnya batuan akan mengalami keretakan. Pada malam hari saat udara menjadi lebih dingin, maka batu akan menyusut. Demikian seterusnya berlangsung setiap hari. Hal seperti ini dapat mengakibatkan batuan menjadi cepat hancur atau menjadi lapuk.
        • Pelapukan kimiawi
        • Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi sehingga batuan menjadi lapuk. Misalnya, batuan kapur yang terkena air. Batuan kapur atau gamping dengan rumus kimia CaCO3 bila bercampur dengan air hujan (H2O) yang mengandung CO2 maka akan larut menjadi Ca(HCO3)2. Itulah contoh pelapukan kimiawi. Terdapatnya gua-gua di perbukitan kapur merupakan salah satu akibat pelapukan kimiawi. Pada atap gua yang terbentuk dari kapur tebal dan udara mudah masuk, maka dapat terbentuk kerucutkercut kapur yang disebut stalaktit dan stalagmit. Stalaktit adalah kerucut-kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Sedangkan stalagmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Sering stalaktit dan stalagmit bergabung membentuk tiang kapur.
          Gambar
          Gambar 1.25
          Stalaktit dan stalagmit
        • Pelapukan organis atau biologis
        • Pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau pelapukan organis. Akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk. Semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk. Manusia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya pelapukan.
        Gambar
        Gambar 1.26
        Kenampakan alam karena proses pengrusakan muka bumi.
      5. Pengangkutan material (mass wasting)
      6. Pengangkutan material (mass wasting) terjadi karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga terjadi pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.
        • Jenis pergerakan pelan (lambat)
          Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan lambat pada proses mass wasting. Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa jenis.
          • Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah menuruni lereng.
          • Rayapan talus, yaitu gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang menuruni lereng.
          • Rayapan batuan, yaitu gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
          • Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep), yaitu gerakan lidah-lidah batuan yang tercampak menuruni lereng.
          • Solifluksi (solifluction), yaitu aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air menuruni lereng di d alam saluran tertentu.
        • Gambar
          Gambar 1.27
          Solifluksi yang terjadi di Siberia.
        • Jenis pergerakan cepat
          Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai berikut.
          • Aliran tanah, yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
          • Aliran lumpur, yaitu gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran tertentu secara pelan hingga sangat cepat.
          • Gugur puing, yaitu puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni lereng curam.
        • Gambar
          Gambar 1.28
          Tanah longsor.
        • Longsor lahan (landslide) Gerakan yang termasuk dalam kategori ini merupakan jenis yang mudah diamati, dan biasanya berupa puing massa batuan. Gerakan tersebut dapat dibagi sebagai berikut.
          • Luncur, yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau biasanya disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut terjadi.
          • Longsor puing, yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung cepat tanpa putaran ke belakang.
          • Jatuh puing, yaitu puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan yang vertikal atau menggantung.
          • Longsor batu, yaitu massa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni permukaan lapisan atau sesaran.
          • Jatuh batu, yaitu blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam.
        • Gambar
          Gambar 1.29
          Rumah-rumah yang hancur akibat tanah longsor
        • Amblesan (subsidensi)
          Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini umumnya terjadi karena perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa yang ambles.
      Pergerakan tenaga eksogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun negatif.
      1. Dampak Positif
      2. Dampak positif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
        • Memunculkan habitat . Tenaga eksogen seperti panas matahari, sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup. Tanpa panas matahari makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup. Tenaga eksogen, seperti panas matahari, hujan, dan angin akan mempercepat pelapukan batuan vulkanis sehingga dapat membentuk tanah yang subur.
        • Memperluas daratan.
        • Memunculkan barang-barang tambang ke permukaan bumi.
      3. Dampak Negatif
      4. Dampak negatif tenaga eksogen bagi kehidupan sebagai berikut.
        • Angin kencang atau badai yang dapat merusak rumah dan bangunan.
        • Hujan sangat deras dapat berakibat timbulnya banjir.
        • Hujan sangat deras mengakibatkan tanah longsor.
        • Panas matahari yang berlebihan dapat menimbulkan kebakaran hutan
        • Erosi tanah oleh air hujan yang terusmenerus menyebabkan kesuburan tanah semakin berkurang.
        • Abrasi (pengikisan air laut) di daerah pantai akan menyebabkan bangunan menjadi rusak karena dihantam oleh ombak yang terus-menerus.
        Di samping dampak langsung proses endogen dan eksogen, maka permukaan bumi juga akan mengalami perubahan.
        Gambar
        Gambar 1.30
        Hujan deras mengakibatkan banjir.
  3. Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan
  4. Adanya keragaman bentuk muka bumi menyebabkan perbedaan dalam berbagai aspek, seperti iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya. Keragaman bentuk muka bumi ini pun akan berpengaruh terhadap bentuk kehidupan makhluk hidup yang menghuninya.
    Makhluk hidup di muka bumi ini meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia merupakan makhluk yang memiliki daya adaptasi tinggi. Sedangkan hewan dan tumbuhan lebih sulit melakukan adaptasi pada wilayah yang berbeda dengan habitat aslinya. Pernahkah kamu berpikir, mengapa hampir setiap daerah memiliki kekhasan tumbuhan, hewan, dan juga kehidupan manusia? Mengapa pohon teh dan kopi tumbuh subur di daerah pegunungan? Mengapa pohon pinus dapat tumbuh pada wilayah pegunungan dengan suhu udara rendah? Mengapa pohon kelapa tumbuh subur di wilayah pesisir tropis, tetapi sulit hidup di wilayah pegunungan tinggi yang beriklim sedang atau dingin?
    Bagaimana dengan hewan? Mengapa jerapah lehernya panjang? Apakah ikan paus dapat hidup di lingkungan air tawar? Apakah penguin dapat hidup di wilayah dataran rendah tropis seperti Indonesia? Tidak bisa bukan? Itulah contoh bahwa bentuk permukaan bumi berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan. Sedang tumbuhan dan hewan melakukan adaptasi terhadap alam sekitarnya.
    Apakah manusia juga terpengaruh oleh bentuk muka bumi? Perhatikan orang yang tinggal di pegunungan tinggi, misalnya di Dataran Tinggi Dieng. Masyarakat di sana cenderung menggunakan pakaian tebal dengan mata pencaharian utama pada bidang pertanian tanaman sayurmayur. Sebaliknya, masyarakat dataran pantai cenderung menggunakan baju berbahan lebih tipis, dengan mata pencaharian sebagai nelayan.
    Gambar
    Gambar 1.31
    Lokasi wilayah suatu daerah menentukan jenis mata pencaharian masyarakat.
    Perbedaan-perbedaan perilaku dan aktivitas makhluk hidup pada tiap wilayah ini merupakan bentuk adaptasi atau penyesuaian makhluk hidup terhadap alam sekitarnya. Dengan adaptasi tersebut menyebabkan adanya perbedaan kebutuhan masing-masing untuk mempertahankan hidup. Bila kita cermati lagi, perbedaan perilaku dan aktivitas tersebut terkait juga dengan kondisi fisik wilayah yang bersangkutan, misalnya faktor klimatis, seperti suhu, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan kelembaban. Selain itu perbedaan jenis tanah, ketinggian tempat, kondisi geografis dan geologis serta campur tangan manusia juga turut menentukan perbedaan kehidupan pada setiap wilayah.
Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
Catat contoh kehidupan makhluk hidup di daerah dataran tinggi, dataran rendah, perairan darat, dan perairan laut yang meliputi mata pencaharian manusia, dan ciri fisik hewan dan tumbuhan. Saling bertukarlah informasi dengan kelompok yang lain, kemudian sampaikan di depan kelas.
KERJA KELOMPOK

RINGKASAN
  • Keragaman bentuk permukaan bumi disebabkan oleh dua kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen.
  • Tenaga endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari dalam bumi dan sifatnya membangun.
  • Tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yang berasal dari luar bumi dan sifatnya merusak kulit bumi, antara lain berasal dari hujan, panas matahari, angin, aliran air, luncuran gletser, dan makhluk hidup.
  • Tenaga endogen mendorong terjadinya pergerakan/pergeseran kerak bumi. Pergeseran kerak bumi menjadikan permukaan bumi berbentuk cembung, seperti pegunungan dan gunung-gunung berapi, serta berbentuk cekung, seperti laut dan danau.
  • Tenaga endogen secara geologis meliputi tektonisme, vulkanisme, dan seisme.
  • Tenaga eksogen yang merusak menyebabkan terjadinya pengikisan/erosi, pelapukan, dan pengangkutan material.
  • Pergerakan endogen dan eksogen mempunyai dampak positif dan dampak negatif terhadap kehidupan.
  • Keragaman bentuk muka bumi menyebabkan perbedaan dalam berbagai aspek, seperti iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya, dan berpengaruh terhadap bentuk kehidupan makhluk hidup yang menghuninya.

KERJA MANDIRI
Kerjakan di buku tugasmu.
  • Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan akibat erosi? Jelaskan.
  • Jelaskan mengapa peristiwa erosi sering kali disertai dengan peristiwa tanah longsor?

REFLEKSI
  • Apakah kamu telah memahami materi tentang keragaman bentuk muka bumi?
  • Amati lingkungan di daerahmu. Adakah bentuk-bentuk muka bumi akibat tenaga endogen atau tenaga eksogen?
  • Apakah keragaman bentuk muka bumi yang kamu amati di daerahmu sama dengan apa yang kamu pelajari dalam bab ini?

SOAL LATIHAN
Soal Latihan Bab 1

BAB II - MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
Gambar
Sejak jutaan tahun yang lalu, telah ada kehidupan manusia di muka bumi ini. Sejak saat itu populasi manusia pun terus berkembang. Perkembangan tersebut tidak hanya dalam kuantitas atau jumlahnya, tetapi juga dalam kualitas, seperti tingkat kecerdasan dan bentuk tubuh. Dari waktu ke waktu, perkembangan manusia selalu mengalami perubahan ke arah kemajuan, terutama dalam hal tingkat kecerdasannya. Manusia pernah mengalami masa di mana mereka belum mengenal tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia pada masa itu hanya melalui peninggalanpeninggalannya. Pada bab ini, kamu akan dikenalkan pada masa di mana manusia belum mengenal tulisan atau yang biasa disebut masa pra aksara atau masa prasejarah, yaitu tentang keadaan lingkungan, keadaan manusia, teknologi, dan kehidupan sosial budayanya.

  1. Pengertian Masa Pra Aksara
  2. Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.
    Gambar
    Gambar 2.1
    Manusia purba yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara.
    Zaman pra aksara berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan hingga manusia mulai mengenal dan menggunakan tulisan. Zaman manusia mengenal dan menggunakan tulisan disebut zaman aksara atau zaman sejarah.
    Zaman pra aksara di Indonesia berlangsung sampai abad ke-3 Masehi. Jadi, pada abad ke-4 Masehi, manusia Indonesia baru mulai mengenal tulisan. Hal ini dapat diketahui dari batu bertulis yang terdapat di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Meskipun prasasti tersebut tidak berangka tahun, tetapi bahasa dan bentuk huruf yang digunakan menunjukkan bahwa prasasti tersebut dibuat kurang lebih tahun 400 Masehi.
  3. Perkembangan Kehidupan Masyarakat pada Zaman Pra Aksara
  4. Tabir perkembangan kehidupan masyarakat pra aksara Indonesia, dapat diketahui dalam pembabakan zaman pra aksara berdasarkan arkeologi dan ciri kehidupan masyarakat.
    1. Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan arkeologi
    2. JENDELA INFO
      Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui benda-benda artefak. Dan ahli arkeologi yang mengadakan penggalian-penggalian arkeologi untuk penelitian disebut arkeolog.
      Zaman pra aksara berdasarkan penggalian arkeologi, dapat dibagi menjadi dua zaman sebagai berikut.
      1. Zaman Batu
      2. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari batu. Dari alat-alat peninggalan zaman batu tersebut, maka zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut.
        • Zaman batu tua (Palaeolithikum)
        • Zaman batu tua merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana. Misalnya, kapak genggam. Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Ngandong Jawa Timur.
        • Zaman batu madya (Mesolithikum)
        • Zaman batu madya merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua. Misalnya, pebble/kapak Sumatera.
        • Zaman batu muda (Neolithikum)
        • Zaman batu muda merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.
          Gambar
          Gambar 2.2
          (i) Alat Pacitan dilihat dari berbagai sisi, (ii) Pebble/ kapak Sumatera, (iii) Kapak lonjong.
      3. Zaman Logam
      4. Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.
        Gambar
        Gambar 2.3
        Nekara dan Moko.
        Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan yang ada di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami tiga pembagian zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perungggu.
    3. Pembabakan zaman pra aksara berdasarkan ciri kehidupan mayarakat
    4. Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kehidupan masyarakat, dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
      1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
      2. Pada masa ini, kehidupan manusia hanya terpusat pada upaya mempertahankan diri di tengah-tengah alam yang penuh tantangan, dengan kemampuannya yang masih sangat terbatas. Kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan makanan, dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang. Kehidupan manusia masih sangat tergantung pada alam lingkungan sekitarnya.
        • Keadaan lingkungan
        • Kepulauan Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Ada pengaruh iklim dan pengaruh penyebaran hewan, manusia, dan kebudayaan, sebagai akibat pernah bergabungnya Indonesia dengan kedua benua tersebut. Tepi pantai, sungai, danau, atau tempat-tempat yang banyak air dan bahan makanan merupakan tempat tinggal manusia purba. Mereka mendapatkan makanan secara langsung dari alam, tanpa melalui proses, baik dalam mengumpulkan sampai pada cara makan.
          Gambar
          Gambar 2.4 Manusia Jawa merupakan bentuk Pithecanthropus Erectus, karya tatahan Dubois sendiri. Tugu Trinil dibangun untuk memperingati temuan tengkorak manusia purba. Tatahan di batu pualam bertuliskan “P.e. 175 M, ONO 1891/1893” berarti “Pithecanthropus Erectus, ditemukan 175 meter, arah timur laut, antara tahun 1891-1893”. Eugene Dubois yang menemukan Pithecanthropus Erectus.
        • Keberadaan manusia
        • Penelitian khusus tentang fosil manusia purba (Palaeoanthropologi) di Indonesia, dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahun 1889-1909, tahun 1931-1941, dan tahun 1952-sekarang.
          • Penelitian tahap I pada tahun 1889-1909 dilakukan oleh Dr. Eugene Dubois, yang menduga bahwa manusia purba hidupnya pasti di daerah tropis. Dubois menemukan fosil sepotong tulang kobi yang bisa menandakan bahwa pemiliknya berjalan tegak, di Trinil dekat Ngawi. Fosil tersebut adalah Pithecanthropus Erectus. Pada masa ini, ditemukan pula fosil manusia Wajak di daerah Kediri Jawa Timur, dan penemuan manusia purba di Kedungtrubus. Seluruh temuan Dubois tentang manusia purba di Indonesia adalah fosil-fosil tengkorak, ruas leher, rahang, gigi, tulang paha, dan tulang kering.
          • Gambar
            Gambar 2.5
            Tengkorak Pithecanthropus Soloensis.
          • Penelitian tahap II antara 1931-1941 dilakukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koeningswald. Mereka menemukan tengkorak dan tulang kering Pithecanthropus Soloensis di Ngandong Kabupaten Blora. Juga tahun 1936 Tjokrohandojo menemukan fosil tengkorak anak-anak di utara Mojokerto. Antara tahun 1936-1941, Von Koeningswald menemukan fosil-fosil rahang, gigi, dan tengkorak di Sangiran Surakarta.
          • Penelitian tahap III, sebagian besar penemuan di Sangiran, yang menemukan bagian-bagian tubuh Pithecanthropus yang belum pernah ditemukan sebelumnya, seperti tulang muka dan dasar tengkorak.
          Ada beberapa jenis manusia purba di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
          • Meganthropus
          • Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia paling primitif yang pernah ditemukan di Indonesia oleh Von Koeningswald tahun 1936 dan 1941 di formasi Pucangan, Sangiran. Fosil yang ditemukan tersebut berupa rahang manusia purba yang berukuran besar. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jenis manusia tersebut bertubuh sangat besar. Fragmen rahang bawah lain ditemukan oleh Marks pada tahun 1952 di lapisan terbawah formasi Kabuh.
            JENDELA INFO
            Meganthropus merupakan jenis manusia tertua yang berasal dari lapisan bawah. Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia besar dari Jawa.
          • Pithecanthropus Erectus
          • Fosil Pithecanthropus adalah fosil manusia yang paling banyak ditemukan di Indonesia, yaitu di Mojokerto, Kedungtrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Bentuk tubuh Pithecanthropus tidak setegap Meganthropus. Tingginya kira-kira 165-180 cm. Fosil Pithecanthropus Erectus saat saling dihubungkan membentuk sebuah kerangka yang mirip kera. Maka Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera yang berjalan tegak.
          • Homo
          • Homo Sapiens Wajak I ditemukan dekat Campurdarat Tulungagung Jawa Timur oleh Van Rietschoten tahun 1889, terdiri atas tengkorak, termasuk fragmen rahang bawah, dan beberapa buah ruas leher. Temuan tersebut diselidiki pertama kali oleh Dubois. Homo Sapiens Wajak II ditemukan oleh Dubois tahun 1890 di tempat yang sama, terdiri atas fragmenfragmen tulang tengkorak, rahang atas dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kering.
            Gambar
            Gambar 2.6
            Tengkorak Wajak I.
          JENDELA INFO
          ditemukan di Indonesia banyak memiliki campuran dengan manusia pendatang dari Yunan. Manusia jenis ini kemudian menjadi nenek moyang bangsa Indonesia.
        • Teknologi
        • Teknologi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, hanya mengutamakan segi praktis sesuai dengan tujuan penggunaannya saja, namun lama kelamaan ada penyempurnaan bentuk.
          Di Indonesia dikenal dua macam teknik pokok, yaitu teknik pembuatan perkakas batu yang disebut tradisi kapak perimbas dan tradisi serpih. Pada perkembangan berikutnya ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk. Movius menggolongkan alat-alat dari batu sebagai perkakas zaman pra aksara, yaitu kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, proto kapak genggam, dan kapak genggam.
          Gambar
          Gambar 2.7
          Kapak perimbas tipe seterika dan kapak penetak.
        • Kehidupan Sosial
        • Manusia purba semenjak Pithecanthropus hingga Homo Sapiens dari Wajak, menggantungkan kehidupannya pada kondisi alam. Daerah sekitar tempat tinggalnya harus dapat memberikan persediaan makanan dan air yang dapat menjamin kelangsungan hidupnya.
          Mereka hidup berkelompok dengan pembagian tugas, bahwa yang laki-laki ikut kelompok berburu dan yang perempuan mengumpulkan makanan dari tumbuhan dan hewan-hewan kecil. Selain itu, mereka juga bekerjasama dalam rangka menanggulangi serangan binatang buas maupun adanya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat mengusik kehidupan mereka.
          Alat-alat yang dibuat dari batu, kayu, tulang, dan tanduk terus-menerus mengalami penyempurnaan bentuk, sesuai dengan perkembangan alam pikiran mereka.
      3. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
      4. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk bertempat tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam, utamanya di gua-gua payung, yang setiap saat mudah untuk ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memungkinkan lagi tinggal di tempat itu.
        • Keadaan lingkungan
        • Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti untuk memasak makanan, sebagai penghangat tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada malam hari.
          Terputusnya hubungan kepulauan Indonesia dengan Asia Tenggara pada akhir masa glasial keempat, terputus pula jalan hewan yang semula bergerak leluasa menjadi lebih sempit dan terbatas, dan terpaksa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tumbuh-tumbuhan yang mula-mula ditanam adalah kacang-kacangan, mentimun, umbi-umbian dan bijibijian, seperti juwawut, padi, dan sebagainya.
        • Keberadaan manusia
        • Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid dan Mongoloid. Mereka berburu kerbau, rusa, gajah, dan badak, untuk dimakan.
          Di bagian barat dan utara ada sekelompok populasi dengan ciri-ciri terutama Austromelanesoid dengan hanya sedikit campuran Mongoloid. Sedangkan di Jawa hidup juga kelompok Austromelanesoid yang lebih sedikit lagi dipengaruhi oleh unsur-unsur Mongoloid. Lebih ke timur lagi, yaitu di Nusa Tenggara sekarang, terdapat pula Austromelanesoid.
        • Teknologi
        • Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Pos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera. Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara, sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Lawa Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekan, dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak genggam Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumatera Utara, yaitu di Lhok Seumawe, Binjai, dan Tamiang.
        • Masyarakat
        • Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atau gua-gua payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa ikan, kerang, siput, dan sebagainya. Mereka membuat lukisanlukisan di dinding gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat itu.
          Gambar
          Gambar 2.8
          Manusia purba yang hidup di gua-gua terbuka.
      5. Masa bercocok tanam
      6. Perubahan dari masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut ke masa bercocok tanam, memakan waktu yang sangat panjang, karena tingkat kesulitan yang tinggi. Pada masa ini sudah mulai ada usaha bertempat tinggal menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat tinggal-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok. Mulai ada kerjasama dan peningkatan unsur kepercayaan yang diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan ketenteraman hidupnya.
        • Manusia
        • Manusia yang hidup pada masa bercocok tanam di Indonesia Barat mendapat pengaruh besar dari ras Mongoloid, sedangkan di Indonesia Timur sampai sekarang lebih dipengaruhi oleh komponen Austromelanesoid.
          Kelompok manusia sudah lebih besar, karena hasil pertanian dan peternakan sudah dapat memberi makan sejumlah orang yang lebih besar pula. Jumlah anak yang banyak sangat menguntungkan, karena mereka dapat menghasilkan makanan yang lebih banyak pula.
        • Teknologi
        • Masa bercocok tanam di Indonesia dimulai kira-kira bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat dari batu dan mulai dikenalnya teknologi pembuatan gerabah. Alat yang terbuat dari batu dan biasa diasah adalah beliung, kapak batu, mata anak panah, mata tombak, dan sebagainya. Di antara alat batu yang paling terkenal adalah beliung persegi.
        • Kehidupan Masyarakat
        • Masyarakat mulai meninggalkan cara-cara berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka sudah menunjukkan tanda-tanda akan menetap di suatu tempat, dengan kehidupan baru, yaitu mulai bercocok tanam secara sederhana dan mulai memelihara hewan. Proses perubahan tata kehidupan yang ditandai dengan perubahan cara memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, terjadi secara perlahan-lahan, namun pasti.
          Demikian pula dengan tempat tinggal, dari yang masih sangat sederhana berbentuk bulat dengan atap dan dinding dari rumbai, perlahan-lahan berubah sedikit demi sedikit kepada bentuk yang lebih maju dengan daya tampung yang lebih banyak, untuk menampung keluarga mereka. Gotong-royong merupakan suatu kewajiban yang memang diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan tenaga orang banyak, seperti mendirikan rumah dan membersihkan saluran air untuk bercocok tanam. Masyarakat merasa bahwa tanah merupakan kunci dari kehidupan. Oleh karena itu, mereka meningkatkan manfaat kegunaan tanah, termasuk penguasaan terhadap binatang-binatang peliharaan. Yang jelas mereka sudah tidak lagi tergantung pada alam. Mereka sudah mengadakan perubahan-perubahan, dengan menganggap sebagai pemilik atas unsurunsur yang mengelilinginya.
          JENDELA INFO
          Animisme adalah paham kepercayaan terhadap adanya roh orang-orang yang telah meninggal. Sedangkan dinamisme adalah paham yang percaya bahwa bendabenda tertentu memiliki kekuatan gaib.
        • Pemujaan roh nenek moyang
        • Pemujaan roh leluhur maupun kepercayaan terhadap adanya kekuatan gaib menjadi adat kebiasaan masyarakat saat itu. Kebiasaan semacam itu lazim disebut animisme dan dinamisme. Sudah mulai ada kepercayaan tentang hidup sesudah mati, bahwa roh seseorang tidak lenyap pada saat orang meninggal. Upacara pemakaman dilakukan sedemikian rupa agar roh yang meninggal tidak salah jalan menuju nenek moyang mereka.
          Tradisi mendirikan bangunan megalitik (batu besar) muncul berdasarkan kepercayaan adanya hubungan antara yang hidup dengan yang mati. Terutama karena adanya pengaruh yang kuat dari yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman.
          Gambar
          Gambar 2.9
          Menhir, salah satu bangunan megalitik.
      7. Masa Perundagian
      8. Pada masa bercocok tanam, manusia sudah berusaha bertempat tinggal menetap dengan mengatur kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, yaitu menghasilkan bahan makanan sendiri, baik di bidang pertanian maupun peternakan. Pada masa perundagian, semuanya mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Pada masa ini mulai ditemukan bijih-bijih logam sehingga berbagai peralatan mulai dibuat dari logam. Pada perkembangan berikutnya, perlu dibedakan golongan yang terampil dalam melakukan jenis usaha tertentu, misalnya terampil dalam membuat rumah kayu, pembuatan gerabah, pembuatan benda-benda dari logam, perhiasan, dan lain sebagainya.
        JENDELA INFO
        Masa perundagian sangat penting artinya dalam perkembangan sejarah Indonesia, karena pada masa ini sudah terjadi hubungan dengan daerah-daerah di sekitar kepulauan Indonesia.
        • Penduduk
        • Manusia yang bertempat tinggal di Indonesia pada masa ini dapat diketahui dari berbagai penemuan sisa-sisa rangka dari berbagai tempat, antara lain di Anyer Utara Jawa Barat, Puger Jawa Timur, Gilimanuk Bali, dan Melolo Sumba Timur. Pada masa perundagian ini perkampungan sudah lebih besar, karena adanya hamparan pertanian, dan mereka kemudian mulai mengadakan aktivitas perdagangan.
        • Teknologi
        • Pada masa perundagian ini, teknologi berkembang sangat pesat, sebagai akibat adanya penggolonganpenggolongan dalam masyarakat. Dengan beban pekerjaan tertentu, banyak jenis pekerjaan yang mempunyai disiplin tersendiri sehingga semakin beraneka ragam perkembangan teknologi yang terjadi pada masa itu. Termasuk perkembangan perdagangan dan pelayaran. Teknologi yang berkembang seiring dengan perkembangan kebutuhan, nampaknya menyangkut dan melibatkan berbagai bidang yang lain. Saat itu juga sedang berkembang teknologi peleburan, pencampuran, penempaan, dan pencetakan berbagai jenis logam yang dibutuhkan oleh manusia. Di Indonesia, berdasarkan temuan-temuan arkeologis, penggunaan logam sudah dimulai beberapa abad sebelum masehi, yaitu penggunaan perunggu dan besi. Secara berangsur-angsur dan bertahap, penggunaan kapak batu diganti dengan logam. Namun logam tidak mudah menggeser peranan gerabah yang masih tetap bertahan karena memang tidak semuanya dapat digantikan dengan logam.
          Gambar
          Gambar 2.10
          Peralatan logam
        • Kehidupan Sosial Budaya
        • Seni ukir dan seni hias yang diterapkan pada bendabenda megalitik mengalami kemajuan yang pesat. Sedangkan yang sangat menonjol pada masa perundagian ini adalah kepercayaan kepada arwah nenek moyang, karena dipercaya sangat besar pengaruhnya terhadap perjalanan hidup manusia dan masyarakatnya. Oleh karena itu, arwah nenek moyang harus diperhatikan dan dipuaskan melalui upacara-upacara. Kehidupan dalam masyarakat masa perundagian adalah hidup yang penuh rasa setia kawan. Perasaan solidaritas ini tertanam dalam hati setiap orang sebagai warisan dari nenek moyang.
Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
  • Jelaskan kemajuan peradaban manusia purba dari masa mengembara hingga menetap.
  • Mana kehidupan yang lebih menguntungkan di masa pra aksara antara hidup menetap dengan hidup berpindahpindah? Berikan alasan menurut pendapatmu.
KERJA KELOMPOK

RINGKASAN
  • Masa pra aksara adalah masa manusia sebelum mengenal tulisan. Namun, kehidupan manusia pada masa itu tetap dapat diketahui dari beberapa peninggalan yang diketemukan.
  • Manusia purba, yaitu jenis manusia yang hidup pada zaman pra aksara, yaitu Meganthropus, Pithecanthropus Erectus, dan Homo.
  • Di Trinil pernah ditemukan fosil tengkorak manusia purba oleh Dubois pada tahun 1891, di daerah Mojokerto pada tahun 1936, dan di Sangiran tepi Bengawan Solo pada tahun 1931-1933.
  • Manusia paling primitif yang pernah ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus Palaeojavanicus, yang ditemukan Von Koeningswald tahun 1936 dan 1941.
  • Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan arkeologis, dibagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Zaman batu meliputi zaman batu tua, zaman batu madya, dan zaman batu muda.
  • Zaman pra aksara di Indonesia berdasarkan ciri kebudayaan masyarakat dibagi dalam empat babak, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
  • Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, kegiatan pokoknya adalah berburu dan mengumpulkan makanan dengan peralatan dari batu, kayu, dan tulang.
  • Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka yang dekat dengan sumber air dan sumber makanan.
  • Pada masa bercocok tanam sudah mulai ada usaha bertempat tinggal menetap di suatu perkampungan yang terdiri atas tempat tinggal-tempat tinggal sederhana yang didiami secara berkelompok.
  • Pada masa perundagian, mulai ditemukan bijih-bijih logam sehingga berbagai peralatan mulai dibuat dari logam.

SOAL LATIHAN
Soal Latihan Bab 2

KERJA MANDIRI
Kerjakan di buku tugasmu.
Coba kamu cari informasi tentang alat-alat yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme pada masa pra aksara.
Kamu bisa mencari informasi tersebut dari perpustakaan di sekolah atau di daerahmu. Jika kamu telah mendapatkannya, saling bertukarlah informasi dengan apa yang didapat temanmu. Sajikan hasil pencarianmu itu dalam sebuah tabel, seperti pada tabel berikut.
No Alat Bangunan Ciri-ciri Fungsi Daerah Penemuan
1
2
3
4
5
6
7
8

REFLEKSI
  • Apakah kamu kesulitan ketika belajar tentang masa pra aksara di Indonesia?
  • Apakah kamu sudah paham tentang pembagian empat babak dalam masa pra aksara?
  • Apakah kamu juga menggunakan referensi lain ketika belajar? Adakah manfaatnya? Jelaskan.

BAB III - KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
Gambar
Apa yang akan kamu lakukan ketika mengetahui salah satu wilayah di negara kita tertimpa bencana alam? Tentu kamu mempunyai keinginan untuk membantu meringankan beban mereka. Keinginan untuk membantu beban orang lain, hidup bersama, dan saling membutuhkan merupakan beberapa ciri manusia sebagai makhluk sosial. Wujud manusia sebagai makhluk sosial ini ditunjukkan oleh adanya interaksi sosial. Ada kegiatan sebagai akibat adanya kebutuhan yang diinginkan dan aksi yang dilakukan. Interaksi sosial ini menimbulkan proses sosial yang erat kaitannya dengan keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat. Pada bab ini kamu akan banyak belajar tentang interaksi sosial sebagai bentuk proses sosial, sosialisasi, pembentukan kepribadian manusia, dan bentuk-bentuk interaksi sosial.

  1. Interaksi sebagai Proses Sosial
  2. Orang yang hidup menyendiri dan terasing dari lingkungan kehidupan manusia, misalnya hidup sendiri di tengah hutan belantara untuk selamanya, dipastikan tidak pernah mengadakan interaksi sosial. Padahal interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Artinya, tidak ada kehidupan bersama bagi orang tersebut, sekaligus tidak pernah ada proses sosial. Seandainya ada yang demikian, itu sifatnya kasuistis, sebab pada dasarnya orang tidak dapat hidup sendirian tanpa bekerjasama dengan orang lain. Semenjak manusia lahir, sudah memerlukan bantuan orang lain. Kemudian selama perkembangan dalam kehidupannya, juga memerlukan bantuan orang lain.
    Untuk mencukupi kebutuhannya, seseorang tidak akan menanam padi sendiri, menuai sendiri, menggiling sendiri, menanak nasi sendiri, membuat periuk sendiri, menggali sumur sendiri, atau mencari ikan untuk diasinkan sendiri. Bahkan setelah meninggalpun, setiap orang masih memerlukan bantuan orang lain.
    Manusia dalam kehidupan bersama, baik individuindividu, kelompok-kelompok, maupun individu-kelompok, senantiasa terdapat interaksi sosial. Jika suatu ketika gurumu meminta tolong padamu untuk menghapus papan tulis, berarti telah terjadi interaksi sosial antara gurumu dengan kamu. Interaksi sosial ini berlangsung antara individu dengan individu yang lain. Ketika kamu mendapatkan pelajaran dari gurumu, kegiatan tersebut merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Dan ketika suatu klub bola voli bertanding melawan klub bola voli lain, kegiatan tersebut merupakan contoh interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok.
    Gambar
    Gambar 3.2
    Interaksi sosial antara individu dengan kelompok.
    Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama, serta persaingan atau pertikaian. Interaksi sosial tersebut menimbulkan proses sosial. Proses sosial erat kaitannya dengan konsep keragaman kehidupan sosial budaya masyarakat.
    Proses sosial yang terjadi, berupa kerjasama, bahkan persaingan maupun pertikaian, karena adanya interaksi sosial. Adanya pertemuan sekelompok orang, adanya pergaulan hidup, saling berbicara, saling berpandangan, berjabat tangan, kemudian saling kerjasama dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama.
    Gambar
    Gambar 3.3
    Saling berjabat tangan merupakan salah satu tanda adanya interaksi sosial.
    Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan para individu maupun kelompok yang saling bertemu, kemudian terjadi perubahanperubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada. Pergaulan dan hubungan yang terjadi di antara mereka memerlukan waktu untuk menyelesaikan sebuah proses.
    Proses interaksi sosial baru akan berlaku apabila menghasilkan reaksi yang berbentuk hal-hal berikut.
    1. Imitasi
    2. Imitasi adalah meniru sesuatu yang dilakukan orang lain. Misalnya, meniru cara berpakaian, gaya rambut, gaya bicara, dan perilaku lainnya. Meniru bisa berdampak baik atau sebaliknya. Meniru menjadi buruk jika sesuatu yang kita tiru merugikan diri sendiri dan tidak sesuai dengan kesopanan lingkungan. Meniru berlaku baik jika peniruan tersebut bermanfaat bagi kehidupan kita dan masyarakat menerimanya.
      Gambar
      Gambar 3.4
      Perilaku anak mencontoh perilaku orang tuanya merokok merupakan imitasi yang bersifat negatif.
    3. Sugesti
    4. Sugesti adalah reaksi seseorang terhadap sesuatu secara langsung dan tanpa dipikir terlebih dahulu. Jika seorang artis yang menggunakan handphone terbaru kemudian diikuti oleh para siswa SMP, itu merupakan contoh sugesti. Sugesti bukan merupakan proses belajar, melainkan proses meningkatkan suatu reaksi yang sudah ada pada dirinya. Sugesti terjadi karena pihak yang menerima anjuran itu tergugah secara emosional tanpa dipikir terlebih dahulu.
    5. Simpati
    6. Pada saat terjadi musibah bencana banjir di Jakarta, tanah longsor di berbagai daerah, dan kesedihan para korban gempa, kita turut merasakan kesedihan, itulah yang disebut simpati. Simpati dapat berupa kasih sayang, merasa tertarik, dan bersedia untuk mengadakan kerjasama. Simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolaholah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.
      Gambar
      Gambar 3.5
      Objek dari proses identifikasi adalah “sang idola”.
    7. Identifikasi
    8. Seseorang yang merasakan menjadi korban bencana merupakan bentuk identifikasi. Identifikasi lebih dalam daripada simpati. Seseorang yang mengidentifikasikan dirinya terhadap orang lain pada umumnya akan meniru, terkena sugesti, dan merasa simpati. Lain halnya dengan imitasi, sugesti, dan simpati tidak perlu disertai identifikasi. Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Umumnya yang menjadi objek dari proses identifikasi adalah “sang idola”.
      Interaksi sosial hanya akan terjadi antarmanusia, tidak terhadap benda mati. Meja atau kursi yang dipukul sekeras apapun, tidak akan bereaksi karena memang tidak dapat merasakan sakit dan sebagainya. Rusaknya meja atau kursi sebagai akibat dari pukulan yang keras, tidak akan menimbulkan reaksi darinya. Seandainya patah atau rusak, bukan karena reaksi dari benda mati itu. Interaksi antara manusia dengan binatang, tidak dapat dilakukan dengan sempurna karena hubungan timbal balik mereka tidak menggunakan bahasa yang saling dipahami. Mereka hanya menggunakan bahasa isyarat atau menggunakan suara atau bunyi-bunyian tertentu saja, dan bukan merupakan sebuah interaksi sosial.
      Gambar
      Gambar 3.6
      Interaksi antara manusia dengan binatang bukanlah sebuah interaksi sosial.
      Berbagai permasalahan masyarakat, konflik yang terjadi antarsuku bangsa, dapat dipecahkan dengan mempelajari bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi, kemudian mengetahui dan memahami kondisikondisi yang dapat menimbulkan serta mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut. Akhirnya pengetahuan tentang interaksi sosial, dapat disumbangkan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi.
    Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
    • Jelaskan apakah mungkin seseorang tidak melakukan interaksi sosial.
      1. Jika mungkin, apa alasannya?
      2. Jika tidak mungkin, apa alasannya?
    • Jelaskan menurut pendapatmu hubungan antara manusia sebagai makhluk sosial dengan interaksi sosial manusia.
    KERJA KELOMPOK
  3. Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
  4. Sejak diciptakan, manusia telah dilengkapi dengan naluri untuk mengendalikan seluruh perilaku dan potensi dalam dirinya. Oleh karena itu, manusia perlu mengembangkan potensi dalam dirinya melalui belajar. Selama dalam proses belajar itulah seorang individu tumbuh menjadi seorang pribadi. Kepribadian merupakan sifat dan watak seseorang yang konsisten, yang mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang.
    Kepribadian seorang individu akan berkembang jika berhubungan dengan orang lain. Semakin dewasa seseorang maka akan lebih aktif mengembangkan kemampuannya. Upaya-upaya untuk mengembangkan kemampuannya ini dilakukan melalui proses sosialisasi. Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
    Sosialisasi merupakan proses pembelajaran masyarakat menghantarkan warganya masuk ke dalam kebudayaan. Sosialisasi merupakan seperangkat kegiatan masyarakat ketika individu belajar dan mengajar untuk memahirkan diri dalam peranan sosial sesuai dengan potensinya.
    Pengertian sosialisasi dilihat dari prosesnya dapat dibedakan menjadi sosialisai primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer, yaitu awal sosialisasi seorang individu memasuki keanggotaan masyarakat. Sosialisasi ini diawali oleh sikap hormat-menghormati, tolong-menolong, toleransi, jujur, dan kasih sayang. Sosialisasi sekunder, yaitu sosialisasi di luar lingkungan keluarga yang merupakan kelanjutan dan perluasan sosialisasi primer.
    Kepribadian seseorang akan berpengaruh terhadap proses sosialisasi seseorang. Dia akan menerima atau menolak proses sosialisasi sesuai dengan kadar kepribadian yang dimilikinya. Misalnya, seorang siswa akan menolak jika diajak oleh temannya bermain game pada jam sekolah.
    Beberapa tahapan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian seseorang sebagai berikut.
    1. Sosialisasi dalam keluarga
    2. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan disiplin pertama dalam kehidupan sosial untuk membentuk suatu kepribadian. Orang tua berperan sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya. Orang tua menanamkan nilai-nilai hidup dalam keluarga. Oleh karena itu, kepribadian seorang anak sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya.
    3. Sosialisasi dengan teman sepermainan
    4. Pada tahap ini seseorang akan belajar berinteraksi dengan orang-orang yang sederajat/sebaya umurnya. Seseorang akan mempelajari aturan-aturan yang ada pada kelompok itu. Dalam kelompok teman sepermainan, seseorang mulai mempelajari nilai-nilai keadilan, tetapi pemikirannya masih bersifat egosentris, belum dapat menilai pendirian orang lain.
      Kelompok sepermainan sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian, misalnya tumbuhnya rasa aman, kemandirian, rasa simpati, dan membentuk sikap lebih dewasa. Semakin meningkat umur anak, semakin penting pula pengaruh kelompok teman sepermainan. Kadangkadang terjadi konflik antara norma yang didapat dari keluarga dan norma yang diterimanya dalam pergaulan dengan teman sepermainan. Terutama pada masyarakat yang berkembang secara dinamis, akibatnya dapat menjurus pada tindakan yang bertentangan dengan norma yang tidak disukai masyarakat, misalnya, membentuk kelompok yang disebut “Geng”. Kelompok ini sering disamakan dengan kelompok yang suka membuat keonaran dan sering berperilaku menyimpang.
      Sebagai pelajar kamu tentu mendapatkan banyak teman di sekolah. Ingatlah bahwa baik dan buruk perbuatan kita juga dipengaruhi oleh teman kita. Oleh karena itu, kamu harus pandai-pandai memilih teman yang baik.
    5. Sosialisasi dengan lingkungan sekolah
    6. Sekolah merupakan tempat kamu bertemu dengan teman lain yang berasal dari tempat dan keluarga yang berbeda. Mereka mempunyai cara hidup yang berbeda-beda. Oleh karena itu, teman-temanmu di sekolah banyak yang memiliki sifat dan sikap yang berbeda dengan lingkungan dan keluargamu.
      Agar perbedaan yang ada tidak saling bertentangan maka dibuat aturan sekolah. Aturan yang ada di sekolah disesuaikan dengan tujuan sekolah. Setiap siswa sekolah wajib mematuhi aturan yang berlaku. Teguran dan hukuman yang dikeluarkan sekolah merupakan bentuk sanksi yang diberikan jika tidak mengindahkan aturan yang berlaku. Sekolah membimbing siswa agar belajar disiplin dengan mentaati aturan sekolah. Jika kamu sudah terbiasa dengan mematuhi aturan maka kamu akan terbiasa mentaati aturan di luar sekolah.
    Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
    • Menurut pendapatmu, jelaskan apakah seseorang dalam proses sosialisasinya, dapat langsung masuk dalam sosialisasi sekunder tanpa melewati sosialisasi primer.
    • Mana dari ketiga tahapan sosialisasi yang sangat berperan dominan dalam pembentukan kepribadian seseorang? Mengapa?
    KERJA KELOMPOK
  5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
  6. Setidaknya ada dua macam bentuk interaksi sosial sebagai wujud proses sosial dalam kehidupan masyarakat. Dua bentuk proses interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.
    1. Proses asosiatif
    2. Proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu
      1. Kerjasama (cooperation)
      2. Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama. Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama ini semakin menguat apabila ada tantangan dari luar kelompoknya.
        Kerjasama bisa timbul jika terjadi hal-hal berikut.
        • Orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama.
        • Kedua belah pihak memiliki sumbangan atau kontribusi untuk memenuhi kepentingan mereka melalui kerjasama.
        Kerjasama merupakan bentuk proses sosial yang baik, tetapi bukan kerjasama dalam hal yang negatif, seperti kerjasama ketika para siswa sedang melakukan ulangan atau ujian. Apakah kamu melihat ada bentuk kerjasama yang lain di lingkunganmu?
        Ada beberapa bentuk kerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan itu antara lain sebagai berikut.
        • Kerukunan
          Kerukunan adalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan kerjasama secara bersamasama. Kerukunan dapat ditunjukkan dari kegiatan kerja bakti yang dilakukan warga atau secara bergiliran melakukan ronda untuk menjaga keamanan kampung. Kerukunan pada intinya mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
        • Tawar-menawar (bargaining)
          Tawar-menawar adalah bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
        • Kooptasi
          Kooptasi adalah kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. Hal itu diperlukan agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik.
        • Koalisi
          Koalisi adalah bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan tujuan. Koalisi dilakukan agar memperoleh hasil yang lebih besar.
        • Joint venture
          Joint venture adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Dengan joint venture diharapkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari sebuah usaha akan lebih besar.
      3. Akomodasi (accomodation)
      4. Akomodasi dipergunakan dalam dua arti, yaitu yang menunjuk pada suatu keadaan dan yang menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan dalam interaksi di antara orang-orang, yang berkaitan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk mencapai kestabilan. Akomodasi mempunyai tujuan sebagai berikut.
        • Mengurangi pertentangan.
        • Mencegah pertentangan untuk sementara.
        • Memungkinkan terjadinya kerjasama.
        • Mengusahakan peleburan antara kelompok sosial.
        Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Ada beberapa bentuk akomodasi. Bentuk-bentuk akomodasi tersebut antara lain sebagai berikut.
        • Paksaan (coercion)
          Paksaan merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya unsur paksaan. Paksaan merupakan bentuk akomodasi dengan salah satu pihak berada dalam keadaan yang lemah dibandingkan dengan pihak lawan.
        • Kompromi
          Kompromi adalah bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
        • Penengah (arbitration)
          Adanya penengah (arbitration) atau pihak ketiga merupakan suatu cara untuk mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapai penyelesaian. Pertentangan diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bertentangan.
        • Mediasi
          Mediasi menyerupai penengah. Pada mediasi hadirnya pihak ketiga hanya sebagai penasihat belaka. Tugas pihak ketiga adalah memberi nasihat agar para pihak yang bertikai menemukan penyelesaian untuk selanjutnya melakukan perdamaian.
        • Konsilisasi
          Konsilisasi adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu tujuan bersama.
        • Kesabaran
          Kesabaran suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Pada usaha ini pihak yang berselisih menyadari betapa berselisih itu tidak bermanfaat. Secara perlahan-lahan perselisihan diharapkan akan hilang atau setidaknya berkurang.
        • Terperangkap (skakmat)
          Terperangkap hingga tak dapat bergerak lagi adalah suatu bentuk akomodasi di mana dua pihak yang sedang berselisih yang mempunyai kekuatan seimbang berhenti pada suatu titik tertentu.
        • Keputusan pengadilan
          Keputusan pengadilan adalah penyelesaian perselisihan melalui jalan pengadilan. Hal ini dilakukan karena kedua belah pihak mengalami kesulitan mencari jalan damai.
      5. Asimilasi
      6. Asimilasi adalah penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan sifat-sifat sekitar. Dalam hal proses sosial, asimilasi berkaitan dengan peleburan perbedaan budaya.
        Proses asimilasi bisa terjadi bila terdapat hal-hal berikut.
        • Perbedaan kebudayaan kelompok-kelompok manusia.
        • Terjadi pergaulan secara langsung dan intensif.
        • Ada perubahan kebudayaan dari kelompokkelompok manusia dan saling menyesuaikan diri.
        Beberapa faktor yang mempermudah asimilasi adalah toleransi, sikap menghargai orang asing, sikap terbuka yang dimiliki para pemimpin, persamaan unsur-unsur kebudayaan, dan kesempatankesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
    3. Proses Disosiatif
    4. Proses disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang dapat merenggangkan hubungan solidaritas antarindividu. Proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan konflik.
      1. Persaingan (competition)
      2. Persaingan adalah proses sosial dimana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui suatu bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum, dengan cara menarik perhatian publik atau mempertajam prasangka yang ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Beberapa bentuk persaingan antara lain persaingan ekonomi, persaingan kebudayaan, persaingan kedudukan dan peranan, serta persaingan ras.
        Gambar
        Gambar 3.11
        Di antara para pedagang,biasanya terdapat bentuk interaksi sosial berupa persaingan.
      3. Kontravensi (contravention)
      4. Pada hakikatnya kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu, yang dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai pada pertentangan atau pertikaian. Secara umum, bentuk kontravensi meliputi penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, dan mengecewakan rencana pihak lain.
      5. Pertentangan/pertikaian (conflict)
      6. Interaksi sosial dalam bentuk pertentangan atau pertikaian terjadi jika masing-masing pihak yang sedang mengadakan interaksi, tidak menemukan kesepahaman mengenai sesuatu, kemudian berlanjut menjadi adu kekuatan, lalu timbul adanya pertentangan atau pertikaian. Pertentangan atau pertikaian tersebut dapat bersifat sementara atau terus-menerus.
        Gambar
        Gambar 3.12
        Tawuran antarpelajar biasanya dipicu adanya pertentangan/pertikaian.
Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
  • Jelaskan dengan memberikan contoh, apa yang dimaksud proses sosialisasi bisa terjadi jika ada perubahan kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia yang saling menyesuaiakan diri.
  • Jelaskan dengan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari tentang tiga proses disosiatif.
KERJA KELOMPOK

RINGKASAN
  • Pada dasarnya orang tidak dapat hidup sendirian tanpa bekerjasama dengan orang lain. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karenanya tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
  • Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama dan persaingan atau pertikaian. Interaksi sosial tersebut menimbulkan proses sosial.
  • Proses sosial merupakan cara-cara berhubungan para individu maupun kelompok yang saling bertemu, kemudian terjadi perubahan-perubahan yang mampu menggoyahkan cara-cara hidup yang telah ada.
  • Berbagai permasalahan masyarakat, konflik yang terjadi antar suku bangsa, dapat dipecahkan dengan mempelajari bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi.
  • Kepribadian adalah sifat dan watak seseorang yang konsisten, yang mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang khas dimiliki seseorang.
  • Kepribadian seseorang dibentuk oleh sosialisasi dalam keluarga, sosialisasi dalam pertemanan, dan sosialisasi dalam lingkungan sekolah.
  • Sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari cara hidup masyarakat untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
  • Ada dua bentuk interaksi sosial sebagai wujud proses sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif.
  • Proses asosiatif meliputi kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Sedangkan proses disosiatif meliputi persaingan, kontravensi, dan pertentangan.
  • Beberapa bentuk kerjasama, yaitu kerukunan, tawar-menawar, kooptasi, koalisi, dan join venture.
  • Beberapa bentuk akomodasi, yaitu paksaan, kompromi, penengah, mediasi, konsiliasi, kesabaran, terperangkap, dan keputusan pengadilan.

SOAL LATIHAN
Soal Latihan Bab 3

KERJA MANDIRI
Kerjakan di buku tugasmu.
Buat catatan interaksi sosial yang kamu lakukan selama satu minggu yang lalu. Kemudian kelompokkan menjadi empat kelompok, masing-masing dalam bentuk kerjasama, persaingan, pertentangan, dan akomodasi sehingga jelas berapa kali dalam seminggu kamu melakukan bentukbentuk interaksi sosial. Apa yang dapat kamu simpulkan dari catatan yang telah kamu buat? Sajikan catatan interaksi sosialmu pada tabel, seperti pada tabel berikut.
No Kerjasama Persaingan Pertentangan Akomodasi
1
2
3
4
5
6
7
8

REFLEKSI
  • Amati kehidupan sosial masyarakat yang terjadi di sekitarmu. Apakah kehidupan sosial masyarakat mempunyai bentuk-bentuk interaksi sosial yang sama dengan yang kamu pelajari dalam bab ini?
  • Apakah lingkungan sekitarmu juga mempengaruhi pembentukan kepribadianmu? Jelaskan.

BAB IV - MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN EKONOMI
Gambar
Pada siklus kehidupan manusia, dari sejak manusia dilahirkan hingga dewasa, kehidupan manusia yang satu tidak dapat dilepaskan dari peran bantuan manusia yang lain, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa manusia selain sebagai makhluk sosial, juga sebagai makhluk ekonomi dengan hasratnya memenuhi kebutuhannya yang beragam dan tidak terbatas. Kamu dapat mempelajari dan memahami lebih jauh tentang manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi, faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan, perilaku manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi, dan ilmu ekonomi dalam bab ini.
  1. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
  2. Manusia yang lahir ke bumi dibekali dengan kekuatan jasmani dan rohani serta dilengkapi perasaan, akal, dan naluri. Kedua komponen jasmani dan rohani ini memerlukan kebutuhan yang harus dipenuhi. Komponen jasmani memerlukan kebutuhan jasmani atau kebutuhan tubuh yang berwujud, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan sebagainya. Begitu pula komponen rohani memerlukan kebutuhan berupa ketenangan, kesenangan, dan kenikmatan, seperti pendidikan, agama, siraman rohani, dan rekreasi. Kebutuhan jasmani dan rohani tersebut harus dipenuhi agar hidup manusia dapat berlangsung dengan baik.
    JENDELA INFO
    Komponen jasmani dan rohani terus berkembang sesuai pertambahan umur manusia. Semakin bertambah umur manusia, semakin banyak dan beragam kebutuhannya akan komponen jasmani dan rohani.
    Setiap manusia berusaha memenuhi kebutuhannya, namun tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan tergantung dari kemampuan dan usaha masingmasing dan faktor lainnya yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Keinginan berbeda dengan kebutuhan. Keinginanmerupakan hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik, sedang kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang dapat memberikan kepuasan untuk kelangsungan hidup.
    Hasrat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut manusia sebagai makhluk ekonomi. Dengan hasrat itu, manusia terus berusaha dengan berbagai cara dan upaya agar terpenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhan, manusia tidak dapat melakukannya sendiri, namun memerlukan bantuan orang lain. Hasrat manusia memerlukan bantuan orang lain disebut manusia sebagai makhluk sosial.
    JENDELA INFO
    Istilah homo economicus pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith yang mengajarkan perlunya setiap manusia diberi kebebasan berusaha secara individu untuk memenuhi kebutuhan sampai memperoleh kemakmuran. Jika setiap individu memperoleh kemakmuran maka negara (masyarakat) akan makmur.
    Sifat manusia yang selalu ingin meningkatkan kehidupannya merupakan kenyataan bahwa manusia itu sebagai makhluk ekonomi (homo economicus). Homo = manusia, economicus = yang hidup menurut kepentingan diri sendiri. Manusia sebagai makhluk ekonomi (homo economicus) berarti manusia dalam usahanya mencari dan memperoleh kemakmuran selalu ingin melepaskan diri dari moral dan bertindak sebagai makhluk ekonomi saja. Namun perlu diperhatikan dan dihayati bahwa manusia tidak hidup sendirian, melainkan masih ada manusia lain di sekelilingnya yang sama-sama ingin memenuhi kebutuhannya. Selain itu manusia tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan hidupnya tanpa dibantu atau berinteraksi dengan manusia yang lain.
    Manusia meskipun tidak memiliki kesempurnaan dalam segala tindakannya, namun sebagai makhluk ekonomi, dalam bertindak ekonomi setidaknya memiliki empat aspek berikut.
    1. Rasionalitas (akal sehat)
    2. Rasionalitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir baik dan berlatih mengambil keputusan yang tepat. Manusia memiliki beberapa kendala, tetapi dengan akal sehat yang dijalankan, akan dapat mengatasi kendala tersebut. Pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan akal sehat dapat membandingkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan dengan jumlah barang dan jasa yang akan diperoleh. Selain itu, dengan akal sehat dapat membedakan kebutuhan apa yang harus didahulukan dan apa yang dapat ditunda.
    3. Kepentingan pribadi
    4. Manusia sebagai homo economicus memiliki kepentingan pribadi yang melekat kental pada dirinya masing-masing. Kepentingan pribadi sebenarnya tidak menguasai secara penuh diri manusia, tetapi masih ada kepentingan lain yang bersifat sosial atau ingin membantu orang lain. Manusia bersaing karena keterbatasan sumber daya ekonomi. Jika sumber daya ekonomi banyak dan melimpah maka tidak terjadi persaingan dan tidak ada yang mendahulukan kepentingan pribadi.
    5. Moral
    6. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya, harus mempertimbangkan aspek-aspek moral. Aspek moral dan akhlak sangat diperlukan saat manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Penggunaan moral dan akhlak akan dapat menghindarkan terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan menghalalkan segala cara, merugikan orang lain, atau dengan jalan yang tidak baik. Bersikap jujur dalam kehidupan adalah kunci utamanya.
    7. Informasi
    8. Untuk dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan baik, dibutuhkan informasi yang benar dan lengkap agar pilihan yang ditetapkan mempunyai nilai guna yang besar sehingga manfaatnya juga besar.
      Gambar
      Gambar 4.1.
      Informasi diperlukan terkait pilihan-pilihan yang akan dilakukan.
      Dengan adanya informasi, manusia melakukan pilihan-pilihan yang tepat dari sekian banyak informasi. Semakin lengkap informasi, semakin besar kemungkinan memilih yang terbaik. Misalnya, selembar baju kemeja dijual dari tiga toko, Toko A, B, dan C. Harga di Toko A Rp 125.000,00, di Toko B Rp 140.000,00, dan di Toko C Rp 155.000,00. Untuk belanja di Toko A harus naik kendaraan dengan membayar Rp 30.000,00, di Toko B hanya jalan kaki, dan di Toko C dapat diantarkan serta mendapat diskon senilai Rp 15.000,00. Dengan informasi ini, pembeli akan memutuskan toko mana yang paling murah dengan nilai kepuasan yang sama besarnya.
      Kebutuhan manusia mungkin sama, tetapi keinginan berbeda. Misalnya, setiap manusia memerlukan kebutuhan primer (bisa makanan pokok), namun keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer berbeda. Orang Amerika memenuhi kebutuhan pokoknya dengan roti, orang Indonesia memenuhi kebutuhan pokoknya dengan nasi. Berarti keinginan orang Amerika dengan orang Indonesia berbeda, namun kebutuhan pokoknya sama.
      Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah sebagai berikut.
    1. Tempat tinggal
    2. Tempat tinggal manusia mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan. Manusia yang bertempat tinggal di daerah tropis, dengan dua perubahan musim (musim hujan dan musim kemarau), umumnya membutuhkan makanan yang berkalori tinggi, pakaian yang lebih tipis, dan perumahan yang berventilasi lebar. Hal ini tentu saja berbeda dengan kebutuhan manusia yang bertempat tinggal di daerah dengan empat perubahan musim.
    3. Pendidikan
    4. Manusia yang berpendidikan tinggi, seperti sarjana, berbeda keinginannya dalam memenuhi kebutuhan dengan yang berpendidikan sekolah lanjutan pertama. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar dan bervariasi keinginan dalam memenuhi kebutuhan.
    5. Usia
    6. Manusia yang berusia dewasa memiliki keinginan yang berbeda dengan yang masih berusia remaja atau anakanak. Semakin tinggi usia seseorang maka semakin bervariasi keinginannya dalam memenuhi kebutuhan.
    7. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia
    8. Sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia Manusia yang memiliki sumber daya alam yang banyak atau melimpah, keinginan memenuhi kebutuhannya lebih besar dibanding dengan yang kurang sumber daya alamnya. Sumber daya manusia yang mampu, dalam arti semakin tinggi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, memiliki keinginan dan peluang untuk memenuhi kebutuhannya lebih besar dibanding manusia yang kurang mampu.
  3. Perilaku Manusia dalam Bekerjasama untuk Memenuhi Kebutuhan Hidupnya
  4. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa manusia sebagai makhluk ekonomi tidak bisa lepas dari peran manusia lain dalam memenuhi kebutuhannya. Kondisi tersebut secara tidak langsung menggambarkan bahwa manusia pada dasarnya juga makhluk sosial. Manusia sebagai individu dalam kehidupan sehari-harinya selalu berinteraksi atau berhubungan dengan individu yang lain. Hubungan tersebut secara alami akan mendorong setiap individu untuk melakukan kerjasama. Untuk mewujudkan perilaku manusia yang bekerjasama secara harmonis dalam memenuhi kebutuhan, maka perlu adanya kepedulian dari setiap diri manusia mewujudkan keselarasan antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi.
    Beberapa bentuk kepedulian dari setiap diri manusia mewujudkan keselarasan antara fungsi manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi antara lain sebagai berikut.
    • Saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing dalam melakukan kerjasama.
    • Saling berbagi ilmu dan pengetahuan untuk kemajuan bersama.
    • Saling tolong-menolong dan bahu-membahu dalam kegiatan sehari-hari.
    • Menjaga dan memupuk harga diri setiap pihak dalam melakukan kerjasama.
    • Bahu-membahu untuk mencapai tujuan bersama tanpa mengesampingkan norma-norma yang berlaku.
    Perbedaan kemampuan setiap manusia menyebabkan manusia dapat lepas dari manusia yang lain. Perbedaan kemampuan setiap manusia ini, menyebabkan pula perbedaan hubungan perilaku kerjasama. Hubungan perilaku kerjasama biasanya didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkan, yaitu sebagai berikut.
    1. Kerjasama yang saling menguntungkan
    2. Manusia tidak memiliki kemampuan yang sama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, tidak setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang koki atau menjadi seorang pengusaha mebel. Misalnya, Pak Anwar adalah seorang pengusaha mebel yang ingin membuka sebuah rumah makan. Namun, ia tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan usahanya itu. Sebaliknya, Pak Darwin saudaranya, ahli dalam masakan Padang yang ingin membuka rumah makan Padang, namun tidak memiliki dana. Kemudian Pak Darwin menawarkan jasanya kepada Pak Anwar untuk mengelola rumah makan tersebut. Karena dirasa menguntungkan, Pak Anwar menerima tawaran tersebut. Dari kerjasama ini, Pak Anwar dapat menikmati hasil rumah makan Padang yang dijalankan Pak Darwin, sedangkan Pak Darwin memperoleh penghasilan dari rumah makan yang dijalankannya.
      Kerjasama antara Pak Anwar dengan Pak Darwin adalah contoh kerjasama yang saling menguntungkan, karena keduanya sama-sama memperoleh keuntungan.
    3. Kerjasama untuk kepentingan bersama
    4. Kerjasama untuk kepentingan bersama banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, misalnya adanya gotong-royong kegiatan kebersihan lingkungan atau kegiatan penghijauan. Dalam kehidupan ekonomi, misalnya sebuah perusahaan besar berperan sebagai bapak angkat bagi usaha kecil menengah (UKM). Perusahaan besar memberikan bimbingan, pengarahan dalam kegiatan produksi dan pemasaran, serta bantuan modal kepada UKM agar bisa berkembang besar dan akhirnya mampu berdiri sendiri. Sebaliknya, perusahaan kecil dapat mendukung perusahaan besar dengan memasarkan hasil produksi perusahaan besar.
      Gambar
      Gambar 4.2.
      Kerjasama perusahaan besar dengan UKM.
    5. Kerjasama yang saling menghormati
    6. Pada awalnya, manusia berpikir dan berusaha bagaimana cara memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, setelah mereka menyadari bahwa kebutuhan tersebut tidak hanya dibutuhkan sendiri, maka manusia juga berusaha bagaimana ia dapat memenuhi kebutuhan orang lain. Manusia dalam memenuhi kebutuuhan hidupnya selalu dibatasi oleh norma-norma yang berlaku.
      Bentuk kerjasama yang paling baik dalam memenuhi kebutuhan adalah kerjasama yang saling menghormati. Manusia harus menggunakan akal dan pikirannya dalam berusaha dan bertindak. Karena hanya dengan akal dan pikiran yang sehat akan membuat kita dapat memahami kebutuhan sendiri dan kebutuhan orang lain. Misalnya, saat musim kemarau, masyarakat desa kesulitan akan air bersih. Air bersih yang tersedia hanya terbatas pada air pancuran yang mengalir dari pegunungan. Oleh karena air bersih sangat terbatas, maka masyarakat sepakat untuk mengadakan antrian secara bergiliran agar semua masyarakat desa mendapatkan air bersih. Kerjasama yang saling menghormati ini penting dilakukan agar tidak terjadi perselisihan antarwarga masyarakat.
    Kerjakan dan diskusikan bersama kelompokmu.
    • Mengapa kebutuhan dan keinginan manusia selalu bertambah? Jelaskan.
    • Rasionalitas merupakan salah satu aspek manusia dalam bertindak ekonomi.
      1. Jelaskan mengapa kadang manusia bertindak ekonomi tidak menggunakan akal sehatnya.
      2. Jelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi rasionalitas seseorang dalam bertindak ekonomi.
    KERJA KELOMPOK
  5. Perilaku Manusia dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ekonomi untuk Memenuhi Kebutuhan
  6. Sumber daya ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan sumber daya keahlian (kewirausahaan). Sumber daya ekonomi sangat terbatas jumlahnya bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan manusia. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang disebut kelangkaan (scarcity).
    Sumber daya alam ada yang dapat diperbarui dan ada yang tidak dapat diperbarui. Misalnya, minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, maka pemanfaatannya harus dihemat. Semua sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui harus digunakan seefisien dan seefektif mungkin untuk menjaga ketersediaannya dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam saja yang banyak tanpa dikelola oleh sumber daya manusia yang mampu, akan terpendam tanpa dapat dimanfaatkan dengan baik.
    Sumber daya manusia berperan menentukan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta besar kecilnya kebutuhan. Semakin tinggi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, semakin besar keinginan memenuhi kebutuhan dan lebih berpeluang memperolehnya. Pemanfaatan sumber daya manusia selayaknya dididik untuk lebih mengenal dan memahami pengelolaan alam dan lingkungan.
    Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan usaha dan hubungan dengan manusia lain. Usaha yang dijalankan dapat menghasilkan kesuksesan atau kegagalan. Masalah kesuksesan dan kegagalan merupakan persoalan yang selalu harus diatasi untuk berusaha selanjutnya. Usaha yang dilakukan individu, keluarga, atau masyarakat merupakan kegiatan ekonomi yang mengandung makna menghasil (memproduksi), memakai (mengkonsumsi), dan menyebarkan (distribusi). Kegiatan ekonomi itu mempunyai beberapa pilihan yang dapat dilakukan manusia (individu, keluarga, dan masyarakat). Pada pilihan mengharuskan manusia mengambil keputusan mana yang paling baik dan tepat untuk memenuhi kebutuhannya.
    JENDELA INFO
    Dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia, akan diperoleh kepuasan yang mengarah pada kemakmuran dan kesejahteraan. Jika semua kebutuhan material manusia terpenuhi maka disebut makmur, dan jika semua kebutuhan material dan immaterial (spiritual) terpenuhi maka disebut sejahtera.
    Pemenuhan kebutuhan melalui pilihan dimulai dari kebutuhan yang dirasakan paling penting kemudian yang penting selanjutnya yang kurang penting. Manusia tidak pernah merasa puas karena kebutuhannya tidak terbatas. Hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia selalu bertambah dan ada yang dirasakan baru, adanya pertambahan penduduk, adanya kemajuan teknologi, dan adanya peningkatan kebudayaan dan taraf hidup yang semakin baik. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas, manusia sebagai makhluk ekonomi dan sosial, didalam pemanfaatan sumber daya yang ada harus melakukan penghematan (mengekang untuk melakukan pemborosan) dan memperhatikan aturan, norma, hukum, agama, adat istiadat, dan keberadaan sumber daya ekonomi tersebut.
    Gambar
    Gambar 4.3.
    Kemajuan teknologi turut mendorong meningkatnya kebutuhan manusia.
  7. Ilmu Ekonomi
  8. Manusia dalam mengarungi hidupnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya baik berupa barang maupun jasa. Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedang alat pemuas kebutuhan (sumber daya ekonomi) terbatas, adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya, serta adanya alternatif penggunaan sumber daya ekonomi dengan berbagai tujuan tertentu.
    Sumber daya ekonomi yang tersedia dan terbatas jumlahnya ada yang disediakan secara gratis oleh alam, dan ada yang perlu diolah lebih lanjut. Untuk mengolah memerlukan sumber daya produksi atau faktor-faktor produksi, yaitu alam, manusia, modal, dan kewirausahaan.
    Manusia dengan tindakan memilihnya berusaha memenuhi kebutuhan pokoknya terlebih dahulu. Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, berusaha lagi memenuhi kebutuhan lainnya. Namun muncul lagi kebutuhan baru. Terpenuhi kebutuhan yang baru, muncul lagi kebutuhan yang lebih baru. Begitu seterusnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas. Akibatnya manusia harus melakukan pilihan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang langka. Agar pilihan yang dilakukan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan bantuan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi merupakan studi tentang bagaimana manusia memilih dan memanfaatkan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan.
    JENDELA INFO
    Aristoteles, sepanjang yang diketahui oleh para ahli ekonomi zaman sekarang, merupakan orang pertama yang menulis persoalan ekonomi. Aristoteles menulis berbagai buku yang sangat tinggi nilainya sehingga ia dikatakan sebagai penyumbang bongkahan-bongkahan besar bagi ilmu pengetahuan. Melalui dua bukunya yang berjudul Politika dan Ethika Nicomachea, ia menuliskan masalah ekonomi.
    Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu dari kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi, oikonomia adalah mengatur rumah tangga. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, maka pengertian ekonomi juga berkembang bukan saja mengatur rumah tangga dalam arti sempit, tetapi rumah tangga dalam arti luas, seperti rumah tangga perusahaan, masyarakat, negara, bahkan dunia.
    Di bawah ini terdapat beberapa definisi tentang ilmu ekonomi.
    1. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usahausaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
    2. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
    3. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usahausaha manusia untuk mencapai kemakmuran.
    4. Ilmu ekonomi merupakan studi tentang uang, suku bunga, modal, dan kekayaan.
    5. Paul A. Samuelson: Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi sekarang atau masa akan datang kepada individu atau masyarakat.
Definisi-definisi di atas menekankan beberapa hal berikut.
  • Dalam ilmu ekonomi terdapat masalah penentuan dan pembuatan pilihan dalam sumber-sumber daya ekonomi atau faktor produksi.
  • Sumber-sumber daya ekonomi tersebut terbatas (langka), sehingga perlu penggunaan alternatif.
  • Untuk memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat, perlu dilakukan produksi, distribusi, dan konsumsi.
  • Bagaimana menentukan pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
  • Bertujuan memecahkan masalah ekonomi untuk mencapai kemakmuran.
  • Kegiatan dan perilaku manusia dalam rangka produksi, konsumsi, distribusi, dan transaksi yang terjadi pada masyarakat dengan menggunakan uang atau tanpa menggunakan uang atau dengan sumber daya yang tersedia untuk konsumsi masa sekarang dan masa yang akan datang.
TOKOH EKONOMI
Gambar
Adam Smith
Adam Smith dilahirkan di Kirkcaldy, kota kecil dekat Edinburgh, Skotlandia pada tahun 1723 dan wafat pada tahun 1790. Smith mendengar gegap gempitanya dunia yang menghendaki kebebasan manusiawi hampir di segala lapangan kehidupan. Ia pun lalu berpikir bahwa ekonomi pun menghendaki suatu perumusan yang pasti.
Adam Smith lalu menuliskan ide-idenya dalam sebuah buku yang diterbitkan pada tahun 1776 dengan judul An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations, atau yang lebih dikenal dengan The Wealth of Nations. Dalam buku inilah untuk pertama kalinya muncul perumusan yang pasti tentang perekonomian liberal. Dan dari karyanya ini pula melahirkan sebuah Teori Tangan Gaib (The Theory of The Invisible Hand), dimana setiap individu atau masyarakat secara keseluruhan seolah-olah didorong oleh sebuah tangan gaib untuk menuju kemakmuran, keuntungan, dan kejayaan.
Teori Tangan Gaib sebenarnya bukanlah satu-satunya pendapat Adam Smith. Banyak topik yang dibahas dalam The Wealth of The Nations-nya itu. Buku Smith juga dianggap orang sebagai buku pertama yang membicarakan dan membahas seluruh permasalahan ekonomi secara sistematis sesuai kaidah-kaidah ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, orang saat ini menganggap bahwa ilmu ekonomi, atau ekonomi sebagai ilmu, lahir bersama dengan terbitnya buku Smith itu. Hal-hal itulah yang akhirnya menjadikan Adam Smith digelari sebagai Father of Modern Economics atau Bapak Ilmu Ekonomi Modern.

Sumber: Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi


RINGKASAN
  • Manusia di dalam rangka memenuhi kebutuhannya, selalu bertindak sebagai makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk ekonomi.
  • Hasrat manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya disebut manusia sebagai makhluk ekonomi.
  • Hasrat manusia selalu memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan disebut manusia sebagai makhluk sosial.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan manusia dalam memenuhi kebutuhan adalah tempat tinggal, pendidikan, usia, dan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia.
  • Manusia dalam bertindak ekonomi setidaknya memiliki empat aspek, yaitu rasionalitas, moral, kepentingan pribadi, dan informasi.
  • Manusia dalam pemanfaatan sumber daya ekonomi, dihadapkan pada suatu pilihan dalam kegiatan ekonomi yang dilakukannya, yaitu untuk mengambil keputusan yang paling baik dan tepat untuk memenuhi kebutuhannya serta bertindak sesuai aturan serta norma-norma yang ada.
  • Hubungan perilaku kerjasama biasanya didasarkan pada maksud dan tujuan yang diinginkan, yaitu kerjasama yang saling menguntungkan, kerjasama untuk kepentingan bersama, dan kerjasama yang saling menghormati.
  • Ilmu ekonomi dilatarbelakangi oleh masalah kelangkaan. Akibat masalah kelangkaan, manusia harus membatasi pemanfaatan sumber daya. Sehingga manusia harus menentukan barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan dikonsumsi dari sumber daya yang tersedia.
  • Ekonomi berasal dari kata Oikonomia, yaitu dari kata oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi, ekonomi adalah mengatur rumah tangga, baik rumah tangga keluarga, masyarakat, perusahaan, negara, maupun dunia.
  • Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedang alat pemuas kebutuhan (sumber daya ekonomi) terbatas, adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya,serta adanya alternatif penggunaan sumber daya ekonomi dengan berbagai tujuan tertentu.

SOAL LATIHAN
Soal Latihan Bab 4

KERJA MANDIRI
Kerjakan di buku tugasmu.
  • Tuliskan kegiatan-kegiatan yang kamu lakukan sehari-hari, kemudian kelompokkan kegiatan yang kamu lakukan tersebut dalam kegiatanmu sebagai makhluk ekonomi atau sebagai makhluk sosial. Tuliskan kegiatanmu itu pada tabel, seperti pada tabel berikut.
  • No Nama kegiatan Sebagai makhluk ekonomi Sebagai makhluk sosial
    1
    2
    3
    4
    5
  • Tuliskan kebutuhanmu sehari-hari sebagai seorang pelajar SMP-MTs, kemudian urutkan kebutuhanmu tersebut mulai dari yang paling penting, penting, dan kurang penting.


REFLEKSI
  • Amati kehidupan masyarakat di sekitar tempat tinggalmu. Apakah masyarakat bertindak sebagai makhluk ekonomi juga sebagai makhluk sosial? Buat kesimpulan dari hasil pengamatanmu.
  • Apakah yang telah kamu amati sama dengan materi yang kamu pelajari dalam bab ini?

Sumber: Mari Belajar IPS 1 untuk SMP/MTs Kelas VII
Penulis: Muh. Nurdin S.W. WarsitoMuh. Nursa’ban
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008