- Kondisi Global dan Dampaknya bagi Indonesia
- Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II: Pada awal 1945, posisi Jepang dalam Perang Dunia II melemah akibat kekalahan di berbagai front perang melawan Sekutu. Kekalahan ini memicu perubahan strategi Jepang, termasuk di wilayah pendudukannya seperti Indonesia.
- Janji Kemerdekaan Jepang: Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso Kuniaki, menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia di masa depan dalam sidang Parlemen Jepang. Janji ini bertujuan memperoleh dukungan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang melawan Sekutu.
- Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
- Dibentuk: 29 April 1945
- Anggota: Terdiri atas 67 anggota yang mewakili berbagai golongan, termasuk tokoh nasionalis, agama, dan daerah.
- Tujuan: Memformulasikan dasar negara, konstitusi, dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
- Sidang Pertama (29 Mei - 1 Juni 1945): Membahas dasar negara.
Tiga tokoh utama menyampaikan pandangan:- Muhammad Yamin: Menawarkan lima asas (Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat).
- Soepomo: Menekankan negara integralistik.
- Soekarno: Menawarkan konsep "Pancasila" sebagai dasar negara.
- Sidang Kedua (10 - 17 Juli 1945): Membahas rancangan Undang-Undang Dasar. Menetapkan bentuk negara (kesatuan), sistem pemerintahan (presidensial), dan rancangan pembukaan UUD.
- Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
- Dibentuk: 7 Agustus 1945 sebagai pengganti BPUPKI.
- Ketua: Ir. Soekarno, dengan wakilnya Drs. Mohammad Hatta.
- Tujuan: Mempersiapkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan.
- Faktor Internal dan Eksternal yang Mempercepat Kemerdekaan
- Penyerahan Jepang kepada Sekutu: Pada 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah bom atom dijatuhkan di Hiroshima (6 Agustus) dan Nagasaki (9 Agustus).
- Desakan Kelompok Pemuda: Kelompok pemuda seperti Chaerul Saleh, Wikana, dan Sukarni mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu keputusan Jepang. Ini puncaknya dalam Peristiwa Rengasdengklok (16 Agustus 1945), ketika Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok untuk mendesak percepatan proklamasi.
- Persiapan Akhir Menuju Proklamasi
- Perumusan Naskah Proklamasi: Pada malam 16 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo merumuskan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
- Penyepakatan dan Penandatanganan: Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.
- Pelaksanaan Proklamasi: Pada 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Persiapan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 melibatkan berbagai langkah strategis, termasuk pembentukan badan-badan perencanaan seperti BPUPKI dan PPKI, perumusan dasar negara, diplomasi politik, dan pengaruh situasi global. Proklamasi kemerdekaan menjadi puncak perjuangan panjang bangsa Indonesia untuk lepas dari penjajahan.