Halaman

Perubahan Akibat Interaksi Antarruang

DAFTAR ISI
BAB I. Manusia, Tempat dan Lingkungan
  1. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
  2. Letak dan Luas Indonesia
  3. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
  4. Dinamika Penduduk Indonesia
  5. Kondisi Alam Indonesia
  6. Perubahan Akibat Inetraksi Antarruang

Interaksi antarruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pergerakan orang, barang, gagasan dan informasi. Semua pergerakan tersebut menimbulkan perubahan, baik bagi daerah tujuan maupun daerah asal. Perubahan apa yang terjadi akibat adanya interaksi antarruang? Akibat apa yang ditimbulkan oleh adanya interakasi antarruang?
Interaksi keruangan meliputi beragam jenis pergerakan seperti perjalanan menuju tempat kerja, migrasi, pariwisata, pemanfaatan fasilitas umum, transmisi infomasi dan modal, wilayah pemasaran kegiatan retail, perdagangan internasional, dan distribusi barang. Semua bentuk interaksi tersebut berdampak pada adanya perubahan. Jika banyak orang dengan berbagai kepentingannya selalu datang pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan berkembang menjadi pusat kegiatan manusia atau sering disebut kota. Jadi, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi keruangan menimbulkan perubahan. Berbagai perubahan akibat interaksi keruangan yaitu sebagai berikut.
Aktivitas Kelompok
Perhatikanlah keadaan alam di sekitar tempat tinggal kalian masing-masing. Wilayah tempat kalian tinggal tentu memiliki kondisi fisik dan sosial yang berbeda dengan daerah lainnya. Tahukah kalian objek-objek fisik yang ada di sekitar tempat kalian tinggal? Isilah tabel berikut untuk menunjukkan pengetahuan kalian tentang lingkungan sekitar kalian.
Komponen Lingkungan yang Berubah Keadaan Awal/Sebelumnya Keadaaan Saat Ini Penyebab Dampak
Jalan Jala sempit Jalan lebih lebar Meningkatnya arus mobilitas penduduk Kemacetan
Jalan
Daerah asal penduduk
Permukiman daerah
Lahan pertanian

  1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
  2. Pergerakan orang, barang dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk tersebut kemudian membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

  3. Perubahan Penggunaan Lahan
  4. Aktivitas penduduk yang terus meningkat pada akhirnya akan memerlukan lahan untuk menampung aktivitas tersebut. Semakin banyak penduduk yang datang pada suatu kota akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman. Hal yang sama juga terjadi pada industri, perdagangan, jasa, dan lainnya yang memerlukan lahan untuk menampung aktivitasnya. Dengan demikian, terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian (permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya).
    Perpindahan penduduk menuju daerah pinggiran kota menimbulkan alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman.

  5. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
  6. Interaksi spasial umumnya terjadi karena adanya kepentingan ekonomi, khususnya berkaitan dengan pekerjaan. Daerah yang menjadi tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya kebutuhan akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang tadinya berorientasi pada sumber daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan lainnya.
  7. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
  8. Terjadinya pergerakan orang, barang, dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana akan semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan tersebut. Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan.
    Berkembang sarana prasarana perkotaan untuk mendukung pergerakan penduduk.

  9. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya
  10. Adanya pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya akan disertai dengan interaksi sosial. Terjadinya insteraksi antaranggota masyarakat tersebut akan disertai pula dengan saling pengaruh, terkait dengan norma dan nilai yang dianut oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli saja memiliki nilai dan norma yang berbeda. Perubahan sosial juga menyangkut perubahan status sosial.
    Berkembangnya suatu wilayah karena adanya interaksi spasial akan memengaruhi status sosial masyarakatnya. Perubahan juga dapat terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda.
    Perubahan sosial dan budaya pada saat ini tidak lagi hanya karena adanya pergerakan penduduk, tetapi juga karena adanya aliran informasi dari suatu daerah dengan daerah lainnya, bahkan antarnegara atau benua yang jaraknya sangat jauh sekali. Contohnya, gaya busana aktor atau aktris di Amerika kemudian ditiru oleh penduduk Indonesia.

  11. Berubahnya Komposisi Penduduk
  12. Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, misalnya agama, status sosial, usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain. Akibatnya komposisi penduduk berubah dari yang awalnya relatif seragam, misalnya sebagian besar etnik Sunda, kemudian berkembang menjadi beragam etnik.

Sumber: Buku Paket IPS Kelas VII, Cetakan Ke-4, 2017 (Edisi Revisi)