Halaman

Modul Ajar 9.2.7

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
1. Penyusun:Gufrial
2. Instansi:SMP Negeri 2 Bakauheni
3. Tahun Penyusunan:2025
4. Jenjang Sekolah:SMP
5. Mata Pelajaran:Ilmu Pengetahuan Sosial
6. Fase/ Kelas:D / IX
7. Tema:Indonesia dari Masa Kemerdekaan Hingga Masa Reformasi.
8. Materi:Kehidupan Pada Masa Demokrasi Parlementer.
9. Elemen:
a. Pemahaman dan Ruang Lingkup Pembelajaran:
Menganalisis ketergantungan antarruang dilihat dari konsep ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, harga, pasar) dan pengaruhnya terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Menganalisis kronologi, perubahan dan kesinambungan ruang (geografis, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya) dari awal kemerdekaan sampai awal reformasi.
b. keterampilan proses:
Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendukung tercapainya keterampilan proses yang dibutuhkan untuk mempelajari dan menyelesaikan pembelajaran IPS antara lain: mengamati, menginvestigasi/menyelidiki, menganalisis, merencanakan, menggambar, berdiskusi, menceritakan, membuat laporan tertulis sederhana, dan mempresentasikan.
B. KOMPETENSI AWAL
  1. Mengidentifikasi periode Demokrasi Parlementer di Indonesia (1945-1959);
  2. Mendeskripsikan peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika;
  3. Menganalisis dinamika politik, keamanan, ekonomi, dan kehidupan masyarakat pada masa tersebut.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
  • Berkebinekaan Global: Menghargai perjuangan bangsa;
  • Gotong Royong: Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok;
  • Bernalar kritis: Menganalisis dampak kebijakan pada masa Demokrasi Parlementer.
  • Kreatif: Menyusun presentasi terkait topik pembelajaran.
D. SARANA DAN PRASARANA
Media, Sumber Belajar, dan Alat :
  • LCD/Proyektor.
  • Media interaktif (infografik, video sejarah);
  • Papan tulis dan spidol.
  • Lembar kerja peserta didik (LKPD).
E. TARGET PESERTA DIDIK
  • Jumlah Peserta: 30 siswa.
  • Karakteristik: Siswa dengan tingkat pemahaman rata-rata.
F. MODEL PEMBELAJARAN
  • Pendekatan: Saintifik
  • Metode: Diskusi, tanya jawab, dan simulasi
KEGIATAN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Setelah pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
  1. Menjelaskan perkembangan politik dan gangguan keamanan pada masa Demokrasi Parlementer;
  2. Menganalisis peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika;
  3. Mendeskripsikan kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat pada masa Demokrasi Parlemente.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Masa Demokrasi Parlementer memberikan pelajaran penting tentang perjuangan membangun negara, dinamika politik, serta peran Indonesia di dunia internasional.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
  • Apa yang dimaksud dengan Demokrasi Parlementer?
  • Bagaimana peran Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika memengaruhi dunia internasional?
  • Apa dampak gangguan keamanan terhadap pembangunan ekonomi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1: Perkembangan Politik dan Gangguan Keamanan
  1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
    1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa;
    2. Apersepsi: tentang masa awal kemerdekaan ;
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
  2. Kegiatan Inti (60 Menit)
    1. Diskusi kelompok tentang Mengidentifikasi partai politik yang berperan;
    2. Menonton video tentang pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta;
    3. Menyajikan hasil diskusi dan kesimpulan terkait pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta.
  3. Kegiatan Penutup (10 Menit)
    1. Refleksi singkat: Peserta didik menyampaikan kesan dan pelajaran yang didapat;
    2. Penutup dan doa.
Pertemuan ke-2 Konferensi Asia-Afrika
  1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
    1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa;
    2. Membahas latar belakang KAA;
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
  2. Kegiatan Inti (60 Menit)
    1. Diskusi: Membaca dokumen Dasasila Bandung;
    2. Presentasi kelompok tentang dampak KAA.
  3. Kegiatan Penutup (10 Menit)
    1. Kesimpulan;
    2. Penutup dan doa.
Pertemuan ke-3 Perkembangan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat
  1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
    1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan doa;
    2. Diskusi singkat tentang ekonomi pasca kemerdekaan;
    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
  2. Kegiatan Inti (60 Menit)
    1. Studi kasus: Kebijakan ekonomi Ali-Baba ;
    2. Diskusi kelompok: Kehidupan sosial masyarakat .
  3. Kegiatan Penutup (10 Menit)
    1. Refleksi dan evaluasi;
    2. Penutup dan doa.
E. ASESMEN
  1. Asesmen diagnostik
    Peserta didik mampu menjawab beberapa pertanyaan pemantik dengan bahasa dan kepercayaan diri yang baik
  2. Asesmen Formatif
    Observasi diskusi dan presentasi kelompok.
  3. Asesmen Sumatif
    Tes tertulis tentang Kehidupan pada masa demokrasi parlementer.
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan :
  1. Membaca buku sejarah tentang Konferensi Asia-Afrika;
  2. Membuat infografik tentang tokoh penting pada masa Demokrasi Parlementer.
Remedial :
  1. Diskusi ulang dengan guru bagi peserta didik yang belum mencapai KKM;
  2. Memberikan soal tambahan terkait topik pembelajaran.
G. REFLEKSI
  1. Peserta Didik: Menulis jurnal refleksi tentang makna kehidupan politik pada masa demokrasi liberal.
  2. Guru: Mengevaluasi metode pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas.
H. LAMPIRAN
  1. LKPD
    Pertemuan ke-1:
    1. Jelaskan tiga partai politik utama pada masa Demokrasi Parlementer!;
    2. Identifikasi dua gangguan keamanan yang terjadi dan dampaknya terhadap politik!
    Pertemuan ke-2
    Pertemuan ke-3
  2. Rubrik Penilaian
    No Aspek Yang Dinilai Skala Nilai
    1. Pemahaman materi 40
    2. Partisipasi diskusi 30
    3. Kualitas presentasi 30
I. GLOSARIUM
  1. Amnesti: Pengampunan hukuman yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang atau kelompok atas tindakan tertentu.
  2. Asas Demokrasi Parlementer: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan eksekutif (kabinet) bertanggung jawab kepada legislatif (parlemen).
  3. Birokrasi: Sistem administrasi yang terorganisir dan hierarkis dalam pemerintahan.
  4. Blok Politik: Kelompok partai atau organisasi yang beraliansi untuk mencapai tujuan politik tertentu.
  5. Demokrasi Liberal: Sistem demokrasi yang menekankan kebebasan individu, seperti kebebasan berbicara, berkumpul, dan berorganisasi.
  6. Dekrit Presiden: Keputusan resmi yang dikeluarkan oleh presiden untuk mengatasi krisis politik atau ketatanegaraan.
  7. Kabinet: Sekelompok menteri yang memimpin kementerian dalam pemerintahan dan bertanggung jawab kepada parlemen.
  8. Konstituante: Lembaga yang bertugas menyusun undang-undang dasar atau konstitusi.
  9. Koalisi: Kerja sama antara dua atau lebih partai politik untuk membentuk pemerintahan.
  10. Mosi Tidak Percaya: Pernyataan parlemen yang menyatakan ketidakpercayaan terhadap kabinet sehingga kabinet harus mundur.
  11. Parlementer: Sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peran utama dalam pengambilan keputusan politik.
  12. Partai Politik: Organisasi yang dibentuk untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat melalui jalur politik.
  13. Pemilu (Pemilihan Umum): Proses pemilihan wakil rakyat secara demokratis oleh warga negara.
  14. Revolusi: Perubahan besar dan cepat dalam sistem politik, ekonomi, atau sosial suatu negara.
  15. Reformasi Agraria: Program redistribusi tanah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil.
  16. Sistem Multipartai: Sistem politik dengan banyak partai yang berkompetisi dalam pemilu.
  17. Stabilitas Politik: Keadaan politik yang relatif tenang tanpa konflik besar atau perubahan drastis.
  18. Tata Negara: Sistem pemerintahan dan aturan yang mengatur kehidupan bernegara.
  19. Tindak Subversif: Kegiatan yang dianggap mengancam keamanan negara atau pemerintahan yang sah.
  20. UUD 1945: Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, yang menjadi dasar hukum negara Indonesia.
  21. Wilayah Negara: Kesatuan geografis, politik, dan administratif suatu negara.
J. DAFTAR PUSTAKA
  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Buku IPS Kelas IX
  2. Sumber video dari YouTube: KAA.
Bakauheni, Januari 2025
Kepada Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
R A M L I, S.Pd G U F R I A L, SE
NIP. NIP. --