- Latar Belakang Perjuangan Fisik
- Kedatangan Sekutu dan Belanda: Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II, Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan melucuti tentara Jepang dan memulangkan tahanan perang. Namun, pasukan Belanda yang tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration (NICA) memanfaatkan situasi ini untuk mengembalikan kekuasaan kolonialnya di Indonesia.
- Perlawanan Rakyat: Rakyat Indonesia, yang telah merasakan kemerdekaan, tidak ingin kembali dijajah. Oleh karena itu, perlawanan terhadap pasukan Sekutu dan Belanda terjadi di berbagai daerah.
- Perjuangan Fisik di Berbagai Daerah
- Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
- Penyebab: Kematian Brigjen Mallaby dan ultimatum Inggris yang ditolak rakyat Surabaya.
- Jalannya Pertempuran: Inggris menyerang dengan kekuatan besar, namun mendapat perlawanan sengit dari rakyat Surabaya yang dipimpin tokoh seperti Bung Tomo.
- Hasil: Meskipun Surabaya akhirnya dikuasai, pertempuran ini menunjukkan semangat juang rakyat Indonesia dan dikenang sebagai Hari Pahlawan.
- Pertempuran Ambarawa (November-Desember 1945)
- Penyebab: Pasukan Inggris dan NICA menempatkan pasukan di Ambarawa, Jawa Tengah, sehingga memicu perlawanan rakyat.
- Tokoh: Dipimpin oleh Kolonel Soedirman.
- Hasil: Pasukan Indonesia berhasil memukul mundur Inggris melalui strategi "Supit Urang."
- Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
- Penyebab: Ultimatum Sekutu agar rakyat Bandung mengosongkan kota.
- Aksi Rakyat: Rakyat Bandung membakar kota bagian selatan sebelum mundur ke pegunungan.
- Hasil: Menunjukkan semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.
- Pertempuran Medan Area (1945-1947)
- Penyebab: Ketegangan antara rakyat Medan dengan pasukan Sekutu dan NICA.
- Hasil: Meskipun menghadapi tekanan besar, rakyat Medan terus melakukan perlawanan.
- Puputan Margarana (20 November 1946)
- Lokasi: Bali.
- Tokoh: Dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai.
- Hasil: Perlawanan heroik rakyat Bali meskipun akhirnya gugur.
- Agresi Militer Belanda I (21 Juli - 5 Agustus 1947)
- Penyebab: Belanda melancarkan operasi militer untuk merebut wilayah-wilayah strategis.
- Perlawanan: Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat melawan di berbagai daerah.
- Hasil: Belanda berhasil menguasai beberapa wilayah, namun mendapat kecaman internasional.
- Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948)
- Penyebab: Belanda melancarkan serangan ke Yogyakarta (ibukota RI saat itu) untuk melemahkan perjuangan Indonesia.
- Perlawanan: Rakyat dan TNI melancarkan serangan balik melalui gerilya.
- Hasil: Perjuangan gerilya berhasil menunjukkan bahwa Belanda tidak mampu menguasai Indonesia sepenuhnya.
- Strategi Perjuangan Fisik
- Perang Gerilya: Dipimpin oleh tokoh seperti Jenderal Soedirman, perang gerilya menjadi strategi utama melawan kekuatan militer Belanda yang lebih besar.
- Mobilisasi Rakyat: Seluruh elemen masyarakat dilibatkan, termasuk pemuda, laskar rakyat, dan petani.
- Diplomasi Militer: Perjuangan fisik sering kali didukung oleh diplomasi internasional untuk menarik perhatian dunia terhadap perjuangan Indonesia.
- Dampak dan Hasil Perjuangan Fisik
- Pengakuan Kedaulatan: Perjuangan fisik, bersama perjuangan diplomasi, akhirnya memaksa Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.
- Kesatuan Nasional: Perjuangan di berbagai daerah memperkuat solidaritas nasional.
- Kekuatan Internasional: Dunia internasional, terutama melalui PBB, mulai mendukung perjuangan Indonesia.
Selain melelui perjuangan fisik yakni dengan kekuatan militer, usaha mempertahankan kemerdekaan juga dilakukan melalui perjuangan diplomatik.