Halaman

Modul 7.2.4 - Kehidupan Masa Pra-aksara

MODUL 4
KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA

Sumber : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali
Alat Batu masa Paleolitik Koleksi Museum Gedong Arca, Bali
Sebelum manusia hidup dalam zaman modern yang serba maju, terdapat saat-saat dimana manusia hidup pada masa yang serba terbatas. Manusia memiliki kehidupan yang sangat menantang ketika mereka belum menemukan listrik sebagai sumber tenaga, logam sebagai material untuk membantu kehidupan sehari-hari dan aksara sebagai alat untuk membagi dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Proses manusia sampai pada kehidupan modern yang serba mudah ini sangat panjang dan menantang.
Masa prasejarah, praaksara atau nirleka adalah sebutan untuk menunjuk pada zaman dimana masyarakat manusia belum memiliki tulisan sebagai alat komunikasi. Masa Prasejarah, praaksara atau nirleka, artinya adalah masa dimana belum ada tulisan. Hal ini berbeda dengan masa selanjutnya yaitu masa sejarah yang bermula ketika manusia sudah mengenal satu bentuk aksara atau simbol tertulis sebagai alat komunikasi. Pada masa pra-aksara, terdapat tiga zaman yaitu zaman batu batu ketika manusia menggunakan peralatan hidup yang terbuat dari bahan alam terutama bebatuan, zaman logam dimana manusia telah mampu memanfaatkan kandungan mineral alam menjadi logam dan masa perundagian ketika peralatan hidup manusia menjadi semakin kompleks dan indah.
Materi dan penjelasan pada modul 4 ini penting bagi Ananda agar dapat mengetahui periodisasi dan jangka waktu dimana masa praaksara terjadi di Indonesia. Bagaimana bentuk kehidupan manusia Indonesia pada masa pra aksara ketika zaman batu, zaman logam dan perundagian. Pengetahuan dalam materi ini dapat Ananda gunakan untuk membandingkan pola kehidupan masa kini dengan masa lalu, apa saja tantangan yang dialami masyarakat manusia pada masa lalu dan apa yang mungkin akan terjadi nanti di masa yang akan datang akibat perkembangan teknologi.

PEMBELAJARAN : 1
Kehidupan Masa Praaksara

Masa yang disebut sebagai prasejarah atau praaksara dimulai sejak umat manusia diketahui berhasil membuat dan menggunakan peralatan-peralatan dari batu dan berakhir ketika manusia purba menemukan sistim tulisan sebagai alat berkomunikasi. Berakhirnya masa praaksara tidak sama bagi tiap-tiap bangsa di dunia. Misalnya bangsa Mesir dan Mesopotamia, mereka memasuki masa sejarah atau aksara setelah menemukan dan mengembangkan aksara tulis kira-kira 3.000 tahun Sebelum Masehi. Sementara itu orang-orang yang hidup di kepulauan Papua (Papua di Indonesia dan Papua Nugini) baru mengenal tulisan pada sekitar tahun 1900 an yang dibawa oleh orang asing ke pulau mereka.

Masyarakat di kepulauan Indonesia diketahui mulai meninggalkan masa praaksara dengan mengenal tulisan sekitar abad ke-5 Masehi. Hal ini ditunjukkan dari penemuan peninggalan masa lalu berbentuk tujuh buah Yupa (batu bertulis peninggalan kerajaan Kutai) di Muara Kaman, Kalimantan Timur. Yupa ini didirikan dan oleh Kaum Brahmana saat itu untuk mengucapkan terimakasih kepada raja Mulawarman yang baik hati karena memberikan sumbangan hewan sapi yang banyak kepada para kaum Brahmana.

Yupa atau monument batu bertuliskan huruf pallawa dalam bahasa Sanskerta menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia dapat dikatakan telah meninggalkan masa praaksara pada abad ke-5 masehi atau sekitar tahun 400 M. Meskipun ini tidak terjadi diseluruh wilayah Indonesia karena seperti yang telah dijelaksan bahwa masyarakat di Papua baru meninggalkan masa prasejarah ketika tahun 1900 an.

AKTIVITAS : 1
Mengidentifikasi Kehidupan berdasarkan Periodisasi Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai apa yang terkandung dalam bumi secara keseluruhan. Ilmu ini mempelajari tentang komposisi, struktur, proses pembentukan bumi dan perubahan bumi dari waktu ke waktu. Melalui ilmu Geologi, diketahui ada empat pembagian atau pembabakan zaman selama masa praaksara, dimulai sejak belum ada kehidupan di muka bumi hingga muncul makhluk manusia. Adapun 4 pembabakan zaman pada masa pra aksara adalah seperti berikut:
  1. Zaman Arkaikum (Zaman Tertua), adalah zaman ketika kulit bumi masih sangat panas, sehingga belum memiliki bentuk kehidupan diatasnya.
  2. Zaman Palaeozoikum, pada zaman ini suhu permukaan bumi sudah mulai turun dengan ditandai pembentukan kutub. Iklim belum stabil tetapi sudah mulai muncul tanda-tanda kehidupan sederhana antara lain munculnya binatang-binatang bersel satu, binatang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, ganggang dan rerumputan.
  3. Zaman Mesozoikum, zaman ini ditandai dengan mulai stabilnya iklim bumi. Kehidupan makhluk di bumi makin berkembang dan bahkan mencapai ukuran yang besar. Munculnya binatang reptil besar yang hidup di darat, laut dan udara yaitu Dinosaurus. Pada zaman ini juga mulai muncul beberapa jenis burung.
  4. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum, Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman tertier dan zaman kuartier. Pada zaman tertier jenis-jenis reptil besar seperti dinosaurus mulai punah dan bumi didominasi oleh hewan-hewan besar yang menyusui (mamalia). Zaman kuatier adalah zaman yang sangat penting bagi umat manusia, karena pada zaman ini awal kehidupan makhluk bernama manusia muncul pertama kali di muka bumi.
Sumber: https://kumparan.com/angga-jati-widiatama
Ilustrasi zaman Mesozoikum yang dipenuhi oleh reptil yang dikenal sebagai dinosaurus (Smithsonian: Timelines of Everything)

Untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai pembagian zaman pada masa pra aksara berdasar periodisasi geologis, Ananda dapat membaca materi pada link Berikut. Usai mendapatkan pengetahuan mengenai periodisasi ini lakukanlah aktifitas mengisi tabel dibawah sebagai kegiatan untuk mengendapkan imu pengetahuan yang didapat;
No Penjelasan Ciri-Ciri Kurun Waktu
1 Zaman Arkaikum merupakan zaman tertua, Pada waktu itu kulit bumi masih sangat panas, sehingga belum terdapatkehidupan diatasnya. .................. 2.500 juta tahun lalu
2 Zaman Palaezoikum Zaman ini muncul tanda-tanda kehidupan, seperti munculnya hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi, dan reptil ..................
3 .................. .................. 140 juta tahun lalu
4 Zaman Neozoikum atau Kenozoikum a. Zaman Tertier
..................
..................
b. Zaman Kuatier
merupakan awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi
3 juta tahun lalu

AKTIVITAS : 2
Menjelaskan Kehidupan Manusia Masa Praaksara

Memahami kehidupan manusia pada masa praaksara dapat diketahui dengan cara mempelajari peninggalan-peninggalan budaya pada masa itu. Peninggalan budaya manusia pra aksara dapat berupa artefak atau peralatan-peralatan yang digunakan manusia saat itu dan fosil yang berupa sisa tulang belulang manusia purba atau hewan-hewan yang dikonsumsi manusia praaksara untuk bertahan hidup.
Arkeologi merupakan ilmu yang digunakan untuk memahami kehidupan manusia purba melalui analisa benda-benda hasil budaya yang ditinggalkan manusia purba. Melalui penyelidikan arkeologis, ditemukan bahwa pembabakan kehidupan manusia pra aksara dapat dibedakan menjadi dua yaitu pembabakan menurut teknologi atau peralatan yang digunakan masyarkat dan kedua, pembabakan menurut ciri kehidupan masyarakat.
  1. Periodisasi berdasarkan teknologi atau peralatan yang digunakan manusia masa praaksara. Periodisasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.
  2. Periodisasi berdasarkan ciri kehidupan manusia masa pra akasara. Periodesasi ini dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.
Setelah Ananda mengetahui sekilas tentang kehidupan masa praaksara, silahkan kerjakan soal dibawah sebagai upaya untuk mengendapkan pengetahuan baru yang Ananda dapat kedalam otak.
  1. Apa yang dimaksud dengan masa praaksara ?


    .......................
    .......................
    .......................
  2. Untuk mengetahui kehidupan masa paraaksara, para ahli menelitinya melalui fosil dan artefak yang ditinggalkan manusia pra aksara


    1. Jelaskan pengertian fosil !
      ..............................
      ..............................
      ..............................
    2. Jelaskan pengertian artefak !
      ..............................
      ..............................
      ..............................

AKTIVITAS 3:
Mengidentifikasi Hasil Budaya Zaman Batu

Telah dijelaskan pada aktifitas diatas bahwa periodisasi arkeologis kehidupan manusia praaksara berdasarkan teknologi atau peralatan yang digunakan membedakan kehidupan manusia pra aksara dalam dua periode, yaitu zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar alat atau perkakas yang digunakan untuk menunjang kehidupan manusia purba terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan alat-alat peninggalan manusia purba, bentuk dan cara pembuatannya, zaman batu dibagi menjadi empat yaitu;
  1. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua),
  2. Zaman ini dikatakan zaman Batu Tua,karena alat alat yang digunakan manusia purba masih terbuat dari batu yang relatif besar dan masih kasar. Adapun contoh peralatan manusia purba pada zaman batu tua adalah kapak perimbas dan alat-alat serpih. Bentuk kehidupan manusia purba pada zaman batu tua diyakini masih berpindah-pindah (nomaden), mereka memperoleh makanan dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan berupa biji-bijian, sayuran dan buah dari alam yang dilewatinya. Masyarakat hidup secara berpindah-pindah karena mengikuti perpindahan atau migrasi binatang yang menjadi buruannya. Berdasarkan ciri-ciri dan tempat temuannya, peralatan manusia purba Indonesia pada masa batu tua dibagi dalam dua kelompok besar yaitu; kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
  3. Mesolithikum (Zaman Batu Tengah),
  4. Zaman batu tengah merupakan kehidupan dimana peralatan batu yang digunakan manusia sudah lebih maju dari sebelumnya. Pada zaman batu tengah alat alat batu yang dibuat manusia sudah relatif halus dan berukuran kecil seperti mata panah dari batu. Pada masa ini diyakini bahwa manusia purba sudah mulai tinggal menetap dengan ditemukannya banyak tinggalan pebble (kapak Sumatra) pada tumpukan sampah kulit kerang sisa makanan manusia purba Kjokkenmoddinger, dan pada liang-liang gua yang bisa dihuni manusia Abris sous Roche,
  5. Neolithikum (Zaman Batu Baru),
  6. merupakan zaman dimana kehidupan manusia sudah tinggal menetap karena manusia mulai melakukan kegiatan bercocok tanam. Hasil kebudayaannya pada masa neolitikum adalah kapak persegi dan kapak lonjong.
  7. Megallithikum (Zaman Batu Besar),
  8. Zaman ini erat kaitannya dengan manusia yang sudah mengenal kepercayaan mengenai tuhan sehingga memunculkan hasil kebudayaan berupa bangunan terbuat dari batu berukuran besar, seperti; menhir, dolmen, kubur peti batu, sarkofagus, waruga,punden berundak, dan patung-patung.
Sumber :http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali
Kapak Persegi koleksi Museum Gedong Arca, Bali (salah satu contoh alat yang terbuat pada Zaman Batu)
Untuk mendapatkan pemahaman lebih lengkap mengenai pembagian kehidupan berdasarkan periodisasi geologis dan arkeologis, Ananda dapat membaca buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/Mts Kelas VII, Kemdikbud, 2016, halaman 200-208. Usai membaca materi modul dan buku paket tersebut silahkan isi tabel berikut sebagai latihan .
Zaman Hasil Budaya dan fungsinya Daerah Penemuan
Palaeolithikum kapak perimbas; untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang.
 alat serpih; sebagai pisau, penghalus, alat serut, alat pemotong, alat penyayat,
 kapak genggam; untuk berburu dan mengolah makanan
Ngandong, Pacitan
Mesolithikum .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Neolithikum .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................

AKTIVITAS 4:
Menganalisis Hasil Tradisi Megalithikum

Megalitikum disebut juga zaman batu besar. Zaman ini bisa dikatakan istimewa karena pada masa ini, manusia diduga telah mengembangkan kepercayaan terhadap kekuatan magis atau non fisik. Ciri utama zaman megalithikum adalah keberadaan bangunan atau struktur yang tersusun dari batu-batu berukuran besar.
Kepercayaan magis yang berkembang pada zaman megalithikum di Indonesia, yaitu berupa pemujaan tehadap roh nenek moyang. Sementara itu jenis-jenis bangunan megalithik di Indonesia antara lain adalah ; Menhir, dolmen, sarkofagus, kubur peti batu, waruga, punden berundak, patung.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih terkait kehidupan manusia pada zaman megalithikum, Ananda dapat membaca buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/Mts Kelas VII, Kemdikbud, 2016, halaman 205-208. Usai membaca buku paket tersebut, silahkan isi tabel dibawah ini untuk membuat pengetahuan Ananda lebih melekat kuat.
Hasil Budaya Fungsi Daerah Penemuan
Menhir .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Dolmen .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Sarkofagus .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Kuburan Peti Batu .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Waruga .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Punden Berundak .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................

AKTIVITAS 5:
Menganalisis Hasil Budaya Zaman Logam

Zaman Logam Akibat perkembangan pengetahuan, setelah hidup dalam zaman batu, manusia berkembang menuju zaman logam. Pada zaman logam, manusia pra aksara tidak hanya menggunakan peralayan dari batu sebagai penopang kehidupannya, tetapi juga mempergunakan alat-alat berbahan logam.
Menurut perkembangannya di du nia, zaman logam dibedakan menjadi tiga, yaitu zaman perunggu, zaman tembaga dan zaman besi. Masyarakat di Indonesia hanya mengalami dua zaman logam, yaitu zaman perunggu dan zaman besi karena benda-benda purba berbahan tembaga tidak ditemukan di Indonesia. Adapun benda-benda purbakala berbahan logam yang ditemukan di Indonesia antara lain yaitu kapak corong (kapak yang menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik, cendrasa (kapak sepatu).
Setelah membaca sedikit penjelasan mengenai zaman logam di Indonesia, silahkan Ananda mengisi tabel latihan sebagai berikut. Pengetahuan untuk mengisi tabel, dapat Ananda dapatkan dari buku paket dan sumber sumber elektronik dari internet yang terpercaya.
Hasil Budaya Fungsi Daerah Penemuan
Kapak Corong .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Candarasa .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Nekara .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Bejana Perunggu .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Arca/patung .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Manik-manik/perhiasan .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................

AKTIVITAS 6:
Merumuskan Hasil Budaya (artefak) Masa Praaksara yang Masih digunakan dalam Kehiduapan Masa Kini

Rentang waktu antara kehidupan masa praaksata dengan kehidupan modern masa kini adalah ratusan tahun. Meski memiliki rentang waktu yang cukup lama namun ada beberapa hasil budaya pada masa praaksara yang hingga kini masih tetap digunakan dalam kehidupan manusia modern. Hasil budaya itu terbuat dari material berupa tanah liat, batu dan logam. Silahkan Ananda melakukan pengamatan dan penjelajahan dari berbagai sumber terpercaya untuk dapat mengisi tabel hasil budaya pra aksara yang masih dimanfaatkan hingga sekarang.
Jenis Bahan/material Nama hasil budaya (artefak) Pra Aksara Pemanfaatan masa kini
Tanah Liat .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Batu .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................
Logam .....................
.....................
.....................
.....................
.....................
.....................

Berdarakan temuan dan analisis Ananda dalam tabel tersebut, rumuskan suatu pernyataan mengenai mengapa hingga saat ini masih ada beberapa hasil budaya (artefak) pra aksara digunakan dalam kehidupan manusia modern. Tuliskan pernyataan anda dalam ruang yang sudah diberikan di bawah ini!
.....................................................
.....................................................
.....................................................

LATIHAN

Setelah Ananda melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran di atas, kerjakan soal latihan di bawah ini.
No Pertanyaan Uraian
1 Apa yang dimaksud dengan kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong?
2 Jelaskan pembagian masa praaksara berdasarkan periodisasi Geologis !
3 Jelaskan pembagian masa praaksara berdasarkan periodisasi Arkeologis !
4 Apa yang membedakan tradisi Megalitik dengan zaman-zaman batu sebelumnya?
5 Apa yang dimaksud dengan zaman logam?

RANGKUMAN


Masa Praaksara atau dikenal juga dengan nama nirleka, merupakan masa dimana masyarakat manusia tidak memiliki tulisan sebagai alat komunikasi. Masa setelah manusia mengenal tulisan hingga sekarang disebut dengan masa sejarah.

Setiap bangsa di dunia dan juga di Indonesia memiliki waktu yang berbeda-beda ketika mengalami masa pra aksara dan masa sejarah. Bangsa Mesir dan Mesopotamia memasuki masa sejarah sekitar 3.000 tahun Sebelum Masehi; Masyarakat Indonesia dari Kerajaan Kutai Kalimantan Timur mulai mengenal tulisan sekitar abad ke-5 atau tahun 400 Masehi; sementara masyarakat yang hidup di kepulauan Papua Indonesia baru memasuki masa sejarah sekitar tahun 1900 an. Aksara tulis dapat tercipta dari kemampuan masyarakat suatu bangsa itu sendiri tetapi juga dapat merupakan hasil belajar dari bangsa lain.

Kehidupan manusia pada masa praaksara dapat dipelajari ilmu arkeologi melalui peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia pra aksara yang berupa artefak atau alat atau perkakas yang digunakan manusia praaksara dan fosil sebagai sisa tubuh manusia pra akasara maupun makhluk hidup yang telah membatu menopang kehidupan manusia pada pra aksara.

Artefak dan fosil peninggalan masa lalu kebanyakan terkubur di dalam tanah. Untuk kapan tepatnya temuan tersebut ditinggalkan digunakanlah ilmu Geologi sebagai lmu yang mempelajari segala apa yang terkandung dalam bumi secara keseluruhan, komposisi, struktur, proses pembentukan dan perubahan bumi dari waktu ke waktu. Melalui bantuan ilmu Geologi didapatkan empat pembabakan zaman di muka bumi ini yaitu Arkaikum, Palaeozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.

REFLEKSI

Setelah Ananda melaksanakan aktivitas pembelajaran tersebut, tuliskan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pengetahuan tentang apa saja yang Ananda peroleh setelah melaksanakan proses belajar?
  2. Sikap apa saja yang dapat Ananda kembangkan setelah belajar materi tersebut?
  3. Adakah kendala saat merumuskan hasil budaya (artefak) masa praaksara yang masih digunakan dalam kehiduapan masa kini?
Serahkan jawaban Ananda kepada guru untuk mendapatkan umpan balik.

PEMBELAJARAN : 2
Periodisasi Masa Pra Aksara berdasarkan Perkembangan

AKTIVITAS : 1
Menjelaskan Pengertian Masa Praaksara berdasarkan Ciri kehidupan

Melalui penyelidikan Arkeologi tentang bentuk dan fungsi benda-benda peninggalan manusia pra aksara dapat diketahui ciri kehidupan masyarakat yang memanfaatkannya. Berdasarkan penyelidikan ini diketahui bahwa kehidupan masa praaksara dapat dibedakan menjadi beberapa tahap sesuai ciri-ciri kehidupannya. Pembagian itu adalah kehidupan pra aksara masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.
Sumber : https://www.learning-history.com
Kehidupan Pra Aksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
  2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan merupakan masa dimana masyarakat manusia mengandalkan kekayaan satwa dan tumbuh-tubuhan disekitarnya untuk bertahan hidup. Masa berburu dan mengumpulkan makanan dibagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.
    1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana,
    2. Masa ini diperkirakan sezaman dengan zaman paleolithikum. Manusia pra aksara yang hidup pada masa diperkirakan masih rendah tingkat peradabannya.
      Mereka hidup mengembara, berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain (Nomaden) mengikuti pola migrasi hewan buruannya. Manusia pada zaman ini hidup sebagai pemburu binatang dan penangkap ikan dan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan serat, mereka juga meramu, yakni mencari dan mengumpulkan makanan dari flora alam seperti biji-bijian, ubi-ubian, buah dan dedaunan.
    3. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
    4. Masa ini diperkirakan sezaman dengan zaman mesolithikum. Kehidupan manusia pada masa ini sudah berkembang dibandingkan dengan masa sebelumnya dengan ditemukan busur dan anak panah batu sebagai alat berburu. Kelompok manusia pada masa ini mulai hidup menetap walaupun hanya untuk sementara waktu dan mereka juga sudah mulai mengenal cara bercocok tanam sederhana.
  3. Masa Bercocok Tanam
  4. Masa bercocok tanam diperkirakan terjadi sezaman dengan zaman Neolithikum. Pada masa ini, peradaban manusia sudah mencapai tingkatan yang cukup tinggi. Manusia sudah menetap karena telah memiliki kemampuan memproduksi makanan dengan cara mengolah alam atau bercocok tanam. Untuk membantu manusia melakukan kegiatan produksi makanan, manusia mulai mengembangbiakkan binatang peliharaan sebagai ternak. Manusia sudah hidup menetap tidak lagi berpindah-pindah seperti halnya ketika masa berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini membuat manusia mulai dapat mengembangkan kebudayaan mereka seperti misalnya membangun tempat tinggal yang lebih baik daripada masa sebelumnya yaitu berpindah-pindah.
  5. Masa Perundagian
  6. Kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu. Pada masa undagi ini, kemungkinan tidak semua manusia harus bercocok tanam untuk bisa hidup, beberapa kelompok manusia dalam masyarakat menekuni pekerjaan sebagai pengrajin seperti pembuat gerabah, pembuatan perhiasan, pandai logam atau pembuat sampan. Para pengrajin ini hidup dengan menukarkan barang hasil buatan mereka kepada orang-orang yang bercocok tanam. Diperkirakan bahwa masa perundagian terjadi sezaman dengan zaman logam yaitu perunggu. Pada masa ini, peradaban manusia tentu lebih maju tingkatannya daripada peradaban sebelumnya.
Setelah mengetahui sedikit tentang masa praaksara dilihat dari ciri kehidupannya, silahkan Ananda menjawab pertanyaan berikut.
  1. Jelaskan pengertian masa praksara berdasarkan perkembangan ciri kehidupan !

    .......................
    .......................
    .......................
  2. Apa yang membedakan kehidupan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dengan tingkat lanjut?

    .......................
    .......................
    .......................

AKTIVITAS : 2
Menguraikan Kehidupan Manusia Pra Aksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana

Masa berburu dan meramu dalam bahasa Inggris disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia praaksara mendapatkan makanan dari alam dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan makanan dari flora yang tersedia di alam. Kegiatan berburu hewan umumnya dilakukan oleh kelompok kaum laki-laki sementara tugas kaum wanita bertugas untuk mengumpulkan bahan makanan dari flora yang disediakan alam seperti biji-bijian, ubi, buah-buahan, dan daun-daunan. Masa berburu dan meramu terjadi pada zaman batu tua (Paleolithikum) dan berlangsung kurang lebih selama 600.000 tahun.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana, silahkan Ananda baca buku Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/MTs, Kemdikbud, 2016, halaman 209-211. Ananda juga dapat menambah pengetahuan dengan melihat tayangan video youtube dari Pendidikan Sejarah UNP, melalui link https://www.youtube.com/watch?v=1AoU41nsGII. Usai melakukan dua kegiatan tersebut, selanjutnya Ananda diminta untuk mengisi titik-titik dalam tabel berikut !
Kehidupan Manusia Pra Aksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana
Tempat tinggal ..........................
..........................
..........................
Cara Memperoleh Makanan ..........................
..........................
..........................
Alat yang Digunakan ..........................
..........................
..........................

AKTIVITAS : 3
Menguraikan Kehidupan Manusia Pra Aksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut

Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan satu zaman atau berada pada zaman mesolithikum. Pada masa ini manusia mulai hidup menetap walaupun hanya untuk sementara dan mulai mengenal cara bercocok tanam (food producing) secara sederhana. Pada masa ini, diperkirakan manusia praaksara yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan dari laut yang kemudian dibawa ke daratan dan meninggalkan tumpukan sisa sampah dapur yang disebut sebagai Kjokenmoddinger. Manusia pra aksara pada masa ini juga hidup secara berkelompok pada gua-gua karang yang bisa dihuni manusia yang disebut dengan Abris Sous Roche.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai materi dalam aktifitas ini, silahkan Ananda juga membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/MTs, Kemdikbud, 2016, halaman 212-214 atau Ananda juga dapat mengunjungi situs, www.sejarah.id untuk mendapatkan pengetahuan tambahan. Selanjutnya Ananda bisa melakukan aktifitas mengisi tabel dibawah ini !
Kehidupan Manusia Pra Aksara Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Lanjut
Tempat tinggal ..........................
..........................
..........................
Cara Memperoleh Makanan ..........................
..........................
..........................
Alat yang Digunakan ..........................
..........................
..........................

AKTIVITAS : 4
Menganalisis Kehidupan Manusia Pra Aksara Masa Perundagian

Perundagian berasal dari kata undagi yang memiliki arti sebagai tukang atau seseorang ahli yang memiliki ketrampilan. Pada masa perundagian, manusia pra akasara sudah mengenal keahlian pengolahan logam, kepandaian membuat gerabah, perhiasan, dan pembuatan sampan. Kehidupan masyarakat pra aksara masa perundagian tersusun kelompok-kelompok seusai keahlian masing-masing seperti petani yang bercocok tanam, pandai logam, pembuat gerabah, pembuat sampan dan lain lain.
Pada masa perundagian di wilayah Indonesia, terjadi pembauran antara ras manusia dalam masyarakat (Austromelanesia, Mongoloid, Manusia Purba). Pembauran ini disebabkan oleh adanya kebutuhan untuk mempelajari dan memanfaatkan teknologi-teknologi yang dimiliki masing masing ras manusia. Sebagai contoh, dipercayai bahwa teknologi logam kuno berada di Indonesia karena masyarakat Indonesia berinteraksi dengan masyarakat dari wilayah Vietnam dengan hasil teknologi yang dikenal dengan Budaya Dong Son. Selain Vietnam, Thailand juga merupakan negara asal teknologi logam kuno ini.
Sumber : https://museumnasional.wordpress.com
Kapak Corong, salah satu hasil budaya Masa perundagian.
Usai membaca sedikit penjelasan mengenai kebudayaan masa perundagian diatas, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, silahkan Ananda membaca buku Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/MTs, Kemdikbud, 2016, halaman 215-217. Ananda juga dapat mengunjungi situs; http://sejarahlengkap.com/, untuk mendapatkan pengetahuan tambahan. Selesai melakukan hal tersebut Ananda bisa mengisi tabel dibawah ini sebagai aktifitas mengendapkan ilmu Ananda;
Pertanyaan Penjelasan
Pengertian Zaman Logam dan Pembagiannya ..........................
..........................
..........................
Ciri-ciri Kehidupan masyarakat zaman logam ..........................
..........................
..........................
Hasil Budaya/Peninggalan ..........................
..........................
..........................

AKTIVITAS : 5
Menguraikan Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara Melalui Beberapa Aspek Kehidupan

Berdasarkan ciri kehidupannya, masyarakat manusia pra aksara dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian. Pada tiga tahapan ini, kehidupan masyarakat pra aksara dapat dijelaskan melalui tiga aspek yaitu ekonomi, sosial dan budaya.Dalam aktifitas 2.5 ini setelah anda selesai membaca beberapa materi modul, Ananda diminta untuk mensarikan dan menguraikan tiga aspek kehidupan masyarakat pra aksara yaitu kehidupan sosial, ekonomi dan budaya pada tiga tahapan kehidupan. Silahkan Ananda menguraikan hasil penyelidikan Ananda dan menyusunnya melalui tabel berikut.
Perkembangan Kehidupan Aspek
Ekonomi Sosial Budaya
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Masa Bercocok tanam
Masa Perundagian

AKTIVITAS : 6
Merumuskan Nilai-Nilai Kebudayaan Masa Praaksara Indonesia

Meskipun hidup dengan segala keterbatasan dan penuh tantangan akibat teknologi yang masih sederhana, ada terdapat beberapa nilai budaya dan tradisi dari manusia masa praaksara yang masih dapat terlihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia modern saat ini. Beberapa nilai budaya dan tradisi yang dimiliki manusia pra aksara bahkan dapat dikatakan baik sehingga dapat kita jadikan sebagai panutan atau teladan. Nilai nilai tersebut antara lain;
  1. Nilai Kepercayaan (religious)
  2. Secara garis besar kepercayaan religi yang dianut masyarakat praaksara terbagi menjadi dua yaitu, Aninmisme atau kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan Dinamisme, kepercayaan bahwa setiap benda di alam memiliki kekuatan ghaib.
  3. Nilai Gotong royang
  4. Masyarakat praaksara hidup dalam kelompok, Untuk dapat mempertahankan hidup mereka selalu bergotong royong untuk kepentingan bersama. Sebagai contoh, menangkap hewan buruan akan sulit dilakukan apabila sendirian. Melalui kerjasama yang baik, binatang buruan dapat dikejar, dikepung dan ditangkap. Hasil buruan biasanya dibagi secara adil sehingga memungkinkan manusia hidup dalam kedamaian.
  5. Nilai Musyawarah
  6. Nilai musyawarah ditunjukkan dengan memilih pemimpin yang dianggap paling berpengalaman (sesepuh). Pengalaman yang dimiliki para sesepuh dapat membuat masyarakat mengambil keputusan yang paling baik terkait segala persoalan yang dihadapi dalam masyarakat.
  7. Nilai Keadilan
  8. Prinsip keadilan ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas antara manusia pra aksara sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Kaum laki-laki yang memiliki kekuatan fisik bertugas untuk memburu hewan semantara kaum perempuan yang teliti bertugas untuk mengumpulkan makanan dari alam. Pada saat berburu, para kaum laki-laki juga memiliki pembagian tugas yaitu siapa yang bertugas mengejar hewan buruan karena memiliki kemampuan lari yang baik serta siapa yang bertugas untuk menangkap karena memiliki kekuatan tubuh yang baik.
  9. Tradisi Bercocok Tanam
  10. Pada saat masa bercocok tanam, untuk dapat memenuhi memenuhi kebutuhan hidup dengan cara bercocok tanam, manusia harus memiliki ketelitian dan kemampuan dalam mengenal alam. Pemahaman mengenai pola musim menjadi kunci manusia untuk mendapatkan hasil panenan yang baik. Selain kedua kemampuan tersebut, kreatifitas manusia juga harus diasah dengan cara membuat alat-alat khas untuk kegiatan pertanian, salah satunya berupa beliung persegi.
  11. Tradisi Pelayaran (Bahari)
  12. Untuk dapat memahami pola musim, manusia praaksara menggunakan pengetahuannya tentang benda-benda langit. Ilmu ini sekarang disebut sebagai ilmu astronomi. Selain bermanfaat untuk mengetahui pola musim, ilmu astronomi juga sangat membantu manusia saat melakukan kegiatan pelayaran dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana.
Nilai Budaya/ Tradisi Contoh
Kepercayaan
Gotong Royong
Musyawarah
Keadilan
Tradisi Bercocoktanam
Tradisi Pelayaran

AKTIVITAS : 7
Menemukan Jalur Migrasi

Menurut hasil analisa para ahli Arkeologi, sebanarnya penduduk asli Indonesia merupakan manusia suatu ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras manusia ini pada awalnya mendiami wilayah Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu menjadi daratan ketika zaman es atau periode glasial. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Adapun keturunan suku bangsa Vedda di Indonesia contohnya adalah suku bangsa Lubu, Kubu, Talang Mamak di Pulau Sumatra dan Toala di Pulau Sulawesi.
Ras lain yang datang kemudian menghuni kepulauan Indonesia adalah manusia dari ras Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Ciri-ciri fisik mereka adalah rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit.
Kedatangan bangsa Proto Melayu terjadi dalam dua periode. Kedatangan pertama meraka berasal dari daerah Yunnan China Selatan, melakukan perjalanan melalui jalur barat di wilayah Indochina, menuju ke daerah Semenanjung Malaya hingga masuk ke pulau Sumatera dan akhirnya menyebar ke kepulauan nusantara. Sedangkan periode kedatangan kedua terjadi melalui jalur timur yang bermula dari kepulauan Ryukyu Jepang yang dengan menggunakan Jalur laut menuju Taiwan, melewati Filipina hingga sampai ke kepulauan Sangir dan kemudian masuk Pulau Sulawesi dan menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara. Bangsa Proto Melayu contohnya adalah suku bangsa Mentawai, Suku Dayak dan Suku Toraja.
Ras Deutro Melayu berasal dari Indochina utara. Ras ini masuk ke Indonesia melalui Semenanjung Malaya, masuk kedalam pulau Sumatera akhirnya menyebar ke hampir semua pulau yang ada di Indonesia. Saat ini diperkirakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia merupakan keturunan dari bangsa Deutro Melayu. Masyarakat yang merupakan keturunan ras Deutro Melayu misalnya adalah suku Bangsa Melayu, Suku Minang, Suku Jawa, Suku Bugis, dan lain sebagainya.
Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Sosial, SMP/MTs, Kemdikbud, 2016
Peta Jalur Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia.

Berdasarkan gambar peta tersebut, temukan jalur migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia
  1. Warnailah dengan warna spidol yang berbeda untuk membedakan jalur migrasi Ras Proto Melayu dan Deuto Melayu !
  2. Siapa saja yang dikatakan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ?
  3. Bacalah referensi untuk menemukan daerah-daerah yang dilalaui Ras Proto Melayu dalam melakukan migrasi, kemudian tuliskan !
  4. Bacalah referensi untuk menemukan daerah-daerah yang dilalaui Ras Deutro Melayu dalam melakukan migrasi, kemudian tuliskan !
  5. Lakukan analisis pada Ras Proto Melayu dan Ras Deutro Melayu, dari aspek
    1. Ciri-ciri Fisik
    2. Hasil Budaya
  6. Klasifikasikan suku-suku di Indonesia yang berasal dari keturunan
    1. Ras Vedda
    2. Ras Melayu
    3. Ras Melanesoid

LATIHAN

Setelah membaca dan mengisi aktivitas pembelajaran, silahkan Ananda menjawab pertanyaan berikut!
No Pertanyaan Uraian
1 Jelaskan mengapa pada masa praaksara, manusia hidup secara berkelompok?
2 Jelaskan apa perbedaan antara kehidupan manusia pra aksara pada masa Mesolitikum dengan Neolitikum?
3 Jelaskan proses masuknya Ras Proto Melayu ke Indonesia!
4 Jelaskan perbedaan antara food gathering dan food producing pada masa praaksara!
5 Jelaskan apa yang dimaksud dengam masa perundagian ?

RANGKUMAN


Berdasarkan perkembangan kehidupan, maka masa praaksara dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, serta masa perundagian.

Masa berburu dan mengumpulkan makanan terdiri dari dua masa yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dimana manusia masih berburu dengan cara yang relatif sederhana, dan masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut dimana masyarakat sudah berburu dengan menggunakan busur dan anak panah serta mencoba-coba bercocok tanam secara sederhana.

Masa bercocok tanam merupakan masa dimana kebudayaan manusia pra aksara sudah mencapai tingkatan yang cukup tinggi. Manusia sudah mengembangkan teknologi untuk memproduksi makanan dengan cara bercocok tanam dan mengembangbiakan binatang ternak. Manusia juga dipercaya sudah mengenali pola musim demi keperluan bercocok tanam.

Masa perundagian, memiliki arti keberadaan seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai keahlian atau keterampilan pada satu jenis usaha tertentu. Pada masa ini tidak semua manusia melakukan aktifitas bercocok tanam, beberapa orang memilih menekuni bidang pembuatan gerabah, pandai logam, pembuatan perhiasan, pembuatan sampan dan lain sebagainya. Mereka ini mendapatkan kehidupan dengan cara menukarkan benda hasil buatannya dengan hasil tanaman para pencocok tanam dengan cara barter.

Pada kehidupan manusia pada masa praaksara terdapat nilai-nilai budaya dan tradisi ini yang hingga saat ini masih dipertahankan karena memiliki banyak manfaat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai budaya dan tradisi yang dianut manusia pra aksara yang kita jadikan sebagai pelajaran dan teladan diantaranya adalah; Nilai Kepercayaan (religious), Nilai Gotong royang, Nilai Musyawarah, Nilai Keadilan, Tradisi Bercocok Tanam,Tradisi Pelayaran (Bahari).

REFLEKSI


Setelah Ananda melaksanakan aktivitas pembelajaran tersebut, tuliskan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pengetahuan tentang apa saja yang Ananda peroleh setelah melaksanakan proses belajar?
  2. Sikap apa saja yang dapat Ananda kembangkan setelah belajar materi tersebut?
  3. Adakah kendala saat menyusun nilai-nilai budaya masa praaksara? Atau menemukan jalur migrasi nenek moyang Bangsa Indonesia dengan bantuan peta?
Serahkan seluruh jawaban Ananda dalam modul belajar ini kepada guru untuk mendapatkan umpan balik.

Sumber: Buku Modul PJJ Kelas 7 Semester Genap