- Pengertian Negara Berkembang dan Negara Maju
Suatu negara dapat disebut negara berkembang
atau negara maju didasarkan pada keberhasilan
pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu
negara digolongkan sebagai negara berkembang jika
negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan
yang telah ditetapkan atau belum dapat
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah
dilakukan. Adapun suatu negara digolongkan sebagai
negara maju jika negara tersebut telah mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang
telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan
pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat
fisik ataupun nonfisik.
Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau
berkembang daspat diketahui berdasarkan indikatorindikator
berikut.
Gambar |
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan
kepadatan penduduk, salah satu bentuk masalah kependudukan di
berbagai negara. |
- Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung), misalnya:
- jumlah dan kepadatan penduduk
- tingkat pertumbuhan penduduk;
- angka beban tanggungan;
- angka beban tanggungan; dan
- usia harapan hidup.
- Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan), misalnya;
- etos kerja dan pola pikir;
- tingkat pendidikan;
- mata pencaharian;
- tingkat kesehatan;
- pendapatan; dan
- kesadaran hukum.
- Ciri-Ciri Negara Berkembang
- Memiliki Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan
masalah kompleks di negara-negara berkembang, antara lain:
- laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi;
- persebaran penduduk tidak merata;
- tingginya angka beban tanggungan;
- kualitas penduduk relatif rendah; sehingga mengakibatkan
tingkat produktivitas penduduk juga rendah;
- angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi; serta
- rendahnya pendapatan perkapita.
- Produktivitas Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara
berkembang berlatar belakang kehidupan agraris yang cara
pengolahannya masih dilakukan dengan alat-alat dan metode-metode
sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan sebagian besar
penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
- Sumber Daya Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan kekayaan alam yang dimiliki belum mampu
dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya, negara berkembang masih
bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi sumber daya
alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya
dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki
teknologi untuk mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya
negara berkembang mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
- Ketergantungan terhadap Negara Maju
Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya
melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan
teknologi. Oleh karena itu, mereka cenderung tergantung pada
teknologi dan kucuran dana (baik hibah ataupun pinjaman) dari negaranegara
yang lebih maju (negara donor) demi kelangsungan
pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negaranegara
donor tersebut memberikan pengaruh yang bersifat mengikat
dan terkesan mendikte terhadap negara-negara yang dibantunya.
- Keterbatasan Fasilitas Umum
Kemampuan pemerintah negara berkembang dalam bidang
keuangan negara pada umumnya terbatas. Hal inilah yang menyebabkan
keterbatasan fasilitas umum yang mampu disediakan oleh
pemerintah.
- Tingkat Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Relatif Rendah
Tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif
masih rendah. Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak
yang melakukan kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu.
Bentuk-bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, antara lain pemaksaan
kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi, nepotisme, perusakan
fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga belum membudaya,
wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang
kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan
perlindungan hak asasi manusia juga belum dapat dilaksanakan secara
optimal.
- Tingkat Pendidikan Masih Rendah
Tingkat pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang
secara umum masih rendah. Hal tersebut dikarenakan sarana dan
prasarana pendidikan baik formal maupun nonformal masih terbatas
dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh
penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai
penduduk yang buta huruf.
- Tingkat Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas penduduk negara berkembang bekerja pada sektor
pertanian yang umumnya masih dikerjakan secara tradisional.
Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh penduduk yang
rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu
bersaing untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain.
Kondisi demikian mengakibatkan penduduk negara berkembang
memiliki penghasilan atau pendapat rata-rata yang relatif rendah,
sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
- Tingkat Kesehatan
Taraf kehidupan penduduk negara berkembang yang masih
rendah juga berdampak pada tingkat kesehatan penduduknya. Pada
umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki kesadaran
akan pentingnya kesehatan. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan
menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk di negara
berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan
angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
- Ciri-Ciri Negara Maju
- Sumber Daya Alam Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan teknologi dan kepemilikan modal
membuat masyarakat di negara maju mampu memanfaatkan
sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber daya
alam baru, ataupun memanfaatkan sumber daya alam yang
telah ada sebagai energi alternatif. Misalnya pemanfaatan
tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan
fungsi dari energi minyak bumi.
Gambar |
Gambar 1.3 Pemanfaatan
sumber daya alam sebagai sumber energi. |
- Dapat Mengatasi Masalah Kependudukan
Hal ini dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah
penduduk pada umumnya tidak terlalu banyak, angka beban
ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas penduduk
tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan
kesempatan berusaha terbuka luas.
- Produktivitas Masyarakat Didominasi Barang-
Barang Hasil Produksi dan Jasa
Kegiatan ini tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat
dipastikan bahwa > 70% penduduk negara maju tinggal di perkotaan.
- Tingkat dan Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi
Tingginya kualitas penduduk mendorong semakin tingginya
produktivitas masyarakat yang bermuara pada semakin tingginya
pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
- Ekspor yang Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri
dan Jasa
Ada kalanya, suatu negara maju sangat minim sumber daya alam
atau bahkan tidak memiliki sumber daya alam sama sekali, namun
dapat menghasilkan produk olahan sumber daya alam. Misalnya, hasil
minyak mentah dari negara Inggris sangat minim, namun negara
tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya
ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya
tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang
umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.
- Tercukupinya Penyediaan Fasilitas Umum
Negara maju memiliki kemampuan berupa sarana
dan dana dalam memberikan pelayanan fasilitas umum
yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung
dengan tingginya tingkat kesadaran warga
masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan
ketersediaan sarana fasilitas umum yang ada.
JENDELA INFO |
Pada tahun 1998 G7 (Group of
Seven) berubah nama menjadi G8
(Group of Eight)karena keikutsertaan
Rusia dalam kelompok
informal delapan negara industri
maju.
|
- Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan
Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Dijunjung Tinggi
Masyarakat di negara maju pada umumnya
memiliki disiplin yang tinggi dalam mematuhi hukum.
Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip
akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) serta
transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan
pengambilan keputusan. Jenis kelamin tidak lagi
dipermasalahkan dalam penentuan jabatan, namun
kemampuanlah yang diperhitungkan. Penghormatan
terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi, bahkan
untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum
difabel (different ability) seperti orang tua, tuna netra,
atau penyandang cacat fisik yang lain diberi fasilitas
khusus dan porsi atau kesempatan kerja yang sejajar
dengan masyarakat normal.
Gambar |
Gambar 1.4 Kesetaraan gender
dalam dunia kerja merupakan hal yang umum terjadi di negara maju. |
- Tingkat Pendidikan Relatif Tinggi
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator penting
yang menunjukkan kualitas penduduk suatu negara. Di negaranegara
maju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran
tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Hal
tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-
negara maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan
penduduk di negara maju juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang
baik dan anggaran pendidikan yang tinggi dari pemerintah.
- Tingkat Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi
Kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh
mayoritas penduduk menjadikan negara maju memiliki potensi SDM
yang berkualitas tinggi. Kondisi demikian membuat penduduk negara
maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai penghasilan
utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan
di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju
memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang
tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.
- Tingkat Kesehatan Sudah Baik
Rata-rata penduduk negara maju sudah memiliki standar
kehidupan yang tinggi, sehingga kesadaran masyarakat akan arti
penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu pihak pemerintah juga
memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat kesehatan
masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana
kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau
oleh semua lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang
sudah baik, dapat terlihat dari angka kematian penduduk yang rendah
dan angka harapan hidup penduduk yang tinggi di negara maju.
Secara sederhana, perbedaan indikator negara maju dan
negara berkembang saat ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Perbedaan Indikator Negara Maju dan Negara Berkembang*
Indikator |
Negara Maju |
Negara Berkembang |
Rata-rata |
Pendapatan per kapita (US$) |
27.790 |
4.950 |
9.190 |
Pertumbuhan penduduk (%) |
0.1 |
1.5 |
1.2 |
Angka kematian bayi |
6 |
57 |
52 |
Angka kelahiran (per 1000 penduduk) |
11 |
23 |
21 |
Usia harapan hidup |
77 |
65 |
67 |
*berdasarkan data tahun 2007
- Tahap-Tahap Perkembangan suatu Negara
Tahapan perkembangan negara tersebut menurut Walt Whitman
Rostow, seorang ekonom dari Amerika Serikat, dalam bukunya yang
berjudul Stages of Economic Growth (Tahapan-Tahapan Pertumbuhan
Ekonomi) terbagi menjadi lima tahapan, dengan nama dan ciri-ciri
berikut ini.
- Tahap Masyarakat Tradisional (Traditional Society Stage)
Dicirikan dengan:
- kondisi masyarakat yang belum produktif;
- cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional;
- sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun;
- perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar); dan
- mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian.
- Tahap Prakondisi Lepas Landas (Precondition for Take Off Stage)
Dicirikan dengan:
- terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala
bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya;
- sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih
produktif dan efisien;
- sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di
lembaga-lembaga keuangan; serta
- kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan.
Gambar |
Gambar 1.5 Proses produksi roti yang
dijalankan masih tradisional dengan tangan. |
- Tahap Lepas Landas (Take Off Stage)
Dicirikan dengan:
- terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala
bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya;
- terciptanya berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien
di segala bidang;
- sektor produksi merupakan sektor dominan yang memacu
pertumbuhan ekonomi; serta
- semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan
nasional.
- Tahap Gerak Menuju Kematangan (Drive for Maturity Stage)
Dicirikan dengan:
- sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus
menerus;
- penggunaan teknologi modern pada masyarakat
semakin meluas;
- semakin mantapnya struktur ekonomi negara;
- negara mampu menginvestasikan pendapatan
nasionalnya; serta
- industri modern semakin berkembang, terutama
industri yang padat modal.
Gambar |
Gambar 1.6 Penggunaan robot di
sektor industri dapat mempersingkat
proses produksi sehingga lebih efektif dan efisien. |
- Tahap Konsumsi Massa Tinggi (Age of High Mass Consumption Stage)
Dicirikan dengan:
- semakin meningkatnya pendapatan masyarakat,
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada
tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan
tersier; dan
- perkembangan industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan
sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.
AJANG KREASI |
Berdasarkan uraian tersebut, diskusikanlah dengan kelompok belajar kalian tentang hal
berikut!
Mengapa masalah kependudukan merupakan masalah yang kompleks bagi negaranegara
berkembang? Tulislah hasil diskusi kalian dan bandingkan dengan hasil diskusi
kelompok lain dalam suatu diskusi kelas yang dipandu bapak/ibu guru!
|
Ciri-Ciri Negara Berkembang dan Negara Maju
Berdasarkan ciri-ciri negara berkembang dan negara maju yang
telah diuraikan di depan, maka kalian dapat membedakan antara
negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus kalian ingat
adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita
tinggi dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus
diperhatikan pula aspek-aspek lain sebagai karakteristik atau ciriciri
negara maju seperti yang telah diuraikan di depan.
Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut
memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan
masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan
tersier. Akan tetapi, negara ini masih dikategorikan sebagai negara
berkembang. Hal ini dikarenakan masih adanya aspek-aspek lain yang
menunjukkan ciri-ciri negara berkembang di Uni Emirat Arab, antara
lain, masih banyaknya penduduk yang tinggal di daerah pedesaan,
penyokong perekonomian masih didominasi barang mentah (minyak
mentah) dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber
daya yang ada secara maksimal menjadi barang hasil produksi, serta
memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bangsa-bangsa Barat,
khususnya Amerika Serikat dan Inggris dalam mengelola minyaknya.
Ketidakseimbangan antara jumlah faktor produksi dengan teknologi
yang dikuasai inilah yang menyebabkan penggunaan
modal dan tenaga kerja belum dapat
digunakan secara maksimal.
Gambar |
Gambar 1.7 Salah satu sudut kota di Singapura |
Lain halnya dengan Singapura. Meskipun
negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat
pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80%
penduduknya tinggal di daerah perkotaan,
pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor
perdagangan dan jasa, serta komoditas ekspor
didominasi barang-barang hasil produksi. Halhal
tersebut menjadikan Singapura tergolong
sebagai negara maju.
Berdasarkan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang
tersebut, Michael Todaro dalam bukunya yang berjudul
Perkembangan Ekonomi Negara-Negara Berkembang membagi wilayah
negara-negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu
kawasan
Utara untuk menyebut negara-negara maju dan
kawasan Selatan untuk
menyebut negara-negara berkembang. Dalam perkembangannya,
adanya tahapan perkembangan suatu negara telah menggeser pola
tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara di kawasan Selatan
yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan kondisi
fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang
dimilikinya. Negara-negara di wilayah Selatan yang dapat
dikategorikan negara maju, yaitu Australia dan Selandia Baru.
Berdasarkan peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara
maju pada umumnya terletak di belahan bumi Utara (di sebelah atas
garis hitam), antara lain, negara-negara di kawasan Eropa, Asia bagian
Utara, Asia Timur, dan Amerika Utara, sedangkan negara-negara
maju di belahan bumi Selatan adalah Australia dan Selandia Baru.
Adapun negara-negara berkembang pada umumnya berada di
sebelah Selatan dari negara-negara maju (di sebelah bawah garis
hitam) tersebut, antara lain di sebagian besar wilayah Asia, Afrika,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Satu-satunya negara yang
tidak dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara maju pada
peta berikut adalah Singapura karena wilayahnya terlalu kecil dan
dikelilingi oleh negara-negara yang sedang berkembang.
Gambar |
Gambar 1.8 Persebaran secara umum negara-negara maju dan berkembang. |
AJANG KREASI |
Bukalah atlas kalian! Berdasarkan peta persebaran negara-negara maju dan negaranegara
berkembang tersebut, tuliskanlah dalam buku tugas kalian nama-nama negara
yang termasuk kategori negara maju dan negara-negara yang termasuk kategori negara
berkembang!
|
Contoh Profil Singkat Negara Maju dan Negara Berkembang
Sebagai tambahan informasi bagi kalian, berikut akan disajikan
beberapa contoh profil singkat tentang negara maju dan negara
berkembang. Perhatikan profil singkat negara-negara berikut dengan
seksama!
- Contoh Profil Negara Maju
- Jepang
Jepang merupakan negara kepulauan yang
terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di sebelah
Timur daratan Semenanjung Korea. Secara
astronomis, Jepang berada antara 30°LU - 46°LU dan
128°BT - 179°BT. Luas negara ini sekitar 377.837 km²
dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000
jiwa. Ber-dasarkan kedua indikator tersebut, ratarata
kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/
km². Sebagai negara kepulauan, Jepang memiliki
beberapa pulau besar sebagai pulau utama, yaitu
Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota
Jepang, Tokyo), Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku.
Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang
mengelilinginya.
Gambar |
Gambar 1.9 Peta negara Jepang. |
Di bidang perekonomian, Jepang banyak
memegang peran penting, pendapatan perkapitanya
yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar)
serta kestabilan mata uangnya mengantarkan
Jepang sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia. Di
percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendapat
julukan “Macan Asia” karena kemampuan negara-negara tersebut
dalam memperkukuh pengaruh perekonomiannya di kawasan Asia.
Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Jepang di berbagai bidang.
- Kemajuan di bidang pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan pegunungan,
sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang
memiliki luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya
± 16% dari seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas
wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu
menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi
oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam
mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam
pemanfaatan teknologi dalam menciptakan varietas-varietas baru
unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan. Hasil-hasil
pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur-sayuran,
teh, jeruk, dan apel.
- Kemajuan di bidang perikanan dan peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran mayoritas
penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi
ikan (terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung
oleh adanya pertemuan arus hangat dan arus dingin (Kurosyiwo
dan Oyasyiwo) di perairan Jepang yang kaya akan ikan. Hasilhasil
perikanan Jepang meliputi ikan salmon, makarel, tuna, hiu,
haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung
dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng.
Adapun peternakan yang banyak berkembang di Jepang adalah
peternakan babi, ayam, dan sapi.
- Kemajuan di bidang industri
Jepang merupakan negara industri besar. Bahkan
saat ini Jepang menduduki peringkat kedua setelah
Amerika Serikat sebagai negara industri besar di
dunia. Produk industri Jepang telah tersebar ke
berbagai pelosok dunia. Produk-produk tersebut
meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/
otomotif, obat-obatan/bahan kimia, tekstil, bahan
makanan olahan, semen, kertas dan barang cetakan,
kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini hasil
industri otomotif Jepang merupakan hasil industri
otomotif terbesar dunia. Hasil pembangunan negara
Jepang di bidang industri ini sangat luar biasa,
mengingat Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian
besar bahan baku industri tersebut diimpor dari negara lain, termasuk
dari Indonesia.
Gambar |
Gambar 1.10 Ekspor produk otomotif
Jepang telah menjangkau hampir seluruh negara di dunia. |
- Kota-kota utama Jepang
- Tokyo, merupakan ibukota Jepang, sekaligus
sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,
dan pendidikan bertaraf internasional.
- Osaka merupakan kota terbesar kedua Jepang,
sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
- Nagoya, merupakan pusat industri pesawat
terbang, otomotif, lokomotif, dan industri besar
lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang
dianggap sebagai “ibukota” Jepang di wilayah tengah.
- Kyoto, merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini
sekarang berkembang sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
- Ginza, merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf
internasional.
Gambar |
Gambar 1.11 Tokyo adalah salah satu
pusat industri di Jepang. |
- Amerika Serikat
Amerika Serikat merupakan negara benua yang terletak di
kawasan Benua Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU - 70°23’LU
dan 112°BB - 66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan
jumlah penduduk sekitar 293.027.570 jiwa. Berdasarkan perbandingan
luas wilayah dengan jumlah penduduknya, maka rata-rata kepadatan
penduduk Amerika Serikat hanya sekitar 32 jiwa/km². Kepadatan
penduduk ini pada umumnya berada di kawasan perkotaan, terutama
di kota-kota wilayah pantai Timur dan pantai Barat.
Gambar |
Gambar 1.12 Peta negara Amerika Serikat |
Di bidang perekonomian, Amerika Serikat banyak memegang
peran penting, bahkan dapat dikatakan mendominasi, terutama terhadap
negara-negara yang sedang berkembang. Dengan pendapatan
perkapita mencapai 36.010 US dollar dan kestabilan mata uangnya,
Amerika Serikat mampu memosisikan diri sebagai negara maju.
Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Amerika Serikat.
- Kemajuan di bidang pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai lahan
yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir 47%
lahan di Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian.
Dalam pelaksanaannya, lahan-lahan tersebut dikonsentrasikan
dalam beberapa produk unggulan, seperti berikut ini.
- Kawasan lahan gandum yang disebut wheat belt, dapat
dibedakan atas gandum musim dingin (winter wheat) yang
terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring wheat)
yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
- Kawasan lahan kapas yang disebut cotton belt dan merupakan
penghasil kapas terbesar di dunia, terdapat di Texas, Alabama,
Georgia, dan Lousiana.
- Kawasan lahan jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah
Ohio, Iowa, Minnesotta, Missouri, dan Indiana.
Selain pola pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat
juga mengembangkan pertanian secara umum, seperti perkebunan
tembakau di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di muara Sungai
Mississippi, serta sayuran dan buah-buahan.
- Kemajuan di bidang peternakan dan perikanan
Peternakan sangat maju dan telah lama dikembangkan di
Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat banyak memiliki
area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak
utama adalah sapi, kuda, biri-biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama
adalah daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan
diusahakan secara besar-besaran di wilayah Samudra Atlantik.
- Kemajuan di bidang pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang
telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan
sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya,
Amerika Serikat mampu mengolah sendiri kekayaan alamnya.
Berikut ini beberapa bahan mineral utama di Amerika Serikat.
- Batubara; merupakan bahan tambang mineral terbesar di
Amerika Serikat. Lokasi penambangannya membentang dari
Alabama hingga Pensylvania.
- Minyak bumi; cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga
tergolong besar, daerah pertambangannya tersebar di Ohio,
Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
- Bijih besi; banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi
(Mesabi Range) di dekat Danau Superior.
- Emas; terdapat di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
- Tembaga, timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas,
Arizona, dan Montana.
- Kemajuan di bidang perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan bahkan saat ini dapat
dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika Serikat.
Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
- Industri baja di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
- Industri kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
- Industri tembaga di Montana.
- Industri tekstil di Georgia dan Carolina.
- Industri pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle
dan Los Angeles.
- Industri mesin pertanian di Waterivo.
- Industri wol dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New
Jersey, dan South Carolina.
- Kemajuan di bidang perdagangan
Sebagai negara yang menganut paham ekonomi
kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan
mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Hampir semua negara di dunia ini menjalin
hubungan dagang dengan Amerika Serikat.
Amerika Serikat mengekspor mesin-mesin,
otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahanbahan
makanan dan minuman olahan, persenjataan,
alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan obatobatan,
serta masih banyak lagi. Adapun impor Amerika
Serikat terutama berasal dari negara-negara sedang
berkembang berupa bahan-bahan baku industri, seperti
minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan berbagai bahan baku
industri lainnya.
Gambar |
Gambar 1.13 Pesawat tempur jenis
F-16 merupakan salah satu produk unggulan ekspor Amerika Serikat. |
- Kota-kota utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan dunia,
Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal
tersebut, antara lain berikut ini.
- Washington, D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan
Amerika Serikat sekaligus letak istana kepresidenan.
- New York, merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan
dunia, di kota ini berdiri gedung pusat perdagangan
dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat pasar bursa
dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota ini juga
terdapat markas besar PBB.
- Los Angeles, merupakan kota terbesar kedua dan berperan
sebagai kota pusat industri perakitan, komunikasi, keuangan,
dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya merupakan yang
terpadat di Amerika Serikat. Kota ini juga merupakan pusat
industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
- Chicago, merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal
sebagai pusat pemotongan hewan ternak, pusat pengecoran
logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran, perlengkapan
perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin-mesin industri,
dan perlengkapan olah raga.
- Contoh Profil Negara Berkembang
- Brazil
Brasil merupakan negara terbesar di
wilayah Amerika Selatan, tepatnya di antara
5°LU - 34°LS dan 35°BB - 74°BB.
Luas negara ini mencapai 8.547.404 km²
dengan jumlah penduduk sekitar 184.101.110
jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di
Brasil hanya sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas
penduduknya masih tinggal di daerah
pedesaan dengan tingkat penghasilan yang
belum begitu tinggi.
Di bidang perekonomian, Brasil
menunjukkan peningkatan pendapatan
perkapita negaranya dari tahun ke tahun
hingga mencapai 2.590 US dollar. Pendapatan
tersebut didukung oleh kegiatan
perekonomian Brasil dari berbagai sektor.
Gambar |
Gambar 1.14 Peta negara Brasil. |
- Pertanian dan Kehutanan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian
negara Brasil dan menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas
ekspornya. Hingga saat ini, Brasil merupakan pengekspor kopi utama
dunia, hasil-hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah-rempah, kapas,
cokelat, tembakau, kayu, jagung, dan tebu.
Adapun wilayah hutan di Brasil merupakan salah
satu sumberdaya yang sangat penting dalam
pemenuhan produk domestik dan ekspor. Sekitar dua
per tiga dari hasil-hasil hutan diperoleh dari hutan
tropis asli, sedangkan sepertiganya dipenuhi dari
hutan-hutan baru. Hasil-hasil hutan tersebut banyak
dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur
kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.
Gambar |
Gambar 1.15 Komoditas kopi Brasil
mampu memenuhi seperempat pangsa pasar kopi dunia. |
- Peternakan dan Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein
masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan
dipenuhi dari hasil perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari
hasil perikanan darat.
- Pertambangan
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara. Tambang utama di Brasil adalah bijih besi, sedangkan hasil tambang
lainnya adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan,
dan berbagai macam, batu mulia.
- Perindustrian
Industri yang berkembang di Brasil, antara lain, industri baja,
tekstil, semen, pengolahan makanan, petrokimia, perakitan pesawat
dan mobil, serta barang-barang kimia dan elektronik.
- Perdagangan
- Ekspor: mobil dan suku cadang, besi dan baja,
kopi, teh, cokelat, tebu, rempah-rempah, produk
makanan, dan ternak olahan.
- Impor: minyak dan produk olahannya, mesin-mesin
mobil, kelistrikan, dan bahan-bahan kimia
organik.
Gambar |
Gambar 1.16 Suasana kesibukan di
pelabuhan Rio de Jeneiro. |
- Kota-kota utama di Brazil
- Brasilia, merupakan ibukota dan pusat pemerintahan,
pendidikan, dan kebudayaan.
- Sao Paulo, merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri
Brasil terdapat di kota ini. Jenis industri yang dominan adalah
otomotif, tekstil, dan petrokimia.
- Rio de Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang
sangat ramai. Di kota ini juga terdapat industri bahan-bahan
kimia dan gelas.
- Porto Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan
makanan.
- Mesir
Mesir merupakan negara terbesar di
wilayah Afrika Utara, tepatnya di antara
22°LU - 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas
negara ini mencapai 997.739 km² dengan
jumlah penduduk sekitar 76.117.430 jiwa.
Rata-rata kepadatan penduduk di Mesir
mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir yang
luas tersebut kebanyakan didominasi
gurun yang tidak layak untuk dijadikan
tempat tinggal, sehingga penduduknya
memusat di wilayah lembah Sungai Nil
dan di pesisir pantainya.
Adanya penduduk asli yang tinggal
secara nomaden di daerah gurun menyebabkan
Mesir mengalami ketimpangan
dalam hal penyebaran penduduk dan pendapatannya.
Meskipun memiliki banyak
devisa, namun pendapatan perkapita penduduknya
hanya mencapai 1.350 US dollar.
Gambar |
Gambar 1.17 Peta negara Mesir. |
Pendapatan tersebut didukung oleh beberapa kegiatan perekonomian
berikut ini.
- Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara
Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan
berkah dari adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan
kawasan lembah dan deltanya. Mesir terkenal sebagai penghasil
kapas, gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas).
Seiring dengan dibangunnya proyek raksasa bendungan Aswan, maka
pertanian Mesir semakin maju. Saat ini produk pertaniannya semakin
berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis buah-buahan,
sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.
- Peternakan dan Perikanan
Selain sebagai petani, masyarakat tradisional
Mesir juga banyak yang hidup dari beternak secara
nomaden. Jenis hewan ternak yang dikembangkan
secara tradisional adalah domba, biri-biri, dan unta.
Salah satu dampak pembangunan bendungan
Aswan adalah mampu mendukung kegiatan peternakan,
sehingga saat ini banyak peternak yang
mulai mengembangkan ternaknya dengan cara-cara
modern. Adapun perikanan dibedakan atas perikanan
laut dan perikanan darat. Perikanan laut
banyak diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan
Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak
diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan bendungannya.
Gambar |
Gambar 1.18 Berkat pertanian yang
padat, irigasi dan teknik penanaman
modern, pertanian di Mesir menghasilkan kualitas terbaik di dunia. |
- Pertambangan
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam
yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta di kawasan
Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut,
dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.
- Perindustrian
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan,
dan konstruksi, memberi masukan lebih dari 35% pendapatan nasionalnya.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan-bahan kimia,
besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negaranegara
maju menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian
di bidang otomotif, elektronik, barang-barang rumah tangga, dan obatobatan.
Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria
serta di berbagai zona industri di sepanjang Terusan Suez.
- Perdagangan
- a) Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak
mentah, gas dan produk olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan
kurma.
- Impor berupa mesin-mesin dan peralatan
transportasi, besi dan baja, kertas dan produk
olahan makanan, serta bahan-bahan kimia.
Selain memperoleh devisa dari perdagangan,
Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan Suez
yang membelah negaranya, yaitu dari pelayanan
pelabuhan dan bea masuk terusan.
- Kota-kota utama di Mesir
- Kairo, merupakan ibukota dan kota terbesar di
Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
- Alexandria, merupakan salah satu kota tertua
di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan, filsafat, dan agama.
- Suez, merupakan kota pelabuhan yang ramai,
terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi sebagai pintu masuk Terusan Suez.
- Port Said, merupakan kota pelabuhan yang
sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez.
Di kota ini terdapat berbagai jenis industri,seperti industri kimia, pengolahan makanan, perikanan, dan rokok.
AJANG KREASI |
Buatlah profil singkat tentang satu negara maju dan satu negara berkembang
sebagaimana dicontohkan dalam buku ini! Kerjakan dalam buku tugas dan kumpulkan
untuk mendapatkan penilaian dari bapak/ibu guru!
|
Catting / Catatan Penting |
- Negara-negara di dunia dikelompokkan menjadi negara maju dan negara
berkembang. Suatu negara digolongkan sebagai negara maju jika negara
tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang
telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah
terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik. Sementara suatu negara
digolongkan sebagai negara berkembang jika negara tersebut belum dapat
mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
- Ciri-ciri negara berkembang antara lain, memiliki berbagai masalah kependudukan,
produktivitas, masyarakatnya masih didominasi barangbarang
primer, sumber daya alam belum dimanfaatkan secara optimal,
memiliki ketergantungan terhadap negara maju, keterbatasan fasilitas
umum serta kesadaran hukum, kesetaraan gender dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia relatif rendah.
- Ciri-ciri negara maju antara lain, dapat mengatasi masalah kependudukan,
sumber daya alam dimanfaatkan secara optimal, produktivitas masyarakat
didominasi barang-barang hasil produksi dan jasa, tingkat dan kualitas
hidup masyarakat tinggi, ekspor yang dilakukan adalah ekspor hasil
industri dan jasa, tercukupinya penyediaan fasilitas umum, kesadaran
hukum, kesetaraan gender dan penghormatan terhadap hak asasi manusia
di junjung tinggi.
- Tahap-tahap perkembangan negara menurut W.W. Rostow terbagi menjadi
lima tahapan yaitu: tahap masyarakat tradisional (traditional society stage),
tahap prakondisi lepas landas (precondition for take off stage), tahap lepas
landas (take off stage), tahap gerak menuju kematangan (drive for maturity
stage) serta tahap konsumsi massa tinggi (age of high mass consumption
stage).
- Berdasarkan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang, Michael Todaro
membagi wilayah negara-negara di dunia menjadi dua kawasan yaitu
kawasan Utara untuk menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan
untuk menyebut negara-negara berkembang.
* Contoh negara-negara maju, yaitu Jepang dan Amerika Serikat, sedangkan
contoh negara berkembang adalah Brasil dan Mesir.
|
Renungkanlah! |
Negara-negara di dunia ini dapat dibedakan atas negara-negara maju dan
negara berkembang. Dilihat dari karakteristiknya negara kita termasuk dalam
kategori negara berkembang. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus
mampu turut serta dalam memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal
untuk mendorong pembangunan demi kemajuan bangsa agar negara kita dapat
sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Selain itu kita harus turut serta
mendorong dan meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan antara
negara maju dan negara berkembang.
|
BAB 2 - PERANG DUNIA II DAN
PENGARUHNYA TERHADAP INDONESIA |
|
Gambar |
Gambar 2.1 Suasana Perang Dunia II. |
Tentu kalian pernah mendengar kata Perang Dunia, bukan?
Apakah yang kalian bayangkan ketika mendengar kata tersebut?
Apakah seluruh penduduk saling bertempur dalam waktu yang
bersamaan? Tentu sangat mengerikan, bukan? Yang dimaksud
Perang Dunia bukan karena seluruh penduduk dunia bertempur,
tetapi pengaruh atau akibat perang tersebut dirasakan oleh seluruh
masyarakat di dunia, termasuk Indonesia.
Pada awal PD II, Jepang berhasil merebut daerah jajahan
Sekutu termasuk Indonesia. Akibatnya Indonesia dijajah oleh
Jepang. Bagaimanakah kehidupan rakyat Indonesia saat dijajah
Jepang? Apakah kehidupan rakyat lebih baik atau semakin
menderita?
Pada akhir PD II Jepang mulai mengalami kekalahan dan memberi
janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Apa tujuan Jepang
tersebut? Bagaimana bangsa Indonesia menyikapinya? Agar lebih
jelas pelajarilah materi berikut.
- Perang Dunia II
- Lahirnya Negara-negara Fasis
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda
dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi
ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama
negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan
oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok
Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat
perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu
mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator
dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari
paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara
fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
- Fasis Jerman
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan
dan penderitaan yang hebat. Namun, di bawah
kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai
bangkit. Melalui Partai Nazi, Adolf Hittler
membangun Jerman kembali. Jerman menganut
paham Chauvinisme yaitu paham yang
menganggap dirinya lebih unggul dari ras
lainnya. Selain itu juga menganut totaliterisme
yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa
semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki
kebebasan.
Gambar |
Gambar 2.2 Adolf Hittler |
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan
Hittler untuk mewujudkan kejayaan Jerman.
- Menolak isi Perjanjian Versailes.
- Membangun angkatan perang yang kuat.
- Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan
membunuh dan mengusir orang-orang Yahudi.
- Membangun hubungan kerja sama politik dan
militer dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
- Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
JENDELA INFO |
Pada tahun 1923, Hittler memimpin
gerakan revolusi, namun
mengalami kegagalan. Oleh karena
itu ia dihukum penjara. Saat
dipenjara, Hittler menulis autobiografi
Mein Kampf (Perjuanganku)
yang di dalamnya juga memuat
konsep Lebensraum.
|
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai
berani melakukan politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan
politik Lebensraum (ruang untuk hidup) yaitu gagasan perluasan
wilayah melalui perang. Misalnya dengan menduduki Austria dan
Cekoslovakia.
- Fasis Italia
Kalian tentu masih ingat bukan mengapa Italia
pindah ke blok Sekutu? Italia adalah salah satu
negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun
menang, Italian merasa kecewa sebab tuntutannya
dalam Perjanjian Versailes tidak terpenuhi. Karena
kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di
bawah pimpinan Benito Mussolini . Italia berkembang
menjadi negara fasis.
Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk
mengembangkan fasisme di Italia.
- Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk
mempersatukan seluruh bangsa Italia.
- Memperkuat angkatan perang.
- Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum atau
Laut Kita.
- Menduduki Ethiopia dan Albania.
Gambar |
Gambar 2.3 Benito Mussolini |
- Fasis Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan
dari Restorasi Meiji. Berkat Restorasi Meiji,
Jepang berkembang menjadi negara industri yang
kuat. Majunya industri tersebut membawa Jepang
menjadi negara imperialis. Jepang menjadi negara
fasis dan menganut Hakko I Chiu.
Fasisme di Jepang dipelopori oleh Perdana
Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito
dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara
fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
- Mengagungkan semangat bushido.
- Menyingkirkan tokoh-tokoh politik yang anti
militer.
- Melakukan perluasan wilayah ke negara-negara
terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
- Memodernisasi angkatan perang.
- Mengenalkan ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu
dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh
Jepang.
JENDELA INFO |
Semangat bushido yang diagungkan
dalam fasisme Jepang diartikan
sebagai semangat berani mati.
Semangat ini juga mencerminkan
etos yang tinggi.
|
Gambar |
Gambar 2.4 Kaisar Hirohito |
- Latar Belakang Perang Dunia II
Hal-hal yang melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia II
dapat digolongkan menjadi sebab umum dan sebab khusus.
- Sebab Umum
Berikut ini sebab-sebab umum terjadinya Perang
Dunia II.
- Pertentangan antara paham liberalisme dan
totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan
bagi warga negaranya sedangkan totaliterisme
mengekang kebebasan warga negara.
- Persekutuan mencari kawan.
- Semangat untuk membalas dendam (revanche
idea) karena kekalahan dalam PD I.
- Perlombaan senjata antarnegara.
- Pertentangan antarnegara imperialis untuk
memperebutkan daerah jajahan.
- Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan
perdamaian dunia.
JENDELA INFO |
Pada PD I pihak yang dihinggapi
revanche idea adalah Prancis karena
merasa terhina dengan penandatanganan
Perjanjian Versailes
yang dilakukan di Istana Versailes,
Prancis. Sedang menjelang PD II
yang dihinggapi politik balas
dendam adalah Jerman karena
sangat dirugikan
|
- Sebab Khusus
Sebab khusus Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu
kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Berikut ini sebab-sebab
khusus terjadinya Perang Dunia II.
- Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan Jepang
terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika
Serikat di Pearl Harbour tanggal 7 Desember
1941.
- Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg) yang
dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1
September 1939. Alasan penyerangan itu untuk
merebut kembali kota Danzig (penduduknya
bangsa Jerman). Dalam waktu singkat sebagian
besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya terancam, segera
menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September 1939
Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam
perkembangannya melibatkan banyak negara.
Gambar |
Gambar 2.5 Akibat dari serangan Jerman atas Polandia. |
- Jalannya Perang
Negara-negara yang terlibat dalam Perang Dunia II juga tidak
jauh berbeda dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II dapat
dikatakan merupakan ajang balas dendam bagi negara-negara yang
kalah dalam PD I. Negara-negara yang terlibat terbagi dalam blok
Sentral dan blok Sekutu. Berikut ini negara-negara yang terlibat
dalam PD II.
- Blok Sentral yaitu Jerman, Italia, Jepang, Austria, Rumania,
dan Finlandia.
- Blok Sekutu yaitu Inggris, Prancis, Rusia, RRC, Amerika
Serikat, Austria, dan Polandia.
Secara umum PD II dibagi dalam 3 tahapan berikut.
- Tahapan pertama, blok Sentral melakukan ofensif dengan taktik
serangan kilat.
- Tahapan kedua, merupakan titik balik. Blok Sentral bersifat
defensif (bertahan) sedangkan blok Sekutu lebih banyak
melakukan serangan.
- Tahapan ketiga, blok Sekutu mulai mencapai kemenangan.
Untuk memahami jalannya Perang Dunia II, simaklah
penjelasan berikut. Lihat tabel 2.1.
- Akhir Perang
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap
Australia terhenti dalam pertempuran di Laut Koral.
Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway
pada bulan Juni 1942. Pada bulan Agustus 1942
pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal
(Kepulauan Solomon) dan bulan Februari 1943 pihak
Jepang telah dipukul mundur.
Pada bulan Februari 1944 pasukan Amerika
Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di
Kepulauan Marshall, dan Saipan di Kepulauan
Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu
menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan kota
Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya
Jepang menyerah dan menandatangai perjanjian di
atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945
di Teluk Tokyo.
JENDELA INFO |
Untuk mematahkan semangat
orang Jepang, Sekutu melakukan
pengeboman terhadap kota-kota
penting di Jepang seperti Tokyo,
Osaka, dan Yokohama. Puncaknya
pada tanggal 6 Agustus 1945
Sekutu menjatuhkah bom atom
“Little Boy”, yang dijatuhkan dari
pesawat pengebom B-29 “Enola
Gay” yang dipimpin Kolonel Paul
W Tibbets.
|
Blok Sentral pada khirnya harus menyerah kepada
Sekutu pada bulan Mei 1945. Berikut ini beberapa
faktor penyebab kekalahan Blok Sentral terhadap
Sekutu.
- Blok Sentral tidak ditunjang oleh sumbersumber
kekayaan alam yang mencukupi kebutuhan perang.
- Jumlah anggota kelompok Sekutu lebih banyak. Masuknya
Rusia ke dalam blok Sekutu memperkuat blok tersebut.
- Sekutu memiliki daerah jajahan yang dapat menunjang
kebutuhan perang.
- Blok Sekutu memiliki keunggulan teknologi persenjataan
daripada Blok Sentral.
Gambar |
Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006
Gambar 2.7 “Litle boy” bom yang dijatuhkan di Hiroshima. |
Berakhirnya Perang Dunia II juga ditandai dengan
penandatanganan berbagai macam perjanjian. Berikut ini beberapa
perjanjian yang mengakhiri PD II. Lihat tabel 2.2.
Tabel 2.2 Perjanjian-Perjanjian yang Mengakhiri Perang Dunia II
- Perjanjian Potsdam tanggal 2 Agustus 1945 yang dihadiri Truman (Amerika Serikat), Stalin
(Rusia), dan Winston Churchill (Inggris) untuk menentukan nasib Jerman. Berikut ini isi
Perjanjian Potsdam.
- Jerman dibagi menjadi dua daerah pendudukan . Jerman Timur diduduki Rusia, dan
Jerman Barat diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
- Kota Berlin di Jerman Timur dibagi menjadi empat daerah pendudukan. Berlin Timur
dikuasai Rusia sedangkan Berlin Barat diduduki Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
- Jerman harus mengurangi angkatan perangnya.
- Pengadilan bagi penjahat perang.
- Jerman harus membayar ganti rugi perang.
- Danzig dan daerah Jerman yang sebelah Timur Sungai Oder dan Niesse diberikan
kepada Polandia.
- Perjanjian antara Sekutu dengan Jepang, disahkan di San Fransisco tanggal 8 September
1945, berisi hal-hal berikut.
- Untuk sementara, Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat.
- Pulau Kurile dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia.
- Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Tiongkok.
- Pengadilan terhadap penjahat perang.
- Jepang diharuskan membayar kerugian perang.
- Perjanjian di Paris (1947) menentukan nasib Italia, berisi hal-hal berikut.
- Daerah Italia dipersempit.
- Triest menjadi daerah merdeka di bawah pemerintahan PBB.
- Ethiopia dan Albania bebas dari kekuasaan Italia.
- Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil oleh Inggris.
- Italia harus membayar kerugian perang.
|
- Dampak atau Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II memberikan dampak yang luas dalam berbagai
aspek kehidupan. Berikut ini dampak PD II dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, dan kerohanian. Lihat tabel 2.3.
Tabel 2.3 Dampak Perang Dunia II
- Bidang Politik
Berikut ini dampak Perang Dunia II dalam bidang politik.
- Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara superpower.
- Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman perannya dalam
percaturan politik dunia memudar.
- Terjadinya Perang Dingin karena persaingan dan perebutan pengaruh antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. AS berideologi liberalisme dan Uni Soviet berideologi komunisme.
- Akibat Perang Dingin, beberapa negara terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
- Terbentuknya persekutuan militer/pakta pertahanan, misalnya NATO, dan Pakta Warsawa.
- Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi terjadi depresi yang sangat luas. Pengangguran terjadi di manamana.
Negara yang kalah perang kekurangan modal untuk membangun kembali
negaranya. Amerika Serikat menawarkan berbagai bantuan program pembangunan
(penanaman modal dan pinjaman modal). Berikut ini berbagai bentuk bantuan ekonomi
dari Amerika Serikat.
- Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan Yunani.
- Marshal Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa.
- Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara yang masih terbelakang,
terutama di Asia.
- Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi dan
kebudayaan.
- Bidang Sosial dan Kerohanian
- PD II menimbulkan bencana besar bagi umat manusia, kerugian harta benda, dan
nyawa sangat besar. Banyak anak kehilangan orang tua dan orang cacat korban perang.
- Dibentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 24 Oktober 1945.
|
- Pengaruh Perang Dunia II bagi Indonesia
AJANG KREASI |
Menjelang Perang Dunia II, Jerman berusaha membangun angkatan perang yang kuat
agar dapat membalas kekalahannya dalam Perang Dunia I. Oleh karena itu Hittler
menerapkan wajib militer bagi warga negaranya.
Setujukah kalian jika pemerintah RI menerapkan cara yang dilakukan oleh Hittler
dalam menghadapi sengketa dengan Malaysia mengenai kasus Ambalat? Mengapa?
Kemukakan alasan-alasan kalian! Dan bagaimana sikap kalian jika suatu saat
pemerintah RI menetapkan kebijakan wajib militer bagi warga negaranya?
|
- Latar Belakang dan Proses Pendudukan Jepang (1942 - 1945)
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting
dalam sejarah bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia
ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur
Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang menyerbu pangkalan
Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada
tanggal 7 Desember 1941.
Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia
Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki
Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan
Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai
Palembang.
Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando
gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch
Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir
Archibald Wavell dan berpusat di Bandung.
Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa
yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur).
Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan Jepang.
Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah
kepada Jepang.
Gambar |
Gambar 2.9 Peta pendaratan pasukan Jepang di Pulau Jawa. |
Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret
1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu
diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan
Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi
Imamura. Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai
dijajah oleh Jepang.
Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya
diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
- menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat
Indonesia, dan
- memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam
Perang Asia Timur Raya.
Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi
sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi
sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras
kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.
- Pemerintahan pada Zaman Pendudukan Jepang
Masa pendudukan Jepang berbeda dengan masa penjajahan
Belanda. Pada penjajahan Belanda pemerintahan dipegang oleh
pemerintahan sipil. Sedangkan masa Jepang dipimpin oleh militer.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Indonesia dibagi dalam tiga
wilayah kekuasaan militer.
- Wilayah I, meliputi Pulau Jawa dan Madura diperintah oleh
Tentara keenambelas dengan pusatnya di Batavia (Jakarta).
- Wilayah II meliputi daerah Pulau Sumatra, diperintah oleh
tentara keduapuluh lima dengan pusatnya di Bukittinggi.
- Wilayah III meliputi Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara,
Timor, Maluku diperintah oleh Armada Selatan Kedua dan
berkedudukan di Makassar (Ujungpandang).
Gambar |
Gambar 2.10 Peta pemerintahan pada zaman pendudukan Jepang. |
Berikut ini berbagai kebijakan pemerintah pendudukan Jepang
di Indonesia.
- Bidang Politik
Pada masa awal pendudukan, Jepang menyebarkan propaganda
yang menarik. Sikap Jepang pada awalnya menunjukkan
kelunakan, misalnya:
- mengizinkan bendera Merah Putih dikibarkan di samping
bendera Jepang,
- melarang penggunaan bahasa Belanda,
- mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari, dan
- mengizinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kebijakan Jepang yang lunak ternyata tidak berjalan lama.
Jenderal Imamura mengubah semua kebijakannya. Kegiatan politik
dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan. Sebagai
gantinya Jepang membentuk organisasi-organisasi baru. Tentunya
untuk kepentingan Jepang itu sendiri. Organisasi-organisasi yang
didirikan Jepang antara lain Gerakan Tiga A, Putera, dan Jawa
Hokokai.
- Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A dibentuk pada bulan Maret 1942 dan diketuai
oleh Mr. Syamsuddin. Gerakan Tiga A terdiri dari Nippon Cahaya
Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Tujuan
gerakan ini adalah untuk menghimpun potensi bangsa guna
kemakmuran bersama. Ternyata Gerakan Tiga A tidak berumur
lama karena dirasa kurang efektif oleh Jepang sehingga dibubarkan,
sebagai gantinya dibentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat).
- Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pada tanggal 1 Maret 1943 Jepang membentuk Putera. Gerakan
ini dipimpin oleh tokoh empat serangkai yaitu Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Gambar |
Gambar 2.11 Empat Serangkai pendiri Putera Ir. Soekarno, Ki Hajar
Dewantara, Drs. Moh. Hatta, dan K.H. Mas Mansyur |
Bagi para pemimpin Indonesia, Putera bertujuan untuk membangun
dan menghidupkan segala apa yang dirobohkan oleh imperialis
Belanda. Sedangkan bagi Jepang, Putera bertujuan untuk memusat-
kan segala potensi masyarakat Indonesia dalam rangka membantu
usaha perangnya.
Putera lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia daripada bagi
Jepang. Putera lebih mengarahkan perhatian rakyat kepada
kemerdekaan daripada kepada usaha perang pihak Jepang. Oleh
karena itu kemudian Jepang membentuk Jawa Hokokai (Himpunan
Kebaktian Jawa).
- Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)
Pada bulan Maret 1944 pemerintah Jepang membentuk Jawa
Hokokai. Jawa Hokokai dinyatakan sebagai organisasi resmi
pemerintah sehingga pucuk kepemimpinan langsung dipegang oleh
Gunseikan. Himpunan ini mempunyai tiga dasar yaitu mengorbankan
diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan
bukti.
Jawa Hokokai mempunyai tugas antara lain mengerahkan rakyat
untuk mengumpulkan padi, besi tua, pajak, dan menanam jarak
sebagai bahan baku pelumas untuk Jepang.
Pada tanggal 5 September 1943 membentuk Cuo Sangi In (Badan
Pertimbangan) atas anjuran Perdana Menteri Hideki Tojo. Ketua Cuo
Sangi In dipegang oleh Ir. Soekarno. Tugas badan ini adalah mengajukan
usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah
mengenai tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer.
- Bidang Ekonomi
Pada awal pendudukan Jepang, ekonomi Indonesia mengalami
kelumpuhan obyek-obyek vital seperti pertambangan dan industri
dibumihanguskan oleh Sekutu. Untuk menormalisasi keadaan,
Jepang banyak melakukan kegiatan produksi. Semua kegiatan
ekonomi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang. Misalnya
dengan membangun pabrik senjata dan mewajibkan rakyat
menanam pohon jarak. Oleh karena itu Jepang menerapkan sistem
autarki. Sistem autarki adalah tiap-tiap daerah diharapkan dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri.
Untuk membangun fasilitas perang, Jepang memerlukan
banyak tenaga kasar. Tenaga kasar yang digunakan untuk kerja paksa
dinamakan romusha. Kehidupan romusha sangat mengenaskan.
Mereka hidup menderita, miskin, kelaparan, dan tidak jarang terjadi
kematian. Selain dengan romusha, Jepang juga mengeksploitasi
sumber daya alam terutama batu bara dan minyak bumi.
- Bidang Sosial
Pada masa Jepang banyak rakyat Indonesia yang dipaksa menjadi
romusha. Mereka dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan.
Akibatnya banyak romusha yang meninggal dan terjangkit wabah
penyakit. Karena kemelaratan yang dialami para romusha tersebut,
muncul golongan baru yang disebut golongan kere atau gembel.
Jepang juga mengatur sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial pada masa pendudukan Jepang terdiri dari:
- Golongan teratas yaitu golongan Jepang.
- Golongan kedua yaitu golongan pribumi.
- Golongan ketiga yaitu golongan Timur Asing.
- Bidang Militer
Dalam rangka memperkuat kedudukan dalam Perang Pasifik,
Jepang melakukan mobilisasi para pemuda untuk dibina dalam
latihan militer. Oleh karena itu Jepang membentuk organisasiorganisasi
semimiliter dan organisasi militer. Lihat tabel 2.4
Tabel 2.4 Organisasi-Organisasi Semimiliter dan Organisasi
Militer Bentukan Jepang
- Organisasi semimiliter zaman Jepang
- Seinendan (Barisan Pemuda), terutama untuk mendidik dan melatih para pemuda agar
dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri.
- Fujinkai (Himpunan Wanita), bertujuan memberikan latihan-latihan kemiliteran pada
wanita berusia minimum 15 tahun.
- Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), bertugas membantu tugas-tugas polisi.
- Suishintai (Barisan Pelapor), dipimpin oleh Ir. Soekarno.
- Gakukotai (Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944.
- Jibakutai (Barisan Berani Mati).
- Organisasi militer
- Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), dibentuk pada bulan April 1943. Heiho adalah prajurit
Indonesia yang langsung ditempatkan dalam organisasi militer Jepang baik dalam
Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Selain diberi latihan militer, para anggota
Heiho juga diberi kesempatan untuk mengendalikan senjata antipesawat, tank, dan
artileri medan.
- PETA (Pembela Tanah Air) dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944 atas usul dari Gatot
Mangkupraja. Para pemuda yang tergabung dalam Peta mendapatkan latihan-latihan
kemiliteran. Setelah Indonesia merdeka banyak anggota Peta yang menjadi
pemimpin Indonesia seperti Jenderal Ahmad Yani, Jenderal Soedirman, dan Jenderal
Soeharto.
|
- Bidang Budaya
Pada masa pendudukan Jepang, bahasa Indonesia diizinkan
digunakan dalam komunikasi. Sebaliknya, bahasa Belanda tidak
boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau
perusahaan yang berbahasa Belanda diganti dengan bahasa
Indonesia atau bahasa Jepang. Surat kabar dan film yang
berbahasa Belanda dilarang beredar.
AJANG KREASI |
Agar kalian dapat memahami dan mengambil nilai-nilai dari pendudukan Jepang di
Indonesia, maka bentuklah kelompok diskusi yang beranggotakan 4 - 5 orang,
kemudian bahaslah permasalahan berikut!
- Bagaimana reaksi rakyat Indonesia terhadap kewajiban menjadi romusha tersebut?
- Apa yang dilakukan Jepang untuk mengurangi ketakutan rakyat agar mau menjadi
romusha?
- Nilai-nilai apa saja yang dapat dipetik dari perlakuan Jepang terhadap romusha?
|
- Strategi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
Dalam menghadapi penjajahan Jepang, para pejuang memiliki
strategi yang tidak sama. Ada dua macam golongan yaitu golongan
kooperatif dan nonkooperatif. Golongan kooperatif bersedia kerja
sama dengan Jepang. Mereka duduk dalam organisasi bentukan
Jepang. Sedang golongan nonkooperatif adalah golongan yang tidak
mau bekerja sama dengan Jepang, mereka membentuk organisasi
bawah tanah. Berikut ini kelompok bawah tanah pada masa Jepang,
lihat tabel 2.5
Tabel 2.5 Kelompok Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang
- Kelompok Syahrir. Pengikutnya adalah kaum terpelajar di berbagai kota misalnya Jakarta,
Surabaya, Cirebon, Garut, Semarang, dan lainnya. Syahrir menentang Jepang karena
negara tersebut fasis. Mereka berjuang
- Kelompok Amir Syarifuddin. Kelompok ini juga antifasis dan menolak kerja sama dengan
Jepang. Ia sangat keras mengritik Jepang sehingga tahun 1943 ditangkap kemudian dijatuhi
hukuman mati. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka tahun 1945 serta bantuan
dari Bung Karno, maka Amir bebas dari hukuman tersebut.
- Golongan Persatuan Mahasiswa. Sebagian besar golongan ini berasal dari mahasiswa
kedokteran di Jakarta. Pengikutnya antara lain Jusuf Kunto, Supeno, dan Subandrio.
Golongan mahasiswa yang anti terhadap Jepang, bekerja sama dengan kelompok Syahrir.
- Kelompok Sukarni. Anggota kelompok ini antara lain Adam Malik, Pandu Wiguna, Chaerul
Saleh, dan Maruto Nitimihardjo. Peran dari kelompok Sukarni sangat besar pada waktu
sekitar proklamasi kemerdekaan.
- Golongan Kaigun. Para anggotanya bekerja pada Angkatan Laut Jepang, tetapi secara
terus-menerus menggalang dan membina kemerdekaan. Beberapa anggota yang
tergabung dalam kelompok Kaigun antara lain Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Maramis, Dr.
Samsi, dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Kelompok ini mendirikan Asrama Indonesia
Merdeka, dengan ketua Wikana.
- Pemuda Menteng. Kelompok yang bermarkas di Gedung Menteng 31 Jakarta ini banyak
yang menjadi pengikut Tan Malaka dari Partai Murba. Tokoh utama dari Pemuda Menteng
di antaranya Adam Malik, Chaerul Saleh, dan Wikana.
|
Sumber: Indonesia Abad ke-20 jilid I, 1998 |
Perjuangan yang bersifat kooperatif dilakukan oleh para
pemimpin bangsa. Mereka bersedia bekerja sama dengan Jepang.
Perjuangan yang kooperatif dilakukan dengan bergabung dalam
organisasi-organisasi bentukan Jepang misalnya dalam Putera, Jawa
Hokokai, Gerakan Tiga A, dan Cuo Sangi In. Di samping itu juga duduk
dalam badan-badan pemerintahan Jepang.
AJANG KREASI |
Pada masa pendudukan Jepang, para tokoh bangsa yang tidak setuju bekerja sama
dengan Jepang membentuk organisasi-organisasi bawah tanah. Organisasiorganisasi
tersebut berjuang demi kepentingan rakyat. Sebagai pelajar, kalian tentunya
juga memiliki organisasi di sekolah yaitu OSIS. Apakah OSIS di sekolah kalian juga
memperjuangkan aspirasi para siswa? Apakah nilai-nilai yang dapat kalian teladani
dari organisasi-organisasi bawah tanah yang didirikan oleh para tokoh bangsa pada
masa itu untuk mengembangkan organisasi kalian?
|
- Perlawanan Terhadap Jepang
Pada masa pendudukan Jepang, kehidupan
rakyat sangat menderita. Hal ini disebabkan rakyat
dipaksa menjadi romusha dan dibebani kewajiban
menyerahkan hasil panennya. Penderitaan yang
dialami rakyat menyebabkan munculnya rasa benci
terhadap Jepang. Kebencian itu diperparah dengan
kewajiban untuk melakukan Seikerei ke arah Tokyo
yang tidak dapat diterima. Akibatnya terjadi perlawanan
rakyat Indonesia terhadap kekejaman tentara Jepang.
JENDELA INFO |
Upacara seikerei adalah upacara
dan penghormatan terhadap
kaisar sebagai keturunan dewa
matahari dengan membungkuk
90o ke arah Timur.
|
Untuk lebih jelasnya lihat tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Perlawanan-Perlawanan yang Muncul terhadap Jepang
- Di Jawa Barat
- Pada bulan Februari 1944 timbul perlawanan rakyat Singaparna, dipimpin oleh Kyai
Haji Zainal Mustofa. Sebabnya adalah penolakan terhadap upacara seikerei dan penderitaan
rakyat akibat perlakuan buruk Jepang.
- Di Indramayu pada bulan April 1944, tepatnya desa Kaplongan, Distrik Karangampel,
rakyat bangkit melawan tentara Jepang. Demikian juga tanggal 30 Juli 1944 terjadi
perlawanan rakyat di desa Cidempet, Kecamatan Lohbener. Penyebabnya tersebut
adalah pengambilan padi secara paksa dan pengerahan tenaga.
- Di Aceh
- Pada tanggal 10 November 1942 meletus perlawanan rakyat dipimpin oleh Tengku
Abdul Jalil dari Cot Plieng.
- Di Jangka Buya terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang dipimpin seorang Giyugun
bernama Teuku Hamid. Demikian juga di Pandrah, daerah Jenieb, Kabupaten Bireueh.
- Di Biak
Rakyat Biak, Irian Jaya melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang pada tahun 1943.
- Di Kalimantan Barat
Perlawanan rakyat terhadap Jepang juga terjadi di Kalimantan Barat namun mengalami
kegagalan. Sebelum perlawanan rakyat meluas, pihak Jepang telah mengetahui karena
telah menyusupkan mata-mata ke dalam organisasi perlawanan rakyat tersebut.
- Di Sulawesi Selatan
Perlawanan rakyat di Sulawesi Selatan terhadap pendudukan Jepang dikenal dengan nama
Peristiwa Unra, karena peristiwa tersebut terjadi di desa Unra. Rakyat dipimpin Haji
Temmale yang tidak
- Pemberontakan PETA
Perlawanan yang paling besar terhadap pendudukan Jepang dilakukan oleh tentara PETA
di Blitar, Jawa Timur tanggal 14 Februari 1945. Perlawanan ini dipimpin oleh Supriyadi.
Perlawanan ini disebabkan oleh kekecewaan anggota PETA terhadap Jepang akibat
kekejaman Jepang yang menyebabkan penderitaan rakyat, terutama yang dijadikan
romusha oleh Jepang.
|
AJANG KREASI |
Pada masa penjajahan Jepang, perlawanan dilakukan dengan angkat senjata. Di era
sekarang tanpa disadari sebenarnya bangsa Indonesia juga “dijajah” oleh bangsa
Barat. Coba kalian sebutkan bentuk penjajahan tersebut! Apakah
|
- Berbagai Perubahan Akibat Pendudukan Jepang
- Aspek Politik Pemerintahan
Dalam bidang pemerintah terjadi perubahan dari
pemerintahan sipil ke pemerintahan militer, jabatan
Gubernur Jenderal diganti dengan Panglima Tentara
Jepang.
Untuk memperlancar proses eksploitasi di
pedesaan dan mengontrol rakyat, Jepang membentuk
tonarigumi (Rukun Tetangga). Tujuannya adalah untuk
meningkatkan pengawasan terhadap penduduk.
Akibat dibentuknya tonarigumi, peran dan fungsi lembaga politik
tradisional memudar.
JENDELA INFO |
Struktur pemerintahan di Jawa pada zaman Jepang yaitu:
- Syu (karesidenan)
- Si (kotamadya)
- Ken (kabupaten)
- Gun (kawedanan)
- Son (kecamatan)
- Ku (desa/Kelurahan)
- Tonarigumi (rukun tetangga)
|
- Aspek Sosial Ekonomi
Pada masa Jepang, juga diberlakukan politik penyerahan padi
secara paksa. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan
bagi para tentara. Akibat penyerahan padi itu antara lain angka
kematian meningkat, tingkat kesehatan masyarakat menurun,
kelangkaan bahan pangan, dan kesejahteraan sosial sangat buruk.
Mobilitas sosial masyarakat cukup tinggi. Golongan pemuda,
pelajar, dan tokoh masyarakat mengalami peningkatan status sosial.
Hal ini disebabkan mereka bergabung dalam organisasi bentukan
Jepang. Selain itu juga duduk dalam pemerintahan.
- Aspek Mentalitas Masyarakat
Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Melihat hal tersebut, Jepang memanfaatkannya sebagai tenaga kerja.
Masyarakat pedesaan dipaksa menjadi romusha. Para romusha harus
membuat pabrik senjata, benteng pertahanan, dan jalan. Mereka
tidak hanya bekerja di Indonesia tetapi juga dikirim ke luar negeri.
Para romusha sangat menderita dan tidak dapat upah dan
makanan. Mereka masih menerima perlakuan yang kejam dari
Jepang. Hal ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang
harus menyerahkan warganya untuk menjadi romusha.
AJANG KREASI |
Jepang banyak melakukan eksploitasi ekonomi demi kepentingan perangnya di Asia
Pasifik. Di era sekarang banyak pihak asing yang ingin mengeksploitasi kekayaan alam
Indonesia, baik secara sembunyi-sembunyi (pencurian) maupun secara terselubung
(melalui investasi modal). Bagaimanakah sikap kalian terhadap kedua masalah tersebut?
Apakah penanaman modal asing dapat dikatakan sebagai bentuk eksploitasi ekonomi
versi modern? Berilah contoh untuk menguatkan argumen. Diskusikanlah
|
Catting / Catatan Penting |
- Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II yang diawali dengan menyerbu
Pearl Harbour, merupakan langkah awal untuk menguasai Asia, termasuk
Indonesia. Dengan serangan yang sangat cepat, Belanda akhirnya bertekuk
lutut kepada Jepang dalam Perundingan Kalijati 8 Maret 1942. Perundingan
tersebut mengawali penjajahan Jepang di Indonesia.
- Pada masa pendudukan Jepang berbagai strategi perjuangan dilakukan oleh
para pemimpin nasional. Memanfaatkan organisasi bentukan Jepang untuk
menggembleng rakyat, mengadakan gerakan bawah tanah, sampai
- Pendudukan Jepang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan rakyat
yaitu:
- aspek politik yang ditandai memudarnya peran dan fungsi lembaga
politik tradisional,
- aspek sosial ekonomi ditunjukkan dengan kesengsaraan rakyat akibat
kebijakan penyerahan wajib padi, dan
- aspek mentalitas masyarakat yang semakin tertekan bahkan muncul
ketakutan kolektif dan kegelisahan komunal terhadap keharusan kerja
paksa (romusha).
|
Renungkanlah! |
- Perlakuan Jepang yang sangat kejam terhadap para romusha sangat
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan melanggar Hak Asasi
Manusia (HAM). Sebagai sesama makhluk Tuhan, hendaklah saling
menghormati dan menghargai hak-hak setiap manusia.
- Meskipun gerak perjuangan yang dilakukan para pejuang berbeda-beda,
namun tetap memiliki satu tujuan yaitu mencapai Indonesia merdeka.
Belajar dari pengalaman tersebut, kita tidak perlu mempermasalahkan
perbedaan-perbedaan strategi yang ditempuh untuk mewujudkan keutuhan
bangsa. Perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya dapat melengkapi satu
sama lain.
|
BAB 3 - USAHA PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA |
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi Tahun 1945-1949, 1981
Gambar 3.1 Bung Tomo memimpin pertempuran 10 November 1945. |
|
Pada bab yang lalu kalian telah mempelajari Perang Dunia II.
Tentu kalian masih ingat bukan akhir dari PD II? Ya, setelah kedua
kotanya dibom atom akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu. Akibatnya di Indonesia terjadi kekosongan
kekuasaan. Momentum tersebut dimanfaatkan bangsa Indonesia
untuk mengumandangkan kemerdekaan. Namun kemerdekaan
yang dicapai oleh bangsa Indonesia ternyata masih membutuhkan
pengorbanan untuk dipertahankan. Bagaimana bentuk-bentuk
perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan?
Agar kalian dapat memahaminya, maka ikutilah pembahasan
berikut ini!
- Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Daerah
dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Penyerahan kekuasaan Jepang kepada Sekutu
dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia
Command atau SEAC) di bawah pimpinan Laksamana
Lord Louis Mounbatten. Pasukan Sekutu yang bertugas
di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies
(AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip
Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari
SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia adalah:
- menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang,
- membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu,
- melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya,
- menjaga keamanan dan ketertiban (law and order), dan
- menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang
dianggap sebagai penjahat perang.
Pada awalnya rakyat Indonesia menyambut kedatangan
Sekutu dengan senang. Akan tetapi setelah diketahui NICA ikut di
dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan.
Kedatangan NICA di Indonesia didorong oleh keinginan menegakkan
kembali Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia. Datangnya
pasukan Sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawanan
rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Berikut ini berbagai
perlawanan terhadap Sekutu yang muncul di daerah-daerah.
JENDELA INFO |
NICA kependekan dari Netherland
Indies Civil Administration. NICA
adalah orang-orang Belanda yang
melarikan diri ke Australia ketika
Jepang datang dan membentuk
kekuatan baru untuk menguasai
Hindia Belanda kembali. Kedatangan
NICA ke Indonesia dipimpin
oleh van der Plass dan van Mook.
|
- Pertempuran Surabaya 10 November 1945
Surabaya merupakan kota pahlawan. Surabaya
menjadi ajang pertempuran yang paling hebat selama
revolusi mempertahankan kemerdekaan, sehingga
menjadi lambang perlawanan nasional. Peristiwa di
Surabaya merupakan rangkaian kejadian yang diawali
sejak kedatangan pasukan Sekutu tanggal 25 Oktober
1945 yang dipimpin oleh Brigjen A.W.S. Mallaby.
Pada tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran
yang hebat di Gedung Bank Internatio di Jembatan
Merah. Pertempuran itu menewaskan Brigjen Mallaby.
Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris memberi
ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu.
Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak
ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagi
hari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantri dengan senjatasenjata
berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara.
Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu.
Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato
membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran
berlangsung selama tiga minggu. Akibat pertempuran
tersebut 6.000 rakyat Surabaya gugur.
Pengaruh pertempuran Surabaya berdampak
luas di kalangan internasional, bahkan masuk dalam
agenda sidang Dewan Keamanan PBB tanggal 7-13
Februari 1946.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1981
Gambar 3.2 Bung Tomo |
- Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 20
November sampai tanggal 15 Desember 1945, antara
pasukan TKR dan Pemuda Indonesia melawan
pasukan Sekutu (Inggris). Pertempuran Ambarawa
dimulai dari insiden yang terjadi di Magelang pada
tanggal 26 Oktober 1945.
Pada tanggal 20 November 1945 di Ambarawa
pecah pertempuran antara pasukan TKR di bawah
pimpinan Mayor Sumarto melawan tentara Sekutu.
Pertempuran Ambarawa mengakibatkan gugurnya
Letkol Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Posisi
Letkol Isdiman kemudian digantikan oleh Letkol
Soedirman. Kota Ambarawa berhasil dikepung selama
4 hari 4 malam oleh pasukan RI. Mengingat posisi yang telah terjepit,
maka pasukan Sekutu meninggalkan kota Ambarawa tanggal
15 Desember 1945 menuju Semarang. Keberhasilan TKR mengusir
Sekutu dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam
perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI.
JENDELA INFO |
Pertempuran di Ambarawa sering
dikenal dengan peristiwa “Palagan
Ambarawa”. Untuk mengenang
peristiwa tersebut dibangun
Monumen Palagan Ambarawa di
tengah kota Ambarawa.
|
- Pertempuran Medan Area 1 Desember 1945
Pada tanggal 9 Oktober 1945 tentara Inggris yang diboncengi
oleh NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D
Kelly. Awalnya mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di
Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan
tawanan perang (tentara Belanda).
Sebuah insiden terjadi di hotel Jalan Bali, Medan pada tanggal
13 Oktober 1945. Saat itu seorang penghuni hotel (pasukan NICA)
merampas dan menginjak-injak lencana Merah Putih yang dipakai
pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan para pemuda.
Akibatnya terjadi perusakan dan penyerangan terhadap hotel yang
banyak dihuni pasukan NICA.
Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak Sekutu memasang papanpapan
yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai
sudut kota Medan. Sejak saat itulah Medan Area menjadi terkenal.
Pasukan Inggris dan NICA mengadakan pembersihan terhadap
unsur Republik yang berada di kota Medan.
Hal ini jelas menimbulkan reaksi para pemuda dan TKR untuk
melawan kekuatan asing yang mencoba berkuasa kembali.
Pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebingtinggi diadakan pertemuan
antara komandan-komandan pasukan yang berjuang di Medan Area.
Pertemuan tersebut memutuskan dibentuknya satu komando yang
bernama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area.
- Bandung Lautan Api
Terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api
diawali dari datangnya Sekutu pada bulan Oktober
1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh ultimatum
Sekutu untuk mengosongkan kota Bandung. Pada
tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan
ultimatum pertama isinya kota Bandung bagian
Utara selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945
dikosongkan oleh para pejuang. Ultimatum tersebut
tidak ditanggapi oleh para pejuang.
Selanjutnya tanggal 23 Maret 1946 Sekutu mengeluarkan
ultimatum kembali. Isinya hampir sama dengan ultimatum yang
pertama. Menghadapi ultimatum tersebut para pejuang kebingungan
karena mendapat dua perintah yang berbeda. Pemerintah RI di
Jakarta memerintahkan agar TRI mengosongkan kota Bandung.
Sementara markas TRI di Yogyakarta menginstruksikan agar Bandung
tidak dikosongkan.
Akhirnya para pejuang mematuhi perintah dari Jakarta. Pada
tanggal 23-24 Maret 1946 para pejuang meninggalkan Bandung.
Namun, sebelumnya mereka menyerang Sekutu dan membumihanguskan
kota Bandung. Tujuannya agar Sekutu tidak dapat
menduduki dan memanfaatkan sarana-sarana yang vital. Peristiwa
ini dikenal dengan Bandung Lautan Api. Sementara itu para pejuang
dan rakyat Bandung mengungsi ke luar kota.
JENDELA INFO |
Dalam peristiwa Bandung Lautan
Api gugur seorang pahlawan yang
bernama Moh. Toha. Untuk mengabadikan
terjadinya peristiwa
Bandung Lautan Api, seorang
komposer yang bernama Ismail
Marzuki menciptakan lagu “Halo-
Halo Bandung”.
|
- Puputan Margarana 20 November 1946
Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari
keinginan Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur
(NIT). Letkol I Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen
Nusa Tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan NIT
dengan mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan
tanggal 18 Desember 1946.
Konsolidasi dan pemusatan pasukan Ngurah Rai (yang
dikenal dengan nama pasukan Ciung Wanara) ditempatkan
di Desa Adeng Kecamatan Marga. Belanda menjadi gempar
dan berusaha mencari pusat kedudukan pasukan Ciung
Wanara. Pada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan
besar Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap
kedudukan Ngurah Rai di desa Marga.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka
Edisi 1945-1949, 1981 Gambar 3.3 I Gusti Ngurah Rai |
Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai
mengeluarkan perintah “Puputan” yang berarti
bertempur sampai habis-habisan (fight to the end).
Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur beserta seluruh
anggota pasukan dalam pertempuran tersebut.
Jenazahnya dimakamkan di desa Marga. Pertempuran
tersebut terkenal dengan nama Puputan Margarana.
Gugurnya Letkol I Gusti Ngurah Rai telah melicinkan
jalan bagi usaha Belanda untuk membentuk Negara
Indonesia Timur.
JENDELA INFO |
Untuk mengenang jasa Letkol I
Gusti Ngurah Rai, maka nama I
Gusti Ngurah Rai diabadikan
menjadi sebuah nama bandara di
Denpasar, Bali. Nama Bandara
tersebut adalah bandara “Ngurah
Rai”. Di samping itu juga dianugerahi
sebagai Pahlawan
Anumerta.
|
- Serangan Umum 1 Maret 1949
Dalam agresi militer II, Belanda berhasil menangkap
para pemimpin politik dan menduduki ibukota RI di
Yogyakarta. Belanda ingin menunjukkan kepada dunia
bahwa pemerintahan RI telah dihancurkan dan TNI tidak
memiliki kekuatan lagi. Menghadapi tindakan Belanda
tersebut, TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda.
Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap
kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949, yang dipimpin
oleh Letkol Soeharto. Sebelumnya, Letkol Soeharto mengadakan
koordinasi terlebih dahulu dengan Sri Sultan
Hamengku Buwono IX selaku Kepala Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dalam serangan ini, TNI memakai sistem
wehrkreise.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia
Merdeka Edisi 1945-1949, 1981
Gambar 3.4 Letkol Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah
wehrkreise III yang membawahi daerah Yogyakarta |
Untuk memudahkan penyerangan, maka dibentuk
beberapa sektor yaitu:
- sektor Barat dipimpin oleh Mayor Ventje Sumual,
- sektor Selatan dan Timur dipimpin oleh Mayor Sardjono,
- sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno,
- sektor Kota dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki.
Pada malam hari menjelang serangan umum,
pasukan-pasukan telah merayap mendekati kota dan
melakukan penyusupan-penyusupan. Pagi hari tanggal
1 Maret 1949 sekitar pukul 06.00 WIB tepat sirene
berbunyi, serangan dilancarkan dari segala penjuru
kota. Letkol Soeharto langsung memimpin penyerangan
dari sektor Barat sampai batas Jalan Malioboro. Rakyat
membantu memperlancar jalannya penyerangan dengan
memberikan bantuan logistik. Dalam waktu enam jam
kota Yogyakarta berhasil dikuasai TNI.
Pada pukul 12.00 WIB tepat, pasukan TNI mengundurkan diri.
Hal ini sesuai dengan rencana yang ditentukan sejak awal.
Bersamaan dengan itu bantuan Belanda tiba dengan kendaraan lapis
baja serta pesawat terbang. Belanda melakukan serangan balasan.
Meskipun demikian, serangan umum telah mencapai tujuannya.
Berikut ini tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949.
- Ke dalam
- Mendukung perjuangan yang dilakukan secara diplomasi.
- Meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang bergerilya.
- Ke luar
- Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI
mempunyai kekuatan untuk mengadakan ofensif.
- Mematahkan moral pasukan Belanda.
Untuk mengenang para pejuang dan peristiwa Serangan
Umum 1 Maret 1949 maka pemerintah Yogyakarta membangun
“Monumen Yogya Kembali”.
JENDELA INFO |
Pada masa Orde Baru, peran sentral
dalam Serangan Umum 1 Maret
1949 ditekankan pada Letkol
Soeharto. Sedangkan pada masa
Reformasi muncul pendapat tentang
tokoh-tokoh lain yang berperan
dalam Serangan Umum 1 Maret
1949, yaitu Sri Sultan Hamengku
Buwono IX dan Jenderal Soedirman.
|
AJANG KREASI |
Agar kalian memahami strategi perjuangan bersenjata dalam menghadapi Belanda,
bentuklah kelompok diskusi yang terdiri dari 4 - 5 anggota. Kemudian carilah buku
referensi di perpustakaan!
- Apakah sistem wehrkreise itu? Apakah sama dengan strategi perang gerilya?
- Apa saja kelemahan dan kelebihan dari sistem wehrkreise?
Diskusikan bersama kelompok kalian dan kemudian presentasikan di depan kelas!
|
- Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Belanda dalam Forum Internasional
dan Pengaruhnya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selain menggunakan perjuangan bersenjata, para pemimpin
bangsa melakukan perjuangan diplomasi. Untuk lebih jelasnya,
kalian pelajari beberapa contoh perjuangan diplomasi bangsa
Indonesia dalam berbagai forum internasional di bawah ini.
- Diplomasi Beras Tahun 1946
Antara India dengan Indonesia terdapat persamaan nasib dan
sejarah. Keduanya sama-sama pernah dijajah dan menentang
penjajahan. Oleh karenanya, ketika rakyat India mengalami
kekurangan bahan makanan, pemerintah Indonesia menawarkan
bantuan padi sejumlah 500.000 ton. Perjanjian bantuan Indonesia
kepada India ditandatangani tanggal 18 Mei 1946. Perjanjian ini
sebenarnya merupakan barter kedua negara, sebab India ternyata
juga memberikan bantuan obat-obatan kepada Indonesia. Dampak
yang ditimbulkan dari diplomasi beras adalah Indonesia semakin
mendapat simpati dunia internasional dalam perjuangannya mengusir
Belanda.
- Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati dilakukan pada
tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat
Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia
diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir
sedangkan Belanda diwakili oleh Prof.
Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin
oleh Lord Killearn, seorang diplomat Inggris.
Berikut ini beberapa keputusan Perundingan
Linggarjati.
- Belanda mengakui secara de facto Republik
Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan
Sumatra.
- Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama
membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan
nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu
negara bagiannya adalah Republik Indonesia.
- Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan
membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu
Belanda sebagai ketuanya.
Dalam perkembangan selanjutnya, Belanda
melanggar ketentuan perundingan tersebut dengan
melakukan agresi militer I tanggal 21 Juli 1947.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949,
1981 Gambar 3.5 Para delegasi Perundingan Linggarjati. |
JENDELA INFO |
Meskipun isi Perundingan Linggarjati
tidak menguntungkan bagi
Indonesia, namun berhasil mengundang
simpati internasional. Hal ini
terbukti dengan adanya pengakuan
kedaulatan oleh Inggris, Amerika
Serikat, Mesir, Lebanon, Suriah,
Afghanistan, Myanmar, Yaman,
Saudi Arabia, dan Uni Soviet.
|
- Agresi Militer Belanda I (Tanggal 21 Juli 1947)
Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melancarkan
aksi polisionil yang dikenal dengan agresi militer I.
Tujuannya adalah untuk menguasai sarana-sarana
vital di Jawa dan Madura. Jadi tujuan serangan ini
bersifat ekonomis. Pasukan Belanda bergerak dari
Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat,
dan dari Surabaya untuk menduduki Madura.
Berbagai reaksi bermunculan akibat agresi
militer I. Belanda tidak menyangka apabila Amerika
Serikat dan Inggris memberikan reaksi yang negatif.
Australia dan India mengajukan masalah Indonesia
ini ke Dewan Keamanan PBB.
JENDELA INFO |
serangan yang dilakukan oleh
pasukan Belanda untuk menghancurkan
Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Agresi
ini sering disebut dengan “aksi
polisionil” yaitu perang melawan
penjahat. Agresi militer dilakukan
dua kali yaitu tanggal 21 Juli 1947
dan 19 Desember 1948.
|
Pada tanggal 4 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah
penghentian tembak menembak. Untuk mengawasi gencatan senjata,
PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggota KTN ada tiga
negara yaitu:
- Belgia (dipilih oleh Belanda) dipimpin oleh Paul van Zeeland;
- Australia (dipilih oleh Indonesia) dipimpin oleh Richard Kirby;
dan
- Amerika Serikat (dipilih oleh Indonesia dan Belanda) dipimpin
Dr. Frank Graham.
Tugas utama KTN adalah mengawasi
secara langsung penghentian tembak-menembak
sesuai dengan Resolusi Dewan
Keamanan PBB. Dengan demikian masalah
Indonesia menjadi masalah internasional.
Secara diplomatis jelas sangat menguntungkan
Indonesia.
KTN berhasil mempertemukan Indonesia
dengan Belanda dalam Perjanjian
Renville. Selain itu juga mengembalikan
para pemimpin Republik Indonesia yang
ditawan Belanda di Bangka.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949,
1981 Gambar 3.6 Pendaratan pasukan Belanda di Indonesia. |
- Perundingan Renville
Perundingan Renville dilaksanakan di
atas Geladak Kapal Renville milik Amerika
Serikat tanggal 17 Januari 1948. Dalam
perundingan tersebut, pemerintah Indonesia
diwakili oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin.
Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir
Widjojoatmodjo. Hasil perundingan tersebut
adalah:
- wilayah Indonesia diakui berdasarkan
garis demarkasi (garis van Mook),
- Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia
Serikat terbentuk,
- kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia-Belanda,
- RI merupakan bagian dari RIS, dan
- pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke
daerah RI.
Nasib dan kelanjutan Perundingan Renville relatif sama dengan
Perundingan Linggarjati. Belanda kembali melanggar perjanjian dengan
melakukan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949,
1981 Gambar 3.7 Suasana Perundingan Renville. |
- Agresi Militer Belanda II, (Tanggal 19 Desember 1948)
Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan
aksi polisionil ke II. Belanda menduduki
kota Yogyakarta, yang diawali dengan penerjunan
pasukan payung di Lapangan Udara Maguwo, serta
mengepung dan menghancurkan konsentrasikonsentrasi
TNI. Dalam agresi kedua, Belanda
berhasil menduduki Yogyakarta dan menangkap para
pemimpin politik serta militer.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi
1945-1949, 1981
Gambar 3.8 Tentara Belanda sedang bergerak memasuki kota Yogyakarta
dalam Agresi Militer II pada tanggal 19 Desember 1948. |
Meskipun para pemimpin politik ditangkap,
pemerintahan Republik Indonesia tidak berhenti.
Sebelum ditangkap Presiden Soekarno memberikan
mandat melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran
Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk
membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
(PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat. Melalui PDRI,
pemerintahan tetap terus berjalan. PDRI mampu memberi
instruksi kepada delegasi Indonesia di forum
PBB untuk menerima penghentian tembak-menembak
dan bersedia berunding dengan Belanda. Hal ini dilakukan dalam
rangka menarik simpati dunia internasional. Selain itu untuk
menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintahan RI
masih terus berjalan meskipun para pemimpin politik ditawan oleh
Belanda.
JENDELA INFO |
Meskipun para pemimpin RI
ditangkap, Belanda tidak
menangkap Sri Sultan Hamengku
Buwono IX karena Belanda
khawatir apabila Sri Sultan
Hamengku Buwono IX ditangkap
akan membangkitkan perlawanan
rakyat Yogyakarta.
|
- Konferensi Asia di New Delhi
Konferensi Asia di New Delhi di
selenggarakan pada tanggal 20 - 25 Januari
1949. Dalam konferensi tersebut hadir 19
negara termasuk utusan dari Mesir, Italia, dan
New Zealand. Wakil-wakil dari Indonesia
antara lain Mr. Utoyo Ramelan, Sumitro
Djoyohadikusumo, H. Rosyidi, dan lain-lain.
Hasil konferensi meliputi:
- pengembalian Pemerintahan Republik
Indonesia ke Yogyakarta,
- pembentukan pemerintahan ad interim
sebelum tanggal 15 Maret 1949,
- penarikan tentara Belanda dari seluruh wilayah Indonesia, dan
- penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat
paling lambat tanggal 1 Januari 1950.
Menanggapi rekomendasi Konferensi New Delhi, Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan sebuah resolusi tanggal 28 Januari
1949 yang isinya:
- penghentian operasi militer dan gerilya,
- pembebasan tahanan politik Indonesia oleh Belanda,
- pemerintah RI kembali ke Yogyakarta, dan
- akan diadakan perundingan secepatnya.
Dampak Konferensi Asia di New Delhi sangat jelas. Indonesia
semakin mendapat dukungan internasional dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda.
- Perundingan Roem - Royen
Terjadinya Agresi Militer Belanda menimbulkan
reaksi yang cukup keras dari Amerika Serikat dan
Inggris, bahkan PBB. Hal ini tidak lepas dari kemampuan
pada diplomat Indonesia dalam memperjuangkan
dan menjelaskan realita di PBB. Salah satunya
adalah L.N. Palar.
JENDELA INFO |
Sejarah diplomasi di Indonesia
mengenal istilah “pejuang diplomat”
atau “diplomat pejuang”.
Julukan ini diberikan kepada
Mohammad Hatta, H. Agus Salim,
Sutan Syahrir, Mohammad Roem,
Roeslan Abdul Gani, L.N. Palar,
Adam Malik, dan Soedjatmoko.
|
Sebagai reaksi dari Agresi Militer Belanda, PBB
memperluas kewenangan KTN. Komisi Tiga Negara
diubah menjadi UNCI. UNCI kependekan dari United
Nations Commission for Indonesia. UNCI
dipimpin oleh Merle Cochran (Amerika
Serikat) dibantu Critchley (Australia)
dan Harremans (Belgia).
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949, 1981
Gambar 3.10 Suasana Perundingan Roem Royen. |
Hasil kerja UNCI di antaranya
mengadakan Perjanjian Roem-Royen
antara Indonesia Belanda. Perjanjian
Roem-Royen diadakan tanggal 14 April
1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Sebagai wakil dari PBB adalah Merle
Cochran (Amerika Serikat), delegasi
Republik Indonesia dipimpin oleh Mr.
Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda
dipimpin oleh van Royen. Dalam
perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan
statement. Lihat tabel 3.1
Tabel 3.1 Statement Indonesia dan Belanda dalam Perundingan Roem-Royen.
Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah Republik Indonesia untuk:
- menghentikan perang gerilya,
- bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan, dan
- ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag untuk mempercepat pengakuan
kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan tanpa syarat.
Pernyataan dari delegasi Belanda, yaitu:
- menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta,
- menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik,
- tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai
oleh RI sebelum 19 Desember 1948
- menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari RIS, dan
- berusaha agar KMB segera diadakan sesudah RI kembali ke Yogyakarta.
Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tanggal
7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:
- Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerja
sama untuk menciptakan keamanan.
- Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Yogyakarta, dan
- kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di
Den Haag, Belanda.
|
- Konferensi Meja Bundar (KMB)
Konferensi Meja Bundar (KMB)
merupakan tindak lanjut dari
Perundingan Roem-Royen. Sebelum
KMB dilaksanakan, RI mengadakan
pertemuan dengan BFO (Badan
Permusyawaratan Federal). Pertemuan
ini dikenal dengan dengan
Konferensi Inter-Indonesia (KII)
Tujuannya untuk menyamakan langkah
dan sikap sesama bangsa Indonesia
dalam menghadapi KMB.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949, 1981
Gambar 3.11 Suasana Konferensi Inter-Indonesia. |
Konferensi Inter-Indonesia
diadakan pada tanggal 19 - 22 Juli 1949 di Yogyakarta dan tanggal
31 Juli sampai 2 Agustus 1949 di Jakarta. Pembicaraan difokuskan
pada pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS). Keputusan yang
cukup penting adalah akan dilakukan pengakuan kedaulatan tanpa
ikatan politik dan ekonomi. Pada bidang pertahanan diputuskan:
- Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) adalah
Angkatan Perang Nasional,
- TNI menjadi inti APRIS, dan
- negara bagian tidak memiliki angkatan perang sendiri.
KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari
penyelesaian sengketa Indonesia – Belanda. Kegiatan KMB
dilaksanakan di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sampai 2
November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia,
BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI.
Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB.
- Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr.
Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.
- BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.
- Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.
- UNCI diwakili oleh Chritchley.
JENDELA INFO |
Dalam KMB terdapat beberapa
permasalahan yang sulit dipecahkan
yaitu masalah Uni Indonesia-
Belanda, masalah hutang, permasalahan
Irian Barat, dan delegasi
Indonesia menghendaki istilah
pengakuan kedaulatan.
|
Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang,
akhirnya KMB menghasilkan beberapa keputusan
berikut.
- Belanda mengakui RIS sebagai negara yang
merdeka dan berdaulat.
- Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal
30 Desember 1949.
- Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam
waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.
- Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan
Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.
- Kapal-kapal perang Belanda akan
ditarik dari Indonesia dengan catatan
beberapa korvet akan diserahkan
kepada RIS.
- Tentara Kerajaan Belanda selekas
mungkin ditarik mundur, sedang Tentara
Kerajaan Hindia Belanda (KNIL)
akan dibubarkan dengan catatan bahwa
para anggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949,
1981 Gambar 3.12 Penandatanganan Pengakuan
Kedaulatan di Jakarta dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949. |
Pada tanggal 27 Desember 1949 dilaksanakan
penandatanganan pengakuan
kedaulatan secara bersamaan di Belanda
dan di Indonesia. Di negeri Belanda, Ratu
Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Dress,
Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J. A.
Sassen, dan Drs. Moh. Hatta, bersama
menandatangani naskah pengakuan
kedaulatan. Sedangkan di Jakarta Sri Sultan
Hamengku Buwono IX dan Wakil Tinggi
Mahkota Belanda A.H.J. Lovink menandatangani
naskah pengakuan kedaulatan.
Berikut ini dampak dan pengaruh KMB
bagi rakyat Indonesia.
- Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.
- Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan
segera dapat dimulai.
- Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia
Serikat.
- Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Gambar |
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka Edisi 1945-1949,
1981 Gambar 3.13 Upacara dan penandatanganan
Pengakuan Kedaulatan di Belanda. |
AJANG KREASI |
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, bangsa Indonesia juga menempuh
upaya diplomasi. Mengapa? Ketika menghadapi sengketa dengan Malaysia mengenai
masalah Sipadan Ligitan, pemerintah RI juga mengupayakan langkah diplomasi
meskipun akhirnya mengalami kekalahan. Bagaimana pendapat kalian mengenai
langkah-langkah diplomasi yang semestinya dilakukan oleh pemerintah RI? Apakah
yang kalian lakukan jika mempunyai masalah dengan teman kalian? Saling
mendiamkan atau mencari jalan pemecahannya?
|
Catting / Catatan Penting |
- Kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi oleh NICA
membawa ancaman bagi keberlangsungan kemerdekaan bangsa
Indonesia. Belanda ternyata ingin menjajah kembali negara kita yang telah
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
- Bukti nyata keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia kembali adalah
dilancarkannya Agresi Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947 dan Agresi
Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948.
- Untuk mempertahankan kemerdekaan, para pemimpin nasional
menggunakan cara diplomasi dan perjuangan fisik. Langkah diplomasi
dilakukan baik melalui forum internasional, seperti PBB maupun
konferensi tingkat Asia di India. Kegiatan diplomasi (perundingan) juga
dilakukan dengan Belanda, misalnya Perundingan Linggarjati,
Perundingan Renville, Perundingan Roem-Royen, dan KMB.
- Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan ditempuh oleh
rakyat di berbagai pelosok Nusantara bersama dengan tentara. Beberapa
contoh perjuangan fisik tersebut antara lain Palagan Ambarawa, Bandung
Lautan Api, Pertempuran Margarana, Pertempuran Medan Area, dan
Serangan Umum 1 Maret 1949.
- Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya tanggal 27 Desember
1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang
merdeka sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
|
Renungkanlah! |
- Perjuangan para pahlawan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan
sangat berat. Oleh karena itu sebagai generasi muda yang hidup di masa
kemerdekaan, kalian harus menghargai jasa para pahlawan dan mengisi
kemerdekaan dengan sebaik-sebaiknya. Misalnya belajar giat, prestasi yang
dapat mengharumkan nama bangsa, dan lain-lain.
- Salah satu cara menghargai jasa para pahlawan adalah meneladani nilainilai
perjuangan mereka seperti rela berkorban, semangat patriotisme,
pantang menyerah, cinta tanah air, dan bangsa, dan lain-lain.
|